Anda di halaman 1dari 27

ORGANOLOGAM

Oleh: Rita Hairani


Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Mulawarman
Samarinda 2017
Referensi
• The organometallic chemistry of the transition metal, Robert H.
Crabtree
• Lecture Chulalongkorn University, Worawan Banthumnavin

Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017
Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Materi

• Pengertian Organologam
• Sejarah Organologam
• Prinsip-prinsip dasar
• Mekanisme reaksi
• Aplikasi senyawa organologam
Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Sejarah Organologam

1) Kimia organologam telah berkembang


selama milyaran tahun.

Senyawa alami dari alam yaitu


Cobalimin mengandung ikatan
Co—C
Vitamin B12
2.Ada beberapa pendapat dan perdebatan tentang pembuatan
senyawa organologam pertama kali, ada pendapat yang menyatakan
bahwa cadet , sebagian mengatakan bahwa seize yang pertama.

As2O3 + 4 CH3COOK –> [AsMe2]2

senyawa organologam pertama yang ditemukan oleh cadet pada tahun 1760.
Namun senyawa organometal yang ia hasilkan bukanlah hasil yang diharapkan dari
reaksi kalium asetat dan arsen trioksida . oleh karena itulah ada yang tidak setuju
dengan pendapat bahwa cadet yang pertama mensintesis senyawa organometal.

Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017
3. Garam Zeize disintesis pada 1827
K[Pt(C2H4)Cl3] • H2O
• Zeise menemukan senyawa organometal pertama yang memang
disengaja. Setelah itu, Birnbaum mengkorfimasi adanya ligand
H2C=CH2 pada1868 yang mendukung penemuan Zeise. Sedangkan
pada 1975, struktur sempurna dari garam zeise terkarakterisasi
sehingga membuktikan serangkaian penemuan dari terdahulunya

Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017
4.Grignard Reagents (XMgR)
• Grignard Reagents (XMgR) disintesis sekitar 1900 oleh victor Grignard
Secara tak sengaja diproduksi ketika ingin membuat senyawa lain
Saytzeff method. Saat itu ia sedang melakukan penelitian dibawah
bimbingan dosennya bernama Barbier.

Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017
Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Sejarah Organologam
5) Ferrocene disintesis pada tahun 1951 1951 – 1952 Penemuan ferrocene, Fe(h5-C5H5)2
• Kimia oganologam modern dimulai dengan penemuan
senyawa ini (Paulson dan Miller)

• 1952 Fischer dan Wilkinson


6. Ziegler/Natta polymerization
• 1955 Ziegler dan Natta mengembangkan polimerisasi olefin pada
tekanan rendah menggunakan campuran katalis logam (transition
metal halide / AlR3)
Giulio Natta bekerja pada penelitian bersama Ziegler menerapkan a-olefin
yang lain seperti propylene dan styrene pada reaksi polimerisasi.
menghasilkan polypropylene dibuat menjadi 2 fraksi: amorphous (atactic) dan
crystalline (tactic).pada 1963 Nobel prizeuntuk Karl Ziegler dan Giulio Natta
pada katalis Ziegler-Natta yang nantinya digunakan secara komersil dalam
pembuatan plastik

Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017
7. Kompleks Vaska
• Pada tahun 1962 Kompleks Vaska dilaporkan oleh Lauri Vaska ,
senyawa ini memiliki kemampuan adisi oksidasi dan dapat mengikat
O2 secara reversibel

Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017
8. Penemuan fulleren pada 1985
• Fulleren merupakan senyawa karbon yang saling berikatan
membentuk suatu bentuk bola yang berongga. Fulleren ini dapat
menangkap senyawa logam di dalamnya sehingga disebut juga
metallofulleren.

Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017
Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Sejarah Organologam
Nobel -Prize Winners related to the area:

Victor Grignard dan Paul Sabatier (1912) : Reagen Grignard

K. Ziegler, G. Natta (1963) : Katalis Zieglar-Natta

E. O. Fisher, G. Wilkinson (1973) : senyawa Sandwich

K. B. Sharpless, R. Noyori (2001) : hidrogenasi dan oksidasi

Yves Chauvin, Robert H. Grubbs, Richard R. Schrock (2005) : Metal-catalyzed alkene


metathesis
Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Kimia organologam
• Kimia Organik
- Ikatan kovalen C-X
- Geometri koordinasi pasti
- Tingkat oksidasi tetap

? Kimia organologam
• Kimia Anorganik/Kimia Koordinasi
- Kebanyakan adalah ikatan ionic M-X
- Geometri koordinasi berubah-ubah
- Tingkat oksidasi beragam
Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Senyawa organologam
Senyawa yang memiliki ikatan Karbon-Logam (C – M)

(memiliki ikatan C – M) (TIDAK memiliki ikatan C – M)

Rumus umum R – M , R = Alkil M = Metal/logam

Ikatan C – M merupakan ikatan kovalen yang terpolarisasi

X Lebih elektronegatif daripada karbon M Kurang elektronegatif daripada karbon


Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Senyawa organologam
Yang manakah termasuk senyawa organologam ???
2+
NH3
OCH3
a) b) Cu
Ti H3N NH3
CH3O OCH3
NH3
OCH3

-
Cl O
c) CH2 d)
Cl Pt O Pt O
CH2
Cl O

Ph
Li Me CO
P
OC CO
Me Li O
e) Co C
Me Li f) OC Co
Co CO
O C Co CO
Li Me OC
OC P
Ph
Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Senyawa organologam
Merupakan sumber spesi anion karbon (carbanion)

C dengan muatan negatif???

Berguna, tetapi dilarang untuk satu karbon yang homologation

Apakah hanya itu yang diperlukan untuk pembentukan ikatan C – C ???


Kecenderungan Jenis Ikatan
Yang Terbentuk Pada Senyawaan
Organologam

Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2019
Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Senyawa organologam
Pembentukan ikatan C – C
Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Logam alkil –> R – M yang terpolarisasi


Senyawa organologam mengandung logam yang lebih elektropositif ,
contohnya: logam alkali dan alkali tanah

Logam : Li, Na, K (Logam alkali)


Mg (Logam alkali tanah)

Contoh lainnya:
Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Ikatan yang terpolarisasi


Nilai elektronegativitas (Pauling)

Nilai elektronegativitas beberapa unsur dan logam:


- H(2,2); B (2,0); N (3,0); O (3,4); F (4,0)
- Li (1,0); Mg (1,3); Al (1,6); Zn (1,7)
- Na (0,9); K (0,8)
Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Ikatan yang terpolarisasi


Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Kekuatan ikatan C – M
Ikatan C – M umumnya lebih lemah bila dibandingkan dengan ikatan C – C.
Energi ikatan memiliki range yang luas.

Entalpi ikatan C – M menurun


Terdapat beberapa kecenderungan jenis-jenis
ikatan yang terbentuk pada senyawaan
organologam:
a. Senyawaan ionik dari logam elektropositif
Senyawaan organo dari logam yang relatif sangat elektropositif umumnya bersifat
ionik, tidak larut dalam pelarut organik, dan sangat reaktif terhadap udara dan air.
Senyawa ini terbentuk bila suatu radikal pada logam terikat pada logam dengan
keelektropositifan yang sangat tinggi, misalnya logam alkali atau alkali tanah.
Kestabilan dan kereaktifan senyawaan ionik ditentukan dalam satu bagian oleh
kestabilan ion karbon. Garam logam ion-ion karbon yang kestabilannya diperkuat
oleh delokalisasi elektron lebih stabil walaupun masih relatif reaktif. Adapun
contoh gugus organik dalam garam-garaman tersebut seperti (C6H5)3C-Na+ dan
(C5H5)2Ca2+.

Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2019
b. Senyawaan yang memiliki ikatan -σ (sigma)
Senyawaan organologam dimana sisa organiknya terikat pada suatu atom logam
dengan suatu ikatan yang digolongkan sebagai ikatan kovalen (walaupun masih
ada karakter-karakter ionik dari senyawaan ini) yang dibentuk oleh kebanyakan
logam dengan keelektropositifan yang relatif lebih rendah dari golongan pertama
di atas, dan sehubungan dengan beberapa faktor berikut:

1. Kemungkinan penggunaan orbital d yang lebih tinggi, seperti pada SiR4


yang tidak tampak dalam CR4.
2. Kemampuan donor alkil atau aril dengan pasangan elektron menyendiri.
3. Keasaman Lewis sehubungan dengan kulit valensi yang tidak penuh seperti
ada BR2 atau koordinasi tak jenuh seperti ZnR2.
4. Pengaruh perbedaan keelektronegatifan antara ikatan logam-karbon (M-C)
atau karbon-karbon (C-C).

Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2019
c. Senyawaan yang terikat secara nonklasik

Dalam banyak senyawaan organologam terdapat suatu jenis ikatan logam pada
karbon yang tidak dapat dijelaskan dalam bentuk ionik atau pasangan
elektron/kovalensi. Misalnya, salah satu kelas alkil terdiri dari Li, Be, dan Al yang
memiliki gugus-gugus alkil berjembatan. Dalam hal ini, terdapat atom yang
memiliki sifat kekurangan elektron seperti atom Boron pada B(CH3)3. Atom B
termasuk atom golongan IIIA, dimana memiliki 3 elektron valensi, sehingga
cukup sulit untuk membentuk konfigurasi oktet dalam senyawaannya.

Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2019
Terdapat dua macam ikatan organologam,
yaitu :
• Ikatan ionik. Ikatan ionik organologam terbentuk dari unsur yang
sangat elektropositif yaitu unsur pada golongan I, II, dan III. Organologam
dengan yang berikatan secara ionik bersifat tak
larut dalam pelarut hidrokarbon dan mudah
teroksidasi.

Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017
• Ikatan kovalen. Ikatan kovalen organologam yang mudah menguap
terbentuk dari logam Zn, Cd, Hg, dan logam non-transisi gologan III
(kecuali aluminium), IV, dan V. Ikatan kovalen ini terbentuk dengan
cara memberikan satu elektron tunggalnya, baik dari logam maupun
unsur organiknya, untuk dipakai secara bersama. Sifat dari senyawa
organologam dengan ikatan kovalen ini mudah menguap, larut dalam
pelarut organik, dan tidak larut dalam air.

Rita Hairani-Kimia-FMIPA-Unmul-2017

Anda mungkin juga menyukai