Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN

KELOMPOK 2

1. RAHMAWATI
2. NURUL AWALIAH
3. ROHIMIN MUH.IKRAM
4. NURHUDAYAH FAUZIAH L
5. SINARWATI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin ucapan rasa syukur tak terhingga kepada allah swt,


atas rahmat dan hidayah-nya yang masih tercurah kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas matakuliah Metedologi Penelitian. Dan tak lupa pula kita
kirimkan salam dan salawat kepada nabiullah muhammad saw yang telah
mengantarkan kita dari alam kegelapan menuju ke alam yang terang benderang sampai
sekarang ini.

Dalam usaha menyelesaikan tugas ini, kami dihadapkan dengan berbagai


hambatan dan tantangan, namun atas bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai
pihak dan izin allah swt akhirnya hambatan dan tantangan tersebut dapat diatasi serta
mencapai tahap penyelesaian.

dalam pembuatan tugas ini tidak tertutup kemungkinan adanya kekurangan.


Oleh karena itu, kritikan dan saran penyempurnaan yang dapat membangun sangat
penulis harapkan. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Samata, 17 Desember 2018

penyusun

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ...................................................................................................................... 1


B. Tujuan ...................................................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian induktif dan deduktif ................................................................................... 2


B. Penelitian berfikir dan bersikap ilmiah serta urgensi metedologi penelitian
dalam perkembangan iptek............................................................................................. 3
C. Defenisi penelitian dan jenis jenis penelitian .......................................................... 5
D. Perkembangan metedeologi ilmu penelitian ........................................................... 13
E. Manfaat dan kegunaan penelitian ................................................................................ 15
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 17
B. Saran ......................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 18

ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap mahsiswa yang akan menyelesaikan studinya pada jenjang tertentu,
diharuskan membuat satu karya ilmiah dalam bentuk laporan penelitian berupa
skripsi, tesis atau disertsi. Untuk menunjang penyelesaina tersebut, para mahasiwa
tentu harus melakukan suatu penelitian, baik penelitian lapangan, pustaka atau
penelitian laboratorium. Oleh karena itu, para mahasiswa harus membekali diri
dengan pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian.
Terkhusus bagi mahsiswa pemula, terutama mahasiwa program Strata Satu
(SI), perlu dipereknalkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian, oleh
sebeb itu kita sebagai mahsiswa harus memiliki pengertahuan dasar tentang
rambu-rambu penelitian, agar tidak tersesat melangkah dalam melaksanakan
penelitian, karena hal itu sangat merugikan, baik dari segi waktu, tenaga, semangat
dan biaya. Kesalahan melangkah tersebut membuat banyak mahsiswa yang frustasi,
bahkan mengundurkan diri, hanya kerena tidak dapat menyelesaikan tugasnya,
merampungkan sebuah laporan penelitian dalam bentuk skripsi, tesis, atau
disertasi. Untuk itu diharapakan r mahasiswa dapat memahami langkah langkah
penelitian agar tidak terjebak pada proses yang keliru, sehingga kita tidak
menghabiskan waktu, tenaga dan biaya untuk hal hal yang tidak penting.
jadi dengan mempelajari metedelogi penelitian, para mahasiswa dapat mengenal
konsep penelitian, langkah langkah penelitian, dan membuat laporan penelitian.
B. Tujuan
1. Untu mengetahui pengertian induktif dan dedukitf
2. Untuk mengetahui penelitian berfikir dan bersikap ilmiah serta urgensi
metedologi penelitian dalam penegembangan IPTEK
3. Untuk mengetahu defenisi penelitian dan jenis jenis penelitian
4. Untuk mengetahui metedologi ilmu penelitian
5. Untuk mengetahui manfaat dan kegunaan penelitian

1|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penelitian Induktif- Deduktif


1. Penelitian Induktif’
Penelitian induktif menekan pada pengamatan dahulu, lalu menarik
kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut
sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi
umum(going from specific to the general).
Jenis penelitian induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari
peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan yang empiric dan berfikir pada
suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini
penalaran induktif merupakan kebaikan dari penalaran deduktif. (Syamsunie
Carser, 2006)
2. Penelitian deduktif
Jenis penelitian deduktif adalah pendekatan secara teoritis untuk
mendapatkan konformasi berdasarkan hipotesis dan observasi yang telah
dilakukan sebelumnya. Suatu hipotesis lahir dari sebuah teori, lalu hipotesis ini
di uji dengan melakukan beberapa observasi
Jenis penelitian deduktif yang menggunakan logika untuk menarik satu
atau lebih kesimpulan (coclusion) berdasarkan seperangkat premis yang
diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih
dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarakan sebagai
pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang
khusus(going from the general to the specific)
Jenis penelitian deduktif merupakan prodesur yang berpangkal pada
suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan
berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih
khusus. Metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, defenisi
operasional, instrument dan operasionalisasi. (Syamsunie Carser, 2006)

2|Page
B. Penelitian Berfikir Dan Bersikap Ilmiah Serta Urgensi Metedologi Penelitian
Dalam Pengembangan Iptek
1. Penelitian
Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk
memcahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah
(Emzier, 2008). Sebuah penelitian ilmiah akan melahirkan sebuah kebenaran
ilmiah, yakni kebenaran yang dapat dipetanggungjawabkan dengan
menggunakan kaedah-kaedah ilmiah, yaitu rasional, sistematik, dapat
diobservasi, dieksperimen dan berdasarkan fakta empiric.
Penelitian adalah suatu proses pengumpulan data yang istematis dan
analisis yang logis terhadap informasi (data ) untuk tujuan tertentu. Penelitian
juga dapat diartikan sebagai suatu upaya sistematis dalam menemukan,
menganalisis,dan menfsirkan bukti bukti empiris untuk memahami gejala atau
untuk menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan yang terkait dengan
gejala itu. (Sulaiman & Sitti, 2018)
2. Berfikir dan bersikap ilmiah
Plato berpendapat bahwa “Pikir itu adalah organ yang hanya berkaitan
denga ide-ide murni, artinya tidak ada hubungannya dengan pengindraan
karena pengindraan adalah fungsi badan rendah. Sementara Edward De Bono
berakata bahwa Pikiran itu adalah seuatu sistem pembuat pola, sistem
informasi dari pikiran pekerja untuk menciptakan dan mengenal pola-pola
tersebut, prilaku ini tergantung pada susunan fungsional dari sel-sel urat saraf
dalam otak. Sedangkan ilmiah artinya berdasarkan ilmu pengetahuan, ilmiah
adalah bentuk kata sifat dari ilmu, ilmu berasal dari bahasa arab yang artinya
tahu, jadi ilmu secaraetimologis berarti ilmu pengetahuan sedangkan secara
terminologiilmu adalah semacam pengetahuan yang mempunyai ciri khas dan
pensyaratan tertentu, berbeda dengan pengetahuan biasa. (Muhadjir, Noeng.
2010)
Jadi berpikir ilmiah merupakan tahapan ketiga setelah kita berpikir
biasa dan berpikir logis. Namun perlu dipahami bahwa pengetahuan ilmiah
bukanlah sejenis barang yang sudah siap yang muncul dari dunia fantasi akan

3|Page
tetapi pengetahuan ilmiah merupakan hasil proses belajar dan proses berpikir
secara radikal terhadap sekumpulan pengetahuan-pengetahuan tertentu yang
relevan dan sejenis yang universal dan kumulatif karena begitu rumitnya suatu
ilmu dan karena persoalannya yang kompleks menuntut untuk dipecahkan guna
memperolah kebenaran. (Albertus Heriyanto. 2011)
Menurut Baharuddin mengemukakan bahwa sikap ilmiah pada dasarnya
adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan
kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan
individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah
secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Beberapa sikap ilmiah
dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo yang biasa dilakukan para ahli dalam
menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain sikap ingin
tahu, sikap kritis, sikap obyektif, sikap menghargai karya orang lain, sikap
terbuka, dll. (Albertus Heriyanto. 2011)
Berpikir ilmiah bararti melakukan kegiatan analisis dalam menggunakan
logika secara ilmiah. Pada hakikatnya berpikir secara ilmiah merupakan
gabungan antar apenalaran secara deduktif dan induktif.
3. Urgensi Metodologi Penelitian dalam Pengembangan IPTEK
Seiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia, maka dirasakan
emakin banyak dan kompleks problem yang dihadapi, yang kesemuanya
membutuhkan pemecahan sebagai solusi yang dianggap tepat untuk
pemasalahan tersebut. Untuk itu diadakanlah berbagai penelitian agar dapat
dimanfaatka hasilnya bagi kepentingan hidup manusia. Melalui penelitian dapat
dirancang berbagai teknologi yang dapat membantu dan mempermudah hidup
manusia, seperti komputer, satelit, tv dan sebagainya. Dengan hasil penelitian
yang ada berkembanglah ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan dasar untuk
mengembangkan berbagai sektor kehidupan manusia, sehingga taraf hidup
manusia dapat meningkat. (Albertus Heriyanto. 2011) Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa ilmu pengetahuan berfungsi secara praktis berfungsi sebagai
perbaikan dan kemajuan kehidupan manusia, sedangkan secara teoritis
sebagaimana yang dikemukakan Braithwaite ilmu berfungsi untuk menetapkan

4|Page
hukum-hukum umum meliputi prilaku, kejadian dan objek yang dikaji. (Albertus
Heriyanto. 2011)

C. Definisi Penelitian Dan Jenis Jenis Penelitian


1. Defenisi Penelitian
Kata "penelitian" merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris
"research". Mc. Milan dan Schumacher mendefinisikan bahwa penelitian adalah
suatu proses sistematis tentang pengumpulan dan penganalisaan informasi atau
data untuk Maksud-maksud tertentu. Tuckman menjelaskan "penelitian adalah
suatu usaha yang sistematis untuk memberikan pemecahan terhadap
permasalahan". Sementara itu Hillway Tyrus dalam bukunya introduction to
research, dikutip dari Mohammad Ali, mengemukakan pengertian penelitian
sebagai suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau
usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan masalah itu, yang
dilakukan secara berhati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahan nya. (Ismail,
2015)
Pada hakikatnya penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan secara
sistematis guna menyelesaikan suatu masalah atau menjawab suatu pertanyaan
dan penggunaan metode ilmiah secara formal dalam menyelesaikan masalah.
(Ismail, 2015)
Penelitian atau riset (research) merupakan kegiatan yang menghasilkan
suatu karya tulis berdasarkan kenyataan ilmiah. Karya tulis ini diperoleh
sebagai hasil kajian kepustakaan maupun penelitian lapangan, dilakukan dari
penemuan masalah untuk dianalisis dan diolah agar menghasilkan suatu
kesimpulan. (Aziz, 2008)
Adapun menurut hermawan (200) penelitian merupakan suatu
investigasi yang terorganisasi untuk menyajikan suatu informasi dalam upaya
memcahkan masalah. Kerlinger (2002) mendefiniskan penelitian ilmiah sebagai
“peneliti yang sistematis, terkontrol, empirin dan penyelidikan kritis dari
proporsi-propsorsi hipotetis tentang hubungan yang diperkirakan antara gejala
alam.(Sudaryono, 2017)

5|Page
Penelitian adalah suatu proses pengumpulan data yang istematis dan
analisis yang logis terhadap informasi (data ) untuk tujuan tertentu. Penelitian
juga dapat diartikan sebagai suatu upaya sistematis dalam menemukan,
menganalisis,dan menfsirkan bukti bukti empiris untuk memahami gejala atau
untuk menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan yang terkait dengan
gejala itu. (Sulaiman & Sitti, 2018)
Secara umum penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan
dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai
tujuan tujuan tertentu.(Sudaryono, 2017)
2. Jenis-jenis penelitian
Menurut Suharsimi (2006), banyak sekali ragam penelitian yang dapat
kita lakukan. Hal ini tergantung dari tujuan, pendekatan, bidang ilmu, tempat,
dan sebagainya.
a. Penelitian ditinjau dari tujuan
1) Penelitian eksploratif
Penelitian ekspliratif merupakan sebuah kegiatan penelitian
yang dilakukan dengan maksud untuk menemukan sebab akibat
terjadinya sesuatu. Misalnya seorang peneliti ingin menggali secara
luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya
sesuatu. Sebagai contoh, di suatu desa secara berturut-turut terjadi
kematian penduduk terutama anak-anak di bawah umur 5 tahun.
Kejadian tersebut kelihatan misterius sehingga menarik perhatian
para dokter. Maka dibentuklah suatu tim untuk mengadakan
penelitian dengan maksud untuk menemukan sebab akibat terjadinya
musibah tersebut. Penelitian semacam ini dinamakan penelitian
ekspliratif.
2) Penelitian developmental atau penelitian pengembangan
Pada tahun 1970 pemerintah Indonesia ingin mencoba metode
pengajaran berprograma sebagai metode penyampaian pelajaran.
Maka disusunlah seri buku berprograma dan mulai dicoba digunakan
di sekolah. Semua kejadian yang berhubungan dengan proses belajar

6|Page
mengajar dicatat, diteliti, dan diadakan penyempurnaan seperlunya
sehingga akhirnya diharapkan ditemukannya prototipe metode
penyampaian dengan menggunakan buku berprograma. Mengadakan
percobaan dan penyempurnaan inilah digolongkan sebagai penelitian
developmental atau penelitian pengembangan.
3) Penelitian verifikatif
Penelitian verifikatif merupakan suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan dengan tujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian
lain. Misalnya, pada tahun 1970 pernah diadakan penelitian ternyata
solidaritas rakyat pedesaan, dan dihasilkan suatu kesimpulan. Dua
tahun kemudian seorang peneliti lain mengadakan penelitian yang
sama dengan tujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya.
4) Penelitian kebijakan
Suatu lembaga pemerintah mengadakan upaya untuk
meningkatkan disiplin karyawan. Setelah ditemukan strategi yang
diperkirakan paling tepat, lembaga tersebut menyebarkan angket
kepada para karyawan untuk menanyakan usul-usul guna
mengefektifkan strategi yang dimaksud. Hasil yang diperoleh dari
pengolahan data angket digunakan untuk menentukan kebijakan
yang diambil oleh lembaga pemerintah tersebut sebagai upaya
meningkatkan disiplin karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh
lembaga pemerintah tersebut diklasifikasikan sebagai penelitian
kebijakan, karena menyangkut tindakan yang diambil oleh
pemerintah dan diberlakukan secara luas. (Ismail, 2015)
b. Penelitian ditinjau dari pendekatan
Apabila seorang peneliti ingin mengetahui perkembangan
kemampuan berpikir anak SD kelas I sampai VI, maka dapat dilakukan dua
cara atau dua pendekatan, yaitu pendekatan bujur dan pendekatan silang.
1) Pendekatan longitudinal (pendekatan bujur)

7|Page
Pendekatan ini, peneliti mencatat kemampuan berpikir anak
sejak anak kelas I. Berturut-turut setiap tahun perkembangan
tersebut dicatat yaitu di kelas II, III, IV, V, dan VI. Yang Perlu
diperhatikan disini adalah waktu pencatatan pertama pada bukan
juni, maka pencatatan-pencatatan berikutnya juga harus dilakukan
pada bulan yang sama sehingga kondisinya sama. Tentu saja
pendekatan ini ada kebaikannya karena subjek yang diamati sama,
sehingga faktor internal individu tidak berpengaruh terhadap hasil.
Kelemahannya, waktu penelitian sangat lama dan dikhawatirkan
dalam jangka waktu paling lama ini telah banyak perubahan kondisi
karena perkembangan zaman.
2) Pendekatan Cross-sectional (pendekatan silang)
Berbeda dengan pendekatan bujur, Pendekatan silang tidak
menggunakan subjek yang sama. Dalam waktu yang bersamaan,
peneliti mengadakan pencatatan tentang perkembangan berpikir
anak-anak sekolah dasar secara serentak, yaitu kelas I, II, III, IV, V,
dan VI. Jelas, satu hal yang menguntungkan adalah bahwa datanya
dengan cepat dapat terkumpul. Padahal data tersebut dikotori oleh
pengaruh perubahan waktu karena waktunya bersamaan. Akan tetapi
subjek yang berbeda-beda perlu juga mendapatkan perhatian dan
pertimbangan karena perkembangan seseorang atau kelompok satu
tahun yang akan datang, mungkin ada perbedaan, atau bahkan sangat
berlawanan keadaannya dengan perkembangan kelompok yang satu
tahun lebih tua. (Ismail, 2015)
c. Penelitian ditinjau dari bidang ilmu
Ragam penelitian ditinjau dari bidangnya adalah penelitian terhadap
pendidikan (lebih sempit lagi pendidikan guru, pendidikan ekonomi,
pendidikan kesehatan, keteknikan, ruang angkasa, pertanian, perbankan,
kedokteran, keolahragaan, dan sebagainya). (Ismail, 2015)

8|Page
d. Penelitian ditinjau dari tempatnya
Penelitian perpustakaan merupakan suatu kegiatan analisis isi buku
(content analisis). Penelitian ini akan menghasilkan suatu kesimpulan
tentang gaya bahasa buku, kecenderungan isi buku, tata tulis, lay-out,
ilustrasi, dan sebagainya. Selain itu juga ada penelitian yang dilakukan di
laboratorium. Kegiatan penelitian di laboratorium merupakan monopoli
ilmu pengetahuan alam saja, tetapi banyak bidang termasuk penelitian
bahasa.
Penelitian yang paling banyak dilakukan adalah penelitian kancah
atau penelitian lapangan. Sesuai dengan bidangnya, penelitian pendidikan
mempunyai kancah bukan saja di sekolah tetapi dapat di keluarga, di
masyarakat, di pabrik, di rumah sakit, asal Semuanya mengarah pada
tercapainya tujuan pendidikan. (Ismail, 2015)
e. Penelitian ditinjau dari hadirnya variabel
Variable adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap
(dijenggeleng-Jawa) dalam suatu kegiatan penelitian (points to be notice),
yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dari
istilahnya "variabel" itulah terkandung makna "variasi" Variabel juga di
sebut dengan istilah "ubahan", karena dapat berubah-ubah, bervariasi.
Contoh:Usia, ringkat kecerdasan, tingkat kedisiplinan, kekayaan, dan
lain-lain. Adalah variabel karena antara satu orang dengan lainnya
terdaoat variasi atau perbedaan.
Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan atau menggambarkan
variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi), adalah penelitian
deskriptif (to describe = menggambarkan/membeberkan). Penelitian
dilakukan terhadap variabelmasa yang akan datang, adalah penelitian
eksperimen. Disebut sebagai variabel yang akan datang, belum terjadi,
tetapi sengaja didatangkan atau diadakan oleh peneliti dalam bentuk
perlakuan (treatmen) yang terjadi dalam eksperimen. Ada sati ragam
penelitian tindakan. (Ismail, 2015)

9|Page
f. Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Antara penelitian kuantitatif dan kuliatif terdapat perbedaan yang
sifatnya mendasar, meskipun beberapa hal yang juga memiliki
persamaan. Berikut ini disajikan perbandinga. Singkat dan secara garis
besar yang sifatnya umum antara kedua garis penelitian tersebut.
Penjelasan tentang bagian-bagian yang dipandang perlu, diberikan secara
terpisah dalam uraian yang lebih panjang. (Ismail, 2015)
No. Penelitian kuantitatif Penelitian kualitatif

1 Kejelasan unsur : tujuan, Kejelasan unsur : subjek sampel,


Pendekatan, subjek, sunber sumber data tidak mantap dan
data sudah mantap, dan rinci rinci, masih fleksibel, timbul dan
sejak awal. berkembangnya sambil jalan
(emergent).

2 Langkah penelitian : segala Langkah penelitian : baru


sesuatu direncanakan sampai diketahui dengan mantap dan
matang ketika persiapan jelas setelah penelitian selesai.
disusun.
3 Dapat menggunakan sampel, Tidak dapat menggunakan
dan hasil penelitiannya pendekatan populasi dan sampel.
diberlakukan untuk populasi. Dengan kata lain, dalam
penelitian kualitatif tidak dikenal
istilah populasi dan sampel.
Istilah yang digunakan adalah
setting. Hasil penelitian hanya
berlaku bagi setting yang
bersangkutan.

4 Hipotesis (jika memang perlu) : Hipotesis :


a. Mengajukan Hipotesis a. Tidak mengemukakan

10 | P a g e
yang akan diuji dalam Hipotesis sebelumnya,
penelitian. tetapi dapat lahir selama
b. Hipotesis menentukan penelitian berlangsung - -
hasil yang diramalkan - - tentatif.
- - a priori. b. Hasil penelitian terbuka.

5 Desain : dalam desain jelas Desain : fleksibel dengan langkah


langkah-langkah penelitian dan dan hasil yang tidak dapat
hasil yang diharapkan. dipastikan sebelum.

6 Pengumpulan data : kegiatan Pengumpulan data : kegiatan


dalam pengumpulan data pengumpulan data selalu harus
memungkinkan untuk dilakukan sendiri oleh peneliti.
diwakilkan.
7 Analisis data : dilakukan setelah Analisis data : dilakukan
semua data terkumpul. bersamaan dengan pengumpulan
data.

g. Penelitian berdasarkan sifat-sifat masalahnya


Berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya itu, bebagai macam
rancanagan penelitian itu dapat di golongkan menjadi Sembilan macam
kategori, yaitu :
1) Penelitian Historis
Tujuan penelitian historis adalah untuk membuat rekontruksi
masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, memvertivikasi, serta mensistensi
bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan
yang kuat. Seringkali penelitian yang demikian itu berkaitan dengan
hipotesis-hipotesis tertentu.

11 | P a g e
2) Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk
menunturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan
data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan
menginterpretasi. Ia juga bersifat komperatif dan koleratif. Penelitian
deskriptif banyak membantu terutama dalam penelitian yang bersifat
longitudinal, genetic dan klinis. Penelitian survey biasanya termasuk
dalam penelitian ini.
3) Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan bertujuan untuk menyelidiki pula dan
perurutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu.
4) Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk
mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang,
dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok,
lembaga atau masyarakat.
5) Penelitian Korelasional
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki sejauh mana
variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi
pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisiensi korelasi.
6) Penelitian Kausal Komperatif
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebeb akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat
yang ada, mencari kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab
melalui data tertentu.
7) Penelitian Eksperimental Sungguhan
Penelitian eksperimental sungguhan bertujuan untuk meyelidiki
kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan
kepada satu atau lebih kelompok eksperimental, satu atau lebih
kondisi perlakuan dari membandingkan hasilnya dengan satu atau
lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

12 | P a g e
8) Penelitian Eksperimental Semu
Penelitian eksperimental semu ini bertujuan untuk memperoleh
informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat
diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang
tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua
variabel yang relevan.
9) Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-
keterampilan atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan
masalah dengan penerapan langsung dunia kerja atau dunia aktual
yang lain. (Ilyas, 2015)
h. Penelitian berdasarkan bidang yang diteliti
1) Penelitian sosial, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti bidang
sosial, seperti ekonomi, pendidikan, Hukum, dan sebagainya.
2) Penelitian eksakta, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti
bidang eksakta, seperti kimia, fisika, dan sebagainya. (Ismail, 2015)

D. Perkembangan Metedologi Ilmu Penelitian


Ilmu pengetahuan memiliki sifat utama yaitu tersusun secara sistematik dan
runtut dengan menggunakan metode ilmiah. Karenanya sementara orang
menganggap perlunya memiliki sikap ilmiah untuk menyusun ilmu pengetahuan
tersebut atau dengan kata lain ilmu pengetahuan memiliki tiga sifat utama tersebut,
yaitu :
1. Sikap ilmiah
2. Metode ilmiah
3. Tersusun secara sistematik dan runtut
Sikap ilmiah menuntun orang untuk berpikir dengan sikap tertentu. Dari sikap
tersebut orang dituntun dengan cara tertentu untuk menghasilkan ilmu
pengetahuan. Selanjutnya cara tertentu itu disebut metode ilmiah. Jadi dengan sikap

13 | P a g e
ilmiah dan metode ilmiah diharapkan dapat disusun ilmu pengetahuan dengan
sistematik dan runtut (Narbuko & Achmadi, 2012).
Periode perkembangan metodologi penelitian yang dikemukakan oleh Rummel
yang dikutip oleh Prof. Sutrisno Hadi MA digolongkan sebagai berikut :
1. Periode Trial and Error
Dalam periode ini diisyaratkan bahwa ilmu pengetahuan masih dalam
keadaan embrional. Dalam periode ini orang menyusun ilmu pengetahuan
dengan cara mencobacoba berulang kali sampai dijumpia suatu pemecahan
masalah yang diangap memuaskan (Narbuko & Achmadi, 2012).
2. Periode Authority and Tradition
Pada periode ini kebenaran ilmu pengetahuan didasarkan atas pendapat
parapemimpin atau penguasa waktu itu. Pendapat-pendapat itu dijadikan ajaran
yang harus diikuti begitu saja oleh rakyat banyak dan mereka harus menerima
bahwa ajaran tersebut benar. Di samping pendapat para penguasa atau
pemimpin, tradisi dalam kehidupan manusia memang memegang peranan yang
sangat penting di masa lampau dan menentang tradisi merupakan hal yang tabu.
Karenanya tradisi dipercaya sebagai hal yang benar, sehingga tradisi menguasai
cara berpikir dan cara kerja manusia berabad-abad lamanya. Sebagai contoh,
sampai pertengahan abad 20, petani Jawa masih memegang tradsisi bahwa
mereka akan segera turun ke aswaah apabila telah melihat bintang biduk
(gubuk penceng) sebagai pertanda mulai turun hujan (Narbuko & Achmadi,
2012).
3. Periode Speculation and Argumentation
Pada periode ini ajaran atau doktrin para pemimpin atau penguasa serta
tradisi yang bercakal dalam kehidupan masyrakat mulai menggunakan
dialektika untuk mengadakan diskusi dalam memecahkan masalah untuk
memperoleh kebenaran. Dengan kata lain, masyarakat mulai membentuk
kelompok-kelompok spekulasi untuk memperoleh kebenaran dan
menggunakan argumen-argumen. Masing-masing kelompok membuat spekulasi
dan argumen yang berbeda dalam memperoleh kebenaran. Oleh sebab itu, pada
saat ini orang terlalu mendewakan akal dan kepandaian silat lidahnya, yang

14 | P a g e
kadang-kadang dibuat-buta supaya tampak masuk akal (Narbuko & Achmadi,
2012).
4. Periode Hypothesis and Experimentation
Pada periode ini orang mulai mencari rangkaian tata cara untuk
mnerangkan suatu kejadian. Mula-mula membuat dugaan-dugaan (hipotesis-
hipotesis), kemudian mengumpulkan fakta-fakta kemudian dianalisis dan
diolah, hingga akhirnya ditarik kesimpulan. Fakta-fakta tersebut diperoleh
dengan eksperimen atau observasi-observasi serta dokumen-dokumen
(Narbuko & Achmadi, 2012).

E. Manfaat Dan Kegunaan Penelitian


Pada tujuan ini dijelaskan tujuan yang hendak dicapai oleh penelitian terhadap
masalah yang ingin dikaji. Tujuan penelitian bisa mencakup salah satu dari
alternatif berikut:
a. Menentukan atau merumuskan suatu teori (baru)
b. Mengembangkan suatu teori
c. Menguji kebenaran suatu teorI
Penegasan tujuan penelitian tidak cukup hanya menyalin salah satu dari tiga
kalimat di atas, tetapi harus ditambah dengan keterangan yang tegas dan jelas
tentang teori apa yang akan di rumuskan, dikembangkan atau di uji.
Dengan mempelajari dan memahami metodologi penelitian maka dapat diperoleh
manfaat untuk:
a. Dapat menyusun laporan/tulisan/karya ilmiah baik dalam bentuk paper,
skripsi/thesia maupun disertai.
b. Mengetahui arti pentingnya riset, sehingga keputusan-keputusan yang dibuat
dapat dipikirkan dan diatur dengan sebaik-baiknya.
c. Dapat menilai hasil-hasil penelitian yang sudah ada, yaitu untuk mengukur
sampai beberapa jauh suatu hasil penelitian dipertanggungjawabkan
kebenarannya. (Narbuko, Achmadi, 2005)
Dengan demikian maka secara singkat dapat dikatakan, bahwa kegunaan hasil
penelitian antara lain sebagai berikut:

15 | P a g e
a. Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan tentang keadaan
sesuatu obyek yang sekaligus melukiskan tentang kemampuan sumber daya,
kemungkinan-kemungkinan yang ditemukan di dalam melaksanakan
sesuatu.
b. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari
sebab musabab kegagalan sehingga dapat dengan mudah dicari upaya untuk
menanggulanginya.
c. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan atau
policy dalam menyusun strategi pengembangan selanjutnya.
d. Hasil penelitian dapat melukiskan tentang kemampuan dalam pembiayaan,
peralatan, perbekalan, serta tenaga kerja, baik secara kualitas maupun
kuantitas yang sangat berperan bagi keberhasilan di dalam sesuatu bidang.
Dari penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa penelitian mempunyai
manfaat yang sangat besar, baik sebagai sarana dalam menyusun perencanaan,
membuat kebijaksanaan, maupun untuk menyusun strategi pengembangan sesuatu
bidang yang sedang dikelola.

16 | P a g e
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada hakikatnya penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan secara
sistematis guna menyelesaikan suatu masalah atau menjawab suatu pertanyaan dan
penggunaan metode ilmiah secara formal dalam menyelesaikan masalah. (Ismail,
2015)
Penelitian adalah suatu proses pengumpulan data yang istematis dan analisis
yang logis terhadap informasi (data ) untuk tujuan tertentu. Penelitian juga dapat
diartikan sebagai suatu upaya sistematis dalam menemukan, menganalisis,dan
menfsirkan bukti bukti empiris untuk memahami gejala atau untuk menemukan
jawaban terhadap suatu permasalahan yang terkait dengan gejala itu. Secara umum
penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang
dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tujuan tertentu.
B. Saran
Untuk dapat melakukan suatu penelitian dan menulisnya dalam bentuk laporan,
diperlukan pengenalan yang baik dan benar mengenai metedologi penelitian. Di
harapkan sebagai mahasiwa kita mampu memahami mengeenai metedologi untuk
keperluan penulisan ilmiah dan skripsi, skripsi, tesis, atau disertasi.

17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Narbuko, D. C., & Achmadi, D. H. A. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi


Aksara
Sudaryono. (2017). Metedologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sulaiman Saat & Sitti Mania. (2018). Pengantar Metedologi Penelitian. Jakarta :
SIBUKU
Syamsunie Carsel HR. (2016) Metedologi Penelitian Kesehatan dan Umum. Jakarta :
Biru Langit Jogja
Ismail, Muhammad Ilyas. Metodologi Penelitian Pendidikan. Makassar : Alauddin
University Press, 2015.
Muhadjir, Noeng. 2010. Metode Penelitian. Cetakan Kedua. Bandung : Alfabeta

18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai