Anda di halaman 1dari 50

PRAKTIK KERJA BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Baja merupakan bahan bangunan yang berupa campuran dari biji besi,
mangan dan karbon. Semakin tinggi nilai karbon pada baja maka baja akan
semakin keras, namun mudah patah. Akan tetapi semakin rendah nilai karbon
maka baja akan mudah bengkok. Sebagai bahan bangunan yang berhubungan
dengan kekuatan struktur ataupun tidak, sangat banyak diperlukan dalam
pekerjaan yang dilakukan dalam bidang teknik sipil misalnya; kuda-kuda, tulang
beton, kerangka jembatan dan masih banyak lagi.
Baja diperlukan dalam bentuk yang beraneka ragam dan ukuran yang
berbeda pula sehingga sangatlah mustahil baja itu dibuat dalam keadaan pasif,
tentulah kita harus membuat sambungan-sambungan untuk mendapatkan
bentuk yang kita inginkan.
Pada jaman dahulu orang menyambung suatu baja dengan menggunakan
cara yang sangat sederhana. Tetapi makin lama peradaban manusia makin
berkembang, begitu juga dalam bidang teknologi. Manusia berusaha
menganalisa dan menggali serta memproduksi bahan-bahan yang diperlukannya
untuk suatu tujuan tertentu. Perkembangan teknologi menuntut manusia untuk
dapat melakukan penyambungan yang kuat dengan menggunakan tenaga listrik.
Untuk dapat menyambung baja tersebut menjadi satu dengan yang lainnya,
maka baja tersebut disambung dengan cara dilas.
Las adalah melelehkan dengan panas. Sedangkan mengelas adalah suatu
cara menyambung dua buah plat/logam atau lebih dengan melelehkan logam
dengan menggunakan panas, baik menggunakan bahan tambah atau tanpa
bahan tambah sehingga menyatu.
Dalam praktik kerja baja berisikan tentang memotong, menyambung,
melubangi, dan mengelas baja dengan cara las listrik dan las asetilen. Las
Fauzan Nabill( 061630102132 ) 1
PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Asetilen atau Oksi Asetilen yaitu suatu cara penyambungan dua buah plat /
logam atau lebih dengan mempergunakan panas, panas diperoleh dari
campuran gas asetilen dengan gas oksigen, baik mempunyai bahan tambah
atau tidak.
Sedangkan las litrik adalah suatu cara menyambung dua buah plat atau lebih
dengan mempergunakan panas, panas diperoleh dari tenaga listrik,
mempergunakan elektroda sebagai bahan tambah dan pembuat busur.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah :
1. Agar kita mengetahui prinsip-prinsip pekerjaan baja dengan baik.
2. Agar kita mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam suatu
pekerjaan sambungan.

1.3 Rumusan Masalah


Pada praktek bengkel sipil semester III, pekerjaan yang dilakukan meliputi :
1. Kerja bangku
2. Menggunakan las listrik
3. Menggunakan las asetilen
4. Membuat benda jadi

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 2


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Baja


- Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SM.
- Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut
selama 400 tahun dikuasai oleh bangsa Asia Barat, pada tahun tersebut
proses peleburan besi mulai diketahui secara luas.
- Tahun 1000 SM, bangsa Yunani, Mesir, Jews, Roma, Carhaginians dan Asiria
juga mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam kehidupannya.
- Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah di invansi oleh bangsa
Arya.
- Tahun 700 – 600 SM, Cina belajar membuat besi.
- Tahun 400 – 500 SM, baja sudah ditemukan penggunaannya di Eropa.
- Tahun 250 SM bangsa India menemukan cara membuat baja.
- Tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali
pada 1000 M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus.
- 1300 M, rahasia pembuatan baja damaskus hilang.
- 1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di Eropa.
 Bijih besi antara lain :
- Hematite - Fe2O3 - 70 % iron
- Magnetite - Fe3O4 - 72 % iron
- Limonite - Fe2O3 + H2O - 50 % to 66 % iron
- Siderite - FeCO3 - 48 % iron
 Pemurnian Besi
Prinsip dasar : Menghilangkan kandungan oksigen dalam bijih besi.Cara
tradisional : blomery, pada proses ini bijih besi dibakar dengan charcoal,
dimana banyak mengandung carbon sehingga terjadi pengikatan oksigen,
pembakaran tersebut menghasilkan karbondiokasida dan karbon monoksida

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 3


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

yang terlepas ke udara, sehingga besi murni didapat dan dikeluarkan dari
dapur,kekurangnya tidak semua besi dapat melebur sehingga terbentuk
spoge, spoge berisi besi dan silica.
Proses lebih modern adalah dengan blas furnace, blast furnace diisi oleh bijih
besi, charcoal atau coke (coke adalah charcoal yang terbuat dari coal) dan
limestone (CaCO3). Angin secara kencang dan kontinu ditiupkan dari bawah
dapur. Hasil peluburan besi akan berada di bawah, cairan besi yang keluar
ditampung dan disebut dengan pig iron.

2.2 Definisi
Mengelas adalah suatu cara menyambung dua buah plat/logam atau lebih
dengan menggunakan panas, baik menggunakan bahan tambah atau tanpa
bahan tambah. Pengelasan pada umumnya memerlukan panas yang sangat
tinggi temperaturnya untuk mencairkan bagian-bagian bahan yang akan
disambung atau dilapisi.
Panas untuk pengelasan dapat diperoleh antara lain dari :
1. Api yang dapat dihasilkan dari arang/pembakaran arang batu, seperti :
pada proses las tempe.
2. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dengan permukaan benda
kerja, seperti las listrik.
3. Tahan listrik yang terjadi antara dua bagian yang akan disambung seperti
pada proses las titik, las tekan dan las roll.
4. Nyala api gas adalah panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
dengan zat asam, seperti pada proses asetilen.

2.3 Las Listrik


Las listrik adalah suatu penyambungan dua buah logam atau lebih dengan
menggunakan elektroda sebagai bahan untuk penambah (bahan tambah)
serta arus listrik untuk pemanas, dengan membuat busur nyala.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 4


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Ada beberapa macam las listrik berdasarkan bahan tambahannya atau


elektroda yang digunakan yaitu :
- Las listrik dengan elektroda karbon
 Las listrik dengan elektroda karbon tunggal.
 Las listrik dengan elektroda karbon ganda.
- Las listrik dengan elektroda logam
 Las listrik dengan elektroda berselaput.
 Las listrik dengan elektroda submerged.
 Las listrik TIG ( Tungstam Inert Gas ).

Las listrik berdasarkan asal arusnya terbagi dua jenis :


a. Mesin Las Listrik AC ( Alternating Current )
Mesin las listrik AC yaitu mesin las yang menggunakan arus AC atau arus
bolak –balik.

Keuntungan menggunakan alat las listrik ini adalah :


 Murah pada pembelian.
 Mempunyai efisiensi yang tinggi kira – kira 80% s/d 90 %.
 Kebisingan yang rendah.
 Busur listrik yang dihasilkan berdaya tiup kurang.

Kerugian menggunakan alat las listrik AC ini adalah :


 Hampir tidak mungkin untuk mengelas dengan elektroda berselaput besi
murni.
 Busur listrik tidak tenang.
 Faktor tenaga kecil.
 Tidak bisa digunakan untuk mengelas segala jenis logam.

b. Mesin Las Listrik DC (Direct Current)

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 5


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Mesin las listrik DC yaitu mesin las yang menggunakan arus DC atau arus
searah. Dalam menggunakan mesin las DC ini harus benar-benar
diperhatikan pemasangan pada kabelnya. Pemasangan atau pengatuban
kabel tersebut ada dua macam yaitu :

1. Pengatuban Langsung (DC)


Kabel elektroda dipasang pada kutub negatif serta kabel masa pada
kutub positif. Pengaruhnya adalah panas yang diberikan oleh mesin las
akan lebih tinggi pada benda kerja dibandingkan dengan elektroda.

2. Pengatuban Terbalik
Kabel elektroda dipasang pada kutub positif dan kabel massa pada kutub
negatif, maka panas yang diberikan elektroda lebih panas daripada benda
kerja.

Keuntungan menggunakan mesin las listrik DC yaitu :


 Seluruh jenis elektroda dapat digunakan.
 Seluruh jenis logam dapat dilas.
 Dapat digunakan untuk penyambungan pelat-pelat.
 Mempunyai nyala busur yang stabil.
 Resiko akan kecelakaan kecil.

Kerugian menggunakan mesin las listrik DC yaitu:


 Mahal dari segi biaya.
 Efisiensinya rendah dibandingkan dengan las listrik AC.
 Penggunaan arus tinggi.
 Mengeluarkan suara bising.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 6


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

c. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi pada saat pengelasan


Bahaya-bahaya yang timbul umumnya disebabkan oleh zat atau materi
hasil penguraian logam yang di las itu sendiri ataupun bahan tambah yang kita
gunakan. Bahaya itu antara lain :
 Bahaya Sinar
Pada waktu pengelasan terutama pada las listrik, pasti akan timbul
cahaya atau sinar yang dapat mengganggu di dalam pengerjaan las. Sinar-
sinar tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Sinar Infra Merah
Adanya sinar infra merah tidak segera terasa dimata tapi lebih
berbahaya karena kita tidak menyadari akibat yang akan ditimbulkan
kelak. Pengaruhnya adalah sama dengan pengaruh panas yang dapat
menyebabkan pembekakan pada kelopak mata dan terjadi penyakit
kornea yang merupakan proses dari kerabunan.
2. Sinar Ultraviolet
Sebenarnya sinar ultraviolet yang terserap mempunyai pengaruh
besar terhadap reaksi kimia di dalam tubuh. Bila sinar ultraviolet ini
terserap oleh mata kita maka lensa dan kornea kita terasa ada benda
asing dalam tempo 6 - 12 jam dalam tempo 6 - 24 jam mata akan terasa
sakit dan akan hilang dengan sendirinya setelah 48 jam (dua hari).
3. Cahaya Tampak
Cahaya tampak ini menyebabkan mata menjadi cepat lelah dan kalau
terlalu lama, mata akan terasa sakit dalam waktu sementara.
 Bahaya Tersengat Aliran Listrik
Pada penggunaan aliran listrik untuk pengelasan harus benar-benar
diperhatikan semua kabel yang mengandung muatan listrik serta gunakan
sarung tangan dan sepatu kerja yang benar-benar isolator.
Pengaruh sengatan listrik tersebut berdasarkan kepada kekuatan arus
yang dipakai adalah sebagai berikut:

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 7


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

1. Arus 1 Ampere
Akan mengakibatkan kejutan kecil yang tidak membahayakan.
2. Arus 5 Ampere
Akan memberikan stimulasi/kejutan yang cukup besar pada otot dan
menimbulkan rasa sakit.
3. Arus 10 Ampere
Akan menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat.
4. Arus 20 Ampere
Akan mengakibatkan pengerutan otot secara seketika sehingga orang
yang terkena sengatan tidak sanggup melepaskan diri tanpa bantuan
dari orang lain.
5. Arus 50 Ampere
Sangat berbahaya, sehingga orang yang terkena harus mendapatkan
pertolongan pelayanan gawat darurat.
6. Arus 100 Ampere
Dapat mengakibatkan kematian bagi orang yang kena sengatan dengan
arus sebesar ini.

 Bahaya Loncatan Bunga Api


Bahaya loncatan bunga api ini biasanya dapat melubangi pakaian yang
kita kenakan ataupun mematikan sel kulit yang terkena percikan bunga api
tersebut.
Untuk menghindari bahaya-bahaya tersebut maka kita harus benar-
benar memperhatikan dengan serius cara-cara sebagai berikut :
1. Menghindari Sinar-sinar
Kita hanya boleh menatap busur las melalui kaca yang terdapat pada
masker las yang merupakan kaca ray bend yang mempunyai kepekatan
100%.
2. Menghindari sengatan listrik

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 8


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

a. Gunakan sarung tangan dan sepatu yang berisolator dan memakai


baju kerja/baju las. Apabila tubuh berkeringat, hentikan pekerjaan
terlebih dahulu jika telah kering barulah bekerja kembali.
b. Perhatikan kabel apakah telah terpasang dengan sempurna.
c. Memegang elektroda harus dipegang pada bagian yang
berisolatornya atau untuk lebih aman lagi kita putar tombol untuk
mematikan arus.
3. Menghindari percikan bunga api
Kita pakai apron (baju kulit) pada saat kita mengelas, karena pakaian
tersebut anti berlubang oleh percikan bunga api.

d. Alat-alat yang digunakan beserta alat pembantu pada las listrik

1) Alat Ukur
- Mistar siku dan mistar baja.
Alat ini digunakan untuk mengukur benda kerja.

- Meteran
Alat ini digunakan untuk mengukur benda kerja.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 9


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

2) Alat Pemotong
- Gergaji baja
Alat ini digunakan untuk memotong plat.

Gambar. Mata Gergaji

3) Alat Penanda
Digunakan untuk menandai benda kerja.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 10


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Crash Pen

Senter Pen

Kapur Baja
- Huruf Timbul/Letter
Alat ini digunakan untuk memberi huruf atau angka pada plat baja.

4) Alat Pemegang
- Ragum Meja

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 11


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Ragum meja merupakan penjepit yang penggunaanya hanya pada tempat


ragum terpasang artinya ragum tidak dapat dipindah-pindahkan.

- Sempitan
Alat ini berpungsi untuk memegangkan atau memindahkan benda kerja
yang bersuhu tinggi dari suatu tempat, ketempat lain, alat ini dapat kita
ganti dengan tang.

5) Alat Penghalus
- Kikir
Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan
menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 12


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

satu dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang-
bidang berbentuk dan sebagainya.

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan fungsi


dan kebutuhannya.Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya :
1. Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kearah
ujungnya menirus kikir. Fungsinya untuk meratakan dan membuat
bidang sejajar dan tegak lurus.
2. Kikir blok lebar kikir seluruhnya sama, lebar kikir bagian ujungnya
berkurang. Fungsinya membuat rata, sejajar dan menyiku antara
bidang satu dengan bidang lainnya.
3. Kikir segi empat (square), fungsinya membuat rata dan menyiku antara
bidang satu dengan bidang lainnya.
4. Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tiga,segitiga kikir pada bagian
ujungnya mengecil. Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan
bidang berbentuk sudut 60 atau lebih besar.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 13


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

5. Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisau,fungsinya untuk meratakan


dan menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil.
6. Kikir setengah bulat (half round), fungsinya untuk menghaluskan,
meratakan dan membuat bidang cekung.
7. Kikir silang (crossing), fungsinya untuk menghaluskan bidang cekung
dan membuat bidang cekung.
8. Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin mengecil.
Fungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang bulat.

Menurut kasarnya gigi, kikir dibagi atas:


1) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal.
2) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan
bidang benda kerja.
3) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan
bidang benda kerja.

6) Alat Pelubang
- Mesin Bor
Alat ini digunakan untuk membuat lubang suatu benda kerja.

Mesin Bor Mata Bor


Fauzan Nabill( 061630102132 ) 14
PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

7) Alat Pembersih
- Sikat Kawat
Alat ini dapat kita gunakan untuk membersihkan permukaan benda kerja
atau untuk membersihkan rigi las.

8) Alat Pukul
- Palu Terak
Alat ini digunakan untuk membersihkan terak-terak yang melapisi
permukan hasil pengelasan.

- Palu besi

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 15


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Palu yang hanya digunakan untuk memukul.

9) Perlengkapan Mesin Las Listrik


1. Kabel
Biasanya terbuat dari tembaga yang dilapisi dengan isolator dari karet.
Pada alat las listrik ini ada tiga buah kabel yaitu:
 Kabel elektroda.
 Kabel masa.
 Kabel tenaga.

2. Pemegang Elektroda
Seperti juga kabel, pemegang elektroda ini juga dilapisi karet isolator.
Penjepit elektroda ini terdiri dari penjepit dan pegangan. Ujung elektroda
yang tidak dilapisi isolator dijepit pada penjepit.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 16


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Klam Massa
Alat ini digunakan untuk menghubungkan kabel masa kemeja kerja
sehingga arus dapat mengalir.

10) Perlengkapan APD


1. Topeng las
Alat ini digunakan untuk melindungi mata dari cahaya yang berlebihan,
dan juga melindungi wajah dari percikan api las.

2. Apron (Baju kulit)


Alat ini digunakan untuk melindungi tubuh dari percikan api las.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 17


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Sarung tangan las


Digunakan untuk melindungi tangan dari percikan api las dan bahaya
setrum.

Gambar. Sarung Tangan Kulit

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 18


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Gambar. Sarung Tangan Kain


4. Kaca Mata Las
Alat ini digunakan untuk melindungi mata dari kemungkinan kejatuhan
serpihan benda kerja atau dari sinar-sinar pada saat pengelasan yang
dapat membahayakan mata.

5. Helm

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 19


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Alat ini digunakan untuk melindungi kepala dari kejatuhan benda-benda


keras.

6. Safety shoes
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek
ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk
melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan
kimia, dsb.

11) Alat Tambahan


a. Elektroda
Elektoda adalah bahan tambah pembuat busur api/busur nyala pada saat
penegelasan. Elektroda las terbuat dari bermacam logam dan diantaranya :
 Logam baja.
 Logam alumunium.
 Besi tulang.
 Tembaga.
 Dan lain-lain.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 20


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Semua ini tergantung dari tujuan dan komposisi logam yang akan kita las.
Elektroda yang kita gunakan dalam pengelasan haruslah mampu memenuhi
persyaratan :
 Mampu unutk mengelas dalam semua posisi.
 Praktis membentuk kampuh las.
 Titik lebur yang tinggi.
 Terak mudah dibuang atau dibersihkan.
 Sifat-sifat mekanik yang tinggi pada kampuh las.

1. Elektorda Berbalut
Elektroda ini dipakai pada mesin las AC atau DC untuk mengelas
pekerjaan berkualitas tinggi. Balutan-balutan elektroda ini disebut juga
lapisan fluksi. Tebal dari elektroda ini bervariasi mulai dari  1,5 mm sampai
8 mm dengan panjang 35 sampai dengan 45 cm.
Tebal pembalut elektroda ini antara 10% s/d 50% dari diameter
elektroda, yang akan turut mencair di dalam pengelasan dan menghasilkan
gas CO2 yang melindungi cairan las. Busur nyala dari udara luar yang
mengandung O2 dan N akan mempengaruhi sifat-sifat mekanik dari logam
las. Cairan selaput yang disebut terak terapung dan membeku melapisi
permukaan las yang masih panas.
Penggunaan elektroda bermacam-macam sesuai dengan diameter
elektroda.

Tebal Bahan Diameter Kuat Arus


(mm) Elektroda (Ampere)
(mm)

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 21


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

1 1,5 20 – 35
1 – 1,5 2,0 35 – 60
1,5 – 2,5 2,6 60 – 100
2,5 – 4,0 3,25 90 – 150
4,0 – 6,0 4,0 120 – 180
6,0 – 10 5,0 150 – 220
10 – 16 6,0 200 – 300
diatas 16 8,0 280 – 400

Kuat arus untuk menetukan panas tergantung kepada:


 Tebal bahan.
 Diameter elektroda (Biasa, Mild Steel, Low Hidrogen).
 Bentuk kampuh las.
 Posisi pengelasan.

b. Penyambungan pada Las Listrik

Prosedur Pelaksanaan :
1. Memeriksa pipa pencegah dan pengaman kebakaran, memeriksa juga
peralatan pelindung dan pakaian kerja.
2. Menghubungkan klem masa kemeja kerja dan kabel tenaga kepada sumber
tenaga.
3. Memeriksa apakah pemegang elektroda tidak rusak dan apakah kabel las
dalam keadaan baik dan sambungan ke pegangan terjamin baik.
4. Memeriksa apakah kabel/Steaker 3 fase ke suplai utama dalam kondisi
baik.
5. Menghubungkan sumber daya ke suplai utama.
6. Mengatur arus las sesuai dengan yang tertera pada peraturan yang tertera
pada bungkus elektroda.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 22


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

7. Memeriksa apakah kaca las telah terpasang dengan benar pads masker
las.
8. Memeriksa apakah kita memerlukan :
 Helm pelindung.
 Peredam suara pada telinga.
 Baju las/Apron.
 Sepatu dan sarung tangan yang bersifat isolator.
9. Menempatkan benda kerja di meja kerja dengan posisi tepat bila perlu
benda kerja tersebut dijepit dengan klem.
10. Meletakkan elektroda pada pemegang elektroda.
11. Mencoba menghidupkan tanpa menghidupkan arus.
12. Posisi operator untuk menghindari penegangan dan juga penarikan pada
otot.
13. Menghidupkan arus las.
14. Memberi peringatan pada orang yang sedang memperhatikan sebelum
menimbulkan arus listrik.
15. Mengarahkan elektroda pada benda kerja.
16. Menubukkan elektroda untuk mendapatkan busur nyala.
17. Jika telah mendapatkan busur nyala, mendekatkan pada permukaan benda
kerja.
18. Memulai menggerakkan pengelasan.
19. Dalam pengelasan, menjaga agar panjang busur konstan.
20. Menggerakkan elektroda dengan kecepatan  15/menit.

Cara Pengelasan :
Pelaksanaan pengelasan dapat kita lakukan dengan cara-cara sebagai berikut
:
1. Mendekatkan ujung elektroda ke permukaan benda yang di las sampai
jarak lebih kurang 2 cm.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 23


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

2. Memegang topeng pelindung dengan tangan kiri kita sedemikian rupa


sehingga kita dapat melihat busur nyala di dalam pengelasan melalui kaca
Ray ban 100%.
3. Menempelkan ujung elektroda ke benda kerja, Apabila terjadi hubungan
antara elektroda dengan benda kerja, kita dapat merasakan atau
mendengar jalannya pesawat semakin keras. Setelah terjadi ini, elektroda
kita tarik-tarik lagi perlahan-lahan, busur nyala akan terjadi.
Pada saat busur nyala keluar, ujung elektroda akan cair sehingga jarak
ujung elektroda dengan benda kerja akan semakin jauh dan akan
mengakibatkan busur nyala menjadi padam. Untuk mencegah hal tersebut
maka kita harus menurunkan ujung elektroda secepat pencairannya
sehingga di peroleh jarak yang konstan antara ujung elektroda dan benda
kerja.
4. Sikap yang paling baik untuk pengelasan adalah membuat sudut 70 0
dengan permukaan elektroda supaya :
 Permukaan cairan logan dan terak dapat dengan mudah dilihat dengan
mata sehigga mudah menentukan panjang busur nyala.
 Dengan mudah kita dapat mengawasi agar terak tidak ditutupi oleh
tetesan cairan elektroda. Bila hal ini terjadi maka mutu sambungan las
akan berkurang.
 Menghasilkan rigi-rigi las yang berbentuk baik, rapi karena busur nyala
mendorong dan menyusun lelehan logam kearah bagian yang meleleh
dan membeku.

Pengaruh yang dapat timbul pada waktu pengelasan :


1. Pengaruh panjang busur pada hasil pengelasan
 Panjang busur nyala (L).
 Panjang diameter kawat elektroda (D).

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 24


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Bila panjang busur tepat L=D maka cairan elektroda akan mengalir dan
mengendap dengan baik.
Hasilnya :
 Rigi-rigi las yang halus dan baik.
 Tembusan las yang baik.
 Perpaduan dengan bahan dasar yang baik.
 Percikan teraknya halus.

Bila panjang busur L lebih besar dsari pada D, maka akan timbul bagian-
bagian berbentuk bola cairan elektroda.
Hasilnya :
 Rigi-rigi las kasar.
 Tembusan dangkal.
 Percikan terak kasar dan keluar dari jalur.

Bila busur L lebih pendek daripada D maka sukar untuk memelihara busur
nyala, biasanya terjadi pembekuan pada ujung elektroda pada waktu
pengelasan.
Hasilnya :
 Rigi-rigi las tidak merata.
 Tembusan las tidak baik.
 Percikan lasnya kasar.
 Berbentuk bola.

2. Pengaruh Kuat Arus


a. Kuat arus rendah
 Bahan las cepat membeku.
 Busur nyala sukar dipertahankan.
 Dalam pembakaran penembusan sedikit.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 25


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Pencairan lasnya kurang baik.


 Rigi lasnya akan terletak diatas plat.

b. Kuat arus tinggi


 Bahan lasnya encer.
 Elektrodanya cepat meleleh.
 Terjadi banyak percikan.
 Penembusan yang dalam.
 Bahan lasnya menyebar agar melebar.
 Pada bagian lasnya elektroda berpijar.

c. Gerakan Elektroda :
Gerakan elektroda bertujuan untuk mendapatkan rigi-rigi las yang baik serta
penetrasi yang baik.
Gerakan elektroda yang sering digunakan adalah :
1. Gerakkan Zig-zag
Gerakkan ini biasanya untuk mengelas plat yang tipis.

2. Gerakkan Melingkar
Gerakkan ini biasanya untuk mengelas plat yang berukuran sedang.

3. Gerakkan Segitiga
Gerakkan ini biasanya digunakan untuk meneglas plat berukuran tebal.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 26


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

d. Penyalaan Busur nyala :

cara sentakan cara goresan

e. Macam-macam Sambungan Las :


Sambungan las terdiri dari 5 macam bentuk :
1. Sambungan Tumpul.
2. Sambungan Berimpit (Tap Joint).
3. Sambungan Sudut.
4. Sambungan T (T Joint).
5. Sambungan Tepi (Edge Joint).

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 27


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

1
2

4 5

f. Macam-macam Kampuh dalam Pengelasan :


Kampuh adalah hasil dari rigi-rigi las yang mengisi sambungan. Kampuh ada
beberapa macam :
1. Kampuh I
Kampuh I tertutup untuk plat tipis.
Kampuh I terbuka untuk plat tebal.
2. Kampuh V
Sambungan kampuh V digunakan untuk menyambung plat atau logam
yang mempunyai tebal 6-15 mm dari kampuh terbuka atau tertutup.
3. Kampuh ½ V
Kampuh setengah V dibuat jika salah satu bagian yang disambung tidak
dapat dibentuk.
Kampuh setengah V ada dua macam yaitu terbuka dan tertutup.
4. Kampuh ½ X

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 28


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Kampuh setengah X ini sering disebut juga kampuh V berganda. Dipakai


untuk plat yang mempunyai ketebalannya 12-45 mm. Kampuh ini ada yang
simetris dan ada juga yang tidak simetris.
5. Kampuh ½ X
Kampuh ini disebut juga kampuh K. Dipakai untuk tebal plat sampai dengan
40 mm. Karena kesukarannya maka sering dilakukan oleh dua orang.
6. Kampuh U
Dipakai untuk sambungan yang menerima beban untuk plat tebal diatas 20
mm. Kampuh ini memiliki bentuk U dan ½ U.

2.4 Las Asetilen


Las asetilen adalah penyambungan dua logam atau plat dengan cara
mencairkan terlebih dahulu logam yang akan disambung dengan atau tanpa
bahan tambah. Pemanasan logam dilakukan dengan cara membakar gas
asetilen dengan oksigen.

Nama-nama bagian las asetilen secara garis besar :

4 8

2 7
3
1

Keterangan ;
1. Botol atau tabung gas asetilen.
2. Tabung gas asetilen (Zat Asam).

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 29


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Selang karet asetilen.


4. Selang karet zat asam/oksigen.
5. Regulator asetilen.
6. Regulator zat asam/oksigen.
7. Brander.
8. Tip.

1. Tabung Asetilen
Tabung asetilen terbuat dari baja dengan bentuk pendek gemuk. Umumnya
botol ini berwarna merah. Pada bagian bawah botol/tabung ini dibuat sumbat
pengaman untuk menjaga keselamatan sehingga jika terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan tabung ini akan meledak berkeping-keping. Tabung ini mampu
mnehan tekanan 150 kg/cm2.

2. Tabung Zat Asam (Oksigen)


Botol zat asam ini dibuat dari bahan baja dan mempunyai bentuk tinggi
agak ramping. Umumnya tabung ini berwarna biru dan mampu menahan
tekanan 150 kg/cm2.

3. Selang Karet Asetilen


Selang karet asetilen umumnya berwarna merah dan untuk oksigen
berwarna biru. Selang karet ini harus mempunyai sifat kuat tetapi lemas dan
tidak kaku dan harus tahan terhadap gas 500 kg/cm 2. Diameter selang karet
ini umumnya 5mm, 6mm, 7,5 mm.

4. Regulator
Regulator berfungsi untuk mengatur tekanan kerja yang konstan walaupun
tekanan isi dalam botol selalu berubah-ubah. Perbedaan regulator asetilen
dan zat asam adalah untuk regulator asetilen berwarna merah, sedangkan
untuk regulator zat oksigen berwarna biru.
Fauzan Nabill( 061630102132 ) 30
PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

5. Brander
Brander adalah berupa suatu tempat untuk mempercampur asetilen dan
oksigen serta mengatur keluarnya gas untuk pembakaran.

6. Tip
Tip adalah ujung pembakaran las yang biasanya terbuat dari tembaga.
Oksigen
Proses pembuatan oksigen adalah dengan cara :
- Proses elektrilisasi air
Dari penguraian air secara elektrolisasi listrik sehingga menghasilkan hidrogen
(Gas) dan oksigen (Gas).
- Proses pendinginan udara
Cara pendinginan gas dengan cara mendinginkan gas oksigen dan gas-gas
lainnya sehingga menjadi zat cair. Zat cair tadi dipisah-pisahkan dengan cara
dipanaskan sehingga di daspat oksigen dengan menguapkan setiap gas
dengan titik didih gas yang berbeda (titik pengupan oksigen  1820 C).

- Sifat-sifat oksigen :
a. Tidak berbau dan tidak berwarna.
b. Tidak sensitif terhadap api.

- Kegunaan oksigen :
 pengelasan dengan dibantu asetilen.
 Untuk operasi pemotongan logam.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 31


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Heat reat ment Untuk.


 Dipergunakan dirumah sakit untuk pertolongan pernafasan.

- Perawatan tabung oksigen


 Tabung oksigen harus dibawa dengan hati-hati hindarkan benturan.
 Dinding tabung harus bebas dari berbagai minyak.
 Disimpan ditempat yang teduh.

Asetilen
Proses pembuatan asetilen dengan cara ;
Proses kimia dengan reaksi sebagai berikut:
CaC2 + 2H2O --------------- C2H2 + Ca(OH)2 + Panas
CaC2 = Kalsium Karbida
H2O = Air
C2H2 = Gas karbit
Ca(OH) = Kapur

Sifat-sifat Asetilen :
 Berbau.
 Berwarna.
 Sensitif terhadap api.

Nyala api las pada asetilen kita bagi menjadi 3 jenis ;


1. Nyala Karburasi

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 32


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Nyala karburasi digunakan untuk mengeraskan permukaan logam. Nyala ini


diperoleh dengan cara memperbanyak gas asetilen dari pada oksigen.
- Ciri-cirinya :
Inti nyala tumpul dan panjang.
 Kerucut api besar.
 Mempunyai nyala ekor.

2. Nyala Oksidasi

Nyala oksidasi digunakan untuk memotong logam. Nyala ini diperoleh dengan
cara mencampur oksigen dengan porsi lebih besar dibandingkan dengan
asetilen.
- Ciri-cirinya :
 Inti nyala lebih kecil dan runcing
 Tidak mempunyai nyala ekor
 Suaranya berdesis

3. Nyala Netral

Nyala netral digunakan untuk mengelas baja dan besi tulangan serta
pengelasan biasa. Nyala ini diperoleh dengan cara menseimbangkan porsi
asetilen dan oksigen  sama.
- Ciri-cirinya :
 Inti nyala pendek dan tumpul

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 33


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Suaranya tidak terlalu mendesis

Cara menyalakan las asetilen :


1. Membuka katup oksigen dan asetilen sedikit saja kira-kira ½ s/d ¼ putaran.
2. Mengatur tekanan yang diinginkan sesuai dengan tip yang dipakai.
3. Membuka sedikit katup asetilen pada blander dan tutup katup oksigen pada
blander.
4. Nyalakan korek api pada pada ujung tip.
5. Mengatur katup asetilen dan oksigen sesuia dengan nyala dan kebutuhan kita.

Cara mematikan las asetilen :


1. Menutup katup okigen pada brander.
2. Menutup katup asetilen pada brander.
3. Menutup katup pada tabung oksigen.
4. Menutup katup pada tabung asetilen.
5. Membuka katup oksigen dan asetilen pada brander untuk membuang sisa gas
yang ada pada selang dan menunggu sampai manometer menunjukkan
angka nol.
6. Mengencangkan regulator, jika tekanan manometer naik kembali berarti
tabung belum tertutup rapat.
7. Menutup semua katup jika telah selesai.
8. Mengencangkan kembali katup pada tabung jika regulator tekanan naik lagi.

Cara pengelasan dengan las asetilen :


1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Merapatkan benda kerja yang akan kita sambung.
3. Mengenakan kacamata las asetilen (Ray Band 20%).
4. Mengunci ujung-ujung pertemuan benda kerja yang akan kita sambung
dengan sedikit las-an saja.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 34


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

5. Jika benda kerja yang akan disambung memiliki jaluran las yang cukup
panjang dan plat tersebut tipis, maka sebaiknya dilakukan pengelasan
dipertengahan jalur yang akan dilas, untuk menghindari plat melengkung pada
saat di las.
6. Mencairkan logam dipertemuan sisi yang akan disambungkan, dengan posisi
tip membentuk sudut :
 60 s/d 700 untuk pengelasan dari kiri ke kanan
 45 s/d 600 untuk pengelasan dari kanan ke kiri
7. Mendorong-dorongkan logam yang sudah mencair tersebut disepanjang jalur
pertemuan logam yang akan disambung.
8. Memperhatikan jangan sampai benda kerja berlubang disebabkan posisi tip
terlalu tegak dasn lambat digerakkan.
9. Jika memakai bahan tambah, bahan tambah tersebut dalam keadaan cair
pada saat bercampur sehingga kita dapat memperoleh hasil las yang baik.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 35


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB III
URAIAN PEKERJAAN

3.1 Job 1 : Kerja Bangku (Plat Dovel)


a. Tujuan
- Mahasiswa diharapkan dapat menghaluskan dan melubangi plat
- Mahasiswa dapat menggunakan dan mengoperasikan mesin atau alat bor
dan peralatan lainnya dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya

b. Instruksi Umum
- Teknik perletakan Plat Baja harus benar
- Setiap baris hasil pengeboran harus dicek kelurusannya
- Jarak antar baris pengeboran diatur agar menghasilkan hasil yang rapi
- Penempatan alat dan bahan

c. Bahan
- Plat tebal 6 mm, 100 x 150 mm

d. Alat
- Ragum meja
- Crash pen (Penggores baja)
- Gergaji baja

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 36


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

- Siku-siku
- Mistar baja
- Palu
- Kikir halus
Kasar
- Mesin bor dan perlengkapannya
- APD Kacamata bor
Sarung tangan

e. Gambar Kerja ( dengan satuan mm)

Gambar. Gambar kerja plat nomor 3


f. Langkah Kerja
1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Lukis plat sesuai dengan gambar kerja.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 37


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Rapikan sisi-sisi plat dengan kikir untuk menghilangkan bram-bram agar


tidak membahayakan.
4. Usahakan bagian sisi - sisi plat berbentuk siku.
5. Potong plat sesuai dengan yang dilukiskan tadi.
6. Rapikan sisi-sisi plat yang telah dipotong dengan kikir.
7. Buatlah tanda atau titik tempat yang akan dilobangi atau di bor dengan
jarak dan jumlah yang telah ditentukan.
8. Setelah titik ditentukan atur posisi plat kemudian jepit dengan penjepit
yang telah disediakan agar mudah untuk melakukan pengeboran dan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
9. Saat melakukan pengeboran pastikan plat terjepit, turunkan mata bor
secara perlahan, serta sesekali berikan oli atau pendingin pada mata bor
agar tidak timbul percikan api.
10. Untuk melakukan penukaran mata bor diharapkan mesin dalam keadaan
mati, pemasangan mata bor benar benar kuat agar mata bor tidak lepas
saat sedang digunakan.
11. Kemudian, ambil plat nomor 3, lalu potong sesuai dengan gambar kerja.
Haluskan pelat dengan menggunakan kikir agar hasil yang didapat sesuaii
dengan yang diinginkan.
12. Tanyakan kepada instruktur bila mengalami masalah dalam penggunaan
alat atau ada yang tidak mengerti dalam penggunaan alat bor.
13. Periksa dan teliti lagi pekerjaan yang telah dilakukan sebelum diperiksa
oleh instruktur.
14. Setelah semua selesai bersihkan atau rapikan kembali tempat dan alat
yang talah digunakan.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 38


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

g. Hasil Gambar Kerja :

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 39


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3.2 Job 2 : Membuat Rigi-rigi dengan Las Listrik


a. Tujuan
- Mahasiswa diharapkan dapat membuat rigi-rigi las secara lurus, baik, dan
benar
- Mahasiswa dapat menggunakan dan mengoperasikan las listrik dan
peralatan lainnya dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya

b. Instruksi Umum
- Teknik perletakan elektroda harus benar
- Setiap baris hasil las harus dicek kelurusannya
- Jarak antar baris las diatur agar menghasilkan hasil yang rapi
- Penempatan alat dan bahan

c. Bahan
- Plat tebal 6 mm, 100 x 150 mm

- Elektroda  26 mm

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 40


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

d. Alat
- Ragum meja
- Kapur baja
- Sikat kawat
- Mesin las listrik dan perlengkapannya
- Gergaji besi
- Siku-siku
- Mistar baja
- Kikir Halus
Kasar
- Palu terak
- APD
Pakaian kerja - Sarung tangan kain
Helm - Apron
Topeng las - Sepatu safety
e. Gambar Kerja ( dengan satuan mm)

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 41


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

f. Langkah Kerja
a. Siapkan peralatan dan bahan serta perlengkapan keselamatan yang akan
dipakai.
b. Lukis plat sesuai dengan gambar kerja.
c. Rapikan sisi-sisi plat dengan kikir untuk menghilangkan bram-bram agar
tidak membahayakan.
d. Dengarkan Instruktur dalam menjelaskan cara pengguaan las listik,
tanyakan bila ada yang tidak dimengerti.
e. Bila sudah siap lakukan pengelasan dari arah kiri ke kanan dimulai dari
baris pertama dengan sudut kemiringan  70 pada sisi kiri dan kanan
tetap 90, serta jarak elektroda ke plat sama dengan  elektroda.
f. Lakukan pengelasan baris berikutnya seperti pada baris pertama yaitu
pada baris terakhir untuk menghindari pembengkokkan sampai selesai.
g. Setelah pengelasan selesai, lakukan pembersihan terak dengan
menggunakan palu terak dan sikat kawat.
h. Apabila akan melakukan pengelasan tetapi apinya terputus, maka terak
harus dibersihkan terlebih dahulu agar rigi-rigi las dapat menyatu

g. Gambar Hasil Kerja

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 42


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3.3 Job 3 : Membuat Sambungan Plat

a. Tujuan
- Mahasiswa diharapkan dapat menyambung dua plat atau lebih secara
lurus, baik dan benar
- Mahasiswa dapat menggunakan dan mengoperasikan las gas asetilen dan
peralatan lainnya dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya

b. Instruksi Umum :
- Teknik perletakan api las gas asetilen harus benar
- Setiap hasil las harus dicek kelurusannya
- Penempatan alat dan bahan

c. Bahan
- Plat tebal 3 mm, 100 x 150 mm

d. Alat
- Ragum meja
- Penggores baja : Crash pen/Kapur baja
- Sikat kawat
- Tang
- Palu terak
- Gergaji baja
- Gas asetilen, gas oksigen dan perlengkapannya
- Mistar baja
- APD
Pakaian kerja
Helm
Kacamata las
Sarung tangan kain

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 43


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Apron
Sepatu safety
- Kikir Halus
Kasar

e. Gambar Kerja ( dengan satuan mm)

f. Langkah Kerja
a. Siapkan peralatan dan bahan serta perlengkapan keselamatan yang akan
dipakai
b. Lukis plat sesuai dengan gambar kerja
c. Potong plat sesuai dengan gambar kerja
d. Ambil plat 1 dan 2
e. Rapikan sisi-sisi plat dengan kikir untuk menghilangkan bram-bram agar
tidak membahayakan
f. Dengarkan Instruktur dalam menjelaskan cara pengguaan las asetilen,
tanyakan bila ada yang tidak dimengerti

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 44


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

g. Bila sudah siap lakukan pengelasan dari arah kanan ke kiri dengan sudut
kemiringan  70 pada sisi kiri dan kanan tetap 90, serta jarak api ke plat
jangan menempel pada plat ataupun terlalu jauh dari plat.
h. Setelah pengelasan selesai, lakukan pembersihan dengan menggunakan
palu las dan sikat kawat.

g. Gambar Hasil Kerja

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 45


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3.4 Job 4 : Sambungan Plat Sudut Bagian Luar

a. Tujuan
- Mahasiswa diharapkan dapat menyambung dua plat atau lebih secara
lurus, baik dan benar
- Mahasiswa dapat menggunakan dan mengoperasikan las gas asetilen dan
peralatan lainnya dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya

b. Instruksi Umum :
- Teknik perletakan api las gas asetilen harus benar
- Setiap hasil las harus dicek kelurusannya
- Penempatan alat dan bahan

c. Bahan
- Plat tebal 3 mm, 100 x 150 mm

d. Alat
 Ragum meja
 Mistar baja
 Penggores baja : Crash pen/Kapur baja
 Gergaji baja
 Kikir halus
Kasar
 Perangkat las gas
 Tang
 Sikat kawat
 Palu terak
- APD
Pakaian kerja

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 46


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Helm
Kacamata las
Sarung tangan kain
Apron
Sepatu safety

e. Gambar Kerja

f. Langkah Kerja
1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan diri mengenakan/memakai alat pelindung diri (APD).
3. Siapkan plat. Ambil plat dari potongan plat dari job sebelumnya, yaitu plat
bagian 3 dan 4. Rapikan dan sikukan sisi plat menggunakan kikir kasar.
4. Setelah semua sisi siku dan rapi, perhalus sisi dengan kikir halus.
5. Sambung plat 3 dan 4 dengan sambungan sudut di bagian luar, pengelasan
dilakukan dari arah kanan ke arah kiri

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 47


1

PRAKTIK KERJA BAJA


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Plat 3 dan 4

g. Hasil Gambar Kerja

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 48


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Praktek kerja las pada umumnya memberikan penjelasan, pemahaman,
dan pengertian secara luas kepada mahasiswa mengenai bahan-bahan, dan
alat-alat yang digunakan dalam pengelasan, baik dalam mencari busur api yang
sesuai dalam pengelasan, besarnya arus yang akan dipakai, maupun sudut
pengelasan. Bukan itu saja, praktek kerja las ini dapat memberikan skill kepada
mahasiswa yang nantinya dapat langsung diterapkan dalam dunia kerja.

4.2 Saran
- Periksa dan persiapkan Alat Pelindung Diri yang baik dan benar sebelum
memulai kegiatan.
- Mahasiswa harus memahami fungsi dari setiap alat-alat kerja pada las listrik
beserta resikonya.
- Memeriksa keadaan alat sebelum dipakai maupun sesudah dipakai.
- Menggunakan dan memaksimalkan kerja alat sebaik-baiknya.

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 49


PRAKTIK KERJA BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Fauzan Nabill( 061630102132 ) 50

Anda mungkin juga menyukai