ABSTRAK
Praktikum spektrofotometri nitrat ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi nitrat dari
suatu sampel dan untuk mengetahui cara mengukur absorbansi sebagai fungsi dari panjang
gelombang dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS
Untuk metodelogi percobaan terdapat 7 jenis tahapan, yang pertama yaitu tahap
persiapan dengan cara spektrofotometer dihubungkan dengan sumber listrik (sebaiknya
menggunakan stabilizer) tunggu hingga 15 – 30 menit untuk pemanasan, lalu membersihkan
kuvet, yang kedua yaitu tahap pembuatan larutan induk diawali dengan membuat larutan
Ba(NO3)2 1000ppm yang dapat dibuat dengan menimbang 0,5 gram, kemudian melarutkan dalam
labu ukur 500ml dan menambahkan aquades hingga batas labu ukur lalu homogenkan. Tahap
yang ketiga yaitu tahap pembuatan larutan garam dengan cara menimbang 3 gram NaCl, lalu
memasukkan kedalam beaker glass lalu larutkan dengan aquades, kemudian memasukkan
kedalam labu ukur 100ml dan menambahkan aquades hingga batas labu ukur lalu homogenkan.
Tahap keempat yaitu pembuatan larutan bruchine, diawali dengan menimbang 0,1 gram asam
sulfonat menggunakan kaca arloji, lalu memasukkan kedalam beaker glass lalu larutkan dengan
aquades panas sebanyak 70ml, kemudian menambahkan HCl pekat sebanyak 3ml, setelah itu
memasukkan larutan kedalam labu ukur 100ml dan menambahkan aquades hingga batas labu
ukur lalu homogenkan. Tahap kelima yaitu pembuatan larutan H2SO4 diawali dengan mengambil
larutan H2SO4 sebanyak 50ml dan menambahkan aquades sebanyak 12,5 ml lalu homogenkan.
Tahap keenam yaitu tahap kalibrasi diawali dengan membuat larutan blanko (aquades) ,lalu
memasukkan larutan blanko ke kuvet bersih (jangan sampai tersentuh tangan) dan memasang
pada alat kemudian atur hingga harga A sama dengan 0 pada panjang gelombang 410 nm. Dan
tahap yang terakhir adalah menganalisa nitrat yang diawali dengan mengambil 10ml sampel
ditambah 10ml H2SO4 ditambah 2ml larutan garam kemudian didinginkan, setelah dingin
ditambahkan 0,5ml larutan bruchine, lalu memasukkan larutan tersebut kedalam kuvet,
kemudian memasang kuvet pada alat spektrofotmetri dan melakukan hal yang sama pada larutan
blanko.
Dari analisa larutan induk Ba(NO3)2 yang telah dilakukan sesuai dengan literatur yang
menyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi, maka semakin tinggi pula absorbansi larutan.
Didapatkan hari absorbansi larutan induk terbesar yaitu pada konsentrasi 255 ppm sebesar
0.589. Sedangkan hasil absorbansi terkecil yaitu pada konsentrasi 21 ppm sebesar 0.127. Dari
analisa air limbah PT. Sier didapatkan nilai absorbansi sebesar 0.397, sehingga didapatkan
konsentrasi nitrat dari sampel tersebut sebesar 159.29 ppm. Konsentrasi sampel yang telah
didapatkan melebihi batas maksimum baku mutu air limbah. Menurut Menteri Lingkungan Hidup
Republik Indonesia, batas maksimum kadar nitrat (NO3) sebagai N yaitu 20 ppm. Sehingga
sampel tersebut tidak diperbolehkan langsung dibuang ke lingkungan dan harus diolah terlebih
dahulu.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Gambar Pembacaan Spektrofotometer ..............................................................2-3
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Spektrum Cahaya Tampak dan Warna-Warna Komplementer ................... 2-6
Tabel 4.1. Hasil Analisa Larutan Induk Menggunakan Spektrofotometer ....................4-1
Tabel 4.2. Hasil Analisa Sampel Menggunakan Spektrofotometer ..................................4-1
v
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Hasil Analisa Larutan Induk Menggunakan Spektrofotometer .................. 4-2
Grafik 4.2. Hasil Analisa Sampel Menggunakan Spektrofotometer ................................ 4-3
vi
DAFTAR NOTASI
vii
DAFTAR PUSTAKA
viii
APPENDIKS
ix
1000 V1 = 219. 100
V1 = 21,9 mL
m. 237 ppm : M1 . V1 = M2 . V2
1000 V1 = 237. 100
V1 = 23,7 mL
n. 255 ppm : M1 . V1 = M2 . V2
1000 V1 = 255. 100
V1 = 25,5 mL
3. Konsentrasi Sampel
Adsorbansi Sampel = 0,397
Konsentrasi Sampel =
y = 0,0017x + 0,1262
0,397 = 0,0017x + 0,1262
0,0017x = 0,397 - 0,1262
0,397 − 0,1262
x = 0,0017x
= 159,29
Jadi, kadar nitrat pada sampel yaitu sebesar 159,29 ppm