PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT DERA AS-SYIFA
NOMOR 062/PER/DIR/RSDA/IV/2017
TENTANG
PANDUAN SKRINING PASIEN
BAB I
DEFINISI
Pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar untuk pelayanan rawat jalan
berdasarkan pada kebutuhan pelayanan kesehatan mereka yang telah di identifikasi dan
pada misi serta sumber daya rumah sakit yang ada. Skrining atau penapisan bertujuan
untuk menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit
tergantung pada keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dan kondisinya lewat
skrining pada kontak pertama.
Skrinning dilakukan dari saat pasien keluar kendaraan atau pintu masuk Rumah Sakit
sampai pasien mendapat pelayanan kesehatan dari Unit yang dibutuhkan pasien. 2 jenis
skrining yang dilakukan :
1. Skrinning visual
2. Skrinning medis
Skrinning ini melibatkan petugas non medis maupun medis, yang dimulai dari kedatangan,
hingga pasien mendapat pelayanan di Unit Rawat jalan atau Unit Gawat Darurat (IGD).
Sebagian pasien tidak mengetahui tujuan pasien berobat, mereka hanya berpikir bahwa
pasien dibawa ke rumah sakit dengan maksud mendapat pertolongan. Sebagai
masyarakat rumah sakit, sudah menjadi kewajiban memberitahu dan mengarahkan pasien
sesuai dengan kebutuhan pasien.
Dalam proses skrining kebutuhan pelayanan pasien dipenuhi dengan pendekatan
preventif, paliatif, kuratif, dan rehabilitatif. Preventif ( pencegahan ) adalah mencegah
jangan sampai terkena penyakit atau menjaga orang yang sehat agar tetap sehat, contoh :
cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar untuk mencegah terjadinya
penyakit diare.
Perbedaan lain yang cukup mencolok adalah kesehatan masyarakat mengambil obyek
sasaran kesehatannya, yaitu : masyarakat atau komunitas ( skala makro ) sedangkan
kedokteran menangani individu ( skala mikro ). Kuratif ( pengobatan ) digunakan untuk
orang-orang sakit atau dengan kata lain yang lebih mudahnya kuratif adalah nama lain dari
proses menyembuhkan seseorang dari keadaan sakit secara fisik dan psikis. Sedangkan
rehabilitatif ( pemulihan ) adalah proses menjaga agar seseorang yang sudah sembuh (
belum 100% sembuh ) kembali bugar seperti semula, misalnya untuk balita sakit
pneumonia membutuhkan asupan gizi yang adekuat terutama protein untuk proses
penyembuhan serta pemulihan dari penyakitnya. Perawatan paliatif adalah perawatan
interdisipliner yang berfokus pada pasien penyakit serius atau mengancam jiwa dengan
tujuan mengurangi beban penyakit, meringankan penderitaan dan mempertahankan
kualitas hidup dari saat setelah diagnosis.
A. ALUR SKRINNING
C. SKRINING MEDIS
Skrinning medis dilakukan oleh tenaga medis yang berkontak pertama dengan
pasien. Skrining medis juga sekaligus dimaksudkan untuk mengidentifikasi pasien -
pasien asimptomatik yang berisiko mengidap gangguan kesehatan serius. Melalui
proses skrinning diharapkan dapat mengurangi morbiditas atau mortalitas penyakit
dengan penanganan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Skrinning medis
dilakukan melalui kriteria triase, anamnesis, pemeriksaan fisik,
psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imaging. Pada kasus rujukan, skrinning
dapat dilakukan sebelum pasien dikirim atau sebelum pasien tiba di IGD, bisa
dilakukan via telpon maupun datang sendiri. Pasien hanya diterima apabila rumah
sakit dapat menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien rawat inap dan rawat
jalan dengan tepat. Pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan dalam melengkapi
proses Skrinning antara lain :
1. Kasus Anak
Pemeriksaan Hematologi
Darah Tepi (Haemoglobin, Hematrokrit ,Lekosit, Trombosit dan Hitung Jenis).
2. Kasus Umum
Hematologi/Darah Lengkap :
3. Perawatan Geriatri
Darah Tepi (Haemoglobin, Hematrokrit, Lekosit, Trombosit dan HitungJenis)
Gula darah sewaktu
Kimia Klinik Standar : Ureum -Creatinin, SGOT dan SGPT
Elektrolit
EKG, Rontgen Thorax
4. Perawatan Perinatologi
Hematologi Rutin
Gula darah sewaktu
CRP dan IT Ratio
Kultur Darah
Bilirubin Bayi (Bilirubin Total,Bilirubin Direct/Indirect)
Radiologi : Thoraco abdomen.
5. Perawatan NICU
Hematologi Rutin
Gula Darah Sewaktu
CRP dan IT Ratio
Kultur Darah
Bilirubin Bayi (Bilirubin total, Bilirubin Direct / Indirect)
PT / AP TT
Radiologi : Thoraco abdomen.
6. Perawatan HCU
Hematologi : Darah Lengkap
Gula Darah Sewaktu
Analisa Gas Darah
Kimia Klinik Standar : Ureum,Creatinin,SGOT,SGPT
Enzim Jantung
Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan Foto Rontgen Thorax
CRP
8. Radiologi
Pemeriksaan USG dan Rontgen.
Pemeriksaan Laboratorium: Ureum/ Creatinin
Direktur,