KESEHATAN PONTIANAK
VISI
MISI
i
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA DAN PERAN PERAWAT
DALAM SIKLUS BENCANA
Telah disetujui
Tanggal :
Oleh :
Rima Rianti,SST.MMB
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan Judul “manajemen penanggulangan bencana dan peran perawat dalam
siklus bencana” pada mata kuliah Manajemen Bencana.
Dalam penyusunan makalah ini penilis banyak mendapat bimbingan dan
dukungan dari pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1. Dr. Khayan, SKM, M. Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak
yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
2. Ns. Asfian, S.Kep, M. Kes, selaku Ketua Program Studi DIV Keperawtan
Pontianak yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di
Poltekkes Kemenkes Pontianak.
3. Rima Rianti,SST.MMB. selaku dosen mata kuliah Manajemen Bencana
yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan makalah ini.
4. Semua dosen Program Studi DIV Pontianak yang telah memberikan
bimbingan dengan sabar dan wawasanya serta ilmu yang bermanfaat.
5. Kedua orangtua, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat
untuk menyelesaikan pendidikan.
6. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIV Keperawatan Pontianak yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril
dan spiritual.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu
keperawatan dan kesehatan. Amin.
Pontianak, 10 April 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI
A. Kasus 1 .................................................................................................. 1
B. Kasus 2 .................................................................................................. 1
iv
BAB I
PEMBAHASAN
1.1. Masalah
A. Kasus 1
Sebuah desa di kaki Gunung merapi pernah mengalami bencana
pada saat gunung itu meletus. Banyak korban korban jiwa yang tewas,
hewan ternak banyak mati, rumah banyak yang rusak.
Coba anda berkelompok, 3-5 orang tiap kelompok, lalu diskusikan
mengenai rencana upaya manajemen penanggulangan bencana gunung
meletus dari mulai pra bencana – bencana – pasca bencana.
B. Kasus 2
Ada dihadapkan pada suatu situasi kejadian bencana alam, gunung
meletus. Seperti yang terjadi di sumut. Saat gunung sinabung meletus.
Identifikasi, apa yang bisa dilakukan oleh peran perawat sesuai
dengan siklus bencana (sebelum, saat, dan pasca bencana) di tatanan
pelayanan rumah sakit, puskesmas, klinik, dan pusat evaluasi.
1
1.2. Manajemen Penanggulangan Bencana
A. Penanganan Pada Kasus Pertama
Secara umum, upaya penanggulangan bencana meliputi
kesiapsiagaan, yaitu keadaan siap setiap saat bagi setiap orang, petugas
serta institusi pelayanan (termasuk pelayanan kesehatan) untuk
melakukan tindakan dan cara-cara menghadapi bencana baik sebelum,
sedang, maupun sesudah bencana, dan penanggulangan, yaitu upaya
untuk menanggulangi bencana, baik yang ditimbulkan oleh alam maupun
ulah manusia, termasuk dampak kerusuhan yang meliputi kegiatan
pencegahan, penyelamatan, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
2
Kesiapsiagaan mencakup penyusunan rencana
pengembangan sistem peringatan, pemeliharaan persediaan dan
pelatihan personil. Mitigasi mencakup semua langkah yang diambil
untuk mengurangi skala bencana di masa mendatang, baik efek
maupun kondisi rentan terhadap bahaya itu sendiri.
Tindakan yang harus dilakukan oleh pihak berwenang
sebelum terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung api yang
sedang aktif.
2. Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana
letusan gunung api, peta zona risiko bahaya gunung api, serta
peta pendukung lainnya, seperti peta geologi gunung api.
3. Membuat langkah - langkah prosedur tetap penanggulangan
bencana letusan gunung api.
4. Melakukan bimbingan dan penyebarluasan informasi gunung
api kepada masyarakat.
5. Penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika, dan geokimia di
gunung api.
6. Peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya, seperti
peningkatan sarana dan prasarana.
3
2. Meningkatkan pemantauan dan pengamatan yang didukung
dengan penambahan peralatan yang lebih memadai.
3. Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan menurut alur dan
frekuensi pelaporan sesuai dengan kebutuhan.
4. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai
prosedur.
4
Tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah / pihak
berwenang setelah terjadi letusan adalah sebagai berikut.
1. Menginventarisasi data, yang mencakup sebaran dan volume
hasil letusan.
2. Mengidentifikasi daerah yang terkena dan terancam bahaya.
3. Memberikan sarana penanggulangan bahaya.
4. Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak.
5. Menurunkan status tingkat kegiatan.
6. Melanjutkan pemantauan rutin, meskipun keadaan sudah
menurun.
7. Memberikan sarana penataan kawasan jangka pendek dan
jangka panjang.
8. Membangun kembali bangunan, sarana, dan fasilitas lainnya
yang terkena bencana.
5
B. Penanganan Kasus Kedua
2. Saat Bencana
Tahap ini merupakan fase kritis pada tahapan terjadinya bencana.
Perawat harus melakukan pengkajian secara cepat untuk
6
memutuskan tindakan pertolongan pertama kepada pasien. Tindakan
ini disebut sebagai triase atau seleksi emergency.
Triase:
a. Merah: prioritas utama. keadaan yang mengancam kehidupan
sebagian besar pasien mengalami hipoksia, syok, trauma dada,
perdarahan internal, trauma kepala dengan kehilangan
kesadaran, luka bakar derajat I-II.
b. Kuning: penting, prioritas kedua. Prioritas kedua meliputi injury
dengan efek sistemik namun belum jatuh ke keadaan syok
karena dalam keadaan ini sebenarnya pasien masih dapat
bertahan selama 30-60 menit. Injury tersebut antara lain fraktur
tulang multipel, fraktur terbuka, luka bakar derajat II, dll.
c. Hijau: prioritas ketiga. Yang termasuk kategori ini adalah
fraktur tertutup, luka bakar minor, minor laserasi, kontusio,
abrasio, dan dislokasi.
d. Hitam: meninggal. Ini adalah korban bencana yang tidak dapat
selamat dari bencana, ditemukan sudah dalam keadaan
meninggal.
7
ataupun peristiwa-peristiwa yang memacunya. Ketiga, individu
akan menunjukkan gangguan fisik. Selain itu, individu dengan
PTSD dapat mengalami penurunan konsentrasi, perasaan
bersalah, dan gangguan memori.
c. Perawat bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait
bekerja sama dengan unsur lintas sektor menangani masalah
kesehatan masyarakat pasca-gawat darurat serta mempercepat
fase pemulihan menuju keadaan sehat dan aman.
8
BAB II
PENUTUP
2.1. Kesimpulan
Pada manajemen bencana gunung meletus, terdapat beberapa peran
bagi kita sebagai perawat. Peran tersebut dibagi menjadi 3 tahapan / fase,
yaitu fase sebelum, saat, dan sesudah bencana meletusnya gunung. Peran
perawat pada fase pra bencana yaitu mempersiapkan dan memberikan
penyuluhan dan simulasi persiapan bencana. Fase intra bencana menyaring
dan memisahkan korban gawat darurat dengan triase. Fase pasca bencana
memberikan bantuan kesehatan kepada korban seperti pemeriksaan fisik,
wound care secara menyeluruh dan merata pada daerah terjadi bencana. Tidak
hanya itu perawat bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja
sama dengan unsur lintas sektor menangani masalah kesehatan masyarakat
pasca-gawat darurat serta mempercepat fase pemulihan menuju keadaan sehat
dan aman.
2.2. Saran
Dalam manajemen penanganan bencana gunung meletus, setidaknya
harus menginformasikan atau mengomunikasikan segala tanda bahaya yang
diperoleh sedini mungkin kepada masyarakat atau melalui kepala desa
masing-masing. Buat sirene tanda bahaya untuk mengingatkan penduduk
untuk segera mengungsi bila keadaaan tambah gawat. Pembuatan sungai yang
khusus untuk aliran lahar dan membuat tanggul yang kokoh untuk melindungi
desa dari aliran lahar.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ardian Putra, dkk. 2014. Peran Dan Kepemimpinan Perawat Dalam Manajemen
Bencana Pada Fase Tanggap Darurat.
http://fkep.unand.ac.id/images/peran_mahasiswa_keperawatan_dalam_tanggap_b
encana.docx.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/download/6836/5596.
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/viewFile/6635/5429.
https://bnpb.go.id/uploads/migration/pubs/595.pdf
10