Riset Periklanan
Riset Periklanan
Dasar
RISET PERIKLANAN
Di Susun Oleh :
NPM : 05.14.000.000.6
Prodi : S1 Broadcasting
INDONESIA MAJU
( STIKOM-IMA )
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WR.WB
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala
nikmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini, yang membahas tentang “Riset Periklanan”
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang besar kepada Dosen
pembimbing yang tanpa lelah mencurahkan segala tenaga dan waktunya
untuk membimbing kami. semoga apa yang beliau lakukan mendapatkan
balasan yang sesuai di sisi Allah SWT. Amin.
Wassalamualaikum WR.WB
Penyusun
KATA
PENGANTAR...................................................................................................
....................... i
DAFTAR
ISI....................................................................................................................
...................... ii
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................................
...................... 1
A. Latar
Belakang.........................................................................................................
............ 1
B. Identifikasi
Masalah...........................................................................................................
.2
C. Tujuan dan
Manfaat...........................................................................................................
.2
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................
................... 3
A. Pengertian
Riset................................................................................................................
....... 3
B. Definisi Riset
Periklanan.......................................................................................................
.................................................................... 4
D.Manfaat Riset
Periklanan.......................................................................................................
................................................................... 9
E. Konteks
Penelitian........................................................................................................
........... 11
BAB III
PENUTUP........................................................................................................
..................... 12
A.
Kesimpulan.....................................................................................................
............................... 12
B.
Saran...............................................................................................................
................................ 12
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................
................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
A. Pengertian Riset
E. Konteks Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riset
Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk
maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan
yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh
peneliti lain. Pada dasarnya riset adalah setiap proses yang menghasilkan
ilmu pengetahuan.
True (1907) mengatakan bahwa riset itu adalah usaha-usaha ilmiah untuk
mencari jawaban-jawaban masalah tertentu. F. Rumawas (1973-1974)
mengatakan bahwa penelitian itu adalah suatu usaha manusia untuk
mengisi kekosongan illmu pengetahuan.
Riset meliputi tujuan, metode, ukuran dan teknik. Efektivitas iklan diukur
dalam istilah mencapai kesadaran, menyampaikan naskah iklan,
mempengaruhi sikap, mencapai respon emosional, dan mempengaruhi
pilihan dari konsumen. Metode dalam periklan dibagi menjadi dua bagian
yaitu
Program yang memiliki rating tinggi akan terlihat dari harga pemasangan
iklan yang semakin mahal karena harga dan peringkat berjalan secara
beriringan maka pengukuran banyaknya pemirsa program yang akurat
akan dilakuakn secara kritis. Terdapat dua system pengukuran yang ada
yaitu metode Nielsenʼs People Meter dan teknologi SMART yang dimiliki
oleh SRI (Statistic Reseach Inc.).
2. Pengukuran Emosi
Iklan baik secara langsung atau tidak akan mempengaruhi emosi dari
konsumen, maka iklan harus memberikan emosi yang positif terhadap
konsumen karena iklan yang memberikan emosi yang positif akan lebih
mudah dingat oleh konsumennya. Metode yang dapat dilakukan untuk
pengukuran emosi adalah the warmth monitor, Market Factʼs TRACE dan
BBDoʼs Emotional Measurement System.
Para periset iklan juga menggunakan berbagai alat penguji fisiologi untuk
mengukur reaksi afektif konsumen terhadap iklan. Metode pengukuran
yang dpat dilakukan yaitu psychogalvanometer (yang mngukur tingkat
keluarnya keringat sebagai respon terhadap kebangkitan emosional),
pupillometer (melihat dari segi pembesaran pupil atau biji mata terhdap
iklan), dan voice-pitch analysis(merupakan analisis terhadap nada suara).
4. Pengukuran Persuasi
Ada dua jenis manfaat penelitian iklan yaitu custom dan sindikasi.
Penelitian custom diperoleh dari klien tertentu untuk mendapatkan
keperluan klien. Hanya klien tersebut yang memiliki akses ke hasil
penelitian. Penelitian sindikasi adalah penelitian tunggal yang dilakukan
oleh perusahaan pelaku riset dan menyediakan hasil, untuk penjualan,
dan berbagai perusahaan. Penelitian Pra-pasar bisa dilakukan untuk
mengoptimalkan iklan di berbagai media seperti : radio, televisi, cetak
(majalah, koran atau email ), billboad outdoor (di jalan tol, bus, atau
kereta), atau di internet.
Pre-testing
Post-testing
Dua jenis kampanye post-testing yang telah dicapai oleh sebagai besar
pengiklan memasukkan pelacakan berkelanjutan, dimana perubahan iklan
yang ada akan berhubungan dengan perubahan kepedulian iklan, dan
studi longitudinal untuk grup yang sama dengan responden yang dilacak
sesuai dengan waktu yang ada. Dengan pendekatan longitudinal,
memungkinkan untuk melangkah lebih dari kepedulian terhadap bran,
dan untuk membatasi dampak kampanye terhadap perilaku tertentu dan
dimensi persepsinya, dan untuk mengisolasi kampanye dengan media
E. Konteks Penelitian
Dari sekian banyak media yang ada, televisi merupakan media massa
elektronik yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi
dinilai sebagai media massa elektronik paling efektif dan banyak menarik
simpati masyarakat. Hal ini disebabkan sifat audio visualnya yang tidak
dimilki oleh media massa lainnya, sedangkan penayangannya mempunyai
jangkuan yang relatif tidak terbatas. Dengan model audio visual yang
dimilikinya siaran televisi sangat komunikatif dalam memberikan pesan –
pesannya karena itulah televisi bermanfaat sebagai pembentukan sikap,
perilaku, dan sekaligus pola pikir. Tidak ada yang menyangkal bahwa iklan
televisi adalah salah satu pilihan dalam mempersuasi pemirsanya
kekuatan audio visual-nya terasa amat ampuh dalam menyajikan pesan
yang demonstratif. Kreasi yang dihasilkan merupakan perpaduan teknik
rekayasa dengan realitas yang sesungguhnya. Oleh karena itu,
terpangaruh tidaknya pemirsa sangat ditentukan sejauh mana iklan
televisi mampu mengaplikasikan komunikasi persuasif dalam menggugah
minat dan keinginan khalayak sasaran.
Para pembuat iklan percaya bahwa pencitraan dalam iklan yang kuat akan
lebih besar menarik pemirsanya. Menciptakan pengenalan produk bisa
dilakukan dengan cara verbal maupun visual atau mengabungkan
keduanya, untuk membuat sebuah produk mempunyai sesuatu
keunggulan yang berbeda dengan produk yang lain sebuah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA