Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA MAHASISWA

1. SKENARIO 2 “SESAK NAPAS”

Tn. Basuki, usia 37 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan sesak napas. Istri
klien mengatakan sesak napas sudah 1 minggu ini, tetapi hanya dialami suaminya saat
berbaring terlentang, sehingga untuk tidur biasanya Tn. Basuki mengganjal kepala dengan
bantal tinggi-tinggi mulai subuh tadi suaminya mengeluh dada nyeri dan sesak napas
yang tidak berubah walaupun sudah mencoba berbagai posisi. Tahun 2013 suaminya
pernah mengalami sakit seperti ayahnya, batuk berdahak lebih dari 1 bulan terus berobat
ke puskesmas dan diberi dokter obat 4 macam tapi istri Tn. Basuki tidak ingat namanya.
Obat harus diminum selama 6 bulan. Selama dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan
hasil temperatur tubuh 37,8˚c, frekuensi nadi 28x/menit, frekuensi respirasi 37x/menit ,
tekanan darah 150/100mmHg, konjungtiva anemis, pernapasan cuping hidung (+), dada
dan bahu tampak sangat bergerak naik turun saat klien bernapas, frekuensi dada redup.
Klien sempat 1x muntah sedikit sudah berada dirumah sakit kemudiaan diberikan
tindakan pemberian oksigen melalui kanul sebanyak 2 liter/menit, pemasangan cairan
intravena NSS 15tetes/menit, pemberian codein 10mg, dan pengambilan darah arteri
selanjutnya dilakukan pemeriksaan diagnostic lanjutan untuk membantu meneggakkan
diagnosa medis.

1. Identifikasi diagnose medis apa saja yang mungkin dialami Tn. Basuki?
2. Jelaskan rencana dan tindakaan keperawatan apa saja yang dapat anda lakukan dalam
menangani kasus Tn. Basuki?

2. IDENTIFIKASI ISTILAH/KATA SULIT


a. Pemberian Codein
b. Kanul
c. Cairan Inravena NSS

3. IDENTIFIKASI KATA KUNCI


a. Sesak nafas 1 minggu saat berbaring terlentang
b. Nyeri dada
c. Batuk berdahak lebih dari 1 bulan
d. Usia 37 tahun
e. Dada dan bahu tampak sangat bergerak naik turun ketika bernapas
f. Perkusi dada redup
g. Konjungtiva anemis
42
h. Obat harus diminum selama 6 bulan
i. Pernapasan cuping hidung (+)
j. Riwayat penyakit yang sama dengan ayah klien
k. Klien muntah 1 kali
l. Pengambilan darah arteri
m. Respirasi 34x/menit
n. Mengganjal kepala tinggi dengan bantal saat tidur
o. Tekanan darah 150/100 mmHg
p. Temperature 37,8*C
q. Frequensi nadi 28 kali permenit
r. Pemberian Oksigen melalui kanul sebanyak 2L/menit
s. Pemasangan intravena NSS 15tts/menit
t. Pemberian codein 10mg
u. 4 macam obat yang diberikan puskesmas.

4. INFORMASI TAMBAHAN
1. Pemeriksaan Diagnostik
a. Poto Thoraks
1) Diafragma tampak terangkat
2) Sinus paru tumpul
3) Trakea bergeser ke kiri
4) Defiasi mediastinum
b. Thorakosentesis : keruh kekuningan
c. Biopsi : Tidak ada keganasan
d. Pemeriksaan Lab Darah
Gas darah arteri :
1) PAO2 = 87mmHg
2) Saturasi O2 89%
3) pH darah 6,5

Sitologi :
1) Eritrosit = 9000/mm3
2) Glukosa darah 47mg/10cc cairan efusi
3) Kadar protein = 0,7 gr/100cc cairan efusi
4) Kadar LDH = 0,9
e. Pemeriksaan Sputum
Pemeriksaan sputum bakteriologi terdapat microorganism Tuberkulosa
f. Riwayat Kesehatan
1) Klien menderita hypertensi 5 tahun yang lalu dan tidak rutin mengkonsumsi
obat hypertensi dan hanya berusaha mengurangi makanan yang asin saja.
2) Pada tahun 2013 klien menderita TB paru dan menjalani terapi OAT selama 6
bulan tetapi klien tidak rutin menjalani terapi tersebut.
3) Ayah klien menderita TB paru
4) Kakak laki-laki klien meninggal akibat menderita ca paru
g. Skala nyeri : 5 dalam rentang 0-10 dan hanya muncul saat sesak napas.
43
5. PERTANYAAN PENTING
a. Mengapa klien sesak napas saat berbaring terlentang sehingga harus mengganjal
kepada dengan bantal tinggi – tinggi?
b. Mengapa klien masih mengalami sesak napas padahal sudah mencoba berbagai posisi,
sedangkan sebelumnya sesak napas klien berkurang ketika sudah diganjal dengan
bantal tinggi?
c. Mengapa pada pemeriksaan fisik didapati bahwa konjungtiva klien anemis sedangkan
tekanan darahnya tinggi?
d. Apa yang menyebabkan dada dan bahu klien tampak sangat bergerak naik turun?
e. Apakah penyakit yang diderita klien dan ayahnya dapat beresiko tertular pada
keluarga lainnya?

6. JAWABAN SEMENTARA
a. Sesak napas dilihat dari scenario yang menunjukan perkusi dada pada paru redup
yang menurut kami bunyi redup disebabkan karena adanya penumpukan cairan diparu
sehingga menyebabkan jika klien tidur terlentang menyebabkan cairan akan
memenuhi seluruh permukaan paru, sedangkan jika klien mengganjal tinggi
kepalanya dengan bantal akan membuat posisi badan klien menjadi setengah duduk
dan menurut sifat air akan memenuhi bagian terbawah paru karena adanya gravitasi,
sehingga akan rada ruang tempat pertukaran gas.
b. Karena keadaan klien yang semakin memburuk. Mungkin karena cairan di paru klien
sudah memenuhi semua ruang di paru klien sehingga dengan posisi apapun klien tetap
akan mengalami sesak napas.
c. Menurut kami hal tersebut adalah bentuk kompensasi tubuh dalam merespon
kekurangan oksigen akibat sesak napas yang diderita klien sehingga
d. Karena klien sesak napas sehingga membutuhkan banyak oksigen jadi memerlukan
bantuan dinding otot dada untuk memaksimalkan saat ekspansi sehingga klien
memiliki ruang lebih banyak untuk dapat mengambil oksigen sebanyak mungkin.
e. Ya, karena klien memiliki sakit yang sama dengan sang ayah, artinya klien mungkin
tertular dari ayahnya dan memiliki resiko tinggi juga tertular ke keturuanan klien
selanjutnya.

7. JAWABAN
a. Klien masih merasa sesak walaupun sudah mencoba berbagai posisi yaitu karena
cairan yang ada terlalu berlebih hal tersebut dapat mengganggu pernapasan dan
membatasi peregangan paru selama inhalasi
b. Karena cairan di paru klien sudah memenuhi semua ruang di paru klien sehingga
dengan posisi apapun klien tetap akan mengalami sesak napas.
c. Menurut sumber yang didapat denyut nadi normal 60- 100 x/ menit tetapi dari data
ketika pasien diperiksa pasien memiliki denyut nadi yang rendah sehingga
menyebabkan jantung tidak bekerja masimal untuk memompa darah ke seluruh tubuh
sehingga darah tidak sampai ke jaringan periper. Yang ditandai dengan konjungtiva
anemis.

44
d. Efusi pleura akan menyebabkan napas pendek sehingga dipsnea- sehingga pasien
membutuhkan O2 yang banyak dan kontraksi diafrakma meningkat di tambah dengan
adanya peningkatan dada dan bahu yang bergerak naik turun.
e. Ya, karena dapat terjadi penularan infeksi tuberkulosis yang menjadi faktor penyebab
efusi pleura. Nanti juga ditemukan pergerakan dinding dada yang tertinggal pada dada
yang sakit.

8. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA


a. Memperbanyak referensi.
b. Lebih banyak membaca.
c. Membentuk mahasiswa yang mampu berfikir kritis dalam memecahkan suatu
permasalahan.

9. HAMBATAN PELAKSANAAN PBL


a. Waktu, kurangnya waktu luang untuk kami melaksanakan SGL dan SDL karena
padatnya jadwal kuliah
b. Jarak antara tuttorial 1 dan tutorial 2 yang sangat dekat dalam kurun waktu kurang
dari 1 hari membuat kami tidak memiliki persiapan yang maksimal.
c. Kurangnya pengetahuan dan tidak pernah bertemu secara nyata dengan penyakit
yang menjadi topik pembahasan kami.
d. Kurangnya sumber referensi.

10. KESIMPULAN
Dari hasil diskusi yang telah kami lalui serta bimbingan dan pengetahuan yang telah
kami dapatkan dari tutor kami menyimpulkan bahwa hasil akhir penyakit yang diderita
oleh klien ialah EFUSI PLEURA. Kesimpulan kami didasarkan dari data yang ada antara
lain, Klien menderita hypertensi 5 tahun yang lalu dan tidak rutin mengkonsumsi obat
hypertensi dan hanya berusaha mengurangi makanan yang asin saja, pada tahun 2013
klien menderita TB paru dan menjalani terapi OAT selama 6 bulan tetapi klien tidak rutin
menjalani terapi tersebut. Ayah klien menderita TB paru dan kakak laki-laki klien
meninggal akibat menderita Ca paru. Pemeriksaan Diagnostik yang didapat yaitu Poto
Thoraks :Diafragma tampak terangkat, sinus paru tumpul, trakea bergeser ke kiri, defiasi
mediastinum. Thorakosentesis : keruh kekuningan, Biopsi : Tidak ada keganasan,
Pemeriksaan Lab Darah:Gas darah arteri : PAO2 = 87mmHg, Saturasi O2 89%, pH darah
6,5. Sitologi :Eritrosit = 9000/mm3 , Glukosa darah 47mg/10cc cairan efusi, Kadar protein

45
= 0,7 gr/100cc cairan efusi, Kadar LDH = 0,9 serta Pemeriksaan sputum bakteriologi
terdapat microorganism Tuberkulosa.

11. LAPORAN HARIAN PBL DAN SGL


Ketua : Pron Yogi
Wakil ketua : Reri Apriliansina
Sekertaris : Ria Aryanti
Scriber : Maria Megawati amkeun
Anggota : 1. Sita Andriani
2. Muhammad Roni
3. Nesta Kalalana
4. Yuni Riama
5. Magdalena Priska Agustin
Untuk anggota PBL jika terlambat 15 menit dari waktu yang telah ditentukan
akan diberikan sanksi yaitu membeli minuman untuk semua anggota PBL (teh poci).

PBL 1 Hari Sabtu tgl 05 September 2015 jam 13.30-15.00 WITA


1. Membahas tentang skenario
2. Membuat pertanyaan dari skenario
3. Mencari istilah kata asing
4. Mencari kata kunci
5. Menjawab pertanyaan yang telah dibuat tanpa menggunakan literatur
6. Pemilihan pengurus PBL

PBL 2 Hari Senin 07 September 2015 Pukul 13.30-15.00 WITA


1. Menjawab pertanyaan yang sudah dibuat pada pertemuan pertama PBL
2. Mencari jawaban sesuai dengan referensi yang jelas
3. Mendiskusikan hasil jawaban yang sudah dicari

SGL 1 Sabtu tgl 05 September 2015 Pukul 18.00-22.00 WITA


1. Membahas tentang penyakit efusi pelura
2. Membahas tentang tanda dan gejala penyakit pleura
3. Menjawab pertanyaan yang dibuat pada saat diskusi PBL
SGL 2 Minggu tgl 06 September 2015 PUKUL 10.00-14.00 WITA

46
1. Membahas tentang penyakit efusi pleura
2. Membuat laporan PBL

SGL 3 Selasa tgl 08 September 2015 Pukul 18.00-22.00 WITA


1. Membahas tentang laporan
2. Perbaikan laporan
3. Membuat ASKEP

SGL 4 Rabu tgl 09 September 2015 Pukul 11.00-15.00 WITA


1. Membuat Power Point
2. Menyusun Nursing Care Plan

SGL 5 Rabu tgl 09 September 2015 Pukul 18.30-22.00 WITA


1. Pengeditan akhir Laporan dan PowerPoint
2. Evaluasi Kelompok

47

Anda mungkin juga menyukai