Analisa Ac Mobil
Analisa Ac Mobil
ARTIKEL
Oleh:
DANANG TRI SAGORO
13.1.03.01.0044
Dibimbing oleh :
1. Hermin Istiasih, M.T.,M.M.
2. Am. Mufarrih, M.T.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi AC mobil menyebabkan kendaraan mengkonsumsi bahan
bakar lebih banyak. Tidak hanya untuk menjalankan sistem AC sendiri, tetapi juga karena
berat tambahan dari komponen-komponenya.
Permasalahan dari penelitian ini adalah (1) Apakah ada pengaruh variasi tekanan kerja
kompresor terhadap performansi sistem AC pada mobil daihatsu feroza?. (2) Pada variasi tekanan
berapa COP akan optimal?.
Metode penelitian ini dilakukan dengan variasi tekanan kerja kompresor 20psi, 25psi,
30psi, 35psi. Proses pengambilan data pada AC mobil meliputi P1, P2, T1, T3. Setelah
pengambilan data pada AC mobil data tersebut dianalisis secara teoritis dengan
mennggambarkan diagram P-h untuk mengetahui nilai entalpi(h1, h2, h 3, h4), temperatur
evaporator(Te), dan temperatur kondensor(Tk). Setelah diketahui nilai entalpi baru bisa
mencari nilai COP dan Efisiensi AC mobil.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah dengan peningkatan variasi tekanan kerja kompresor
berpengaruh terhadap nilai Coefficient Of Performance (COP) atau unjuk kerja pada AC
mobil, ini ditunjukan dengan data yang dihasilkan. Nilai COP pada tekanan 20 psi yaitu 4,00
kj/kg dan pada tekanan 35 psi yaitu 6,25 kj/kg. Nilai Coefficient Of Performance (COP) akan
optimal pada tekanan kerja 35 psi. Semakin besar variasi tekanan kerja kompresor ac mobil
yang diberikan maka semakin cepat menurunkan suhu/mendinginkan ruangan dalam kabin
mobil. Efisien tertinggi yang dihasilkan dari AC mobil daihatsu feroza ini senilai 99,40%.
Saran dari penelitian ini adalah perlu adanya pengujian lanjut tentang variasi tekanan
kompresor pada mobil keluaran baru untuk mengoptimalkan kinerja AC. Untuk penelitian
tentang analisa maupun perancangan AC yang selanjutnya diharapkan komponen AC tersebut
dalam kondisi baik atau baru untuk mencapai hasil yang optimal. Penelitian selanjutnya
diharapkan untuk memvariasi tekanan kerja kompresor AC yang lebih tinggi.
lelah dan tidak berkeringat sehingga tersebut. Jadi fungsi utama dari
perjalanan dapat benar-benar dinikmati. pengkondisian udara adalah untuk
Pada saat hujan kaca mobil tetap bening mengatur sistem sehingga dapat
dan tidak akan mengembun yang dapat mempertahankan kondisi yang nyaman di
mengganggu pandangan mata. ruangan yang ditempati (Stoecker,
Hampir semua kalangan pada saat ini 1996:153).
mempergunakan mobil yang ber AC. Selain itu yang tak kalah pentingnya
Dahulu kala pada saat mobil belum adalah jenis bahan pendingin yang
dilengkapi AC, untuk mendapatkan digunakan harus sesuai, untuk mesin
oksigen udara dari dalam kabin mobil, refrigerasi daur kompresi uap bahan
pengendara harus membuka jendela kaca pendingin yang cocok digunakan adalah
mobil supaya udara luar dapat masuk dan freon 12 dan 134a. Terlepas dari itu kita
bersikulasi. Seiring berkembangnya jaman harus mengetahui bahwa kinerja AC pada
mobil dipasang AC. Prinsip dasar AC mobil berbeda dengan kinerja AC pada
adalah proses penyerapan panas dan ruangan (gedung/rumah). Perbedaan
pelepasan panas dengan menggunakan terletak pada putaran komponen
suatu zat yang mudah menyerap kompresor, pada AC mobil putaran
(refrigerant). Kondisi refrigerant kompresor selalu berubah-ubah sesuai
dipengaruhi oleh pengatur dan tekanan dengan perubahan putaran mesin dan
yang diberikan. tingkat kecepatan mobil itu sendiri.
Sistem refrigerasi merupakan bagian dari AC mobil menyebabkan kendaraan
pengkondisian dimana menjaga suatu mengkonsumsi bahan bakar lebih banyak.
sistem pada temperatur yang lebih rendah Tidak hanya untuk menjalankan sistem AC
ke temperatur lingkungan sekelilingnya sendiri, tetapi juga karena berat tambahan
menjadi ideal sesuai yang kita harapkan. dari komponen-komponenya, sistem AC
Pada sistem refrigerasi ini terjadi memberikan pengaruh global warming.
pemindahan kalor secara terus menerus sebesar 8% dari total global
dari ruangan ke lingkungan, sedangkan warming bidang otomotif. Hal ini
media yang digunakan untuk disebabkan emisi refrigerant kebocoran
memindahkan kalor digunakan refrigerant normal dan akibat kecelakaan (Shwartz,
yang bersirkulasi secara terus menerus dan 2004).
tertutup dalam suatu sistem refrigerasi
II. METODE
Metode penelitian ini dilakukan
dengan variasi tekanan kerja
Gambar 4.0 Diagram p-h pada
kompresor 20psi, 25psi, 30psi, 35psi.
Proses pengambilan data pada AC tekanan 30 psi menit ke 20
mobil meliputi P1, P2, T1, T3. Setelah diketahui nilai entalpi
baru bisa mencari nilai COP dan
Tabel 1. Hasil P1, P2, T1, T3.
Efisiensi AC mobil menggunakan
Tekanan Menit P1 P2 T1 T3
10 20,00 114,00 14,70 21,54
persamaan :
20psia 15 21,10 112,00 14,90 21,70
1. COPaktual =
20 21,90 116,00 14,80 21,90
10 25,00 135,00 15,00 22,10 2. COPideal =
25psia 15 25,70 138,00 15,20 22,50
20 26,20 139,00 15,50 22,80 3. Efisiensi = × 100%
10 30,00 170,90 15,78 23,02
30psia 15 30,25 170,40 16,20 23,90
20 30,55 170,30 16,20 24,10
III. HASIL DAN KESIMPULAN
10 35,00 190,20 17,10 25,30
35psia 15 35,15 190,40 17,50 25,90 Berdasarkan pengolahan data dan
20 35,40 190,80 18,20 26,20 analisa perhitungan hasil yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan, yaitu :
Danang Tri Sagoro| 13.1.03.01.0044 simki.unpkediri.ac.id
Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 4||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
98,11
98,68
92,74
98,56
98,39
95,59
99,44
97,2
99,2
100
Performance (COP). Semakin 95
90 Menit 10
75,3
7278,8
besar variasi tekanan kerja 85
34
5
6
,
Menit 15
80
kompresor ac mobil yang 75 Menit 20
70
diberikan maka semakin cepat 20 Psia 25 Psia 30 Psia 35 Psia
5,21
4,59
5,21
6,25
5,24
Menit 10
4,1
4,6
4,8
4,9
5,4
6
4
Menit 15
4 Mesin Vol.02 No.02: 162-171.
Menit 20
2
20 Psia 25 Psia 30 Psia 35 Psia
Hirnawan Yohan Adwioko. 2007.
gambar 4.1 grafik hasil Pengaruh Perubahan Putaran
perhitungan COP.
Mesin Terhadap Nilai (COP)
Nilai COP pada tekanan 20 psi Coefficient Of Performance AC
yaitu 4,00 kj/kg dan pada
Mobil. Skripsi. FT, Teknik
tekanan 35 psi yaitu 6,25 kj/kg
Mesin, Universitas Mercu Buana
2. Nilai Coefficient Of
Jakarta.
Performance (COP) akan
Marindho .D, Wibowo Rianto. 2016.
optimal pada tekanan kerja 35
Pengujian Kinerja HFC-134a
psi. Efisiensi terendah yang
Refrigerant Motor Pada AC
dihasilkan dari AC mobil
Mobil (Percobaan Statis) dengan
daihatsu feroza yaitu pada
Variasi Kecepatan Putar
tekanan 20 psi dengan nilai
Kompresor. Prosiding SNATIF
73,56%. Dan efisiensi tertinggi
ke-3 (2016).
yang dihasilkan dari AC mobil