Anda di halaman 1dari 12

TUGAS REKAYASA IDE

Rancang Bangun Alat Pembuat Briket Serbuk Kayu & Tempurung Kelapa
Dengan Sistem Pneumatik
Dosen Pengampu : Indra Koto. S.T., M.Eng

Disusun Oleh :
Kelompok 1
RICHO HANDIKA (5173121025)
ARI SUNARKO (5172121001)
FITRA JAKA PRATAMA (5173321021)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya . Guna untuk
memenuhi tugas yang telah diberikan kepada kami dalam mata kuliah SISTEM
PNEUMETIK/HIDROLIK.
Harapan kami semoga dengan adanya pembuatan makalah ini dapat menambah wawasan
kepada pembaca dalam bidang ilmu mata kuliah SISTEM PNEUMETIK/HIDROLIK.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar menjadi lebih baik dimasa yang
akan datang. Apabila terjadi kesalahan dalam penulisan makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar besarnya.

Medan 21 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3. Tujuan............................................................................................................................... 1
1.4. Luaran Yang diharapkan .................................................................................................. 1
1.5. Kegunaan Program ........................................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 3
2.1. Serbuk Kayu ......................................................................................................................... 3
2.2. Tempurung Kelapa ............................................................................................................... 4
2.3. Pembuatan Karbon ............................................................................................................... 4
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ............................................................................................. 6
3.1. Pelaksanaan Program ....................................................................................................... 6
3.2. Jadwal Kegiatan ............................................................................................................... 7
3.3 Diagram Alir ......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Banyaknya tukang parut kelapa yang menyia-nyiakan tempurung kelapanya sehabis di
parut dan banyak panglong panglong kayu yang sehabis memotong ataupun menghaluskan
kayu serbuknya mereka buang dan kadang mereka bakar begitu saja dan terbuang sia-sia begitu
saja.
Permasalahan yang sering di alami saat para tukang parut kelapa, mereka ketika
mengumpulkan banyak tempurung kelapa banyak banyak untuk di jual kembali, tapi yang
ingin membeli tempurung kelapa biasanya sangat lama dating untuk mengambil tempurungg
kelapanya, itulah penyebabnya tempurung kelapa yang mereka kumpulkan biasanya
berserakan kembali dan terbuang buang begitu saja karna yang membeli tempurung kelapa
lama ngambilnya. Begitu juga dengan serbuk kayu dari penjual penjual kayu, mereka tidak tau
akan di apakan serbuk serbuk kayu tersebut dan juga tidak ada yang ingin membeli serbuk
kayu tersebut kalau pun ada yang membelinya biasanya para penjual hewan peliharaan yang
membelinya pun tidak banyak, jadi karena sudah numpuk numpuk banyak akhirnya biasanya
mereka membakarnya dan terbuang sia-sia.
Dari permasalahan yang ada ini kami ingin membuat alat yang dapat memanfaatkan
tempurung kelapa dan serbuk kayu sebagai bahan bakar yang akan di manfaatkan kembali dan
tentunya jadi berguna lagi dan tidak akan terbuang sia-sia lagi bagi mereka dan mereka bisa
menjual hasil yang sudah mereka buat dari serbuk kayu dan tempurung kelapa tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara untuk membuatnya menjadi bahan bakar yang tahan lama?
2. Bagaimana cara kerja system pneumatiknya agar bisa mencetak bahan-bahan tersebut
menjadi bentuk yang diinginkan?
3. Apa keuntungan menggunakan system pneumatic?

1.3. Tujuan
1. Untuk memanfaatkan bahan yang tidak terpakai lagi
2. Membuat bahan bakar yang tahan lama dan ekonomis
3. Bagaimana agar semua yang terbuang agar bisa di manfaatkan lagi

1.4. Luaran Yang diharapkan


Luaran yang dihasilkan dalam program ini adalah berupa Desain produk yang bisa
menghasilkan bahan bakar yang saat digunakan bisa tahan lama dan juga proses pembuatannya

1
juga tidak terlalu banyak mengeluarkan banyak uang dan saat di jual bisa jadi banyak yang
suka.

1.5. Kegunaan Program


Kegunaan Program Ini adalah:
1. Untuk mencetaknya menjadi briket
2. Untuk meningkatkan harga jual dari hasil pemanfaatan bahan yang tidak terpakai
3. Dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik dan ekonomis

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Serbuk Kayu
Penggunaan berbagai jenis kayu sebagai bahan bakar telah banyak dilakukan. Dengan
menggunakan barbagai jenis kayu sebagai bahan bakar seperti kayu bakar, serbuk gergaji kayu,
ampas tebu, dan kayu bekas peti kemas (Azhary H. Surest*, M.S, Arnaldo, Helmi Afif, 2011).
kayu terdiri beberapa unsur kimia. Namun, persentase kandungan yang terdapat dalam kayu
tersebut berbeda – beda untuk tiap – tiap jenis kayu. Biasanya jenis kayu keras memiliki persentase
komposisi kimia yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kayu lunak.

Komponen kimia kayu tersiri dari beberapa unsur yaitu:


1. Unsur karbohidrat yang terdiri dari selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang tersusun dari glukosa dengan rumus
molekul C6H12O6. selulosa merupakan bahan utama kayu yang berkaitan erat dengan
bahan struktural tumbuhan yang kompleks yang disebut lignin. Selulosa pada kayu
terutama terletak pada dinding sel skunder, yaitu 39 – 45 %( Jurnal Kimia, 2011)

2. Unsur karbohidrat yang terdiri dari hemiselulosa


Hemiselulosa merupakan senyawa dengan molekul – molekul besar yang berupa
karbohidrat (J.F. Dumanauw,1996). Kadar hemiselulosa dalam kayu berkisar antara 15 –
25 % yang tersusun atas gula beratom C-5 dengan rumus molekul C5H10O5 yang disebut
pentosan.

3. Unsur nonkarbohidran yang terdiri dari lignin


Lignin merupakan suatu polimer yang kompleks dengan bentuk amorf dan
memiliki berat molekul yang tinggi (J.F. Dumanauw, 1996). Kadar lignin dalam kayu
berkisar antara 18 – 33 %. Memiliki titik nyala 250 – 2750C. Lignin tersusun atas unit–
unit fenil propan.
Lignin yang terdapat diantara sel – sel di dalam dinding sel, berfungsi sebagai
perekat antar sel. Lignin dapat mempertinggi sifat racun yang membuat kayu tahan bakteri–
bakteri perusak dan serangga, namun ada beberapa kelompok mikroorganisme seperti
jamur yang memiliki enzim tertentu yang tidak bisa dirombak oleh lignin ( Kirk dan Ferrel
dalam Richard, 1996 ).

4. Unsur yang di endapkan dalam kayu selama proses pertumbuhan kayu (zat ekstraktif)
Zat ekstraktif merupakan komponen kayu yang dapat larut dalam pelarut seperti
ester, alcohol, bensin, dan air. Kadar rata–ratanya berkisay antara 3 – 8 % dari berat kayu
kering, termasuk didalamnya resin, lilin, lemak, tannin, gula, pati, minyak, dan zat warna.
Zat ekstraktif sangat penting untuk mempertahankan fungsi biologi pohon, karena dapat
bersifat racun dan menghambat pertumbuhan bakteri dan serangga (Agoes. D, 1994). Zat
ekstraktif juga berfungsi dalam proses pembuatan pulp dan kertas (Ajostrom E,1995).

5. Abu
Selain senyawa diatas, didalam kayu juga terdapat beberapa zat organic yang
disebut abu (sisa pembakaran). Kadar abu dalam kayu sekitar 0,2 – 1 % dari berat kayu

3
kering (J.F. Dumanauw,1996). Komponen utama abu kayu adalah kalium, kalsium,
magnesium, dan silicon (D. Fengel dan G. Wegener, 1983).

2.2. Tempurung Kelapa


Tempurung kelapa merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dari tanaman kelapa,
secara tradisional dapat dibuat sebagai gayung air, mangkuk serta bahan cinderamata. Selain itu,
tempurung kelapa dapat diolah lebih lanjut menjadi bahan baku obat nyamuk bakar, arang, briket
arang, bahkan menjadi karbon aktif.
Kelapa ( cocos nucifera ) merupakan tumbuhan tropis yang banyak ditanam hampir
diseluruh tempat di Indonesia. Di Sumatera Selatan, kelapa juga dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik dengan luas lahan 63.588 ha (Jurnal Kimia, 2011 ),
Spesies kelapa dikenal ada dua varietas utama yaitu varietas dalam dan varietas genjah.
Sesuai dengan berkembangnya pemuliaan tanaman, maka dikenal pula golongan ketiga yang
disebut kelapa hibrida. Varietas–varietas ini dapat dibedakan berdasarkan tebal tempurung dan
daging buah atau berdasarkan warna kulitnya.
Kelapa adalah tanaman serba guna.Seluruh bagian tanaman ini bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Produksi kelapa di Indonesia yang melimpah sebagian besar dimanfaatkan
untuk pembuatan minyak kelapa. Pada pengolahan minyak kelapa ini juga dihasilkan limbah.
Bagian kelapa yang merupakan salah satu limbah padat yaitu tempurung kelapa dengan berat
antara 15 – 19 % dari berat buah (Suhardiyono, 1995).

Gambar 1 Komposisi Kimia Tempurung Kelapa


2.3. Pembuatan Karbon
Karbon dapat dihasilkan secara tradisional misalnya dengan mengunakan drum atau lubang
dalam tanah, dengan tahap pengolahan sebagai berikut : bahan yang akan dibakar dimasukkan ke
dalam lubang atau drum yang terbuat dari plat besi, kemudian dinyalakan sehingga bahan baku

4
tersebut terbakar, pada saat pembakaran drum atau lubang ditutup sehingga hanya ventilasi yang
dibiarkan terbuka. Ini bertujuan sebagai jalannya keluarnya asap. Ketika asap yang keluar
berwarna kebiru – biruan, ventilasi ditutup dan dibiarkan selama lebih kurang 8 jam atau satu
malam. Tidak dibenarkan menggunakan air untuk memadamkan bara yang sedang menyala,
karena dapat menurunkan kualitas karbon.
Selain cara diatas, karbon juga dapat dihasilkan dengan cara destilasi kering. Cara destilasi
kering ini sama dengan proses karbonisasi. Dengan cara ini, bahan baku dipanaskan dalam suatu
ruangan vakum. Hasil yang diperoleh berupa residu yaitu arang dan destilat yang terdiri dari
campuran metanol dan asam asetat. Residu yang dihasilkan bukan merupakan karbon murni, tetapi
masih mengandung abu dan tar yang memiliki titik didih tinggi. Karbon hasil proses karbonisasi
ini juga masih mengandung beberapa gugus fungsi senyawa karbon seperti gugus keton,
karboksilat, alkohol dan eter siklik( Jurnal Kimia, 2011).

5
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1. Pelaksanaan Program
1. Persiapan kegiatan
Persiapan kegiatan meliputi sebagai berikut
a. Bermusyawarah kepada rekan
b. Survey harga peralatan dan bahan yang akan digunakan
2. Pengadaan alat dan bahan yang di butuhkan
Pengadaan alat dan bahan ini di lakukan setelah persiapan kegiatan selesai di
laksanakan, pengadaan alat dan bahan di lakukan setelah persiapan karena jika tidak
ada alat dan bahan tidak bisa melanjutkan ke kegiatan selanjutnya
3. Persiapan produksi
a. Mempersiapkan tempat dan fasilitas penunjang di tempat produksi
b. Pemasangan alat dan kelengkapan penunjang produksi
4. Proses produksi
Tahap yang harus di lakukan pada tahap ini adalah:
a. Perancangan alat
Perancangan alat ini dapat dilakukan sebagai berikut:
- Desain alat
- Pemilihan bahan
- Perhitungan tekanan yang akan diberikan ketika mencetak briket
- Perhitungan kekuatan kontruksi
b. Pembuatan alat
Pembuatan alat dapat dilakukan dengan proses sebagai berikut:
- Pemotongan bahan baku
- Pengelasan
- Penghalusan
- Perakitan
5. Uji coba dan penelitian
Setelah semuanya sudah selesai di buat maka selanjutnya masuk tahap uji coba dan
penelitian, uji coba akan di lakukan untuk mencetak briket dan akan di lihat apakah
bagus atau tidak jadinya, jika belum bagus maka akan di perbaiki lagi dan di cari apa
yang salah.
6. Evaluasi hasil produk
Untuk meningkat kan kualitas pada alat yang di hasilkan harus di lakukan evaluasi
sebagai berikut:
a. Kekuatan kontruksi
Melakukan uji coba kepada alat agar bisa mengevaluasi kekuatan kontruksi.
b. Model dan bentuk
Evaluasi model dan bentuk dilakukan agar dapat di sesuaikan dengan tempat dan
kondisi di mana kerjanya.

6
c. Produktivitas alat
Evaluasi seberapa evisiennya alat ini untuk menekan cetakan briket, untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan
7. Perbaikan hasil produk
Setelah melewati tahap evaluasi setelah itu masuk ketahap perbaikan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
8. Penyusunan laporan
Tahap akhir dari kegiatan ini adalah penyusunan laporan dari setiap analisa kegiatan
yang telah di laksanakan

3.2. Jadwal Kegiatan


NO KEGIATAN BULAN
A PERSIAPAN KEGIATAN 1 2 3 4 5 6

1 Bermusyawarah kepada rekan X


2 Survei Harga Peralatan X
B Pengadaan alat dan bahan X
C Persiapan Produksi
1 Mempersiapkan Tempat & fasilitas X
2 Menyiapkan perlengkapan produksi X
D Proses Produksi
1 Perancangan Alat XX
2 Pembuatan Alat XXXX
E Uji Coba Dan Penelitian XXX
F Evaluasi Hasil Produk
1 Kekuatan Kontruksi X X
2 Model Dan Bentuk XX
3 Produktivitas Alat X X
G Perbaikan Hasil Produk XXX X
H Penyusunan Laporan XXX

7
3.3 Diagram Alir

Start

Persiapan

Proses Produksi

Uji Coba Dan Penelitian

Tidak
Perbaikan Hasil Produk
Evaluasi
Hasil
Ya
Produk
Penyusunan Laporan

END

8
DAFTAR PUSTAKA

Azhary H. Surest*, M.S, Arnaldo, Helmi Afif 2011. Pembuatan briket arang dari serbuk gergaji
kayu dan tempurung kelapa dengan proses karbonisasi

Senen Machmud 2011. Kajian ekonomis industry briket arang tempurung kelapa

Anda mungkin juga menyukai