Anda di halaman 1dari 3

SWOT dan Nilai Keislaman

Kedai Teh Nusantara

Kelompok 5

Fadhil Ammar Hakim (15513137)

Ardita Irwan S (15513176)

Feisal Farhan (15513220)

Anisa Norma Cahyani (17513178)

1. Strength, Weakness, Oppurtunity and Threat

Strength

 Tempat yang nyaman, terdapat lukisan artistic, baca buku dan tanaman hias
 Free wifi, live music, discount dan sarana games
 Harga terjangkau/ dapat bersaing
 Lokasi yang dipilih stratetegis di pusat kota
 Tersedia beberapa varian teh nusantara pilihan
 Variasi olahan teh (thai tea, teh tarik, teh talua, dll)
 Cita Rasa dan Kualitas teh terjamin

Weakness

 Bahan baku yang tersedia terbatas


 Perspektif masyarakat terhadap budaya nge teh
 Membutuhkan omset dan dana yang cukup besar

Oppourtunity

 Sebagai alternatif dari maraknya kedai-kedai kopi


 Tempat nongkrongnya orang-orang yang punya hobi ngeteh
 Mengedukasi masyarakat luas tentang teh di Indonesia
 Mengadakan suatu event festival teh nusantara

Threats

 Persaingan dengan kedai-kedai kopi


 Masih rendahnya peminat/ pecinta teh
 Adanya kedai teh yang sejenis
 Kenaikan harga bahan baku

2. Strategi Ide Bisnis


 Melakukan analisa dengan pesaing pesaing usaha lainya
Mengamati usaha pesaing lainya dari apa keunggulan produk, belajar dari
pengalaman mereka dalam menjalankan ide bisnis, lalu membuat strategi dengan
berkembangnya era apa yang pas atau cocok untuk menarik perhatian pelanggan.
 Starategi pemasaran tepat sasaran
Menerapkan perspektif 4P (Product, Price, Place, Promotion) agar strategi
pemasaran sukses, harus direncanakan dari segi promosi, biaya, tempat yang strategis,
media promosi dan target sasaran.
 Menjaga kualias produk
Produk merupakan faktor utama pemasaran dimana cita rasa dan kualitas produk
harus terjaga oleh sebab itu diperlukan pengawasan dan penstabilan agar tidak
menurunkan kualitas produk
3. Nilai Keislaman
Nilai keislaman dalam ide bisnis yang kami terapkan yaitu :
 Kejujuran, dimana dalam bisnis kami menerapkan kejujuran dalam bertransaksi,
berbisnis, dan dalam penyajian (tidak memakai barang2 haram). Beliau bersabda :
‘tidak dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib, kecuali ia
menjelaskan aibnya” (H.R. Al-Quzwani). ‘Siapa yang menipu kami, maka dia bukan
kelompok kami’ (H.R Muslim)
 Ramah-tamah. Dimana dalam bisnis kami menerapkan sikap ramah dalam pelayanan.
Nabi Muhammad Sawmengatakan, ‘Allah merahmati seseorang yang ramah dan toleran
dalam berbisnis’ (H.R Bukhari dan Tarmizi)
 Tidak Riba. Dimana dalam bisnis kami menerapkan tidak dibolehkanya riba dalam
mencari keuntungan yang dapat merugikan pelanggan. Firman Allah. ‘hai orang orang
yang beriman, tinggalkanlah sisa sisa riba jika kamu beriman (Q.S Al-Baqarah : 278).

Anda mungkin juga menyukai