Anda di halaman 1dari 2

1. Mengapa Perusahaan perlu Menerapkan Tanggung Jawab Sosial?

Ada beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan memutuskan untuk menerapkan


CSR sebagai bagian dari aktifitas bisnisnya, yakni:
 Moralitas: Perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak yang
berkepentingan terutama terkait dengan nilai-nilai moral dan keagamaan yang
dianggap baik oleh masyarakat. Hal tersebut bersifat tanpa mengharapkan balas
jasa.
 Pemurnian Kepentingan Sendiri: Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap
pihak-pihak yang berkepentingan karena pertimbangan kompensasi. Perusahaan
berharap akan dihargai karena tindakan tanggung jawab mereka baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.
 Teori Investasi: Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder karena
tindakan yang dilakukan akan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.
 Mempertahankan otonomi: Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap
stakeholder untuk menghindari campur tangan kelompok-kelompok yang ada
didalam lingkungan kerja dalam pengambilan keputusan manajemen.

2. Dari keempat pendekatan tentang etika, pendekatan etika manakah yang paling
banyak diikuti dunia bisnis?
Mungkin tidak mengejutkan lagi bahwa kebanyakan para pengusaha mengikuti
pendekatan pandangan etika utilitarian. Karena pendekatan tersebut konsisten
dengan sasaran bisnis seperti efisiensi, produktivitas, dan laba. Walau begitu,
pandangan itu memerlukan perubahan karena perubahan dunia yang dihadapi para
manajer. Kecenderungan ke arah hak-hak individu, keadilan sosial, dan standar
masyarakat berarti bahwa para manajer memerlukan pedoman etika yang
didasarkan pada kriteria non utilitarian. Itu merupakan tantangan yang mencolok
bagi para manajer karena membuat keputusan berdasarkan kriteria seperti itu
melibatkan jauh lebih banyak ketidakjelasan bila dibandingkan jika menggunakan
kriteria utilitarian seperti efisien dan laba. Hasilnya, tentu saja, adalah bahwa para
manajer semakin banyak mengalami pergulatan dengan berbagai dilema etis.
3. Apa saja Faktor penyebab Timbulnya Masalah Etika Bisnis?
Post et.al., (2002: 112-113) menguraikan empat faktor yang pada umumnya
menjadi penyebab timbulnya masalah etika bisnis di perusahaan, yaitu
 Mengejar Keuntungan dan Kepentingan Pribadi Ambisi mengerjar keuntungan untuk
diri sendiri, nbahkan sikap serakah dapat mengakibatkan masalah etika. Perusahaan kadang-
kadang mempekerjakan karyawan yang memiliki nila-nilai pribadi tidak layak. Para pekeja
ini akan menempatkan kepentingannya untuk memeperoleh kekayaan melebihi kepentingan
lainnya meskipun dalam dalam melakukan akumulasi kekayaan tersebut dia merugikan
pekerja lainnya, perusahaan, dan masyarakat.

 Tekanan Persaingan Terhadap Laba Perusahaan Ketika perusahaan berada dalam situasi
persaingan yang sangat keras, perusahaan sering kali terlibat dalam berbagai aktivitas
masalah bisnis yang tidak etis untuk melindungi tingkat profitabilitas mereka. Berbagai
perusahaan makanan dan minuman di Indonesia ditenggarai menggunakan bahan pewarna
makanan dan minuman yang tidak aman untuk dikonsumsi manusia tetapi harganya murah,
agara mereka bisa menekan biaya produksi dan mendapatkan harga jual produk yang rendah.
Bahkan industry makanan berani menggunakan formalin yang menjadi bahan pengawet
mayat sebagai pengawet makanan.

 Pertentangan Antara Tujuan Perusahaan dengan Masalah etika dapat pula muncul pada
saat perusahaan hendak mencapai tujuan-tujuan tertentu atau menggunakan metode-metode
baru yang tidak dapat diterima oleh para pekerjanya. Sebagai contoh, kegiatan restrukturisasi
perusahaan dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan dapat
menimbulkan penurunan moral karyawan yang sangat hebat, sebagaimana yang terjadi
diperusahaan nynex (micklethwait dan Wooldridge, 1996: 12)

 Pertentangan etika lintas budaya Berbagai permasalahan etika sering kali muncul pada
saat perusahaan melakukan kegiatan usahanya diberbagai Negara dimana standar etika
Negara luar berbeda dengan standar etika di Negara asal perusahaan. Hal ini timbul karena
adanya relativisme etis (ethical relativism), yaitu ketidaksamaan cara pandang terhadap suatu
perbuatan etis atau tidak etis yang terjadi antara masyarakat suatu Negara dengan Negara
lainnya atau antara satu agama dengan agama lainnya.[2]

Anda mungkin juga menyukai