1 1 1 SM PDF
1 1 1 SM PDF
ABSTRAK
Beberapa guru sains masih berorientasi untuk menghabiskan materi pelajaran yang sangat padat pada
kurikulum dari pada pelaksanaan pembelajaran yang bermakna akibatnya konsep yang dimiliki siswa
terhadap materi pelajaran lemah, metode yang diterapkan masih konvensional, dan interaksi guru dan
murid tidak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif melalui Metode Eksperimen dalam peningkatan prestasi belajar siswa, dan aktifitas guru
dan siswa dalam model pembelajaran tersebut. Penelitian ini merupakan bentuk Penelitian Tindakan
Kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari: perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Banda
Aceh yang berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Data hasil observasi dan tes dianalisis
dengan menggunakan statistik deksrikptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
prestasi belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif metode eksperimen dari siklus I
sampai siklus III, hal tersebut mengindikasikan bahwa model pembelajaran tersebut efektif dan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa, aktivitas guru dalam pembelajaran telah mencerminkan
pelaksanaan pembelajaran kooperatif metode eksperimen dibuktikan dengan hasil yang mencapai
maksimal pada siklus terakhir walaupun reaksi yang didapat beragam dari setiap eksperimennya dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran juga telah mencerminkan pelaksanaan pembelajaran kooperatif
metode eksperimen dengan efektif sehingga siswa dapat memahami konsep-konsep pembelajaran.
Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Metode Eksperimen, Prestasi Belajar Siswa, Organ Tubuh
Manusia
1
Zainal Abidin Suarja, Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Email: tamandoy@gmail.com
2. Data hasil belajar siswa yang diperoleh dengan menggunakan rumus persentase
pada penelitian ini kemudian dianalisis (Sudijiono:2001):
f
P x100 %
N
Keterangan: P : Persentase
f : Frekuensi
N : Jumlah Siswa
100% : Bilangan tetap
HASIL PENELITIAN DAN 59,87 lebih rendah dari nilai rata-rata individu.
PEMBAHASAN Dari data di atas siswa yang tuntas belajar
Hasil Penelitian Sains secara individu hanya 14 siswa yang
Data yang terambil merupakan data tuntas, sedangkan untuk tes kelompok hanya 1
hasil akhir dari evaluasi yang dilakukan kelompok yang tuntas, sisanya 4 kelompok
setelah mengalami proses seperti rencana lagi belum tuntas. Data tersebut menunjukkan
penelitian (dengan menggunakan LKS). lemahnya prestasi belajar siswa dalam siklus I
1. Siklus I oleh sebab itu perlu adanya kelanjutan
a. Hasil Belajar Siswa pembelajaran yang dapat nantinya disajikan
Pengambilan data pada Siklus I pada siklus II. Hal ini juga menjadi
tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pengalaman peneliti untuk meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi organ tubuh penguasaan siswa sekaligus sebagai jalan
manusia pelajaran sains. untuk pertama kali dalam menyelesaikan
Data penelitian menunjukkan bahwa masalah.
hasil belajar siswa kelas V tidak maksimal dan b. Aktivitas Guru
berhasil, dan ini memerlukan perbaikan Setelah guru melaksanakan semua
metode atau penerapan materi yang harus rencana tindakan pada siklus pertama tersebut
ditinjau kembali. Dari hasil tes individu rata- dan sesuai hasil pengamatan diperoleh hasil
rata 60,16 belum melewati batas minimal sebagai berikut:
KKM, sedangkan pada tes kelompok rata-rata
yang perlu diperbaiki antar lain; pada bagi peneliti untuk memecahkan masalah
kegiatan-kegiatan berdiskusi antar anggota perubahan karakter kerja sama yang cocok
kelompok, cara bertanya, menjawab dan dalam membimbing kelompok-kelompok yang
menanggapi diskusi antar siswa. Selain itu belum dinyatakan lulus. Untuk itu upaya
guru dalam membimbing siswa pada saat tersebut tetap dilakukan oleh para peneliti agar
kegiatan diskusi berlangsung harus hasil yang dicapai lebih baik.
memberikan perhatian yang merata untuk b. Aktivitas Guru
semua anggota kelompok, sehingga tidak ada Pada siklus kedua ini hasil
anggota kelompok yang merasa kurang pengamatan dari observer adalah sebagai
diperhatikan. Guru juga harus menindaklanjuti berikut:
peningkatan hasil tes belajar dengan a. Guru telah dapat memberikan motivasi
memberikan tugas rumah atau menjelaskankan yang tepat dan sesuai dengan materi
kembali soal-soal tersebut. pelajaran. Seluruh siswa di kelas sangat
2. Siklus II tertarik pada materi setelah mendengar
a. Hasil Belajar Siswa paparan singkat guru. Pada siklus kedua
Dari hasil penelitian menunjukkan ini terjadi peningkatan aktivitas guru
bahwa hasil belajar siswa kelas V yang telah menjadi baik (2,83) dibandingkan pada
diteliti pada siklus II ini mengalami siklus pertama sedang (2.50).
peningkatan yang cukup berarti dimana terjadi b. Guru terlihat tidak bisa menguasai
perubahan yang sangat diharapkan oleh percobaan demonstrasi dengan baik,
peneliti. Jika sebelumnya 80% atau 4 penjelasan-penjelasan yang diberikan
kelompok tidak berhasil menuntaskan sangat tidak memadai walaupun secara
pembelajaran, pada siklus kedua ini berkurang materi guru berhasil menyampaikannya
menjadi hanya 40% lagi atau 2 kelompok. secara lisan kepada siswa. Karena hal
60% atau 3 kelompok dalam pembelajaran tersebut kemudian berdampak pada siswa
telah berhasil menyelesaikan target KKM.. yang tidak mampu mengulangi percobaan
Namun meski demikian ada pula kelemahan atau membuktikan materi pembelajaran
dimana masih ada siswa yang juga belum dengan sempurna.
berhasil atau belum tuntas, untuk nilai individu c. Alokasi waktu telah tepat dan dapat
hanya tinggal 9 orang lagi atau 29,03% lagi. dikondisikan oleh guru sesuai daya
Dalam hal ini kemampuan individu dan tangkap dan tanggap siswa.
kelompok siswa tersebut memang sangat d. Aktivitas penutupan pembelajaran
terbatas sampai perolehan tingkat nilai yang mengalami penurunan dibandingkan
maksimal. Disamping itu juga intelegensi anak dengan siklus I, dari kategori baik (3,00)
yang satu dengan anak yang lain memang menjadi sedang (2,33).
tidak sama dan ini juga merupakan kendala
Kelompok 1 96 58 58
Kelompok 2 85 96 57
Kelompok 3 96 56 56
Kelompok 4 88 96 58
Kelompok 5 89 5,7 57
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. (1997). Classroom Instruction and Management. New York: McGraw Hill Companies.
Arikunto, Suharsimi. (2004). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa.
Hatimah, Ihat. (2000). Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung: Adira
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
Kasbollah, Kasihani. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta. Depdikbud.
Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.