Pembimbing :
dr. Ahmad Fawzy, Sp. BP
Disusun Oleh :
Riga Medina
1710221003
JOURNAL READING
Facial Wound Management
Disusun Oleh:
Riga Medina
1710221003
Pembimbing
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas journal reading.
Tujuan penyusunan journal reading ini ialah untuk memenuhi salah satu
syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik di bagian Ilmu Bedah RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto.
Pada journal ini dibahas mengenai sebuah penelitian mengenai
“Manajemen Luka Wajah”. Secara umum journal ini baik dalam hal penjelasan
metode penelitian yang terperinci dan berdasarkan data klinis yang jelas walaupun
penjelasan mekanisme yang mendasari masih kurang detail dan masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.
Penerjemah
Manajemen Luka Wajah
Kata Kunci
- Manajemen Luka Wajah - Laserasi Dahi - Laserasi Scalp
- Laserasi Kelopak Mata - Laserasi Bibir - Laserasi Telinga
- Hematoma Telinga - Penyembuhan Laserasi
Poin-Poin Penting
Laserasi kulit kepala: Memperbaiki galea menggunakan benang 4-0
nonabsorbable. Memperbaiki lapisan otot menggunakan benang 4-0 yang dapat
diserap. Perbaiki kulit dengan benang atau staples 4-0 yang bisa diserap.
Laserasi dahi: Alis mata harus sejajar tepat. Perbaiki lapisan otot dengan benang
6-0 yang tidak dapat diserap. Perbaiki kulit dengan benang 6-0 yang tidak dapat
diserap.
Laserasi hidung: Kaji lukanya karena kedalamannya dan anatomi yang terlibat.
- Gunakan benang 5-0 yang tidak dapat diserap yang menyelaraskan tepi
tepi alar dengan kulit di sekitar luka tembak. Biarkan jahitan dibuka.
Tempatkan benang 5-0 yang dapat diserap untuk menyejajarkan lapisan
mukosa. Tempatkan benang 5-0 yang dapat diserap untuk menyejajarkan
lapisan kartilago. Ikat jahitan asli.
Laserasi bibir: Tempatkan jahitan awal untuk memastikan bahwa perbatasan
vermilion selaras dengan tepat. Lepaskan jahitannya. Gunakan sutura yang dapat
diserap untuk menutup lapisan mukosa internal. Gunakan benang 6-0
nonabsorbable untuk memperbaiki lapisan kulit. Ikat jahitan asli.
Laserasi telinga: Menggunakan pisau bedah dengan pisau # 15, buat sayatan kecil
pada titik fluktuasi maksimal. Tiriskan hematoma dan mengairi. Tempatkan
beberapa 4x4 bantalan kasa pada daun telinga posterior. Tempatkan beberapa
lapisan kasa lembut pada aspek anterior dari daun telinga. Tempatkan tekanan
elastis di sekitar kepala pasien dan ikat dengan kuat.
Pendahuluan
Pasien dengan luka pada kepala dan wajah dengan frekuensi signifikan di
instalasi gawat darurat (IGD). Teknik yang sesuai sangat penting untuk
pengobatan luka yang optimal untuk mendapatkan hasil kosmetik (estetika) yang
baik dan mengurangi angka terjadinya infeksi.
Artikel ini mengulas anatomi dasar kepala dan wajah yang berhubungan
dengan perawatan luka. Artikel ini juga membahas manajemen luka dasar dan
teknik peninjauan untuk memperbaiki area yang berisiko tinggi pada wajah,
terutama mata, bibir, dan telinga. juga dijelaskan adalah teknik yang tepat untuk
manajemen hematoma aurikularis
Perawatan luka awal pada luka di kepala dan wajah sama seperti yang
diterapkan pada luka dimanapun pada tubuh. Luka harus dibersihkan sepenuhnya
dan diperiksa secara menyeluruh. Semua benda asing, debris, dan darah yang
telah mengering harus dibersihkan. Pilihan anestesi dan metode pemberiannya
bergantung pada lokasi luka, mekanisme cedera, dan tingkat kenyamanan dokter
dengan beragam teknik, termasuk pemberian secara lokal, blok saraf regional, dan
anestesi topikal.1
Laserasi scalp
Laserasi pada wajah dan scalp menduduki sekitar 50% dari luka yang
diobati di IGD di Amerika Serikat.6,7 Luka pada scalp atau kulit kepala bersifat
sulit untuk diatasi karena aliran darah yang sangat banyak ke area ini. Cedera pada
area ini seringkali disebabkan oleh tabrakan yang berat, yang menghasilkan luka
dalam yang ireguler yang mempersulit kosmetik yang optimal. Area permukaan
kepala dan kulit kepala berbeda-beda, dan jaringan parut yang terlihat dapat
terlihat jelas. Konsekuensi akibat jaringan ikat dapat melampaui kelainan fisik
dan dapat mulai berkontribusi terhadap gangguan mental seperti depresi dan
gangguan stres pascatrauma.8,9 Jaringan parut juga mempengaruhi tingkat
pengangguran dan penyalahgunaan zat pada pasien.9 Karena potensi efek yang
signifikan dari repair luka yang buruk, dokter emergensi (EP) harus
mempertimbangkan melibatkan konsultan dalam perawatan pasien dengan
laserasi kulit kepala.6,10
Evaluasi luka pada kulit kepala seringkali terbatas karena perdarahan yang
berlebihan. Area ini disuplai oleh jaringan pembuluh darah yang kaya: suplai
arteri berasal dari 3 cabang yang berasal dari arteri karotis eksternal dan 2 cabang
dari arteri karotis interna.11 Manajemen awalnya mencakup memberikan tekanan
langsung dan melakukan klem pada pembuluh darah, sesuai kebutuhan.6,10
Anestesi untuk laserasi kulit kepala dapat diberikan dalam beberapa cara –
secara topikal, secara lokal, atau secara regional – dan pilihannya bergantung apda
mekanisme cedera serta tingkat kenyamanan dokter. Anestesi topikal adalah yang
paling tidak menimbulkan nyeri dibandingkan 4 metode dan memadai pada
sejumlah besar pasien. Keuntungan anestesi lokal dengan dimasukkannya
epinefrin adalah ini dapat membantu dalam homeostasis dan mengendalikan
nyeri. Anestesi regional melalui blok supraorbital akan menganestesi keseluruhan
sisi bagian dahi serta sepertiga proksimal kulit kepala anterior. Pendekatan
regional dapat meningkatkan perbaikan outcome melalui tidak mempengaruhi tepi
luka melalui infiltrasi cairan subkutan. Pasien pediatri mungkin mendapatkan
keuntungan dari sedasi.
Irigasi luka pada kulit kepala bergantung pada mekanisme cedera. Semua
luka traumatika dan terkontaminasi harus diirigasi untuk mengurangi kadar
bakteri yang membahayakan.12 Namun, untuk luka yang bukan gigitan dan tak
terkontaminasi pada pasien yang datang dalam waktu 6 jam, irigasi rutin tidak
mempengaruhi angka kejadian infeksi.13 Dalam persiapan untuk repair laserasi
kulit kepala, mencukur akan meningkatkan kemungkinan infeksi dan oleh karena
itu tidak direkomendasikan.12,13
Setelah melakukan repair laserasi yang besar atau dalam, pasien harus
dipulangkan dengan bebat tekan yang dipasang untuk mencegah terbentuknya
hematoma.10
Laserasi dahi
Repair laserasi dahi serupa dengan pada laserasi kulit kepala.6,10 Namun,
laserasi yang melibatkan lapisan muskular pada dahi dapat menghasilkan kelainan
yang lebih jelas dan jaringan parut yang terlihat ketika otot ekspresi wajah
terlibat; oleh karena itu, perawatan yang ekstrim harus diberikan untuk
mendekatkan kembali otot dan untuk mensejajarakan garis tegangan kulit dan
garis rambut secara pasti untuk meminimalkan efek ini. Untuk luka dalam di dahi,
benang absorbable 5-0 intradermal harus digunakan. Kulit dapat ditutup dengan
benang nonabsorbable 6-0 dalam teknik simple interrupted. Lapisan epidermal
kulit juga dapat ditutup dengan perekat kulit selama strukutr yang lebih dalam
telah direpair dan terdapat tegangan luka yang minimal.6,10
Alis mata tidak boleh dicukur atau dipotong,16 karena ini merupakan
penanda yang penting untuk aproksimasi tepi luka. Ketika melakukan repair
laserasi yang melibatkan bulu mata, adalah hal yang sangat penting agar garis-
garis rambut disejajarkan secara hati-hati.6,16 Serupa dengan luka pada kulit
kepala, direkomendasikan untuk menggunakan warna benang yang berbeda dari
warna rambut pasien dan meninggalkan lebih benang yang panjang untuk
mempermudah proses pengangkatan jahitan.
Anatomi kelopak mata terdiri atas 5 lapisan jaringan, dari superfisial hingga
dalam: kulit, jaringan subkutan, orbicularis oculi, bidang tarsal, dan
konjungtiva.6,11 Kulit kelopak mata tipis dan tidak memberikan proteksi yang
signifikan terhadap bola mata terhadap objek yang menembus. Orbicularis oculi
merupakan otot yang mengendalikan penutupan kelopak mata. Bidang tarsal
terdiri atas jaringan elastik padat dan jaringan ikat, dan terdiri atas kelenjar
meibom dan bulu mata. Suplai saraf ke kelopak mata berasal dari cabang temporal
dan zigomatikum nervus fascialis.11
Repair luka laserasi pada kelopak mata harus dimulai hanya setelah
pemeriksaan mata yang menyeluruh yang mencakup pemeriksaan ketajaman
penglihatan, performa otot ekstraokular, pemeriksaan kornea untuk abrasi
dan/atau benda asing, dan , yang paling penting, potensi untuk ruptur bola mata.
Karena kelopak mata keduanya penting secara fungsional maupun kosmetik, EP
harus mempertimbangkan merujuk pasien ke ahli oftalmologi atau bedah
okuloplastik. Rujukan ini harus diberikan secara otomatis untuk pasien dengan
luka yang melibatkan permukaan dalam kelopak mata, tepi kelopak mata (gambar
2), atau duktus lakrimalis, untuk cedera-cedera yang berkaitan dengan ptosis, dan
untuk cedera yang meluas kedalam bidang tarsal.6,16 Cedera pada duktus
lakrimalis harus diperhitungkan pada laserasi kelopak mata full thickness yang
terletak dalam jarak 6 hingga 8 mm dari kantus medialis.1 Laserasi superfisial
kelopak mata dapat direpair dengan menggunakan benang nilon nonabsorbable
atau poliprophylene 6-0 atau 7-0 yang dijahitkan dalam cara simple interrupted
(gambar 3).6,15
Laserasi hidung
Hidung terdiri atas struktur kartilago dan tulang yang dibagi menjadi dua
oleh septum. Tahap yang paling penting dalam mengevaluasi laserasi nasal adalah
menilai kedalaman dan anatomi yang terlibat.17,18
Pada sebagian kasus, anestesi dapat dicapai dengan memasukkan kapas atau
kasa yang telah dibasahi dengan lidokain dan epinefrin kedalam rongga nasal dan
kemudian mengangkatnya sebelum repair.6 Jika ini tidak mencukupi, anestesi
lokal atau regional dapat digunakan.
Tantangan kosmetik utama untuk repair laserasi bibir adalah luka yang
melewati tepi vermilion. Ketika melakukan repair terhadap tipe luka ini, pertama-
tama jahitan ahrus mensejajarkan tepi pinggiran vermilion secara tepat (gambar
6). Ini dapat dibiarkan tidak diikat hingga sisa laserasi direpair.1,6,15,17
Laserasi telinga
Anatomi telinga terdiri atas kanalis telinga eksternal, aurikula, dan lobus
telinga bawah. Nervus aurikularis mayor memberikan inervasi sensorik, dan
suplai darah mengalir dari arteri temporalis superfisial dan aurikularis posterior.
Anestesi dicapai dengan melakukan blok aurikula.6,11
Luka superfisial pada pinna atau helix dapat direpair dengan menggunakan
benang nonabsorbable 6-0 yang dijahit dalam cara interrupted (gambar 8).
Laserasi through and through yang melibatkan aurikula dapat direpair dengan
mensejajarkan kartilago dengan benang nonabsorbable 6-0 yang diikat dalam cara
interrupted. Namun, sebagian besar laserasi tidak membutuhkan repair kartilago,
dan pensejajaran kulit yang berada disekitarnya bersifat adekuat.6,21
Manajemen luka wajah sangat penting di IGD. teknik yang tepat harus
digunakan untuk mencapai hasil terbaik, terutama di daerah berisiko tinggi secara
kosmetik.