Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

PENGHANTAR AKUNTANSI

OLEH

ANGGOTA KELOMPOK 4

ELFIN
MUHAMAD ROMAINUR
MAULINA MARSOLINA
ISMI HARTATI
SEKAR AYU PUTRI
FITRIA NINGSIH HARTIKA
AKUNTANSI

A. PENGERTIAN AKUNTANSI

Definisi Akuntansi Menurut asal kata akuntansi yaitu berasal dari Accountancy / Accounting /
Constituency yang diserap ke dalam bahasa Indonesia Akuntansi yang berarti sebuah aktivitas
atau proses dalam mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi, mengolah dan menyajikan data
yang berhubungan dengan keuangan atau transaksi agar mudah dimengerti dalam mengambil
keputusan yang tepat.

1. Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli


Banyak pendapat yang mendefinisikan pengertian akuntansi ini, baik yang menjelaskan berbeda
maupun tak sedikit yang menjelaskan hampir sama. .Berikut ini akan kami rangkum beberapa
penjelasan pengertian akuntansi oleh para ahli ekonomi akuntansi dunia dan dalam negeri
lengkap.

a. Pengertian akuntansi menurut Warren dkk (2005:10)

Menyatakan bahwa: “Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi
yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas
ekonomi dan kondisi perusahaan yang berguna dalam pengambilan keputusan”.

b. Arti Akuntansi Menurut Suparwoto L (1990 : 2)


Menurut Suparwoto, pengertian akuntansi adalah suatu sistem atau kemampuan untuk
mengukur dan mengelola transaksi keuangan serta memberikan hasil pengelolaan tersebut
dalam bentuk informasi kepada pihak-pihak intern dan ekstern perusahaan. Pihak ekstern ini
terdiri dari investor, kreditur pemerintah, serikat buruh, lembaga perpajakan, masyarakat
umum dan lain-lain.
c. Pengertian Akuntansi menurut C. West Churman
“Akuntansi merupakan pengalaman tertulis yang berguna untuk pengambilan keputusan dan
pengalaman yang tersusun berharga bagi pembuatan pilihan".

d. Pengertian Akuntansi menurut Littleton (Muhammad, 2002:10)


Menyatakan: “Tujuan utama dari akuntansi adalah untuk melaksanakan perhitungan periodik
antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi)". Definisi ini adalah inti dari teori akuntansi dan
merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari akuntansi.

e. Definisi Akuntansi Menurut Arnold


Arnold mendefiniskan ilmu akuntansi dipandang sebagai suatu sistem untuk memberikan
informasi (terutama informasi keuangan) kepada siapa saja yang harus membuat keputusan
dan mengendalikan penerapan keputusan tersebut.

f. Pengertian Akuntansi Menurut AbuBakar A, & Wibowo


Menyatakan bahwa Akuntansi merupakan prosedur mengakui, pencatatan dan korespondensi
bursa keuangan dari suatu unsur atau organisasi.

2. Pengertian Akuntansi Menurut Accounting Principle Board (APB)

Accounting Principle Board (APB) adalah badan otoritatif yang dibangun American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA) pada tahun 1959 dan menerbitkan pernyataan prinsip-
prinsip akuntansi sampai dengan tahun 1973, untuk kemudian digantikan oleh the Financial
Accounting Standards Board (FASB). Prinsip dasar akuntansi menurut APB Statement No. 4
adalah (1) Cost Principle, (2) Revenue Principle, (3) Matching Principle, (4) Objectivity
Principles, (5) Consistency Principles, (6) Diclosure Principle, (7) Conservatism Principles, (8)
Materiality Principles, dan (9) Uniformity dan Comparability Principles.

Menurut APB, Akuntansi adalah kegiatan jasa yang berfungsi menyediakan informasi kuantitatif
terutama yang bersifat keuangan yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
ekonomi.

3. Definisi Akuntansi Menurut American Accounting Association


American Accounting Association merupakan organisasi nirlaba yang bersangkutan dengan
bagaimana profesi akuntansi diajarkan

Menurut AAA, Accounting is the process of identifying, measuring, and communicating


economic information to permit information judgment and decision by users of the information.
Pengertian Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi
ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas
bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

4. Tujuan akuntansi

Setelah menelaah dari berbagai pendapat para ahli mengenai pengertian akuntansi diatas,
Akuntansi diharapkan mampu mencapai beberapa tujuan akuntansi sebagai berikut:

Sebagai sumber acuan informasi keuangan yang dapat dipercaya kebenarannya mengenai
kewajiban, modal dan sumber ekonomi.

Sumber informasi terpercaya dalam hal perubahan-perubahan dan perbandingan sumber ekonomi
setelah terjadinya kegiatan usaha dari waktu ke waktu.

a. Membantu penggunanya dalam membaca informasi keuangan yang berguna untuk


memperkirakan posisi perusahaan dan potensi perusahaan dalam menambah sumber
ekonomi baru maupun laba.
b. Memonitor jika terjadi perubahan pada sumber ekonomi dan kewajiban.
c. Menyampaikan data-data secara detail yang nantinya akan digunakan oleh pengguna
laporan keuangan baik internal maupun eksternal.

5. Fungsi akuntansi

Fungsi utama Akuntansi seperti sudah kita pahami pada pengertian akuntansi dan tujuan
akuntansi diatas adalah sebagai informasi keuangan kepada lembaga ekonomi dan pemegang
keputusan.

B. BIDANG-BIDANG AKUNTANSI

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan. Bidang ini
berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan yang
dihasilkan bersifat serba guna (general purpose). Akuntansi Keuangan adalah bidang
Akuntansi yang kegiatannya meliputi pencatatan kegiatan finansial yang bertujuan untuk dapat
menyajikan laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan
modal atau laporan laba ditahan selama jangka waktu tertentu. Laporan keuangan ini dapat
dimanfaatkan oleh pihak- pihak yang membutuhkan sebagai informasi guna pengambilan
keputusan dan kebijakan yang rasional dan relevan.

2. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)

Pemeriksaan Akuntansi (auditing) adalah bidang Akuntansi yang melaksanakan kegiatan


pemeriksaan terhadap hasil pencatatan dan laporan keuangan suatu badan, baik perusahaan
maupun pemerintah. Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang
dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama audit adalah agar informasi
akuntansi yang disajikan dapat dipercaya namun terdapat tujuan lainnya seperti ketaatan
terhadap kebijakan, prosedur serta menilai efesiensi dan efektifitas suatu kegiatan. Konsep yang
mendasari auditing adalah objektifitas dan independensi dari pemeriksa serta kerahasiaan serta
pengumpulan bukti-bukti yang cukup relevan.

3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Akuntansi Manajemen adalah bidang Akuntansi yang bertujuan memberikan informasi


kepada manajemen dalam menjalankan usahanya. Banyak hal yang terdapat dalam Akuntansi

4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Akuntansi Biaya adalah bidang Akuntansi yang mencatat dan menghitung serta menganaiisis
data biaya pada perusahaan industri dalam usaha menentukan besalnya harga pokok produksi
suatu barang atau produk. Untuk itu dengan Akuntansi Biaya akan didapatkan laporan harga
untuk menyusun laporan keuangan.

Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya. Akuntansi biaya telah
mengarahkan pada penetapan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing). Fungsi utama
akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan menganalisis data mengenai biaya, baik biaya yang
telah maupun yang akan terjadi.

Biaya yang data-datanya dimanfaatkan oleh Akuntansi Manajemen. Jadi, meskipun kedua bidang
akuntansi ini berbeda tujuannya, namun dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersamaan

Beberapa kegunaan akuntansi manajemen adalah mengendalikan kegiatan


perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan.
Pengendalian perusahaan melalui aktivitas yang dijalankan (activity based management)
merupakan tren baru dalam akuntansi manajemen.

5. Akuntansi Perpajakan

Perpajakan adalah bidang Akuntansi yang menekankan pada masalah pajak yang harus dibayar
oleh perusahaan atau perseorangan kepada pemerintah. Dalam perpajakan akan dibahas tentang
hukum-hukum dan perhitungan-perhtiungannya dalam usaha menetapkan besamya pajak
tersebut.
6. Peranggaran (Budgeting) Peranggaran adalah bidang Akuntansi yang melakukan
kegiatannya dengan menyusun anggaran, baik pendapatan maupun biaya atas dasar. pedoman-
pedoman tertentu maupun standar dari suatu badan. Anggaran merupakan pedoman bagi
perusahaan, perorangan atau pemerintah dalam melakukan kegiatan finansialnya di masa yang
akan datang.

Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan
untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis dan pengawasannya. Anggaran adalah
sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan. Anggaran berisi rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan serta nilai uangnya di masa datang.

7. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)

Akuntansi Pemerintahan adalah bidang Akuntansi Keuangan yang diterapkan di lembaga


pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan ini bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan,
pengendalian dan pengawasan keuangan pemerintah/negara. Akuntansi pemerintahan diharapkan
dapat mengatur administrasi keuangan negara dengan baik’

Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi di


badan pemerintahan. Akuntansi pemerintahan menyediakan laporan akuntansi tentang aspek
kepengurusan dari administrasi keuangan negara.

8. Sistem Akuntansi (Accounting System)

Sistem Akuntansi adalah bidang Akuntansi yang melaksanakan kegiatan dengan merancang
cara melakukan pencatatan akuntansi supaya aman, efektif dan efisien, mulai dari mengorganisir
dokumen, formulir-formulir dan menyusun prosedur pencatatannya.

C. PROFESI AKUNTANSI KOMPARTEMEN


Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang
akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada
perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan
sebagai pendidik.

1. akuntan publik(AP)

Akuntan publik ini merupakan bagian dari jenis profesi akuntansi, orangnya disebut auditor, dan
tempat kerja auditor jenis ini ada di Kantor Akuntan Publik ( KAP )

Seseorang berprofesi akuntan publik harusnya independen, harus netral, agar pemeriksaannya
benar benar sesuai dengan kaidah yang ada, kalau auditor nyerong ke pihak manajemen bisa
bahaya tuh. bisa main main nantinya.

a. Definisi Akuntan Publik


"Pengertian akuntan publik adalah seorang akuntan yang mendapatkan ijin dari menteri keuangan
untuk bisa memberikan layanan jasa akuntan publik di Indonesia."

Ketentuan ini telah diatur didalam UU No 5 th 2011 tentang akuntan publik dan juga Permenkeu
No 17/PMK01/2008 mengenai Jasa Akuntan Publik.

Seorang akuntan harus menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia sebagai asosiasi
profesi profesi akuntan publik yang telah diakui oleh pemerintah agar bisa mengaudit laporan
keuangan.

b. Standar Pelaporan Akuntan Publik

 Laporan wajib menyatakan, apakah suatu laporan keuangan yang diperiksa sesuai dengan
prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum.
 Pengungkapan informasi pada laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali jika
dinyatakan lain didalam laporan auditor.

 Laporan harus menyatakan dan menunjukkan apabila ada ketidak-konsistenan dalam


menerapkan prinsip akuntansi didalam penyusunan sebuah laporan keuangan pada
periode yang sedang berjalan yang dibandingkan periode terdahulu

 Laporan audit harus terdapat suatu pernyataan pendapat tentang laporan yang diperiksa
secara menyeluruh. apabila tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan, maka
alasan tidak memberikan pendapat itu harus disertakan. Laporan auditor juga harus
terdapat petunjuk jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dijalankan/dilaksanakan
apabila ada dan tingkatan tanggung jawab yang dimiliki/dipikul oleh auditor.

c. Peranan Akuntan Publik


Berikut beberapa peranan seorang akuntan publik

 Mengendalikan serta mengarahkan dengan efektif sumber daya yang dimiliki perusahaan.

 Memberikan keputusan yang terkait dengan penggunaan sumber daya termasuk


didalamnya mengidentifikasi bidang keputsuan rumit serta penetapan tujuuan dan sasaran
entitas.

 Memberikan laporan atas kepemilikan sumber daya yang dimiliki/dikuasai oleh


entitas/organisasi.

2. Akuntan Intern (Internal Accountant)

Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan
intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat
diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan.
Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-
pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran,
penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.

a. Pengertian Struktur Pengendalian Akuntan Intern

Struktur pengendalian intern sebagai suatu tipe pengawasan diperlukan karena adanya keharusan
untuk mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi. Seorang
manajer/pemilik perusahaan yang merasa tidak memiliki cukup waktu dan kemampuan untuk
mengelola sendiri semua kegiatan perusahaannya, akan mendelegasikan wewenang dan tanggung
jawabnya kepada orang lain. Tetapi bersamaan dengan atau segera setelah pemilik perusahaan
mendelegasikan wewenang dan tanggung jawabnya, pada saat itu pula dirasakan suatu kebutuhan
untuk senantiasa mengawasi pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dicapai oleh para
fungsionaris tersebut.

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2001:319.2) pengendalian intern sebagai suatu
proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain
untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut ini :

(a) keandalan pelaporan keuangan,

(b) efektivitas dan efisiensi operasi,

(c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.


b. Tujuan dan Kendala Struktur Pengendalian Intern

Menurut Wing W.Winanrno yang dikutip oleh Lisa S.Onggowarsito (2001:21) bahwa
manajemen merancang struktur pengendalian intern yang efektif dengan empat tujuan pokok
yaitu :

1. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi.


2. Mengecek ketrelitian dan catatan organisasi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut tujuannya pengendalian intern dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu, pengendalian
akuntansi (internal accounting control) dan pengendalian administrasi (internal administrative
control).

c. Pemakai Informasi Akuntansi Pihak Intern

Pemakai pihak intern (internal users) adalah manejer atau pimpina, yaitu orang yang bertanggung
jawab terhadap kegiatan perusahaan. Pimpinan perusahaan memelukan informasi akuntansi
sebagai dasar untuk membuat perencanakan, menentukan kebijakan untuk masa yang akan
datang, mengadakan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan yang di kelolanya, dan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai

d. Pemeriksaan intern (audit intern)

Aktivitas audit intern adalah memeriksa dan menilai efektivitas dan kecukupan dari sistem
pengendalian internal yang ada dalam organisasi, tanpa fungsi audit intern dewan direksi dan atau
pimpinan unit tidak dapat memiliki sumber informasi internal yang bebas mengenai kinerja
organisasi.

Audit intern pada dasarnya bertujuan utnuk memberikan bantuan kepada manajemen dan dewan
direksi dalam melaksanakan tanggung jawab secara efektif mencakup pula usaha
mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya wajar.
Tujuan audit intern yang dikemukakan oleh D. Hartanto dalam bukunya “Akuntansi untuk
Usahawan” adalah sebagai berikut :

“Tujuan audit intern adalah :

1. Meneliti dan menilai apakah pelaksanaan daripada pengendalian intern di bidang


akuntansi dan operasi cukup dan memenuhi syarat.
2. Menilai apakah kebijakan, rencana dan prosedur yang telah ditentukan betul-betul ditaati.
3. Menilai apakah aktiva perusahaan aman dari kehilangan atau kerusakan dan
penyelewengan.
4. Menilai kecermatan data akuntansi dan data lain dalam organisasi perusahaan.
5. Menilai mutu atau pelaksanaan daripada tugas-tugas yang diberikan kepada masing-
masing manajemen”. (1994 ; 294)

Adapun fungsi Internal Auditing secara menyeluruh mengenai pelaksanaan


kerja Internal Auditing dalam mencapai tujuannya adalah:

1. Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian akuntansi,


keuangan serta operasi.
2. Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan prosedur
yang ditetapkan.
3. Menyakinkan apakah kekayaan perusahaan/organisasi dipertanggungjawabkan dengan
baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan resiko kerugian.
4. Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya yang dikembangkan dalam
organisasi.
5. Menilai kwalitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan.

3. Akuntan perintah

adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya
terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.

Adapun ciri profesi menurut Harahap (1991) adalah sebagai berikut:

1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam
melaksanakan keprofesiannya.
2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam
profesi itu.
3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.
4. Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.
5. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai
kepercayaan masyarakat.

Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak disebut sebagai salah
satu profesi.

4. Akuntan Pendidik
Profesi akuntan pendidik adalah bidang profesi akuntansi yang memberikan jasa pelayanan
pendidikan akuntansi kepada masyarakat lewat lembaga lembaga pendidikan yang ada untuk
menciptakan akuntan-akuntan yang terampil serta professional.

Profesi akuntan pendidik benar benar dibutuhkan untuk kemajuan profesi akuntansi karena untuk
mewujudkan dan mencetak calon calon akuntan yang handal ada ditangan mereka.

Ini dia beberapa tugas tugas dari seorang akuntan pendidik yang harus dilakukan. tugas akuntan
pendidik:

 Menyusun kurikulum pendidikan akuntansi

 Mengajar akuntansi di berbagai lembaga pendidikan

 Melakukan penelitian untuk pengembangan ilmu akuntansi

Untuk menjadi seorang akuntansi pendidik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, apa saja?

Seseorang berhak menyandang gelar akuntan pendidik apabila sudah memenuhi syarat dibawah
ini:

 Pendidikan sarjana jurusan akuntansi dari fakultas ekonomi sebuah perguruan tinggi yang
diakui menghasilkan gelar Akuntan atau Universitas swasta yang ber-afiliasi dengan satu
perguruan tinggi yang telah memiliki hak untuk memberikan gelar Akuntan.
 Mengikuti UNA (Ujian Nasional Akuntansi) yang diselenggarakan konsorsium
pendidikan tinggi ilmu ekonomi yang didirikan sesuai Surat Keputusan Menteri RI tahun
1976.

Hal yang harus dikuasai oleh seorang akuntan pendidik antara lain:

 Bisa melakukan alih pengetahuan atau transfer of knowledge tentang akuntansi kepada
murid atau mahasiswanya.

 Mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi serta menguasai pengetahuan akan bisnis dan
akuntansi, serta teknologi informasi.

 Dapat mengembangkan pengetahuannya dengan melakukan penelitian.

Informasi tambahan:

Organisasi/lembaga penghasil akuntan pendidik adalah IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) -


Kompartemen Akuntan Pendidik yang telah dibentuk pada 16 Maret 1996 dalam rapat
pembentukan di Kota Yogyakarta.

Memiliki rencana strategis yang terdiri atas visi, misi nilai nilai serta sasaran dan program
pengembangan.

Ada 3 program kerja IAI Kompartemen Akuntan Pendidik yaitu program kerja bidang
pendidikan, bidang penelitian, dan juga bidang kerjasama.

Sejak tahun 2001 dilakukan pembenahan sistem pendidikan akuntansi

Sebelumnya seorang alumni/lulusan akuntansi dari fakultas ekonomi di universitas/perguruan


tinggi negeri dengan otomatis mendapatkan gelar Akt. (akuntan).

Berbeda dengan seorang alumni dari universitas swasta yang harus mengikuti Ujian Nasional
Akuntansi terlebih dahulu jika ingin mendapatkan gelar serupa.

Kebijakan seperti ini dinilai merupakan sebuah diskriminasi terhadap universitas/perguruan


tinggi swasta, bahkan tidak ada jaminan standarisasi profesi akuntan.

Maka dari itu dikeluarkanlah keputusan Menteri Pendidikan Nasional melalui SK No.
179/U/2001 diamana gelar Akuntan (Akt.) hanya bisa didapat melalui PPAk.

Bagi anda yang ingin menjadi seorang akuntan pendidik, saya doakan cepat cepat terkabul,
berusaha yang keras dan majukan dunia akuntansi di indonesia,

D. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI

Akuntansi menyediakan teknik untuk pengumpulan data. Dengan peran ini, akuntansi menjadi
bahasa komunikasi ekonomi baik bagi peroranga maupun lembaga. Setelah diidentifikasi siapa
kelompok pemakai kemudian ditentukan dan ditetapkan informas apa yang diperlukan. Jenis
informasi ini menentukan data ekonomi mana yang aka dikumpulkan dan diproses oleh sistem
akuntansi. Akhirnya, sistem akuntansi akan mengeluarkan laporan yang menyajika informasi-
informasi pokok kepada pemakainya.

Ada dua pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi, yaitu pihak intern dan pihak
ekstern.
1. Pihak Intern
Pihak intern adalah pihak yang diberi tanggung jawab melaksanakan kegiatan perusahaan.
Pemakai informasi akuntansi dari pihak intern biasanya adalah pimpinan perusahaan ataupun
manajer perusahaan. Para manajer perusahaan adalah pihak yang sangat tergantung dan paling
banyak berhubungan dengan hasil akhir akuntansi. Manajer perusahaan menjalankan segala
kegiatan dengan jalan mengikuti secara seksama garis-garis pedoman yang telah ditetapkan oleh
pemilik perusahaan. Dengan pedoman ini para manajer dapat merencanakan dan mengendalikan
pekerjaa sehari-hari.
Tiap-tiap manajer dari yang terendah hingga yang tertinggi memerlukan informasi akuntansi
yang cermat dan yang berkaitan dengan bidang pertanggungjawaban mereka masing-masing.
Misalnya, untuk menentukan harga pokok suatu produk, seorang manajer bagian produksi
seringkali memerlukan informasi akuntansi yang berhubungan dengan perhitungan biaya-biaya
produksi

2. Pihak Ekstern
Pihak ekstern adalah pihak di luar perusahaan tetapi mempunyai kepentingan terhadap
perusahaan. Pemakai informasi dari pihak ekstern dapat dirincikan lagi menjadi enam kelompok,
yaitu sebagai berikut:

a. Pemilik Perusahaan
Pemilik perusahaan dan calon pemilik perusahaan perlu mengetahui posisi keuangan dan prospek
perusahaan di masa yang akan datang serta hasil yang dapat dicapai oleh perusahaan yang
bersangkutan.

b. Kreditor
Sebelum memberikan pinjaman, kreditor (misalnya bank) memerlukan informasi keuagan
perusahaan. Tujuannya adalah untuk menilai kemampuan keuangan perusahaan dalam
menanggung risiko yang mungkin terjadi. Kreditor harus dapat menilai apakah perusahaan yang
mengajukan permintaan kredit mampu mengembalikan pinjaman atau tidak. Kreditor akan
menolak usulan kredit dari suatu perusahaan bila informasi akuntansi perusahaan itu meragukan
atau menunjukkan hal yang negatif.

c. Pemerintah dan Badan-badan Pemerintah


Pemerintah dan badan-badan pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk keperluan
pemungutan pajak dan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan peraturan serta undang-undang
yang lain. Perusahaan diharuskan untuk membuat laporan keuangan oleh pemerintah untuk
menetapkan besarnya pajak yag harus dibayar oleh perusahaan.
d. Karyawan dan Serikat Pekerja
Karyawan dan serikat pekerja sangat berkepentingan terhadap informasi keuangan perusahaan
untuk perundingan kontrak kerja, pengajuan kesejahteraan, dan kepentingan karyawan lainnya.
Melalui informasi akuntansi, karyawan perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan dan
kemajuan perusahaan. Jika posisi keuangan dan kemajuan perusahaan menunjukkan hasil yang
baik, maka keadaan ini akan menenteramkan karyawan perusahaan dalam kelangsungan
kerjanya.

e. Investor
Investor adalah anggota masyarakat yang mampu atau mempunyai permodalan. Jika mereka akan
menginvestasikan modalnya, maka mereka akan memerlukan data informasi keuangan
perusahaan untuk mengukur tingkat kemampulabaan atau profitabilitas perusahaan serta prospek
perusahaan di masa yang akan datang. Apabila posisi keuangan perusahaan itu sehat, maka
investor mungkin akan menanamkan modalnya pada perusahaan dengan cara membeli saham
atau obligasi.

E. KONSEP DASAR AKUNTANSI

a. Kesatuan akuntansi

Data dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus jelas menyebutkan unit atau
perusahaan yang dilaporkan. Bukan merupakan laporan keuangan jika tanpa adanya unit yang
melaporkan, jadi laporan keuangan harus jelas menyebutkan untuk perusahaan atau badan mana
laporan keuangan tersebut dilaporkan.

b. Kesinambungan perusahaan

Akuntansi diperlukan oleh pihak yang berkepentingan karena didasarkan pada asumsi
kesinambungan usaha. Bila usaha yang dimaksudkan hanya untuk beberapa hari atau bulan saja,
maka informasi akuntansi menjadi sangat tidak berarti. Oleh karena itu perusahaan harus tetap
hidup sepanjang masa sehingga diperlukan informasi untuk memantau kegiatan perusahaan yang
dapat menyajikan data dan informasi mengenai posisi keuangan serta hasil usaha yang akan
dibagi – bagi ke dalam periode.

c. Periode akuntansi

Pelaporan informasi keuangan untuk perusahaan yang diasumsikan hidup sepanjang masa atau
berkesinambungan harus dipecah – pecah ke dalam periode dalam bentuk laporan keuangan agar
dapat memantau posisi keuangan dan hasil usaha selama satu periode tertentu dalam masa yang
berkesinambungan. Dengan demikian adanya batas waktu pelaporan informasi keuangan kepada
manajemen yang dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

d. Pengukuran dalam nilai uang


Informasi akuntansi yang disajikan harus memiliki keseragaman bahasa yaitu uang. Tanpa
adanya keseragaman dengan uang, informasi akuntansi yang disajikan tidak dapat
diperbandingkan karena satuan unit pengukurannya berbeda – beda. Jelas nilai moneter dari
posisi keuangan maupun hasil usaha suatu perusahaan menjadi dasar kesatuan bahasa akuntansi.

e. Harga perolehan

Harta kekayaan yang diperoleh haruslah dicatat pada saat perolehannya. Nilai yang dibayarkan
untuk memperoleh harta kekayaan tersebut merupakan nilai yang akan dicatat dalam laporan
keuangan. Nilai inilah yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

f. Penetapan pendapatan dan biaya

Pelaporan pendapatan dan biaya harus jelas menunjukkan periode dimana harus dilaporkan dan
dikaitkannya dengan aktiva dan hutang yang bersangkutan.

g. Konsistensi

Penerapan akan prinsip akuntansi harus dilakukan secara konsisten dari satu periode ke periode
lainnya. Dengan penerapan prinsip akuntansi secara konsisten, maka data dan informasi
keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diandalkan untuk dijadikan dasar
pengambilan keputusan.

h. Objektivitas

Data dan informasi keuangan harus disajikan dengan tidak memandang dan mempertimbangkan
satu atau pihak tertentu lainnya.

i. Materialitas

Data dan informasi keuangan yang timbul dari transaksi yang jumlahnya relatif kecil dan tidak
berarti terhadap laporan keuangan dapat diabaikan.

j. Konservatisme

Dalam konsep ini penyaji informasi keuangan harus hati – hati terhadap pencatatan pendapatan
dan biaya. Dampak lain dari menganut paham konservatif adalah terciptanya pencatatan
pendapatan secara accrual atau cash basis yang terutama dirasakan penting dalam penerapan
akuntansi bank.

k. Pernyataan terbuka

Informasi yang diketahui sudah terjadi maupun yang potensial akan terjadi, sebaiknya disajikan
dalam laporan keuangan apakah dalam bentuk catatan kaki ataupun dalam catatan terhadap
laporan keuangan.

l. Realisasi

Data dan informasi keuangan yang disajikan harus jelas menyajikan dasar pengakuan pendapatan
yang telah dicerminkan dalam ikhtisar laba – rugi.

Anda mungkin juga menyukai