a. Indikasi : - Pada anak rendah karies tetapi memiliki pit dan fissure yang dalam - Tidak
terdapat karies pada interproksimal - Umur gigi erupsi gigi kurang dari 4 tahun - Memungkinkan
isolasi adekuat kontaminasi saliva - Pit dan fissure dengan deklasifikasi minimal - Semua gigi
permanen muda pada anak yang termasuk resiko karies sedang/tinggi - Untuk lesi dangkal sebatas
enamel, lesi sebatas dentin dan lesi kelas I yang dangkal dengan ukuran kecil. Diagnosis untuk
karies pit dan fissure sulit sekali untuk dideteksi karena hampir sama dengan anatomi normal.
Namun dapat pula deteksi karies didapatkan dengan gambaran antara lain :
C. Klasifikasi
Ada 3 tipe preventive resin restoration berdasarkan luas dan dalam lesi
kariesnya,yaitu :
3. Tipe C : karies yang melibatkan dentin yang lebih luas dan dalam.
Tipe B karies yang mengenai sedikit dentin - Bahan yang digunakan : Menurut
Simonsen, terdapat tiga tipe bahan restorasi pencegahan dengan resin (tipe A, tipe B dan tipe
C) yang diklasifikasikan berdasarkan pada perluasan dan kedalaman karies. Klasifikasi ini
untuk menentukan bahan restorasi yang akan dipakai (Simonsen 1980; Yoga,1997). Bahan
yang dipakai adalah bahan sealant tanpa partikel pengisi (unfilled) untuk tipe A, resin
komposit yang dilute untuk tipe B dan filled resin komposit untuk tipe C. Dengan
perkembangan teknologi ditemukan bahan yang lebih tahan terhadap pemakaian,
pengerasannya diaktivasi sinar yakni resin komposit untuk gigi posterior. Generasi baru dari
bahan tersebut akan mempertinggi keberhasilan restorasi resin pencegahan. Selain resin
komposit, dipakai juga bahan tambal lain agar dapat didapat kekuatan yang lebih besar.
Seperti pada teknik glass ionomer resin preventive restoration, glass ionomer preventive
restoration dan sealant-amalgam preventive restoration
D. Prosedur perawatan