Anda di halaman 1dari 26

TUGAS 02

DASAR-DASAR ILMU TANAH

Oleh :

MUHAMMAD RAHMATULLAH S.R (1802354211040)

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNLOGI

UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO

TAHUN 2018
UNSUR HARA

1. Apa yang di maksud dengan unsur hara dan jelaskan manfaatnya bagi
pertumbuhan tanaman !

Unsur hara adalah sumber nutrisi atau makanan yang dibutuhkan tanaman, baik
itu unsur hara yang tersedia di alam (organik) maupun yang sengaja ditambahkan.
Seperti halnya makhluk hidup lainnya, tanaman memerlukan nutrisi lengkap dalam
kelangsungan pertumbuhannya. Ketersediaan unsur hara sangat menentukan kualitas
tanaman, yang meliputi pertumbuhan, perkembangan dan produktifitas tanaman.
Sebenarnya unsur hara sudah tersedia di alam, baik diudara maupun pada tanah
sebagai media tanam. Namun terkadang ketersediaan unsur hara tersebut tidak
mencukupi dan tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman. Karena itu diperlukan
pemberian unsur hara tambahan.

pengertian unsur hara

Tanaman Memerlukan Unsur Hara Dalam Pertumbuhannya

Setidaknya ada 16 jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk menunjang
pertumbuhannya. Tiga diantaranya sudah tersedia diudara dan air, yaitu Oksigen (O2),
Hidrogen (H), dan Karbon (C). Secara garis besar, unsur hara di bedakan menjadi 2 jenis
yaitu ; Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro.

a.Unsur Hara Makro

Unsur hara makro merupakan sumber makanan pokok bagi tanaman, yang
ketersediaannya dibutuhkan dengan jumlah yang banyak. Sumber unsur hara makro
banyak tersedia dalam bahan-bahan organik maupun pupuk kimia. Sumber unsur hara
organik misalnya sisa-sisa pelapukan bahan organik/kompos, pupuk kandang atau
kotoran hewan dan sisa-sisa mahkluk hidup. Yang tergolong unsur hara makro adalah
sebagai berikut :

Unsur hara primer :

– Nitrogen (N)

– Fosfor (P)

– Kalium (K)
Unsur hara skunder :

– Kalsium (Ca)

– Sulfur (S) dan

– Magnesium (Mg)

b.Unsur Hara Mikro

Unsur hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dengan jumlah yang
sedikit. Namun demikian unsur hara mikro sangat diperlukan. Jika tanaman kekurangan
salah satu unsur hara maka pertumbuhannya tidak akan optimal. Yang tergolong unsur
hara mikro antara lain :

– Molibdenum (Mo)

– Seng (Zn)

– Boron (Bo)

– Aluminium (Al)

– Mangan (Mn)

– Tembaga (Cu)

– Besi (Fe)

Sumber unsur hara mikro diperoleh dari bahan organik yang ada didalam tanah dan
pupuk buatan yang sering disebut dengan pupuk daun.

b) manfaat unsur hara terhadap pertumbuhan tanaman

Menurut hasil penelitian, setiap tanaman memerlukan paling sedikit 16 unsur (ada yang
menyebutkan zat) agar pertumbuhannya normal. Dari ke-16 unsur tersebut, 3 unsur
(karbon, hidrogen, dan oksigen) diperoleh dari udara, sedangkan 13 unsur lagi
disediakan oleh tanah. Jadi tanah sebagai dapur bagi tanaman setidaknya harus tersedia
13 menu agar pertumbuhannya normal. Ke-13 unsur tersebut adalah nitrogen (N),
fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), sulfur atau belerang (S), klor (Cl),
ferum atau besi (Fe), mangan (Mn), kuprum atau pembaga (Cu), zink atau seng (Zn),
boron (B) dan molibdenum (Mo).

Mengenai faedah atau kegunaan unsur-unsur hara tersebut bagi tanaman adalah sbb:

1) Nitrogen
Peranan utama nitrogen (N) bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan
secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, nitrogen pun
berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses
fotosintesis. Fungsi lainnya ialah membentuk protein, lemak, dan berbagai
persenyawaan organik lainnya.

2) Fosfor

Unsur fosfor (P) bagi tanaman berguna untuk merangsang pertumbuhan akar,
khususnya akar benih dan tanaman muda. Selain itu, fosfor berfungsi sebagai bahan
mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu; membantu asimilasi dan
pernapasan; serta mempercepat pembungaan, pemasalan biji, dan buah.

3) Kalium

Fungsi utama Kalium (K) ialah membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah
tidak mudah gugur. Yang tidak bisa dilupakan ialah Kalium pun merupakan sumber
kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit.

4) Kalsium

Bagi tanaman, Kalsium (Ca) bertugas untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar,
mengeraskan batang tanaman, dan merangsang pembentukan biji. Kalsium yang
terdapat pada batang dan daun ini berkhasiat untuk menetralisasikan senyawa atau
suasana yang tidak menguntungkan pada tanah.

5) Magnesium

Agar tercipta hijau daun yang sempurna dan terbentuk karbohidrat, lemak, dan minyak-
minyak, magnesiumlah biangnya. Magnesium (Mg) pun memegang peranan penting
dalam transportasi fosfat dalam tanaman. Dengan demikian, kandungan fosfat dalam
tanama dapat dinaikkan dengan jalan menambah unsur magnesium.

6) Belerang

Belerang (S) berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar. Sulfur ini merupakan
unsur yang penting dalam beberapa jenis protein seperti asam amino. Unsur ini pun
membantu pertumbuhan anakan. Selain itu, sulfur merupakan bagian penting pada
tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran seperti cabai, kubis, dan lain-lain.

7) Klor

Memperbaiki dan meninggikan hasil kering tanaman seperti tembakau, kapas, kentang,
dan tamanam sayuran umumnya adalah peran dari klor (Cl). Unsur ini pun banyak
ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman.

8) Besi

Untuk pernapasan tanaman dan pembentukan hijau daun merupakan peran dari besi
(Fe). Kehadirannya tidak boleh dianggap enteng. Sekali tidak ada, terutama pada tanah
yang mengandung banyak kapur, tanaman akan langsung merana.

9) Mangan

Peran mangan (Mn) tak jauh beda dengan unsur besi. Selain sebagai komponen untuk
memperlancar proses asimilasi, unsur ini pun merupakan komponen penting dalam
berbagai enzim.

10) Tembaga

Fungsi tembaga (Cu) ini pun baru sedikit diketahui. Kehadirannya dapat mendorong
terbentuknya hijau daun dan dapat menjadi bahan utama dalam berbagai enzim.

11) Boron

Boron (B) berfungsi mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman dan mengisap
unsur kalsium. Selain itu, boron berperan dalam perkembangan bagian-bagian tanaman
untuk tumbuh aktif. Pada tanaman penghasil biji, unsur ini pun berpengaruh terhadap
pembagian sel. Dan, yang paling nyata ialah perannya dalam menaikkan mutu tanaman
sayuran dan tanaman buah.

12) Molibdenum

Sama halnya dengan tembaga, hingga kini diketahui masih sedikit peranan molibdenum
(Mo) bagi tanaman. Unsur ini sangat berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran. Untuk
tanaman pupuk hijau, molibdenum membantu mengikat nitrogen dari udara bebas. Ini
disebabkan unsur ini merupakan bagian dari komponen penyusun enzim-enzim pada
bakteri nodula akar tanaman pupuk hijau.

13) Seng

Seng (Zn) memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat
berfungsi membentuk hormon tumbuh.

2. Apa yang dimaksud dengan esensial unsur hara dan berikan contohnya !

Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan


tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman maka tanaman akan
menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan tanaman akan
merana. Unsur hara esensial merupakan unsur utama yang diperlukan tanaman untuk
menunjang laju pertumbuhannya. Ketersediaan unsur hara esensial bersifat mutlak
karena perannya tidak dapat digantikan oleh unsur hara lain. Oleh sebab itu tanaman
akan menunjukkan gejala yang nyata jika kekurangan unsur hara tersebut. Apabila
unsur hara esensial tersebut tidak tersedia maka tanaman tidak dapat menyelesaikan
siklus hidupnya dengan normal.

Unsur hara dikatakan esensial jika memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut ;

a). Unsur hara tersebut sangat diperlukan oleh tumbuhan untuk menyelesaikan siklus
hidupnya,

b). Kebutuhan tanaman terhadap unsur hara tersebut bersifat khas dan tidak dapat
digantikan oleh unsur lain,

c). Unsur hara tersebut berperan langsung dalam proses ,etabolisme tumbuhan,

d). Unsur tersebut tidak hanya berperan sebagai antagonis terhadap efek keracunan
oleh unsur lain atau menyebabkan unsur lain tersedia.

Contoh unsur hara esensial

1) Unsur N termasuk unsur hara makro. Unsur ini diperlukan oleh tanaman dalam
jumlah 1- % berat kering tanaman. Unsur tersebut diperlukan oleh tanaman sebagai
penyusun asam amino, protein, dan klorofil. Apabila tanaman kekurangan unsur N akan
menunjukkan gejala antara lain klorosis pada daun. Gejala kekurangan N pertama kali
akan muncul pada daun tertua.
2) Unsur Al tidak termasuk unsur hara esensial, sebab unsur ini meskipun jumlahnya
banyak dalam tanah tetapi tidak diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Keberadaan
unsur Al justru dapat bersifat racun bagi tanaman. Unsur ini dapat mengikat fosfat
sehingga menjadi tidak tersedia bagi tanaman.

3) Unsur Cu termasuk unsur hara mikro. Unsur ini diperlukan tanaman dalam jumlah
yang relatifkecil ( 6 ppm). Jika jumlahnya banyak, Cu akan menjadi racun bagi tanaman,
misalnya: Cuakan membunuh ganggang pada konsentrasi 1 ppm.

Unsur hara makro antara lain: C, H, O, N, P, K, S, Ca, dan Mg. Sedangkan yang
termasuk unsure hara mikro adalah : Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, dan Cl. Beberapa unsur ada
yang esensial bagi tanaman tertentu, misalnya Na, Si dan Co. Karbon diambil oleh
tumbuhan dalam bentuk gas CO2 , hidrogen diambil dalam bentuk air (H2O), sedangkan
oksigen selain dalam bentuk CO2 dan H2O juga dapat diambil dalam bentuk O2,
maupun senyawa lainnya. Unsur C, H, dan O merupakan penyusun utama
makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat. Setelah C, H, dan O,
nitrogen merupakan unsur hara makro terpenting. Nitrogen merupakan komponen dari
asam-asam amino (juga protein), klorofil, koenzim dan asam nukleat. Nitrogen sering
merupakan unsur pembatas pertumbuhan. Walaupun gas N2 menyusun 78 % atmosfir
bumi, tumbuhan tidak dapat menggunakannya secara langsung.

Gas N2 tersebut harus difiksasi oleh bakteri menjadi amonia (NH3). Beberapa tumbuh-
tumbuhan (seperti kacang tanah, kedelai, kapri, dan tumbuhan legume lainnya)
bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium spp (Gambar 1a). Rhizobium ini dapat
memfiksasi gas N2 (yang terjerap dalam pori-pori tanah) dan mengkonversinya
menjadi amonia. Bakteri dari genus Azotobacter, yang hidup bebas dalam tanah, juga
dapat melakukan fiksasi nitrogen. Molekul NH3 dengan segera mengikat ion H+
membentuk ion NH4+. Jika bintil akar menghasilkan ion NH4+ melebihi yang
diperlukan tanaman maka ion NH4+ akan dibebaskan ke dalam tanah dan dapat
dimanfaatkan oleh tumbuhan non legume. Ion amonium oleh bakteri nitrifikasi (spesies
dari genus Nitrobacter dan Nitrozomonas) dapat diubah menjadi ion NO3 Tumbuhan
dapat mengambil nitrogen dalam bentuk ion NH4+ maupun NO3-.

Unsur hara esensial adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan fungsinya
tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Bila jumlahnya tidak mencukupi, maka tanaman
tidak dapat tumbuh dengan Normal.

Diantaranya :

Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium
(Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Molibdenum
(Mo), Tembaga/cuprum (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl).
3. Jelaskan perbedaan usur hara makro dan mikro beserta contohnya !

a. UNSUR HARA MAKRO

Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang
relatif besar.

Diantaranya :

Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S).

b. UNSUR HARA MIKRO

Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang
relatif kecil, bila berlebihan menjadi racun.

Diantaranya :

Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Molibdenum (Mo), Tembaga/cuprum (Cu), Seng
(Zn) dan Klor (Cl), Natrium (Na), Cobalt (Co), Silicon (Si), Nikel (Ni).

4. Jelaskan proses penyerapan unsur hara (absorbsi) bagaimana bisa masuk ke


tumbuhan !

Absorpsi Unsur Hara oleh akar tanaman

Penyerapan Unsur Hara pada Tanaman oleh Akar dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Unsur hara dalam tanah dapat diserap (absorpsi) oleh tanaman, syaratnya adalah unsur
hara tsb harus terdapat pada permukaan akar. Penyerapan unsur hara melalui 3 cara,
yaitu: (1) intersepsi akar, (2) aliran masa (mass flow), dan (3) difusi.

Intersepsi Akar

Akar tanaman tumbuh memasuki ruangan-ruangan pori tanah yang ditempati unsur
hara, sehingga antara akar dan unsur hara terjadi kontak yang sangat dekat (kontak
langsung), yang selanjutnya terjadi proses pertukaran ion. Ion-ion yang terdapat pada
permukaan akar bertukaran dengan ion-ion pada permukaan komplek jerapan tanah.
Jadi absorpsi unsur hara (ion) langsung dari permukaan padatan partikel tanah. Jumlah
unsur hara yang dapat diserap melalui cara intersepsi akar dipengaruhi oleh sistim
perakaran dan konsentrasi unsur hara dalam daerah perakaran. Hampir semua unsur
hara dapat diserap melalui intersepsi akar, terutama Ca, Mg, Mn, dan Zn.

Aliran Masa
Air mengalir ke arah akar atau melalui akar itu sendiri. Sebagian lagi mengalir dari
daerah sekitarnya akibat transpirasi maupun perbedaan potensial air dalam tanah.
Gerakan air ini dapat secara horinsontal maupun vertical. Air tanah yang mengalir ini
mengandung ion unsur hara. Jadi unsur hara mendekati permukaan akar tanaman
karena terbawa oleh gerakan air tsb atau disebut aliran masa, yang selanjutnya diserap
tanaman. Penyerapan melalui aliran masaa dipengaruhi oleh: (1) konsentrasi unsur
hara dalam larutan tanah, (2) jumlah air yang ditanspirasikan (3) volume air efektif
yang mengalir karena perbedaan potensial dan berkontak dengan akar. Aliran masa
dapat menjadi kontribusi utama untuk unsur Ca, Mg, Zn, Cu, B, Fe. Unsur K juga dapat
diserap melalui aliran masa, meskipun tidak terlalu besar.

Difusi

Proses penyerapan berlangsung akibat adanya perbedaan tegangan antara tanaman dan
tanah karena perbedaan konsentrasi unsur hara. Faktor yang mempengaruhi difusi
adalah konsentrasi unsur hara pada titik tertentu, jarak antara permukaan akar dengan
titik tertentu, kadar air tanah, volume akar tanaman. Pada tanah bertekstur halus difusi
akan berlangsung lebih cepat daripada tanah yang bertekstur kasar. Difusi meningkat
jika konsentrasi hara di permukaan akar rendah/menurun atau konsentrasi hara di
larutan tanah tinggi/meningkat. Unsur P dan K diserap tanaman terutama melalui
difusi.

5. Sebutkan mekanisme pergerakan unsur hara sampai pada tanaman !

Secara umum, mekanisme gerakan unsur hara dari larutan tanah ke permukaan akar
dikelompokkan menjadi 3 model, yaitu :

1. Intersepsi Akar

Yaitu akar tanaman hidup tumbuh memanjang dan menerobos partikel-partikel tanah,
sehingga terjadi kontak akar dengan hara yang ada dilarutan tanah maupun hara
dibagian tanah yang lain.

Unsur haranya dalam kondisi statis, akar tanamannya aktif.

Makin luas cakupan keberadaan akar didalam tanah, maka makin luas permukaan
bidang serapan akar terhadap unsur hara.

Penyerapan unsur hara terjadi pada bulu-bulu akar (root hair).


Intersepsi akar pada tanaman akan meningkat dengan adanya mikoriza, simbiosis
jamur dan akar tanaman. Efek positif mikoriza ini paling besar bila tanaman tumbuh
pada tanah-tanah yang kurang subur (Comerford 2005; Havlin et al. 2005 dalam
Munawar 2011).

Unsur hara yang dapat diserap melalui model ini adalah Kalsium (Ca) dan Magnesium
(Mg).

2. Aliran Massa

Yaitu pergerakan hara didalam tanah ke permukaan akar tanaman yang terangkut oleh
aliran konvektif air akibat penyerapan air oleh tanaman atau sebagai air transpirasi.

Jumlah hara yang bergerak dengan model aliran masa, sebanding dengan jumlah air
yang diserap tanaman dan konsentrasi hara didalam air tersebut.

Unsur haranya dalam kondisi aktif, akar tanamannya pasif.

Lokasi unsur hara agak jauh dari permukaan akar.

Kekeringan akan mengakibatkan penurunan jumlah hara yang bergerak dengan model
aliran massa.

Unsur hara yang diserap melalui model ini adalah N (dalam bentuk NO3-), Ca2+, Mg2+,
H3BO3 dan sulfur.

3. Difusi

Yaitu proses pergerakan hara didalam larutan tanah dari bagian yang berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.

Unsur haranya dalam kondisi aktif, akar tanamannya pasif.

Lokasi unsur hara sangat dekat dengan permukaan akar.

Bagian tanah yang banyak unsur hara = konsentrasi tinggi.

Bagian permukaan akar tanaman = konsentrasi rendah.


Sehingga melalui model difusi, hara bergerak dari lokasi yang jauh dari akar menuju ke
permukaan akar dibantu oleh adanya larutan tanah.

Unsur hara yang diserap melalui model ini adalah P, K, Cu, Fe, Mn dan Zn.

6. Jelaskan fungsi-fungsi unsur hara di dalam tanaman dan gejala kekurangan dan
kelebihan unsur hara di dalam tanaman !

Fungsi unsur hara:

Unsur Hara Makro

1. NITROGEN (N)

Nitrogen diserap oleh tanaman dalam bentuk NO3– (N-nitrat) atau NH4+ (N-amonium)
atau keduanya, Tanaman yang hidupnya dengan media yang banyak berisi air akan
lebih suka menyerap N dalam bentuk NH4-, sedangkan tanaman yang hidupnya dengan
media di darat akan lebih baik tumbuhnya bila tersedia N dalam bentuk NO3-.
Sebaiknya N-amonium tidak lebih dari 30% dari N total yang diberikan untuk tanaman.

Fungsi NH4+ terhadap pertumbuhan tanaman akan menyebabkan tanaman tumbuh


pesat, sel-sel membesar, daun melebar tipis, lemas, cepat layu, dan rentan terhadap
serangan penyakit.

Fungsi NO3- terhdap pertumbuhan tanman adalah bisa memperpanjang fase life atau
daya simpan bunga/buah, toleran terhadap kekurangan air, membuat butir hijau daun
lebih bagus, mengurangi keguguran bunga (bunga terbentuk lebih sempurna).

FUNGSI :

– Membentuk klorofil, membuat protein

– Membuat enzim-enzim yang berperan dalam membentuk daun dan produksi bahan
kering
– Termasuk unsur hara yang mobil di dalam tanaman (apabila daun-daun muda
kekurangan N, maka N dari daun-daun tua akan ditranslokasikan ke daun-daun
muda)

GEJALA KEKURANGAN :

– Proses kecepatan pertumbuhan rata-rata lambat

– Daun terlihat hijau muda dan dapat menjadi kuning

– Biasanya daun paling rendah posisinya yang paling pertama terlihat gejalanya

2. POSPHOR (P)

Phospor/fosfor diserap tanaman dalam bentuk ion H2PO4-, dan sebagian kecil dapat
diserap dalam bentuk ion HPO4=.

Pemberian P bersama-sama dengan NH4+ dapat merangsang pertumbuhan akar, tetapi


penyerapan P oleh akar meningkat apabila yang digunakan adalah NO3- daripada
menggunakan NH4+.

FUNGSI :

– Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ujung-ujung akar dan titik tumbuh

– Mempunyai peranan dalam proses fotosintesis, pembakaran karbohidrat

– P dalam tanaman bersifat mobil

GEJALA KEKURANGAN :

– Warna daun berubah menjadi gelap dan selanjutnya menjadi kelabu

– Sistem perakaran kurang baik perkembangannya

– Pada tanaman yang muda dapat menghambat pertumbuhan pucuk

3. KALIUM (K)

Kalium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+ dan ketersediaan K dari pupuk
relatif lebih cepat daripada dengan fosfat.
FUNGSI :

– Sangat diperlukan pada fase reproduksi tanaman untuk menghasilkan kualitas bunga
dan buah yang lebih baik

– Sebagai katalisator proses-proses metabolisme tanaman

– Berperan penting dalam penyusunan protein dan karbohidrat

– Mempercepat pertumbuhan jaringan maristematik

– Memperkuat atau memepertebal sel-sel tanaman pada dalam batang dan kulit serta
resisitensi terhadap penyakit

– Dapat menghasilakan kualitas bunga dan buah yang lebih baik

– K dalam tanaman bersifat mobil

GEJALA KEKURANGAN :

– Kekurangan Kalium ditandai dengan berubahnya tepi daun dari warna hijau menjadi
kuning muda

– Warna kuning tersebut berlanjut menjadi kecoklatan

– Pada tepi daun menjadi robek yang membentuk seperti gerigi

– Dapat menurunkan daya tahan terhadap serangan hama dan penyakit

4. CALSIUM (Ca)

Calsium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Ca++, ketersediaan Ca ternyata dapat
mempengaruhi unsur hara lain terutama Mg, apabila Ca pada kondisi kekurangan, maka
penyerapan Mg akan terlalu besar dan dapat meracuni tanaman. Penambahan atau
pemberian Ca bersama-sama dengan unsur N akan menguntungkan pada
perkembangan batang dan pembentukan tunas-tunas baru. Ca banyak terdapat
dibagian tanaman yang tua dan bersifat immobil.

FUNGSI :

– Menguatkan dinding sel, pembentukan pucuk tanaman dan pemanjangan ujung-ujung


akar
– Berperan dalam pembentukan protein dan penyerapan nitrat

GEJALA KEKURANGAN :

– Daun-daun berukuran kecil dan gagal berkembang penuh

– Warna daun menjadi gelap

5. MAGNESIUM (Mg)

Tanaman menyerap Magnesium dalam bentuk ion Mg++, ketersediaan Mg tidak boleh
berlebihan karena dapat meracuni tanaman, sehingga unsur Mg harus dalam kondisi
seimbang terutama dengan umsur Ca. Unsur hara Ca adalah bersifat mobil.

FUNGSI :

– Berperan dalam proses fotosintesis dan pembentukan klorofil

– Untuk pembentukan enzim dan protein dalam tanaman

– Menaikan kadar minyak pada tanaman

– Termasuk unsur hara yang mobil didalam tanaman

GEJALA KEKKURANGAN :

– Gejala ini biasanya terlihat pada daun tua

– Diantara tulang daun terlihat klorosis

– Perubahan warna daun menjadi kuning, dan terdapat bercak-bercak warna coklat
pada daun tetapi tulang daun tetap berwarna hijau

– Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan perkembangan kuncup bunga

6. SULFUR (S)

Tanaman menyerap Sulfur melewati akar dalam bentuk ion SO4= dan dapat diserap
melalui daun dalam bentuk ion SO2-, tetapi pada kadar yang terlalu tinggi dapat
meracuni tanaman. Kadar S di dalam tanaman rata-rata 0,1 – 0,4 %. Unsur S di dalam
tanaman dapat menekan kelebihan nitrat sehingga akibat negatif dari penumpukan
nitrat yang terlalu tinggi dapat dicegah. Sulfur adalah unsur hara yang bersifat mobil.
FUNGSI :

– Menyusun asam amino, aktifator enzim dan pembentukan

Vitamin

GEJALA KEKURANGAN :

– Daun berwarna gelap pada sebagian daun yang paling dekat dengan batang

– Urat-urat daun berubah menjadi kuning

– Batang tanaman kurus dan kecil

UNSUR HARA MIKRO

1. BORON (B)

Tanaman menyerap Boron dalam bentuk ion BO33-, walaupun B merupakan unsur
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi harus tersedia untuk pertumbuhannya.
Boron adalah unsur hara yang bersifat immobil.

FUNGSI :

– Berperan dalam pembentukan dinding sel, pembentukan buah

– Pembentukan titik tumbuh dan penting dalam penyerbukan

– B dalam tanaman bersifat tidak mobil

GEJALA KEKURANGAN :

– Gejala dapat dilihat pada daun dengan tanda-tanda yang mengering dan kurus, ujung
daun menjadi coklat

– Apabila temperatur tinggi dan tanaman kekurangan B dapat menyebabkan kelopak


bunga menjadi pecah (calyx splinting) atau dapat juga sebagai akibat perbedaan
temperatur udara siang dan malam terlalu tinggi (lebih dari 10 C).

– Pertumbuhan rata-rata tanaman merosot, pertumbuhan kerdil dengan ruas-ruas yang


pendek dan dapat juga berhenti pertumbuhannya

– Batang dari tanaman kaku menjadi pecah-pecah/retak


2. BESI (Fe)

Tanaman menyerap Besi dalam bentuk ion Fe3+, tetapi lebih banyak diserap dalam
bentuk ion Fe2+. Besi juga dapat diserap dalam bentu garam-garam kompleks organik
(chelate) dan dapat juga diserap oleh daun dalam bentuk Fe sulfat. Fe adalah salah satu
unsur immobil.

FUNGSI :

– Membentuk klorofil, diperlukan dalam membentuk fotosintesis

– Berperan dalam mengaktifkan berbagai enzim

GEJALA KEKURANGAN :

– Warna daun akan pudar dan menjadi kering lalu menjadi keriput

– Pada ujung daun menjadi terkikis tetapi urat-urat daun masih tetap hijau

3. MANGAN (Mn)

Mangan diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Mn2+ dan juga dalam bentuk kompleks
organik. Apabila kadar Mn berelebihan bagi tanaman dapat menyebabkan keracunan.
Sifat dari Mangan adalah immobil

FUNGSI :

– Berfungsi dalam pembelahan sel

– Di gunakan dalam proses pernapasan dan fotosintesis

GEJALA KEKURANGAN :

– Daun akan tampak berwarna gelap dan muda

– Perkembangan kuncup akan mengalami kegagalan

– Pertumbuhan tanaman terhambat


4. TEMBAGA (Cu)

Tanaman menyerap Cu dalam bentuk Cu2+ dan dapat diserap melalui daiun dalam
bentuk molekul kompleks organik

FUNGSI :

– Cu diserap oleh tanaman dalam jumlah sedikit

– Berfungsi sebagai aktifator beberapa enzim laktase, oksidase dan asam askorbat

GEJALA KEKURANGAN :

– Terlihat pada ujung daun yang mengisut dan merana, dan terkadang terlihat seperti
gejala kekurangan K, karena tepi-tepi daunnya mengering.

5. SENG (Zn)

Tanaman menyerap Zn dalam bentuk ion Zn2+ dan dapat dalam bentuk kompleks
organik, seperti EDTA.

FUNGSI :

– Berperan dalam pembentukan Asam-asam Indol asetic Acid (IAA), sehingga akan
banyak berperan dalam pembelahan sel-sel maristem

GEJALA KEKURANGAN :

– Terjadi salah tumbuh pada ujung akar dan terjadi kelambatan tunas di pucuk karena
pembelahan sel maristem tidak sempurna

– Daun berwarna hijau muda, kuning atau putih di antara tulang daun, dan ruas-ruas
batang memendek, daun menjadi kecil, sempit dan agak tebal, kemudian dapat
menyebabkan daun menjadi gugur.

6. MOLIBDENIUM (Mo)

Tanaman menyerap Mo dalam bentuk ion MoO4= dan dalam jumlah sedikit, kelebihan
sedikit saja dapat menyebabkan keracunan bagi tanaman.
FUNGSI :

– Berfungsi dalam reduksi nitrat (fiksasi N) dan asimilasi nitrogen

Gejala kekurangan unsur hara:

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan tanaman yang kita tanama tumbuh abnormal.
Bisa jadi tanaman kita tumbuh kerdil, ujung daun-daun mudanya berubah coklat dan
mengering, daunnya keriting, tanamannya layu dan masih banyak lagi hal-hal tidak
normal yang bisa terjadi.

Keadaan abnormal ini bisa disebabkan berbagai macam faktor. Kekurangan dan
kelebihan unsur hara salah satunya.

Seperti yang diketahui, tanaman membutuhkan beberapa unsur kimia untuk tumbuh.
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan, unsur hara dibagi dua kategori: unsur hara
makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro sendiri dibagi menjadi dua, primer dan
sekunder.

Untuk melihat gejala tanaman yang kekurangan dan kelebihan unsur hara bisa
diketahui dari tanda-tanda fisik yang ditunjukkan beberapa bagian tanaman, seperti
daun, batang, dll.

Unsur Hara Makro

Unsur hara makro primer

1. Nitrogen (N)

Kekurangan:
Pertumbuhan lambat, kerdil, dan lemah.

Daun bagian bawah akan menguning karena kekurangan klorofil.

Pada tahap lanjut, daun akan mongering dan rontok, walaupun masih muda.

Tulang-tulang di bawah daun muda akan terlihat pucat.

Kelebihan:

Warna daun menjadi terlalu hijau, bahkan daun yang sudah tua.

Tanaman rimbun dengan daun.

Tanaman jadi mampu untuk menyerap dan menyimpan air dengan jumlah yang lebih
dari biasanya. Ini menyebabkan tanaman rentan terhadap penyakit dari jamur dan
bakteri.

Produksi bunga akan menurun.

2. Fosfor (P)

Kekurangan:

Gejala diawali dengan daun tua yang berubah warna menjadi keunguan dan cenderung
kelabu.

Tepi daun tua menjadi coklat.

Tulang daun muda menjadi hijau gelap.

Tepi daun muda seperti terbakar, tumbuh kerdil, dan akhirnya gugur.

Pada beberapa tanaman seperti pisang, daun di sekitar tulang daun akan berubah
warna menjadi gelap dan coklat kehitaman.

Fase pertumbuhan menjadi sangat lambat dan tanaman tumbuh kerdil.


Kelebihan:

Kelebihan fosfor menyebabkan penyerapan unsur hara nitrogen berkurang karena


terjadi ikatan-ikatan kimia antara P dan N, seperti daun menjadi pucat, layu dan kering.

3. Kalium (K)

Kekurangan:

Daun tua terlihat kering dan/atau terlihat bercak seperti terbakar.

Kekurangan kalium menyebabkan daun seperti terbakar dan gugur.

Bunga mudah gugur.

Tepi daun terlihat seperti terbakar dan menggulung ke bawah.

Kelebihan:

Kelebihan unsur kalium menyebabkan penyerapan kalsium dan magnesium terhambat.


Sehingga gejala kelebihan kalium mirip dengan gejala kekurangan unsur kalsium dan
magnesium.

Unsur hara makro sekunder

1. Magnesium (Mg)

Kekurangan:

Tulang-tulang daun yang sudah tua menjadi kuning.


Muncul bercak-bercak kuning kecoklatan pada daun yang masih sehat.

Tanaman rentan terkena serangan penyakit embun tepung.

Kelebihan:

Tidak ada gejala ekstrim pada tanaman yang kelebihan unsur magnesium.

2. Kalsium (Ca)

Kekurangan:

Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-
tepinya terjadi klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara
tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati.

Pembentukan bunga terhambat.

Bunga mudah rontok.

Kelebihan:

Kelebihan unsur kalsium tidak berefek banyak, hanya mengubah pH tanah.

3. Belerang/Sulfur (S)

Kekurangan:
Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna
umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan
kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun
selengkapnya.

Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman
berserat, berkayu dan berdiameter kecil.

Jumlah anakan terbatas.

Kelebihan:

Kelebihan unsur belerang pada tanah akan menurunkan pH tanah. Ini menyebabkan
tumbuhan sulit untuk tumbuh.

Unsur Hara Mikro

1. Boron (B)

Kekurangan:

Tunas pucuk mati dan berubah warna menjadi hitam. Kemudian muncul tunas samping,
tapi tak akan bertahan lama dan kemudian mati.

Daun mengalami klorosis dimulai dari bagian bawah daun lalu menjalar ke bagian
samping kemudian mengering.

Daun yg baru muncul kerdil dan akhirnya mati.

Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh.

Pertumbuhan batang lambat dengan ruas-ruas cabang yg pendek.

Pada bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang menghasilkan umbi,
umbinya kecil – kecil yang kadang-kadang penuh dengan lubang-lubang kecil berwarna
hitam, demikian pula pada bagian akar-akarnya.
Kelebihan:

Ujung daun menguning dan daun mengalami nekrosis: di permukaan daun terdapat
bercak-bercak kuning yang selanjutnya meluas dan tengahnya berubah menjadi coklat.
Ini disebabkan oleh matinya jaringan di daun.

2. Tembaga/Cuprum (Cu)

Kekurangan:

Daun berwarna hijau kebiruan.

Tunas daun menguncup dan tumbuh kecil

Pertumbuhan bunga terhambat.

Ujung daun layu secara tidak merata.

Kadang terjadi klorosis, terdapat bercak-bercak kuning pada daun.

Pertumbuhan tanaman kerdil.

Kelebihan:

Tanaman tumbuh kerdil.

Percabangan terbatas.

Pembentukan akar terhambat.

Akar menebal dan berwarna gelap.

3. Mangan (Mn)
Kekurangan:

Pertumbuhan tanaman cenderung lambat dan kerdil, terutama pada tanaman sayuran,
tomat, seledri, kentang, dll.

Daun berwarna kekuningan atau kemerahan.

Jaringan daun di beberapa tempat rusak.

Pembentukan biji jelek dan tidak sempurna.

Kelebihan:

Tidak terdapat banyak gejala yang ditunjukkan tanaman ketika kelebihan mangan.

4. Besi/Fero (Fe)

Kekurangan:

Daun berubah warna menjadi pucat lalu berubah kuning kecoklatan.

Sedangkan urat daun masih tetap berwarna hijau.

Tanaman perlahan mati dimulai dari pucuk.

Kelebihan:

Terjadi nekrosis pada daun, yaitu bintik-bintik hitam yang terjadi karena matinya
jaringan di daun.

5. Seng/Zinc (Zn)
Kekurangan:

Daun tua berwarna kekuningan atau kemerahan.

Daun berlubang, mengering, dan akhirnya mati.

Pertumbuhan lambat, jarak antar buku pendek.

Daun kerdil , mengkerut , atau menggulung di satu sisi lalu disusul dengan kerontokan.

Bakal buah menguning, terbuka, dan akhirnya gugur.

Buah pun akan lebih lemas sehingga buah yang seharusnya lurus membengkok.

Kelebihan:

Kelebihan unsur seng pada tanaman tidak memperlihatkan gejala yang signifikan,
namun pertumbuhan akar akan terhambat.

6. Molibdenum (Mo)

Kekurangan:

Tajuk berwarna hijau pucat.

Daun menjadi keriting dan keriput. Pada beberapa tanaman, pinggir daun akan
menggulung ke atas dan membentuk mangkuk.

Muncul bercak kuning pada permukaan daun, akhirnya daun akan mati.

Kekurangan molybdenum akan berujung pada kematian tanaman.


Kelebihan:

Daun berubah warna menjadi kekuningan.

Seperti yang sudah dijabarkan di atas, gejala kekurangan dan kelebihan unsur hara
makro dan mikro memiliki kemiripan. Maka dari itu sebenarnya dibutuhkan observasi
yang lebih teliti dan seksama. Untuk lebih pasti, bisa dilakukan penelitia di laboratorium
untuk mengetahui kekurangan unsur hara apa yang terjadi.

Gejala lain yang mirip dengan gejala kekurangan unsur hara ada beberapa, seperti
kekurangan air, keracunan pestisida, serangan bercak daun Helmintosperium sp dan
lain sebagainya.

Untuk menanggulangi kekurangan unsur hara tentu dengan memberikan pupuk dengan
jenis yang dibutuhkan. Begitu juga sebaliknya dengan gejala kelebihan unsur hara, bisa
dengan mengurangi jumlah pupuk yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai