Modul Instalasi Pengolahan Air Minum Dengan
Modul Instalasi Pengolahan Air Minum Dengan
Daftar isi
Daftar isi.........................................................................................................................i
Prakata..........................................................................................................................ii
Pendahuluan................................................................................................................iii
1 Ruang lingkup.........................................................................................................1
2 Acuan normatif.......................................................................................................1
3 Istilah dan definisi...................................................................................................1
4 Perencanaan..........................................................................................................2
4.1 Ketentuan umum.................................................................................................2
4.2 Ketentuan teknis..................................................................................................2
4.3 Perangkat modul pengolahan.............................................................................3
4.4 Bahan kimia.........................................................................................................4
5 Pelaksanaan konstruksi.........................................................................................4
5.1 Persiapan............................................................................................................4
5.2 Pelaksanaan unit prefilter....................................................................................4
5.3 Pelaksanaan unit dosing.....................................................................................4
5.4 Pelaksanaan modul RO......................................................................................4
5.5 Pelaksanaan unit sterilisasi.................................................................................5
6 Pengoperasian.......................................................................................................5
6.1 Petunjuk pengoperasian pembuatan bahan kimia..............................................5
6.2 Pengoperasian modul RO...................................................................................5
7 Pemeliharaan.........................................................................................................5
8 Rehabilitasi.............................................................................................................6
Lampiran A Gambar instalasi pengolahan air minum dengan RO.............................7
i
Prakata
Lampiran XII mengenai Modul Instalasi Pengolahan Air Minum dengan Reverse Osmosis
(RO) ini, disusun untuk melengkapi pengaturan teknis yang terdapat dalam batang tubuh
Permen PU. Penyusunan Modul RO bertujuan untuk memberikan petunjuk bagi para
pengguna dalam penyelenggaraan modul RO agar menghasilkan air minum yang sesuai
dengan standar yang berlaku dan agar prasarana dan sarana air minum terpelihara dengan
baik sehingga dapat melayani kebutuhan air minum kepada masyarakat secara
berkesinambungan.
Modul ini disusun oleh Panitia Teknis Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri PU tentang
Penyelenggaraan Pengembangan SPAM BJP yang telah dirumuskan dan melalui rapat
teknis dan konsensus pada tanggal 23-24 Juli 2008 di Bandung. Rapat konsensus ini dihadiri
oleh wakil-wakil produsen, konsumen, asosiasi, lembaga penelitian, perguruan tinggi serta
instansi terkait.
ii
Pendahuluan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM), memberikan suatu pedoman baik kepada Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan SPAM. Dengan PP tersebut diharapkan kualitas
teknis penyelenggaraan dan pelayanan air minum kepada masyarakat dari tahap
perencanaan, pelaksanaan konstruksi sampai pemanfaatan dan pengelolaan memenuhi
standar yang di tetapkan. Pengembangan SPAM bertujuan membangun, memperluas dan
meningkatkan sistem fisik (teknis) dan non-fisik (kelembagaan, keuangan dan peran serta
masyarakat) dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada
masyarakat menjadi lebih baik.
Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2005 juga SPAM Bukan Jaringan Perpipaan (BJP).
Penyelenggaraan SPAM BJP seperti disebutkan diatas, termasuk upaya-upaya masyarakat
memperoleh air minum melalui bangunan perlindungan mata air, bangunan penampung air
hujan, sumur dalam, sumur dangkal (sumur gali dan sumur pompa tangan), instalasi
pengolahan air minum sederhana, instalasi saringan rumah tangga, instalasi dengan
destilator surya atap kaca, dan instalasi pengolahan air minum dengan teknologi reverse
osmosis, dengan unit pelayanan berupa hidran umum, terminal air/mobil tangki air, dan
sambungan rumah. Selain itu penyediaan air minum dapat juga melalui instalasi air minum
dalam kemasan, termasuk air minum isi ulang.
Modul ini disusun sebagai pegangan pada penyelenggara pembangunan dan perencana
prasarana SPAM BJP dengan modul instalasi pengolahan air minum dengan reverse
osmosis. Modul ini memuat perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengelolaan termasuk
pengoperasian, dan pemeliharaan. Modul ini disusun berdasarkan materi teknis yang telah
disusun pada TA 2006 oleh Direktorat Pengembangan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta
Karya, Departemen Pekerjaan Umum melalui Pekerjaan Kegiatan Teknis Tata Cara
Perencanaan dan Pelaksanaan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan.
iii
Modul instalasi pengolahan air minum dengan reverse osmosis
1 Ruang lingkup
Pedoman ini menetapkan ketentuan umum, ketentuan teknis, dan tahapan yang diperlukan
dalam perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, pemeliharaan dan rehabilitasi
modul instalasi pengolahan air minum dengan reverse osmosis.
2 Acuan normatif
3.1
air baku
air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang
dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah atau air hujan yang memenuhi
baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum
3.2
air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum
3.3
antibiofouling
Bahan kimia yang berfungsi mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada membran yang
dapat menghambat proses filtrasi
3.4
antiscalant
Bahan kimia yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kerak pada membran akibat
kandungan mineral di dalam air baku
3.5
bahan tara pangan (food grade)
bahan yang aman digunakan untuk wadah pangan
3.6
membran semipermeable
membran yang hanya melewatkan molekul atau ion tertentu
3.7
osmosis
suatu proses alami dimana 2 macam larutan yang berbeda kepekatan/konsentrasinya
dipisahkan oleh sebuah membran semipermeabel, sehingga larutan yang lebih rendah
kepekatannya akan bergerak menembus membran semipermeabel menuju cairan yang lebih
tinggi kepekatannya sampai terjadi keseimbangan kepekatan/konsentrasi
3.8
pemeliharaan
kegiatan perawatan dan perbaikan unsur-unsur sarana secara rutin dan berkala yang
bertujuan untuk menjaga agar prasarana dan sarana air minum dapat diandalkan
kelangsungannya
3.9
pengoperasian
rangkaian kegiatan mulai dari dari persiapan untuk melakukan operasi menjalankan sistem
penyediaan air minum untuk menghasilkan air minum yang langsung dapat diminum
3.10
penyediaan air minum
kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar
mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif
3.11
rehabilitasi
perbaikan sebagian unit SPAM bukan jaringan perpipaan yang perlu dilakukan agar SPAM
dapat berfungsi normal kembali
3.12
reverse osmosis
selanjutnya disebut RO adalah suatu teknologi pemurnian air yang menggunakan membran
semipermeabel
3.13
sistem penyediaan air minum bukan jaringan perpipaan
selanjutnya disebut SPAM BJP merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik
dari prasarana dan sarana air minum baik bersifat individual, kelompok masyarakat, maupun
komunal yang unit distribusinya dengan atau tanpa perpipaan terbatas dan sederhana, dan
tidak termasuk dalam SPAM dengan jaringan perpipaan
3.14
tekanan osmotik
tekanan eksternal minimal yang diperlukan untuk menahan berlangsungnya proses osmosis
4 Perencanaan
4 Ketentuan umum
Ketentuan umum dalam pembuatan instalasi pengolahan air minum dengan RO meliputi:
a. Memerlukan operator yang mengerti teknologi membran dan mekanikal elektrikal.
5 Ketentuan teknis
Kriteria teknis membran dan pompa pada modul RO dijelaskan dalam Tabel 1.
7 Bahan kimia
a. Antiscalant
b. Anti biofolan
c. Aditif lain bila diperlukan
5 Pelaksanaan konstruksi
5.1 Persiapan
a. Pasang tangki-tangki media filtrasi (pasir, softener, karbon aktif) dengan dilengkapi alat
ukur tekanan dan katup-katup.
b. Pasang Cartridge Filter
a. Siapkan tangki-tangki untuk larutan antiscalant, antibiofouling, pH adjuster, dan aditif lain
yang diperlukan.
b. Pasang sistem injeksi kimia dan pompa dosing untuk larutan-larutan di atas.
6 Pengoperasian
Sebelum operasi pengolahan dimulai harus dilakukan persiapan pembuatan larutan kimia
yang akan diinjeksikan kedalam proses pengolahan dimana jenis larutan yang akan
digunakan sesuai dengan karakteristik air baku.
a. Siapkan dan larutkan bahan kimia sesuai konsentrasi yang ditentukan pada petunjuk
alat/bahan.
b. Masukkan bahan kimia ke dalam tangki-tangki bahan kimia.
c. Pasang pompa dosing sehingga dapat menginjeksi bahan kimia ke dalam air baku.
7 Pengoperasian modul RO
7 Pemeliharaan
a. Bila dalam pengoperasian, tekanan bertambah dan debit mengecil, maka prefilter perlu
pencucian balik
b. Bila setelah selesai pengoperasian RO harus selalu dibilas dengan mengatur katup
pencucian
c. Bila sistem RO ini tidak di operasikan cukup lama, maka alat ini harus terendam dalam
larutan antiscalant agar tidak terjadi pengerakan pada membran
d. Bila pompa dosing akan dimatikan pompa dosing dibilas dengan cara menyedot air hasil
dari olahan modul RO agar pompa dosing tidak macet pada saat akan dioperasikan
kembali.
8 Rehabilitasi
a. Ganti media anthracit/pasir, softener, karbon aktif sesuai petunjuk atau bila mutu air hasil
olahan telah tidak dapat dipenuhi walau dengan telah melakukan prosedur pemeliharaan
b. Ganti cartridge filter sesuai usia operasional yang ditetapkan pabrik pembuatnya dan
periksa mutu air hasil olahan.
c. Ganti membran RO sesuai usia operasional yang ditetapkan pabrik pembuatnya dan
periksa mutu air hasil olahan.
d. Ganti secara periodik lampu UV atau ganti sistem Ozonizer.
Lampiran A
Gambar instalasi pengolahan air minum dengan RO
Keterangan:
1. Air Laut/Payau
2. Pompa air baku
3. Tangki air baku
4. Saringan Anthracit dan Pasir
5. Media Softener (mengurangi kadar ion logam dan kesadahan)
6. Saringan karbon aktif
7. Antiscalant
8. Antifouling
9. Pengatur pH
10. Cartridge filter (microfiltrasi)
11. Pompa RO
12. Membran RO
13. Tangki hasil produksi
14. Sterilisasi (UV/OZON)
DJOKO KIRMANTO