Bab 2 PDF
Bab 2 PDF
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Self esteem
Coopersmith (1967) Self esteem adalah evaluasi yang di buat oleh individu
sendiri,hal ini mengekspresikan suatu sikap setuju atau tidak setuju dan
dari konsep diri, representasi diri yang lebih luas sehingga mencangkup
aspek kognitif dan behavior yang bersifat menilai dan afektif. Blascovich
yang menyeluruh dari diri. Self esteem juga di sebut sebagai harga diri atau
gambaran diri.
kepercayaan diri seseorang, mengetahui apa yang terbaik bagi diri dan
terhadap Self esteem oleh Maslow dibagi menjadi dua jenis yaitu
mendapat kebahagiaan.
yang tinggi, lebih menghargai dirinya atau melihat dirinya sebagai sesuatu
kita cocok dengan kehidupan ini dan dengan persyaratan dari kehidupan
9
keinginan kita serta menikmati buah dari hasil kerja keras kita (Nathaniel
Branden, 2005)
yang di ungkapkan dalam sikap positif dan negatif. Self esteem berkaitan
Banyak sekali teori yang membahas tentang Self esteem, Frey dan
simpulkan bahwa Self esteem adalah suatu penilaian subyektif yang di buat
sikap positif atau negatif. Dengan mengekspresikan suatu sikap setuju atau
tidak setuju yang berasa dari berbagai sumber, Baik internal maupun
eksternal diri.
10
dan competence.
a. Kekuatan
seorang individu dari orang lain dan adanya kualitas atas pendapat
yang diutarakan oleh seorang individu yang nantinya diakui oleh orang
lain.
b. Keberartian
afeksi dan ekspresi cinta yang di terima oleh seseorang dari orang lain
c. Kebajikan
standar moral dan etika serta agama dimana individu akan menjauhi
tingkah laku yang harus di hindari dan melakukan tingkah laku yang di
izinkan oleh moral, etika dan agama. Dianggap memiliki sikap yang
dirinya sendiri.
d. Kemampuan
menjadi lebih tinggi bila remaja tahu apa tugas-tugas yang penting
tugasnya tersebut atau tugas lain yang serupa. Para peneliti juga
2003).
terdiri dari beberapa aspek yaitu pertama, kekutan atau power merupakan
suatu kemampuan untuk bisa mengatur dan mengontrol tingkah laku yang
baik.
Self esteem yang di kemukakan oleh Coopersmith (1967) yang terdiri dari
tingkatan Self esteem yang berbeda dapat dipengaruhi beberapa hal yakni:
akademik.
teman sebaya.
olah raga.
orang lain.
menghindari masalah.
esteem yang tinggi apabila individu tersebut merasa sangat baik terhadap
salah satu aspek yang diperdulikannya. Oleh karena itu apabila individu
merasa sangat baik terhadap salah satu aspek maka ia akan memiliki Self
esteem yang tinggi, begitu pula sebaliknya apabila individu merasa sangat
baik terhadap salah satu aspek maka individu tersebut akan memiliki Self
b. Competition/ kompetisi
c. Appearance/ penampilan
yang luas terhadap diri sebagai objek yang multidimensional. Crocker, dkk
esteem.
tinggi adalah individu yang percaya bahwa mereka pandai dan mampu
mereka dapatkan.
teman sebaya memiliki korelasi yang lebih kuat terhadap Self esteem
secara gelobal.
dari yang positif ini memberikan rasa aman dalam menyesuaikan diri
yang positif ini memberikan rasa aman dalam menyesuaikan diri atau
Self esteem tinggi lebih bahagia dan lebih efektif dalam menghadapi
Individu dengan Self esteem tinggi lebih suka mengambil peran yang
dengan Self esteem yang tinggi terlihat bergerak secara langsung dan
stimulus yang mengancam. Individu menarik diri dari orang lain dan
individu dengan Self esteem tinggi dan rendah. Individu dengan Self
Itasari, 2006) individu dengan Self esteem yang tinggi secara umum
yang aktif dalam kehidupan sehari-hari, sikap yang lebih optimis, dan
Self esteem yang rendah seringkali merasa tidak memadai dan tidak
cakap, berharap untuk gagal, dan seringkali mudah menyerah. Hal ini
diri yang rendah kurang memiliki konsepsi diri yang jelas, berpikir
akhir yang tidak realistik atau melarikan diri juga dihadapkan pada
dalam bentuk kritik atau berbagai macam umpan balik yang bersifat
kehidupan sehari-hari.
pengaruh eksternal.
Self esteem yang tinggi sangat penting bagi setiap orang, mereka
dengan orang lain dalam cara-cara sehat dan positif. Karena itu setiap
kehidupan.
merupakan tiket untuk membuat pilihan bagus tentang tubuh dan pikiran
19
Tingginya keyakinan diri sendiri terdiri atas pikiran dan perasaan positif
yang dimiliki tentang dirinya sendiri. Hal itu mempengaruhi pikiran dan
tinggi bisa memahami dan menikmati perbedaan orang lain, dan lebih
dan sikap percaya diri yang positif, kekuatan, kemampuan dan perasaan
berguna baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Sebaliknya, jika
B. Cinderella complex
yang semasa kecilnya hidup bahagia bersama ayah dan ibunya. Namun
Syndrom Umur 20, Syndrom Umur 21, Syndrom Umur 22, Syndrom
Risman.yahoogroups.com)
dan kecantikan.
hidupnya tidak terlatih secara fisik. Selain itu juga ditambah dengan
ekplisit menjadi tidak setara lagi dengan kaum lelaki. Bersama dengan itu
menyerah dan masuk ke dalam perlindungan pria selalu ada. Hal ini
sebagai dimotivasi oleh hasrat tak sadar untuk dirawat sebagai takut
yang lebih besar seperti mengapa wanita memilih untuk tinggal dalam
hubungan disfungsional.
lain atau sesuatu yang berasal dari luar diri mereka untuk mengubah
tidak ekplisit menjadi tidak setara lagi dengan kaum lelaki. Bersamaan
dengan itu, tumbuh dan berkembang pula peradaban dan struktur tatanan
dan konflik yang dihadapi menjadi tantangan pada anak remaja dan
perempuan dewasa.
berakar sejak jaman manusia hidup digua-gua, saat kekuatan fisik laki-
24
laki lebih besar dibutuhkan untuk melindungi kaum ibu dan anak dari
binatang buas. Akan tetapi keinginan tersebut sudah tidak tepat lagi pada
zaman moderen ini. Jika diukur dari hal-hal apa yang dibutuhkan untuk
bertahan hidup di dunia moderen ini, pria seharusnya tidaklah lebih kuat,
lebih pandai, atau lebih berani dari pada perempuan. Namun pada
pada pria. Inilah salah satu faktor penyebab posisi perempuan yang selalu
dibawah pria.
baik dari masyarakat maupun dari pria, tetapi sehar dikembangkan dari
dalam diri sendiri. Dan untuk meraihnya, perempuan harus melepas rasa
a. Teori Dowling
perempuan dan rasa selalu ingin ditolong oleh pihak luar dibentuk
yang ditemui pada Orde Lama. Dan pada tahap ketiga, yaitu masa
2006: 15).
yang baru. Hal ini tentu saja berdampak positif maupun negatif.
laki karena fisiknya yang jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan
jawab.
sepenuhnya.
beredar didalam rumah dan tidak boleh keluar dari batas pagar. Di
kekusaaannya.
c. Tinjauan kehidupan
merefleksi dirinya, Apakah benar tidak ada yang harus dianalisis dan
kekuasaan itu pada laki-laki. Rasa tidak percaya diri dan ketakutan
yaitu:
33
a. Konsep diri
remja harus memiliki konsep diri yang stabil. Konsep diri akan
b. Pola asuh
anak. Hal tersebut dikuatkan oleh pendapat Brown (1961: 76) yang
c. Sosial budaya
berasal dari suku jawa yang seringkali dianggap lekat dengan budaya
tanggung jawab).
d. Agama
banyak terlibat dalam kegitan agama, dan sebagainya. Salah satu hal
35
dirinya, baik positif maupun negatif. Keyakinan yang tumbuh dalam konsep
36
Schroeder & Jackson, 1990 (dikutip Halgin & Whitbourne, 2000: 158-159).
harga diri (Self esteem) yang rendah sehingga sering sekali menekan inisiatif
dan aspirasinya.
juga dengan konsep diri.individu yang memiliki konsep diri yang positif
menerima dirinya sendiri secara apa adanya. Individu yang memiliki konsep
diri yang negatif akan memiliki penilaian negatif terhadap dirinya sehingga
Cinderella complex.
pandangan positif terhadap diri sendiri , dan individu yang memandang diri
secara positif memiliki Self esteem yang lebih baik dari pada individu yang
hubungkan maka orang yang Self esteem rendah makan akan cenderung
37
1. Self esteem
langsung dalam al-quran tetapi ada aspek atau komponen yang dari Self
dengan kekuatan yang positif manusia bisa dihormati dan dihargai orang
āχr& (#÷ρttƒ óΟs9uρr& ( ¸ο§θè% $¨ΖÏΒ ‘‰x©r& ôtΒ (#θä9$s%uρ Èd,ptø:$# ÎötóÎ/ ÇÚö‘F{$# ’Îû (#ρçy9ò6tGó™$$sù ׊%tæ $ā Β¨ r'sù
∩⊇∈∪ šχρ߉ysøgs† $uΖÏG≈tƒ$t↔Î/ (#θçΡ%x.uρ ( Zο§θè% öΝåκ÷]ÏΒ ‘‰x©r& uθèδ öΝßγs)n=yz “Ï%©!$# ©!$#
nilai positif dalam diri sendiri, sehingga kehangatan dan keramahan juga
jiwa sosial yang tinggi, Significance atau keberartian dapat diartikan sikap
asertiv yaitu mementingkan kepentingan orang lain dari pada diri sendiri.
sosial atau umum dari pada kepentingan diri sendiri, seperti yang di
’Îû tβρ߉Ågs† Ÿωuρ öΝÍκös9Î) ty_$yδ ôtΒ tβθ™7Ïtä† ö/ʼnÏ=ö7s% ÏΒ z≈yϑƒM}$#uρ u‘#¤$!$# ρâ§θt7s? tÏ%©!$#uρ
tΒuρ 4 ×π|¹$|Áyz öΝÍκÍ5 tβ%x. öθs9uρ öΝÍκŦà#Ρr& #’n?tã šχρãÏO÷σãƒuρ (#θè?ρé& !$£ϑÏiΒ Zπy_%tn öΝÏδÍ‘ρ߉߹
taat untuk mengikuti etika yang ada, dengan kebijakan sikap maupun
Islam yang wajib diterapkan yaitu berbuat baik dalam hal ini bukan hanya
berlaku pada sesama umat islam tetapi kepada semua makhluk ciptaan
Allah seperti manusia, hewan atau tumbuhan. Dan salah satu ayat yang
ÍνÉ‹≈yδ ’Îû (#θãΖ|¡ômr& šÏ%©#Ïj9 3 #Zöyz (#θä9$s% 4 öΝä3š/u‘ tΑt“Ρr& !#sŒ$tΒ (#öθs)¨?$# tÏ%©#Ï9 Ÿ≅ŠÏ%uρ
©!$# ¨βÎ*sù &óx« ÏΒ (#θà)Ï#Ζè? $tΒuρ 4 šχθ™6ÏtéB $£ϑÏΒ (#θà)Ï#Ζè? 4®Lym §É9ø9$# (#θä9$oΨs? s9
fisik seperti halnya keadaan dari seseorang atau skill yang dimiliki, setiap
∩∉⊄∪ tβθçΗs>ôàムŸω óΟèδuρ 4 Èd,ptø:$$Î/ ß,ÏÜΖtƒ Ò=≈tGÏ. $oΨ÷ƒt$s!uρ ( $yγyèó™ãρ āωÎ) $²¡ø#tΡ ß#Ïk=s3çΡ Ÿωuρ
memiliki Self esteem yang tinggi, lebih menghargai dirinya atau melihat
2. Cinderella complex
∩⊄⊂∪ ÒΟŠÏàtã î¸ötã $oλm;uρ &óx« Èe≅à2 ÏΒ ôMuŠÏ?ρé&uρ öΝßγà6Î=ôϑs? Zοr&tøΒ$# ‘N‰y`uρ ’ÎoΤÎ)
dari kehendak dan hak memilih, Islam memberikan kemandirian ini dalam
hak-hak kepemilikan secara luas kepada wanita dan tidak ada sedikit pun
Nisa’ ayat 32 :
42
$£ϑÏiΒ Ò=ŠÅÁtΡ ÉΑ%y`Ìh=Ïj9 4 <Ù÷èt/ 4’n?tã öΝä3ŸÒ÷èt/ ϵÎ/ ª!$# Ÿ≅āÒsù $tΒ (#öθ¨ΨyϑtGs? Ÿωuρ
©!$# ¨βÎ) 3 ÿÏ&Î#ôÒsù ÏΒ ©!$# (#θè=t↔ó™uρ 4 t÷|¡tGø.$# $®ÿÊeΕ Ò=ŠÅÁtΡ Ï!$|¡ÏiΨ=Ï9uρ ( (#θç6|¡oKò2$#
Artinya : Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah
kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena)
bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan,
dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan,
dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
wanita dalam Islam merupakan sebuah komponen fundamental
F. Hipotesis
Ha r ≠ 0
Ho r = 0
cinderella complex
Ho: Self esteem tidak mempunyai hubungan negatif yang signifikan dengan
cinderella complex.