Teori Komunikasi Model Shannon Dan Weaver
Teori Komunikasi Model Shannon Dan Weaver
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada umumnya tidak ada suatu model yang berhasil dan muncul tiba-
tiba. Suatu model yang baik hendaknya melewati banyak tahap ujian,
yang mungkin memakan waktu puluhan tahun. Perlu ditegaskan lagi,
tidak ada model yang sempurna. Bahkan ketika model sudah diterima
secara luas, ada saja nuansa baru yang muncul dari fenomena yang telah
dimodelkan, sehingga dikembangkan lagi suatu model baru untuk
mengakomodasikan nuansa baru tersebut.
Begitu seterusnya, hal ini juga berlaku untuk pembuatan model dalam
ilmu-ilmu sosial termasuk ilmu komunikasi. Suatu model sering
menunjukkan kekurangan-kekurangan mengenai karateristik fenomena
yang dimodelkan. Model suatu fenomena bisa diperbaiki berdasarkan
model pertama tadi yang dari waktu ke waktu dihadapkan dengan data
yang lebih baru yang ditemukan dilapangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Perbedaan teori dan model menurut Littlejohn dan Hawes (1983) adalah
teori merupakan penjelasan (explanation) sedangkan model hanya
merupakan representasi. Dengan demikian model dapat diartikan sebagai
representasi dari suatu peristiwa komunikasi. Melalui model-model
komunikasi dapat terlihat faktor-faktor yang terlibat dalm proses
komunikasi. Akan tetapi, model tidak berisikan penjelasan mengenai
hubungan dan interaksi antara faktor-faktor atau unsur-unsur yang
menjadi bagian dari model, dimana penjelasannya didapatkan pada teori.
Model membantu merumuskan teori dan menyarankan hubungan. Suatu
model mengimplikasikan teori mengenai fenomena yang diteorikan.
Model dapat berfungsi sebagai basis bagi teori yang lebih kompleks, alat
untuk menjelaskan teori dan menyarankan cara-cara untuk memperbaiki
konsep. Sebagai alat dapat dipakai kata-kata, angka,simbol, dan gambar
untuk melukiskan model suatu objek, teori, atau proses.
2. Deutsch
• The transmission of the social heritage from one generation to the next
(transmisi warisan sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain).
Fokus utama teori ini adalah untuk menentukan cara di mana saluran
komunikasi dapat digunakan secara efisien. Bagi mereka, saluran
utamanya adalah kabel telepon dan gelombang radio. Mereka
mencetuskan teori yang memungkinkan mereka mendekati masalah
bagaimana mengirim sejumlah informasi yang maksimum melalui saluran
yang ada, dan bagaimana mengukur kapasitas dari suatu saluran yang
ada untuk membawa informasi. Mereka menggunakan asumsi bahwa
komunikasi antar manusia itu ibarat hubungan melalui telepon dan
gelombang radio.
a. Sumber Informasi ( Information Source )
b. Transmitter
e. Tujuan (Destination)
Oleh sebab itu kita harus siap menetralkan gangguan dan tidak terkejut
dengan kehadirannya. Untuk menetralkan gangguan ini Shannon
mengemukakan empat cara seperti berikut :
• Memiliki konsep penting yang tidak dimiliki oleh model komunikasi lain
yaitu : Noise (gangguan), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak
dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang
disampaikan.
• Tidak ada konsep umpan balik atau transaksi yang terjadi dalam
penyandian dan penyadian balik dalam model tersebut.
Pada noise yang kedua, gangguan level semantik, adalah sejauh mana
kata-kata atau komunikasi yang kita lakukan melalui telepon tadi dapat
dipahami atau ditangkap sesuai apa yang kita maksudkan. Mungkin
secara teknis, suara kita sudah dapat didengar dengan cukup jelas oleh
lawan bicara kita, tapi belum tentu apa maksud dari pembicaraan atau
dari kata-kata kita dipahami atau ditangkap secara baik oleh lawan bicara
kita itu.
Model Shannon dan Weaver sering disebut model matematis atau model
teori informasi. Model ini menyoroti problem penyampaian pesan
berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini melukiskan suatu sumber
yang menyandi atau menciptakan pesan dan menyampaikannya melalui
suatu saluran kepada seorang penerima.
Suatu konsep penting dalam model Shannon dan Weaver ini adalah
bising (noise), yakni setiap rangsangan tambahan yang tidak dikehendaki
yang dapat menggangu kecermatan pesan yang disampaikan.
Gangguan yang terdapat pada konsep ini dibagi menjadi dua yaitu:
Komentar:
BAB III
PENUTUP
C. KESIMPULAN
Dalam ilmu komunikasi sebenarnya terdapat ratusan model komunikasi.
Penyusun tidak mungkin membahas model-model tersebut satu persatu.
Setiap model mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Dalam makalah ini penyusun memilih Model Komunikasi Shannon dan
Weaver sebagai Model Komunikasi yang dikaji dikarenakan Model
Shannon dan Weaver mengkomunikasikan sesuatu hal kepada penerima
pertama-tama akan terlibat dalam proses pengolahan atau pembentukan
pesan melalui transmitter sehingga menimbulkan suatu symbol yang
bermakna, diketahui bahwa dimana pun kita berkomunikasi maka terjadi
setiap gangguan di sekeliling kita tapi kita sebagai komunkator
menyampaikan ke komunikan agar lebih efektif.
Tidak ada model yang benar atau salah. Setiap model hanya dapat diukur
berdasarkan kemanfaatannya ketika dihadapkan dengan dunia nyata,
khususnya ketika digunakan untuk menjaring data dalam penelitian.
Selain itu, model yang dirancang, unsure-unsur model dan hubungan
antara berbagai unsur tersebut, bergantung pada perspektif yang
digunakan si pembuat model.