OLEH
(1609010020)
2019
A. PEMERIKSAAN FISIK PADA SAPI
Lokasi : Baumata
Usia : 6 Bulan
1. Sapi mengalami ringworm yang ditandai dengan lesi pada kulit tubuhnya (dari kepala
hingga ekor) dengan pola/ bentuk yang tidak beraturan.
Tabel 1. Gambar lesi ringworm pada sapi
2. Cacing yang dikoleksi dari mata sapi, mengindikasikan bahwa sapi mengalami
Thelaziasis.
Tabel 2. Gambar cacing yang dikoleksi dari mata sapi.
3. Sapi diduga mengalami helminthiasis karena lingkungan kandang yang kurang baik
dengan tingkat hygiene sanitasi yang buruk.
Sapi ditempatkan pada kandang dengan pembatas kayu dan beralaskan tanah. Dimusim
hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi, tanah ini menjadi lembab dan berlumpur,
maka investasi parasit akan semakin tinggi.
1) Penyemprotan dengan Gusanex, berfungsi untuk mengobati luka, membasmi larva (belatung).
2) Wormzol – B, berfungsi untuk membasmi semua stadium cacing disaluran pencernaan dan
pernafasan pada sapi dan kerbau, wormzol - B ini berspektrum luas.
B. PENGAMATAN PADA BABI
Lokasi : Tarus
Hasil Anamnesa
Babi betina
Usia : 2 Bulan
Nafsu makan menurun (sudah 3 hari tidak mau makan), tidak diare, demam selama 3 hari,
kurang aktif dan lebih banyak beristirahat.
PENGOBATAN
1) Sulpidon, adalah produk yang mengandung dipyrone dan lidocaine dalam bentuk cairan injeksi
sangat efektif untuk menurunkan panas (antipiretik). Sulpidon di injeksikan sebanyak 3ml.
2) Biodin, berfungsi memperbaiki proses metabolisme tubuh hewan sehingga meningkatkan kerja
otot menjadi lebih baik dan daya tahan tubuh hewan lebih prima. Biodin di injeksikan sebanyak
5ml.
3) Betamox adalah Pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan gram negatif
pada sapi, kambing, domba, babi, anjing, kucing, hamster, kelinci dan unggas.
4) Vitol, berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan kekebalan tubuh terhadap
penyakit terutama pada hewan muda. Membantu masa penyembuhan dari sakit. Meningkatkan
fertilitas dan mengatasi kemajiran pada hewan betina tanpa diketahui penyebab yang jelas.
Gangguan birahi, gangguan produksi spermatozoa pada hewan jantan. Mencegah kematian janin
terutama pada babi. Rakhitis pada hewan muda dan osteomalasia pada hewan dewasa. Gangguan
metabolisme mineral karena pakan tidak seimbang. Mencegah abortus dan meningkatkan
ketahanan tubuh anak yang dilahirkan.