Anda di halaman 1dari 9

Bahan Kuliah

Kalkulus 2
Pertemuan 1
Ahmad Shulhany, S.Pd., M.Pd., M.Si.,

PENGENALAN MATA KULIAH


KALKULUS 2

Identitas Mata Kuliah


Nama Program Studi : Teknik Sipil dan Teknik Elektro
Nama Matakuliah : Kalkulus 2
Kode Matakuliah : TEK614102
Kelompok Matakuliah : Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
Bobot sks : 3 (Tiga) SKS
Jenjang : S1 (Sarjana)
Semester : 2 (Dua)
Prasyarat :-
Status (wajib/ pilihan) : Wajib
Nama dosen : Ahmad Shulhany S.Pd., M.Pd., M.Si.,

Tujuan Mata Kuliah


Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan:
a. Mempunyai pengalaman dalam menggunakan konsep-konsep kalkulus.
b. Mempunyai keterampilan teknis yang didukung oleh konsep, rumus, teknik,
penalaran, dan pemahaman yang sesuai.
c. Dapat berpikir secara kritis, logis, dan sistematis dalam menyelesaikan masalah
kalkulus.
d. Mempunyai kreativitas dalam memecahkan masalah-masalah kalkulus.
e. Mempunyai kemampuan membaca, dan menggunakan informasi secara mandiri dari
sumber-sumber belajar, seperti buku teks, dengan tujuan menyelesaiakn
permasalahan yang terkait.
f. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan hasil pemikiran dan pekerjaannya secara
lisan atau tulisan.
g. Memiliki kemampuan bekerja dengan konsep-konsep turunan parsial, teknik
pengintegralan, dan integral ganda.

Materi Kalkulus 2 Teknik Sipil


a. Fungsi dua peubah
b. Fungsi transenden (lanjutan)
c. Aplikasi integral
d. Teknik integrasi
e. Integral ganda
f. Metode numerik (pengayaan)

Materi Kalkulus 2 Teknik Elektro


a. Fungsi dua peubah
b. Integral
c. Fungsi transenden
d. Aplikasi integral
e. Teknik integrasi
f. Integral ganda
g. Persamaan diferensial biasa orde dua dengan koefisien konstanta (pengayaan)

Buku Referensi
a. James Stewart, Calculus, 7th edition, Brooks/Cole Cengage Learning, 2010.
(Pustaka Utama)
b. Edwin J. Purcell, Steven E. Rigdon, Calculus, 9th Edition, Pearson Prentice Hall,
2007. (Pustaka Pendukung)
c. George B. Thomas, Jr., Maurice D.weir, Joel R. Hass, Thomas Calculus, 12th
Edition, Pearson, 2010. (Pustaka Pendukung)
d. Frank Ayers, Elliot Mendelson, Calculus, 4th Edition, Schaum’s Outlines, 2004.
(Pustaka Pendukung)

Instrumen Penilaian
a. Ujian Akhir Semester, 20-25 Mei 2019, bobot 30%
b. Ujian Tengah Semester, Sekitar 25-30 Maret 2019, Bobot 30%
c. Tugas Harian dan kuis, bobot 20%
d. Ujian Lisan dan Kehadiran pada Ujian Lisan, bobot 20%
e. Tugas Tambahan (jika diperlukan)

Interval Huruf Mutu

A-: 80 ≤ 𝑁𝑁𝑁𝑁 < B+: 75 ≤ 𝑁𝑁𝑁𝑁 < B: 70 ≤ 𝑁𝑁𝑁𝑁 < B-: 65 ≤ 𝑁𝑁𝑁𝑁 <
A: 𝑁𝑁𝑁𝑁 ≥ 90 80 75 70
90 C+: 60 ≤ 𝑁𝑁𝑁𝑁 < C: 56 ≤ 𝑁𝑁𝑁𝑁 < D: 50 ≤ 𝑁𝑁𝑁𝑁 < E: 𝑁𝑁𝑁𝑁 < 50
65 60 56
BAB I
FUNGSI DUA PEUBAH

Tujuan Intruksional
a. Mahasiswa dapat menentukan daerah asal dan daerah hasil fungsi dua peubah
b. Mahasiswa dapat menggambar grafik fungsi dua peubah
c. Mahasiswa dapat menentukan kurva ketinggian
d. Mahasiswa dapat menggambar peta kontur fungsi dua peubah
e. Mahasiswa dapat menentukan turunan parsial dari fungsi dua peubah

Pengenalan Fungsi Dua Peubah

Fungsi yang telah dipelajari dalam kalkulus 1, seperti


𝑓𝑓(𝑥𝑥) = 𝑥𝑥 2
𝑓𝑓(𝑥𝑥) = sin(𝑥𝑥)
𝑓𝑓(𝑥𝑥) = 𝑒𝑒 2𝑥𝑥
𝑓𝑓(𝑢𝑢) = ln(𝑢𝑢)
𝑓𝑓(𝑧𝑧) = 𝑧𝑧 2 − √𝑧𝑧
merupakan fungsi 1 variabel, karena hanya memiliki 1 variabel bebas. Untuk contoh 1,
2, dan 3 memiliki variabel bebas yaitu 𝑥𝑥, contoh 4 memiliki variabel bebas yaitu 𝑢𝑢, dan
contoh 5 memiliki variabel bebas yaitu 𝑧𝑧. Adapun 𝑓𝑓(𝑥𝑥), 𝑓𝑓(𝑢𝑢), dan 𝑓𝑓(𝑧𝑧) disebut variabel
terikat, karena nilainya bergantung pada variabel bebas.
Fungsi dua variabel merupakan fungsi yang memiliki dua peubah bebas, contoh:
𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑥𝑥 3 − 2𝑦𝑦 2
𝑓𝑓(𝑎𝑎, 𝑏𝑏) = 𝑎𝑎 𝑒𝑒 𝑏𝑏
𝑓𝑓(𝑢𝑢, 𝑣𝑣) = 𝑣𝑣 2 + ln(3𝑢𝑢)
𝑧𝑧 2 + 𝑥𝑥 2 − 𝑦𝑦 2 = 5
Pada contoh pertama variabel bebasnya adalah 𝑥𝑥 dan 𝑦𝑦, contoh kedua memuat variabel
bebas 𝑎𝑎 dan 𝑏𝑏, dan contoh ketiga memuat fungsi dengan 𝑢𝑢 dan 𝑣𝑣 sebagai variabel
bebasnya. Pada contoh keempat, manakah varibel bebas dan variabel terikat-nya?
Variabel terikat dari fungsi biasa disebut nilai. Misalkan kita memiliki fungsi
𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑥𝑥 2 + 2𝑦𝑦 + 𝑥𝑥𝑥𝑥. Kita memperoleh nilai tertentu untuk setiap pasang nilai
variabel bebas yang kita subtitusikan.
𝑓𝑓(2,1) = 22 + 2.1 + 2.1 = 8
𝑓𝑓(0,3) = 02 + 2.3 + 0.3 = 6
𝑓𝑓(5,3) = 52 + 2.3 + 5.3 = 46
Latihan:
1. Tentukan nilai 𝑓𝑓(2,5) dan 𝑓𝑓(3,1) untuk 𝑓𝑓(𝑢𝑢, 𝑣𝑣) = 3𝑢𝑢 + 4𝑢𝑢𝑢𝑢 − 7𝑣𝑣 2 .
2. Tentukan nilai 𝑓𝑓(1,7) dan 𝑓𝑓(2,6) untuk 𝑓𝑓(𝑚𝑚, 𝑛𝑛) = √𝑚𝑚 + 4𝑛𝑛 − 𝑚𝑚𝑛𝑛3 .
Daerah Asal dan Daerah Hasil Fungsi Dua Peubah
Secara formal, fungsi dua variabel merupakan fungsi 𝑧𝑧 = 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) dengan daerah
asal (domain) nya yaitu 𝐷𝐷𝑓𝑓 = {(𝑥𝑥, 𝑦𝑦): 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) ∈ ℝ} dan daerah hasil (range) nya adalah
𝑅𝑅𝑓𝑓 = �𝑧𝑧: 𝑧𝑧 = 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦), (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) ∈ 𝐷𝐷𝑓𝑓 �. Secara singkat, daerah asal merupakan bilangan-
bilangan yang membuat fungsi terdefinisi atau memiliki nilai. Contoh:
𝑥𝑥+4
Fungsi 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 2 2
𝑥𝑥 −𝑦𝑦
1. Terdefinisi pada (2,1) karena 𝑓𝑓(2,1) = 2
7
2. Terdefinisi pada (3,2) karena 𝑓𝑓(3,2) = −
5
3. Tidak terdefinisi pada (3, −3), karena 𝑓𝑓(3, −3) tidak memiliki nilai
4. Tidak terdefinisi pada (−1,1), karena 𝑓𝑓(−1,1) tidak memiliki nilai
Latihan:
1. Apakah fungsi 𝑓𝑓(𝑐𝑐, 𝑑𝑑) = √2 − 𝑑𝑑𝑐𝑐 2 terdefinisi pada (2,3), (−5,2), (3,0) dan (1,7)
2𝑥𝑥
2. Apakah fungsi 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = − �2𝑥𝑥𝑥𝑥 terdefinisi pada (5,0), (3,2), (−3,2) dan
𝑦𝑦
(−4, −1).

Aturan menentukan daerah asal fungsi:


𝑓𝑓: (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) → 𝑧𝑧
Untuk fungsi ℝ2 → ℝ atau 𝑧𝑧 = 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) memiliki aturan menentukan daerah
𝐷𝐷𝑓𝑓 → 𝑅𝑅𝑓𝑓
asal yang sama seperti fungsi satu peubah, yaitu:
a. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑃𝑃(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) fungsi polinom maka 𝐷𝐷𝑓𝑓 = ℝ2
𝑅𝑅(𝑥𝑥,𝑦𝑦)
b. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = fungsi rasional maka 𝐷𝐷𝑓𝑓 = {𝑆𝑆(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) ≠ 0, (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) ∈ ℝ2 }
𝑆𝑆(𝑥𝑥,𝑦𝑦)
𝑁𝑁(𝑥𝑥,𝑦𝑦)
c. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = �𝐼𝐼(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) fungsi irasional maka 𝐷𝐷𝑓𝑓 = {𝐼𝐼(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) ≥ 0, (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) ∈ ℝ2 }
d. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = log 𝐺𝐺(𝑥𝑥,𝑦𝑦) 𝐻𝐻(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) fungsi logaritma maka 𝐷𝐷𝑓𝑓 = {𝐻𝐻(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) >
0 dan 𝐺𝐺(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) > 0 , 𝑥𝑥 ∈ ℝ2 }
Contoh:

1. Fungsi 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = �𝑥𝑥 2 − 3𝑦𝑦 merupakan fungsi irasional, sehingga 𝐷𝐷𝑓𝑓 =
{(𝑥𝑥, 𝑦𝑦): 𝑥𝑥 2 − 3𝑦𝑦 ≥ 0, (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) ∈ ℝ2 } atau 𝐷𝐷𝑓𝑓 = {(𝑥𝑥, 𝑦𝑦): 𝑥𝑥 2 ≥ 3𝑦𝑦, (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) ∈ ℝ}
√𝑥𝑥
2. Fungsi 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = merupakan fungsi campuran, untuk bagian irasional
2𝑦𝑦−7
memiliki syarat 𝑥𝑥 ≥ 0 sedangkan bagian rasional memiliki syarat 2𝑦𝑦 − 7 > 0 atau
2𝑦𝑦 > 7, sehingga 𝐷𝐷𝑓𝑓 = {(𝑥𝑥, 𝑦𝑦): 𝑥𝑥 ≥ 0 dan 2𝑦𝑦 > 7, (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) ∈ ℝ}.

Latihan:
�2𝑥𝑥−𝑦𝑦
1. Tentukan daerah asal dari fungsi 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = + ln(5 + 𝑥𝑥 2 )
5𝑦𝑦−6
𝑥𝑥−𝑦𝑦 2
2. Tentukan daerah asal dari fungsi 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = �
𝑦𝑦+25
Grafik Fungsi Dua Peubah
Grafik merupakan representasi sebuah fungsi pada bidang geometri. Fungsi satu
variabel memiliki grafik berupa kurva garis, sedangkan grafik fungsi dua variabel berupa
permukaan ruang. Perhatikan gambar dua grafik di bawah ini:

Gambar di kiri merupakan salah satu gambar kurva dari fungsi satu variabel, dan gambar
sebelah kanan merupakan permukaan ruang dari suatu fungsi dua variabel.
Permukaan ruang dari suatu fungsi dua variabel tidak semuanya dapat digambar
secara mudah dan tepat dengan cara manual. Salah satu aplikasi yang kita gunakan untuk
menggambar adalah geogebra (silahkan download di
https://download.geogebra.org/installers/6.0/geometry/GeoGebraGeometry-Windows-
Installer-6-0-523-0.exe). Setelah berhasil diinstal gunakan feature 3D graphics untuk
melihat grafik fungsi dua variabel. Misalkan kita akan melihat permukaan ruang fungsi
�𝑦𝑦−𝑥𝑥 2
𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = ,
𝑥𝑥 2 +(𝑦𝑦−1)2

Latihan:
Dengan menggunakan geogebra, gambarlah permukaan ruang dari fungsi di bawah ini:
1
1. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = − 𝑦𝑦 2
2
2. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = �𝑥𝑥 2 + 𝑦𝑦 2
�2𝑥𝑥+3𝑦𝑦
3. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) =
ln(𝑥𝑥 2 −𝑥𝑥𝑥𝑥)
Kurva Ketinggian
Untuk permukaan ruang 𝑧𝑧 = 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦), himpunan titik yang memenuhi 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) =
4
𝑘𝑘, dengan konstanta 𝑘𝑘 disebut kurva ketinggian. Misalkan fungsi 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 2 , untuk
𝑥𝑥 −𝑦𝑦
ketinggian 𝑘𝑘 = 0.5, 5, 10 kita subtitusikan ke dalam geogebra, yaitu
4
0.5 = 2
𝑥𝑥 − 𝑦𝑦
4
5= 2
𝑥𝑥 − 𝑦𝑦
4
10 = 2
𝑥𝑥 − 𝑦𝑦
Sehingga didapat:
Untuk 𝑘𝑘 = 0.5 didapat kurva ketinggian

Untuk 𝑘𝑘 = 5 didapat kurva ketinggian


Untuk 𝑘𝑘 = 10, didapat kurva ketinggian

Kumpulan kurva ketinggian yang digambarkan dalam bidang yang sama disebut peta
4
kontur. Perhatikan peta kontur untuk fungsi 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 2 dengan 𝑘𝑘 = 0, 2, 4, 6, 8, 10
𝑥𝑥 −𝑦𝑦
yaitu:

Latihan:
Gambarkan permukaan ruang dan peta kontur untuk 𝑘𝑘 = 2, 4, 6, 8, 10 pada fungsi-fungsi
di bawah ini:
𝑥𝑥 2 −3
1. Fungsi 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) =
�𝑥𝑥 2 −4𝑦𝑦 2
𝑥𝑥
2. Fungsi 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = ln(2𝑥𝑥 + 4𝑦𝑦) +
𝑦𝑦
Turunan Parsial Fungsi Dua Peubah
1. Turunan parsial fungsi 𝑧𝑧 = 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) terhadap 𝑥𝑥, dinotasikan dengan 𝑓𝑓𝑥𝑥 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦)
didefinisikan sebagai
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝑓𝑓(𝑥𝑥 + ℎ, 𝑦𝑦) − 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)
𝑓𝑓𝑥𝑥 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = = lim
𝜕𝜕𝜕𝜕 ℎ→0 ℎ
Dengan syarat limitnya ada.
2. Turunan parsial fungsi 𝑧𝑧 = 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) terhadap 𝑦𝑦, dinotasikan dengan 𝑓𝑓𝑦𝑦 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦)
didefinisikan sebagai
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦 + ℎ) − 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)
𝑓𝑓𝑦𝑦 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = = lim
𝜕𝜕𝜕𝜕 ℎ→0 ℎ
Dengan syarat limitnya ada.
Contoh: diketahui 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑥𝑥 2 + 2𝑦𝑦 2 . Tentukanlah 𝑓𝑓𝑥𝑥 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) dan 𝑓𝑓𝑦𝑦 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦)

((𝑥𝑥 + ℎ)2 + 2𝑦𝑦 2 ) − (𝑥𝑥 2 + 2𝑦𝑦 2 )


𝑓𝑓𝑥𝑥 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = lim
ℎ→0 ℎ
(𝑥𝑥 2 + 2𝑥𝑥ℎ + ℎ2 + 2𝑦𝑦 2 ) − (𝑥𝑥 2 + 2𝑦𝑦 2 ) 2𝑥𝑥ℎ + ℎ2
= lim = lim = lim 2𝑥𝑥 + ℎ = 2𝑥𝑥
ℎ→0 ℎ ℎ→0 ℎ ℎ→0

(𝑥𝑥 2 + 2(𝑦𝑦 + ℎ)2 ) − (𝑥𝑥 2 + 2𝑦𝑦 2 )


𝑓𝑓𝑦𝑦 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = lim
ℎ→0 ℎ
(𝑥𝑥 2 + 2𝑦𝑦 2 + 4𝑦𝑦ℎ + 2ℎ2 ) − (𝑥𝑥 2 + 2𝑦𝑦 2 ) 4𝑦𝑦ℎ + 2ℎ2
= lim = lim = lim 4𝑦𝑦 + 2ℎ = 4𝑦𝑦
ℎ→0 ℎ ℎ→0 ℎ ℎ→0

Latihan:
Tentukan 𝑓𝑓𝑥𝑥 dan 𝑓𝑓𝑦𝑦 dari fungsi-fungsi di bawah ini:

1. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 5𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4𝑦𝑦 2


2. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = sin(𝑥𝑥 2 𝑦𝑦 − 𝑦𝑦 2 )
𝑥𝑥
3. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) =
𝑦𝑦

4. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = �𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥𝑥𝑥


5. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = ln(𝑥𝑥 2 − 3𝑦𝑦)

Turunan parsial kedua

Turunan parsial kedua dari fungsi 𝑧𝑧 = 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) didefinisikan sebagai


1. 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑓𝑓𝑥𝑥 (𝑓𝑓𝑥𝑥 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦))
2. 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑓𝑓𝑦𝑦 (𝑓𝑓𝑥𝑥 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦))
3. 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑓𝑓𝑥𝑥 (𝑓𝑓𝑦𝑦 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦))
4. 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑓𝑓𝑦𝑦 (𝑓𝑓𝑦𝑦 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦))
2 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦 2
Contoh: diketahui 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑒𝑒 𝑥𝑥 . Tentukanlah turunan parsial pertama
dan keduanya.

Turunan parsial pertama


2 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦 2
1. 𝑓𝑓𝑥𝑥 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = (2𝑥𝑥 + 2𝑦𝑦)𝑒𝑒 𝑥𝑥
2 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦 2
2. 𝑓𝑓𝑦𝑦 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = (2𝑥𝑥 + 6𝑦𝑦)𝑒𝑒 𝑥𝑥

Turunan parsial kedua


2 2 2 2
1. 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 2𝑒𝑒 𝑥𝑥 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦 + (2𝑥𝑥 + 2𝑦𝑦)(2𝑥𝑥 + 2𝑦𝑦)𝑒𝑒 𝑥𝑥 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦
2 2
= (4𝑥𝑥 2 + 8𝑥𝑥𝑥𝑥 + 4𝑦𝑦 2 + 2)𝑒𝑒 𝑥𝑥 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦
2 2 2 2
2. 𝑓𝑓𝑥𝑥𝑥𝑥 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 2𝑒𝑒 𝑥𝑥 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦 + (2𝑥𝑥 + 2𝑦𝑦)(2𝑥𝑥 + 6𝑦𝑦)𝑒𝑒 𝑥𝑥 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦
2 2
= (4𝑥𝑥 2 + 16𝑥𝑥𝑥𝑥 + 12𝑦𝑦 2 + 2)𝑒𝑒 𝑥𝑥 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦
2 2 2 2
3. 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 2𝑒𝑒 𝑥𝑥 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦 + (2𝑥𝑥 + 6𝑦𝑦)(2𝑥𝑥 + 2𝑦𝑦)𝑒𝑒 𝑥𝑥 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦
2 2
= (4𝑥𝑥 2 + 16𝑥𝑥𝑥𝑥 + 12𝑦𝑦 2 + 2)𝑒𝑒 𝑥𝑥 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦
2 2 2 2
4. 𝑓𝑓𝑦𝑦𝑦𝑦 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 6𝑒𝑒 𝑥𝑥 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦 + (2𝑥𝑥 + 6𝑦𝑦)(2𝑥𝑥 + 6𝑦𝑦)𝑒𝑒 𝑥𝑥 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦
2 +2𝑥𝑥𝑥𝑥+3𝑦𝑦 2
= (4𝑥𝑥 2 + 24𝑥𝑥𝑥𝑥 + 36𝑦𝑦 2 + 6)𝑒𝑒 𝑥𝑥

Latihan:
Tentukanlah turunan parsial pertama dan kedua dari fungsi-fungsi di bawah
ini
1. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = ln(𝑥𝑥 2 + 𝑥𝑥𝑥𝑥) !
ln(𝑥𝑥−𝑦𝑦+2)
2. 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 2
�𝑦𝑦−𝑥𝑥
3. 𝑔𝑔(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = �𝑥𝑥 2 − 3𝑥𝑥𝑥𝑥 + 2𝑦𝑦 2

Anda mungkin juga menyukai