Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIKUM BATUBARA

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB VII
UJI PEMBAKARAN BRIKET BATUBARA
NON-KARBONISASI DAN KARBONISASI

6.1. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum yang dilakukan pada bab ini yaiitu :
1. Praktikan mampu menganalisis kaitan campuran bahan dalam pembuatan
briket batubara non-karbonisasi dengan hasil pembakaran non-karbonisasi.
2. Praktikan mampu menganalisis kaitan campuran bahan dalam pembuatan
briket batubara karbonisasi dengan hasil pembakaran karbonisasi.

6.2. Dasar Teori

Proses pembakaran padatan terdiri dari beberapa proses seperti


pemanasan, pengeringan, devolatisasi dan pembakaran arang. Selama proses
devotalisasi, kandungan volatil akan keluar dalam bentuk gas seperti CO, CO2,
CH4 dan H2. Komposisi gas selama devolatilasi tergantung pada jenis bahan yang
dibakar. Proses devolatilasi diikuti dengan oksidasi bahan bakar padat yang
lajunya tergantung pada konsentrasi oksigen, suhu gas, ukuran dan porositas
alat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik pembakaran
biobriket diantaranya :
1. Laju pembakaran biobriket semakin tinggi dengan semakin tingginya
kandungan senyawa yang mudah menguap
2. Biobriket dengan nilai kalori yang tinggi dapat mencapai suhu pembakaran
yang tinggi dan pencapaian suhu optimumnya cukup lama.
3. Semakin besar densitas biobriketnya maka semakin lambat laju pembakaran
yang terjadi. Namun semaki besar densitas biobriket maka semakin tinggi
pula nilai kalorinya
(Jamilatun, 2008)
Bentuk tungku atau kompor briket batubara merupakan salah satu faktor
penting dalam mendapatkan kualitas pembakaran briket sekaligus juga
menentukan dalam mengurangi dampak emisi gas hasil pembakaran.

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Rancangan tungku pada dasarnya dibuat untuk mencapai efisiensi pembakaran


yang tinggi serta tak kalah pentingnya untuk menekan emulsi gas yang
dihasilkan.
Jenis tungku sangat bergantung pada sektor penggunaannya. Tungku
untuk industri berukuran lebih besar daripada tungku untuk rumah tangga. Rata-
rata tungku untuk industri memiliki kapasitas briket batubara 5-10 kg. sedangkan
untuk rumah tangga hanya 1-2 kg.
(Aladin, 2011)

*sumber : Aladin, 2011


Gambar 6.1
Jenis-Jenis Tungku Pembakaran

Ada beberapa parameter batubara yang mempengaruhi pembakaran,


diantaranya::
1. Calorific Value
Apabila batubara yang dipasok mempunyai nilai calorific value rendah,
maka diperlukan batubara yang lebih banyak, karena akan menimbulkan
masalah seperti erosi tabung ketel uap, keausan pelumat, chute, dan
menyumbat pemindahan.

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2. Volatile Matter dan Fixed Carbon


Selama pembakaran, umumnya volatile matter diubah menjadi oksida
yang paling stabil dan membebaskan panas. Volatile merupakan kunci yang
menentukan reaktivitas dan ignitability.
Fixed carbon ialah residu yang dapat terbakar dan yang tetap ada
setelah volatile keluar dari batubara. Fixed carbon terbakar dalam keadaan
padat dan akan teroksidasi sempurna menjadi karbondioksida.
3. Reaktivitas
Reaktivitas ialah suatu ukuran kecepatan penggabungan batubara
dengan oksigen di atas suhu nyalanya. Ini identik dengan kecepatan
pembakaran.
4. Moisture
Suhu pembakaran yang rendah disebabkan banyaknya uap air dalam
tungku pembakaran dapat menimbulkan tidak stabilnya penyalaan. Untuk
meyakinkan pembakaran yang stabil, suatu sistem telah dirancang untuk
mengumpulkan sekitar 80 persen partikel batubara di dalam 35 persen aliran
gas untuk pembakar utama.
(Muchjidin, 2006)

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

6.3. Alat dan Bahan


6.3.1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
sebagai berikut :
a. Kompor briket adalah alat yang digunakan sebagai tempat untuk
pembakaran briket batubara..

Gambar 6.2
Kompor Briket

b. Korek api adalah alat yang digunakan sebagai pemicu terjadinya


pembakaran pada briket batubara..

Gambar 6.3
Korek Api

c. Ember adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk merendam


briket batubara ke dalam minyak tanah.

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 6.4
Ember
d. Stopwatch adalah alat yang berfungsi untuk menghitung lama waktu
terjadinya pembakaran.

Gambar 6.5
Stopwatch

e. (Alat Pelindung Diri) adalah alat yang digunakan praktikan untuk


menjaga keamanan dan keselamatan.

Gambar 6.6
Alat Pelindung Diri

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

6.3.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
a. Briket batubara non-karbonisasi, yaitu bahan yang digunakan sebagai
sampel uji pembakaran.

Gambar 6.7
Batubara

b. Briket batubara karbonisasi, yaitu bahan yang digunakan sebagai


sampel uji pembakaran.

Gambar 6.8
Briket Batubara Karbonisasi

c. Minyak tanah, yaitu bahan yang digunakan sebagai sampel uji


pembakaran.

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 6.9
Minyak Tanah

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

6.4. Prosedur Kerja


6.4.1. Uji Pembakaran Briket Batubara Non-Karbonisasi
Adapun prosedur kerja uji pembakaran briket batubara non-
karbonisasi adalah sebagai berikut :

Briket Batubara Non-Karbonisasi

Dicelupkan

Minyak Tanah + Ember

Dimasukkan dan Dibakar

Kompor Briket Batubara

Dihasilkan

Analisis Uji Pembakaran Briket


Batubara Non-Karbonisasi

Dianalisis

Hasil Analisis

Gambar 6.10
Flowchart Uji Pembakaran Briket Batubara Non-Karbonisasi

Langkah Kerja:
a. Menyiapkan kompor briket di tempat terbuka.
b. Memasukkan briket ke dalam ember yang berisikan minyak tanah selama 5,
10, dan 15 menit.
c. Memasukkan briket yang sudah direndam ke dalam kompor briket.
d. Membakar briket.
e. Menganalisis hasil pembakaran.
f. Hasil analisis dimasukkan ke dalam tabel pengamatan.

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

6.4.2. Uji Pembakaran Briket Batubara Karbonisasi


Adapun prosedur kerja uji pembakaran briket batubara
karbonisasi adalah sebagai berikut :

Briket Batubara Karbonisasi

Dicelupkan

Minyak Tanah + Ember


Dimasukkan dan Dibakar

Kompor Briket Batubara

Dihasilkan

Analisis Uji Pembakaran Briket


Batubara Karbonisasi

Dianalisis

Hasil Analisis

Gambar 6.11
Flowchart Uji Pembakaran Briket Batubara Karbonisasi

Langkah Kerja:
a. Menyiapkan kompor briket di tempat terbuka.
b. Memasukkan briket ke dalam ember yang berisikan minyak tanah selama 5,
10, dan 15 menit.
c. Memasukkan briket yang sudah direndam ke dalam kompor briket.
d. Membakar briket.
e. Menganalisis hasil pembakaran.
f. Hasil analisis dimasukkan ke dalam tabel pengamatan.

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

6.5. Data Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan yang didapat pada praktikum kali ini adalah
sebagai berikut :
6.5.1. Uji Pembakaran Briket Batubara Non-Karbonisasi
Dari percobaan uji pembakaran briket batubara non-karbonisasi
diperoleh data hasil pengamatan, sebagai berikut :
148
x
pen 418 x 57 x
118x
amb penam penam 523 x
Keteranga penamba 83 x
aha bahan bahan penambah
han penambahan
n n minya minya an minyak
minyak tanah minyak tanah
miny k k
tanah
ak tanah tanah
tana
h
Hitam
Asa Hitam
Hita Keabu Hitam
Hitam Keabu- Hitam
p m -
abuan
abuan
Miny
Minya
ak Minya
k
Tan k Minyak
An Aro Tanah Minyak Minyak
ah tanah Tanah
ali dan Tanah dan Tanah dan
ma dan dan dan
sis batubara batubara
batuba batubara
batuba
batu ra
ra
bara
Abu- Abu-
Abu Abu- abu abu Abu-abu Abu-abu Abu-abu
Tabel 6.1 abu kehita Kehita kehitaman kehitaman kehitaman
Data Hasil man man
Pengamatan Uji Dura
Pembakaran si 00:2 00:39: 00:24:
Ku Pem 00:47:17 00:24:39 00:35:32
Briket Batubara alit
baka
2:54 21 07
Non-Karbonisasi as
Pe ran
mb
ak Kem
uda 00:00: 00:00:
ar 00:0
an han
Terb 20 53 00:00:17 00:00:32
akar 0:11 00:00:55

5
Waktu 10 15
meni 5 menit 10 menit 15 menit
Merendam menit menit
t

Biasa I Biasa II
Nama Batubara = 80% Batubara = 85%
Conto Kaolin = 5% Kaolin = 5%
Kanji = 15% Kanji = 10%

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

No. 1. 2.

Kelompok V
Kelompok V
Kualitas Pembakaran Analisis
Nama Waktu
No. Keterangan
Conto Merendam
Kemudahan Durasi Abu Aroma Asap
Terbakar Pembakaran
Abu-abu Minyak 46 x penambahan minyak
Biomassa I 5 menit 00:00:28 00:18:41 Hitam
kehitaman Tanah dan tanah
Batubara = 70% batubara
Kaolin = 5% Abu-abu Minyak Hitam keabu- 157 x penambahan minyak
FAKULTAS TEKNIK

3. 10 menit 00:00:16 00:14:01


Kanji = 15% kehitaman Tanah dan abuan tanah
batubara
Serbuk Kayu = 5%
PRAKTIKUM BATUBARA

Abu-abu Minyak Hitam keabu- 36 x penambahan minyak


Kapur = 5% 15 menit 00:00:16 00:30:22
kehitaman Tanah dan abuan tanah
batubara

Biomassa II Minyak
5 menit 00:00:20 00:29:30 131 x penambahan minyak
Batubara = 65% Hitam Tanah dan Hitam
tanah
batubara
Kaolin = 5%
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Kanji = 10%
Abu-abu Minyak Hitam keabu- 135x penambahan minyak
Serbuk Kayu = 15% 10 menit 00:00:14 00:14:53 Tanah dan
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

4. kehitaman abuan tanah


batubara
Kapur = 5%

Abu-abu Minyak Hitam keabu- 136x penambahan minyak


Tanah dan
15 menit 00:00:20 00:17:53 kehitaman abuan tanah
batubara
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
Kelompok V
Tabel 6.2
Data Hasil Pengamatan Uji Pembakaran Briket Batubara Karbonisasi

Kualitas Pembakaran Analisis


Nama Waktu
No. Keterangan
Conto Merendam Kemudahan Durasi Abu Aroma Asap
Terbakar Pembakaran

Abu-abu Minyak 148 x penambahan


5 menit 00:00:31 00:39:53 Tanah dan Hitam
kehitaman minyak tanah
Biasa I batubara

Batubara = 75% Minyak Hitam


Abu-abu 102 x penambahan
FAKULTAS TEKNIK

1. 10 menit 00:00:04 01:26:54


Kaolin = 5% kehitaman Tanah dan keabu- minyak tanah
batubara abuan
Kanji = 20%
PRAKTIKUM BATUBARA

Minyak Hitam 73 x penambahan


15 menit 00:00:11 00:44:44 Hitam Tanah dan keabu- minyak tanah
batubara abuan
6.5.2. Uji Pembakaran Briket Batubara Karbonisasi

Abu-abu Minyak 131 x penambahan


5 menit 00:00:32 00:42:54 Tanah dan Hitam
Kehitaman minyak tanah
batubara
diperoleh data hasil pengamatan, sebagai berikut :
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Biasa II Minyak Hitam


10 menit 00:00:03 01:17:42 Abu-abu
Batubara = 80% Tanah dan keabu- 135 x penambahan
kehitaman
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

2. batubara abuan minyak tanah


Kaolin = 5%
Kanji = 15%
Minyak Hitam
00:36:11 Hitam Tanah dan keabu- 136 x penambahan
15 menit 00:00:14 minyak tanah
Batubara abuan
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA

Dari percobaan uji pembakaran briket batubara karbonisasi


Kelompok V
Kualitas Pembakaran Analisis
Nama Waktu
No. Keterangan
Conto Merendam Kemudahan Durasi Abu Aroma Asap
Terbakar Pembakaran

00:00:28 Abu-abu Minyak 47 x penambahan minyak


Biomassa I 5 menit 00:18:41 Hitam
kehitaman Tanah dan tanah
Batubara = 65% batubara
FAKULTAS TEKNIK

Kaolin = 5% 00:00:04 Mi Minyak Hitam 50 x penambahan minyak


3 10 menit 00:16:53 Abu-abu
Kanji = 20% kehitaman Tanah dan keabu- tanah
PRAKTIKUM BATUBARA

batubara abuan
Serbuk Kayu = 5%
00:00:10 Abu-abu Minyak Hitam 52 x penambahan minyak
Kapur = 5% 15 menit 00:13:50
kehitaman Tanah dan keabu- tanah
batubara abuan

Minyak 64 x penambahan minyak


5 menit 00:23:17 Abu-abu
00:00:30 Tanah dan Hitam
Biomassa II kehitaman tanah
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

batubara
Batubara = 70%
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

Kaolin = 5%
4 Minyak Hitam
Kanji = 10% 10 menit 00:22:00 Abu-abu 64 x penambahan minyak
00:00:03 Tanah dan keabu-
kehitaman tanah
Serbuk Kayu = 10% batubara abuan

Kapur = 5%
Hitam Minyak Hitam 52 x penambahan minyak
00:36:11
15 menit 00:00:06 Tanah dan keabu-
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA

tanah
batubara abuan
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

6.6. Pengolahan Data


6.6.1. Uji Pembakaran Briket Batubara Non-Karbonisasi
a. Briket Batubara Non-Karbonisasi Biasa I
1) Conto 1
a) Perendaman dalam minyak tanah selama 5 menit
b) Durasi waktu penyalaan awal 11 detik
c) Asap yang dihasilkan berwarna hitam
d) Abu yang dihasilkan berwarna abu-abu
e) Aroma yang dihasilkan minyak tanah dan batubara
f) Durasi waktu pembakaran briket 22 menit 54 detik
g) Dilakukan penambahan minyak tanah 148 kali
2) Conto 2
a) Perendaman dalam minyak tanah selama 10 menit
b) Durasi waktu penyalaan awal 20 detik
c) Asap yang dihasilkan berwarna hitam keabu-abuan
d) Abu yang dihasilkan berwarna abu-abu kehitaman
e) Aroma yang dihasilkan minyak tanah dan batubara
f) Durasi waktu pembakaran briket 39 menit 21 detik
g) Dilakukan penambahan minyak tanah 418 kali
3) Conto 3
a) Perendaman dalam minyak tanah selama 15 menit
b) Durasi waktu penyalaan awal 53 detik
c) Asap yang dihasilkan berwarna hitam
d) Abu yang dihasilkan berwarna abu-abu kehitaman
e) Aroma yang dihasilkan minyak tanah dan batubara
f) Durasi waktu pembakaran briket 24 menit 07 detik
g) Dilakukan penambahan minyak tanah 57 kali

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Briket Batubara Non-Karbonisasi Biomassa I


1) Conto 1
a) Perendaman dalam minyak tanah selama 5 menit
b) Durasi waktu penyalaan awal 28 detik
c) Asap yang dihasilkan berwarna hitam
d) Abu yang dihasilkan berwarna abu-abu kehitaman
e) Aroma yang dihasilkan minyak tanah dan batubara
f) Durasi waktu pembakaran briket 18 menit 41 detik
g) Dilakukan penambahan minyak tanah 46 kali
2) Conto 2
a) Perendaman dalam minyak tanah selama 10 menit
b) Durasi waktu penyalaan awal 16 detik
c) Asap yang dihasilkan berwarna hitam keabu-abuan
d) Abu yang dihasilkan berwarna abu-abu kehitaman
e) Aroma yang dihasilkan minyak tanah dan batubara
f) Durasi waktu pembakaran briket 14 menit 1 detik
g) Dilakukan penambahan minyak tanah 157 kali
3) Conto 3
a) Perendaman dalam minyak tanah selama 15 menit
b) Durasi waktu penyalaan awal 16 detik
c) Asap yang dihasilkan berwarna hitam keabu-abuan
d) Abu yang dihasilkan berwarna abu-abu kehitaman
e) Aroma yang dihasilkan minyak tanah dan batubara
f) Durasi waktu pembakaran briket 30 menit 22 detik
g) Dilakukan penambahan minyak tanah 36 kali

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

6.6.2. Uji Pembakaran Briket Batubara Karbonisasi


a. Briket Batubara Karbonisasi Biasa I
1) Conto 1
a) Perendaman dalam minyak tanah selama 5 menit
b) Durasi waktu penyalaan awal 31 detik
c) Asap yang dihasilkan berwarna hitam
d) Abu yang dihasilkan berwarna abu-abu kehitaman
e) Aroma yang dihasilkan minyak tanah dan batubara
f) Durasi waktu pembakaran briket 39 menit 53 detik
g) Dilakukan penambahan minyak tanah 148 kali
2) Conto 2
a) Perendaman dalam minyak tanah selama 10 menit
b) Durasi waktu penyalaan awal 4 detik
c) Asap yang dihasilkan berwarna hitam keabu-abuan
d) Abu yang dihasilkan berwarna abu-abu kehitaman
e) Aroma yang dihasilkan minyak tanah dan batubara
f) Durasi waktu pembakaran briket 01 jam 26 menit 54 detik
g) Dilakukan penambahan minyak tanah 102 kali
3) Conto 3
a) Perendaman dalam minyak tanah selama 15 menit
b) Durasi waktu penyalaan awal 11 detik
c) Asap yang dihasilkan berwarna hitam keabu-abuan
d) Abu yang dihasilkan berwarna hitam
e) Aroma yang dihasilkan minyak tanah dan batubara
f) Durasi waktu pembakaran briket 44 menit 44 detik
g) Dilakukan penambahan minyak tanah 73 kali

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Briket Batubara Karbonisasi Biomassa I


1) Conto 1
a) Perendaman dalam minyak tanah selama 5 menit
b) Durasi waktu penyalaan awal 28 detik
c) Asap yang dihasilkan berwarna hitam
d) Abu yang dihasilkan berwarna abu-abu kehitaman
e) Aroma yang dihasilkan minyak tanah dan batubara
f) Durasi waktu pembakaran briket 18 menit 41 detik
g) Dilakukan penambahan minyak tanah 47 kali
2) Conto 2
a) Perendaman dalam minyak tanah selama 10 menit
b) Durasi waktu penyalaan awal 4 detik
c) Asap yang dihasilkan berwarna hitam keabu-abuan
d) Abu yang dihasilkan berwarna abu-abu kehitaman
e) Aroma yang dihasilkan minyak tanah dan batubara
f) Durasi waktu pembakaran briket 16 menit 53 detik
g) Dilakukan penambahan minyak tanah 50 kali
3) Conto 3
1. Perendaman dalam minyak tanah selama 15 menit
2. Durasi waktu penyalaan awal 10 detik
3. Asap yang dihasilkan berwarna hitam keabu-abuan
4. Abu yang dihasilkan berwarna abu-abu kehitaman
5. Aroma yang dihasilkan minyak tanah dan batubara
6. Durasi waktu pembakaran briket 13 menit 50 detik
7. Dilakukan penambahan minyak tanah 52 kali

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

6.8. Penutup
6.8.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum uji pembakaran, yaitu
sebagai berikut :
a. Briket karbonisasi lebih mudah terbakar dibandingkan dengan
briket non-karbonisasi karena kandungan air dan zat terbang di
dalam briket karbonisasi sudah menghilang sehingga briket lebih
mudah terbakar.
b. Briket batubara biomassa lebih mudah terbakar dibandingkan briket
batubara biasa, baik itu yang non-karbonisasi maupun karbonisasi.
Hal ini disebabkan karena pada komposisi briket biomassa terdapat
komposisi yang mudah terbakar yaitu serbuk kayu. Adapun
banyaknya batubara juga menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi pembakaran, semakin banyak batubara yang
digunakan sebagai bahan utama pembuatan briket, maka
pembakaran pun akan semakin lama, begitu juga sebaliknya.
6.8.2. Saran
Adapun saran untuk praktikum uji pembakaran, yaitu sebagai
berikut :
a. Sebaiknya untuk meghasilkan briket batubara yang durasi
pembakarannya lama, maka dalam menentukan komposisi briket
batubara harus lebih diperbanyak dibandingkan komposisi yang
lainnya.
b. Sebaiknya praktikan memperhatikan SOP agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.

Kelompok V
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

6.7. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu tentang uji pembakaran briket batubara
karbonisasi dan non-karbonisasi dimana bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah briket batubara karbonisasi dan brike batubara non-
karbonisasi kalori 6000 Kkal.
Pertama, briket batubara non karbonisasi biasa dan biomassa
direndam ke dalam minyak tanah selama 5 menit, 10 menit dan 15 menit.
Setelah direndam, briket kemudian dibakar. Adapun briket non-karbonisasi
biasa I yang direndam selama 5 menit memiliki durasi pembakaran 22 menit 54
detik dengan abu berwarna hitam, asap berwarna hitam keabu-abuan dan
memliki aroma minyak tanah dan batubara. Kedua briket batubara non-
karbonisasi biomassa I yang direndam selama 15 menit memiliki durasi
pembakaran 18 menit 41 detik dengan abu berwarna abu-abu kehitaman, asap
berwarna hitam keabu-abuan dan memliki aroma minyak tanah dan batubara.
Kemudian briket batubara karbonisasi biasa dan biomassa direndam
ke dalam minyak tanah selama 5 menit, 10 menit dan 15 menit. Setelah
direndam, briket kemudian dibakar. Adapun briket karbonisasi biasa I yang
direndam selama 5 menit memiliki durasi pembakaran 39 menit 53 detik dengan
abu berwarna hitam, asap berwarna hitam keabu-abuan dan memliki aroma
minyak tanah dan batubara. Kedua briket batubara non-karbonisasi biomassa
yang direndam selama 5 menit memiliki durasi pembakaran 18 menit 41 detik
dengan abu berwarna abu-abu kehitaman, asap berwarna hitam keabu-abuan
dan memliki aroma minyak tanah dan batubara.
Dari analisis ini, pembakaran briket biomassa lebih cepat
dibandingkan dengan pembakaran briket biasa. Hal ini disebabkan karena
adanya bahan serbuk kayu pada komposisi briket biomassa yang membuat
briket menjadi semakin mudah terbakar.

Kelompok V

Anda mungkin juga menyukai