Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYULUHAN PENYAKIT HEPATITIS

I. Pokok
bahasan:
Penyakit
Hepatitis

II. Sub pokok bahasan


Pengertian, penyebab hepatitis, tanda dan gejala hepatitis, jenis penyakit
hepatitis, penanganan bila terjangkit hepatitis.

III. Sasaran : masyarakat

IV. Waktu : 45 menit

V. Tempat : Menyesuaikan

VI. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Pada akhir proses penyuluhan, masyarakat mengerti tentang
pengertian dan penyebab, tanda dan gejala hepatitis,jenis penyakit
hepatitis, penanganan serta perawatan hepatitis
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan, peserta
dapat :
a. Menyebutkan pengertian hepatitis
b. Menjelaskan penyebab hepatitis
c. Mengetahui tanda dan gejala hepatitis
d. Mengetahui jenis penyakit hepatitis
e. Mengetahui penanganan bila terjadi hepatitis
f. Mengetahui perawatan penderita hepatitis

VII. Materi
Terlampir

VIII. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

IX. Media
Leaflet
X. Kegiatan Penyuluhan
No WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN
3 PESERTA
1. menit Pembukaan :  Menjawab salam
 Membuka kegiatan dengan  Mendengarkan
mengucapkan salam.  Memperhatikan
 Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. 30 Pelaksanaan : 
meni  Menggali pengetahuan
t peserta tentang hepatitis Memperhatikan
 Menjelaskan pengertian 
hepatitis
 Menjelaskan Penyebab Memperhatikan

hepatitis
 Menjelaskan tanda dan Memperhatikan
gejala hepatitis

 Menjelaskan jenis penyakit
hepatitis Memperhatikan
 Menjelaskan penanganan 
bila terjadi hepatitis
Memperhatikan

Memperhatikan
3. 10 Evaluasi :  Bertanya
menit  Memberikan kesempatan  Menjawab
kepada peserta untuk pertanyaan
bertanya
 Menanyakan kepada pesereta
tentang materi yang telah
diberikan dan memberikan
reinforcement kepada klien jika
dapat menjawab pertanyaan
4.2 menit Terminasi :  Mendengarkan
 Mengucapkan terimakasih atas salam
 Menjawab
peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup
XI. Pelaksanaan
1) Pelaksana melaksanakan penyuluhan sesuaai
sasaran dan metode yang digunakan

XII. SASARAN
a. Individu
b. Kelompok
c. Massa/masyarakat

XIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

JADWAL
NO URAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyuluhan kelompok √
- Penyuluhan di
Posyandu Balita
- Kelas ibu hamil

XIV. Pembiayaan
Biaya pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan dibebankan
BOK Kabupaten Banyuasin.

XV. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


a. Evaluasi dilakukan oleh Kepala Puskesmas terhadap
ketepatan pelaksanaan kegiatan
b. Evaluasi dilakukan setiap akhir kegiatan oleh penanggung
jawab program

XVI. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Penanggung jawab program harus membuat laporan tiap
kegiatan paling lambat 1 minggu setelah pelaksanaan kegiatan
kepada Kepala Puskesmas dan evaluasi akhir kegiatan paling
lambat 2 minggu setelah keseluruh kegiatan selesai dilakukan.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kenten laut

Hj.Helma Haris, SKM


NIP.19620506 198903 2 004
B. Definisi

HEPATITIS

1. DEFINISI

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang


dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap
obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai


nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001)

2. ETIOLOGI

1. Virus

Type A Type B Type C Type D Type E

Parenteral
Metode Fekal- Parenteral Parenteral perinatal, Fekal-
transmisi oral seksual, jarang memerlukan oral
melalui perinatal seksual, koinfeksi
orang orang ke dengan type B
lain orang,
perinatal

Peningkatan
Keparah- Tak Parah Menyebar insiden kronis Sama
an ikterik luas, dapat dan gagal dengan
dan berkem- hepar akut D
asimto- bang
matik sampai
kronis

Sumber Darah, Darah, Terutama Melalui darah Darah,


virus feces, saliva, melalui feces,
saliva semen, darah saliva
sekresi
vagina

2. Alkohol

Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol


sirosis.

3. Obat-obatan

Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis


toksik dan hepatitis akut.

3. TANDA DAN GEJALA

1. Masa tunas

Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)

Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)

Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)

2. Fase Pre Ikterik

Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi


virus berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun
(pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati)
dirasakan sakit. Seluruh badan pegal-pegal terutama di
pinggang, bahu dan malaise, lekas capek terutama sore hari,
suhu badan meningkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari,
pusing, nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada
hepatitis virus B.

3. Fase Ikterik

Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat,


penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada
kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I, kemudian
menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang
disertai gatal-gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai
dirasakan selama 1-2 minggu.

4. Fase penyembuhan

Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa


sakit di ulu hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-
15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak
normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan
lekas capai.

4. PATOFOSIOLOGI

Patways terlampir.

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan


oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan
bahan-bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul
dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan
berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar
terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel
hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.
Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang
dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar
baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang
mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal.

Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan


peningkatan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu
timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas.
Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu
hati.

Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun


jumlah billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam
hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan
duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan
billirubin tersebut didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam
hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan
melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel
ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami
konjugasi (bilirubin indirek), maupun bilirubin yang sudah mengalami
konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama
disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan
eksresi bilirubin.

Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak


pucat (abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka
bilirubin dapat dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan
bilirubin urine dan kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar
bilirubin terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam-garam
empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada
ikterus.
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Laboratorium

1. Pemeriksaan pigmen

 urobilirubin direk

 bilirubun serum total

 bilirubin urine

 urobilinogen urine

 urobilinogen feses

1. Pemeriksaan protein

 protein totel serum

 albumin serum

 globulin serum

 HbsAG

3. Waktu protombin

- respon waktu protombin terhadap vitamin K

1. Pemeriksaan serum transferase dan transaminase

 AST atau SGOT

 ALT atau SGPT

 LDH

 Amonia serum
2. Radiologi

 foto rontgen abdomen

 pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose


bengal yang berlabel radioaktif

 kolestogram dan kalangiogram

 arteriografi pembuluh darah seliaka

3. Pemeriksaan tambahan

 laparoskopi

 biopsi hati

6. KOMPLIKASI

Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang


disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik
merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan
paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis,
penyakit ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik.
DAFTAR PUSTAKA

Adib, Muhammad. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari


Hipertensi Jantung dan Stroke. Yogyakarta : Dian Loka
http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052002/pus-1.htm di unduh pada hari
minggu 19 mei 2013 pkl.18:10
http://www.metris-community.com/penyakit-stroke/ di unduh pada hari minggu
19 mei 2013 pkl.18:49
http://askep-net.blogspot.com/2012/12/mencegah-stroke.html di unduh pada
hari senin 20 mei pkl. 17:33

Anda mungkin juga menyukai