d. Hukum Kesetimbangan
Pengukuran eksperimen tentang sistem kesetimbangan diperoleh keteraturan yang
dikenal dengan Hukum Kesetimbangan. Dari persamaan reaksi yang umum :
aA + bB ⇌ cC + dD
[C]c [D]d
K = [A]a [B]b
Persamaan diatas adalah bentuk matematis dari hukum aksi massa. Persamaan itu
menghubungkan konsentrasi reaktan dan produk pada kesetimbangan yang
dinyatakan dalam suatu kuantitas yang disebut konstanta atau tetapan
kesetimbangan.
Besarnya tetapan kesetimbangan suatu reaksi pada temperatur tertentu hanya
dapat ditentukan dengan eksperimen dan tidak dapat diramal dari persamaan
reaksi.
Besarnya tetapan kesetimbangan berubah jika suhu berubah.
Pada suhu tertentu mungkin terdapat banyak campuran reaksi, setiap reaksi
mempunyai konsentrasi pereaksi yang berbeda dalam keadaan kesetimbangan.
Suatu reaksi dapat dinyatakan lebih dari satu persamaan. Besarnya tetapan
kesetimbangan bergantung pada persamaan reaksi. Dengan demikian persamaan
reaksi harus diketahui untuk menyatakan tetapan kesetimbangan.
Jika tetapan kesetimbangan jauh lebih besar daripada 1 (K > 1), kesetimbangan
akan terletak di sebelah kanan tanda panah reaksi dan lebih ke arah produk.
Sebaliknya, jika tetapan kesetimbangan jauh lebih kecil daripada 1 (K < 1),
kesetimbangan akan terletak di kiri dan lebih ke arah reaktan.
a.) Kesetimbangan Homogen
Berlaku untuk reaksi yang semua spesi bereaksinya berada pada fasa yang sama.
Misal : aA (g) ⇌ bB (g)
[B]b
Tetapan kesetimbangannya : Kc = [A]a
Pb B
Dan persamaan untuk Kp adalah : Kp =
Pa A
Bahan :
5 ml KSCN 0,002 M
Larutan jingga
Dibandingkan
Hasil
Reaksi :
4. 1 ml NaNO 3
Dimasukkan dalam tabung reaksi
Ditambahkan 5 tetes H2SO4
Ditambahkan 5 tetes FeSO4 jenuh
Ditambahkan 1 ml H2SO4 pekat melalui dinding
Diamati perubahan yang terjadi
Cincin coklat
[Fe(NO)]2+
Reaksi :
2NO3-(aq)+ 4H2SO4(aq) + 6Fe2+(aq) ⇌ 6Fe3+(aq) + 2NO(g) + 4SO42- + 4H2O(l)
Fe2+ (aq) + NO (aq) ⇌ [Fe(NO)] 2+ (aq)
5.
2 ml Pb (NO3)2 0,5 M
Endapan
Endapan putih
Reaksi :
Pb(NO3)2(aq) + H2SO4(aq) ⇌ PbSO4(s) + 2HNO3(aq)
Pb2+ + SO42- ⇌ PbSO4 (s)
G. HASIL PENGAMATAN
No. Hasil pengamatan
Prosedur Percobaan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
Perc. Sebelum Sesudah
1. Kesetimbangan Besi (III) Tiosinat (rodanida) Larutan KSCN Tabung 1: 3KSCN(aq) + Konsentrasi
5 ml KSCN 0,002 M tidak berwarna Larutan FeCl3(aq) ⇌ mempengaruhi
Dimasukkan ke dalam gelas kimia Larutan FeCl3 merah bata Fe(SCN)3(aq) + kesetimbangan.
Ditambahkan 2 tetes FeCl3 0,1 M
Dikocok sampai rata tidak berwarna Tabung II: 3KCl(aq) Jika reaktan
Dibagi ke dalam 4 tabung reaksi Butir larutan Fe3+(aq) + 3SCN2- ditambah
NaH2PO4 Merah bata (aq) ⇌ konsentrasinya,
Tabung 1 Tabung 2
berwarna putih agak gelap [Fe(SCN)]2+(aq) maka
Disimpan sebagai Ditambahkan 3
pembanding tetes KSCN 1 M (+++) Fe3-(aq) + 2H2PO4- kesetimbangan
I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan dengan judul Kesetimbangan Kimia yang sudah
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Telah terjadi kesetimbangan ion-ion dalam larutan pada reaksi
kesetimbangan kimia.
Reaksi kesetimbangan kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
konsentrasi, volume, dan suhu. Ketika konsentrasi reaktan diperbesar
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah produk, dan sebaliknya.
Jika volume diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
jumlah mol zat yang lebih kecil. Dan jika kenaikkan suhu
mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm (ΔH
= +), sedangkan pada penurunan suhu mengakibatkan kesetimbangan
bergeser ke arah eksoterm (ΔH = -).
Telah dihasilkan ion kompleks pada reaksi kesetimbangan kimia.
J. DAFTAR PUSTAKA
0,5 g
Mol H2 = = 0,25 mol
2 g/mol
23 g
Mol I2 = = 0,09 mol
252 g/mol
H2 + I2 2HI
M: 0,25 0,09
R: 0,09 0,09 0,09
S: 0,16 - 0,09
mol
Konsentrasi HI = volume
0,09 mol
= 1L
= 0,09 M
mol
Konsentrasi H2 = volume
0,16 mol
= 1L
= 0,16 M
Tabung 1
1 ml MgCl2 0,2 M ditambahkan 1 ml Ditambahkan 1 ml NH4Cl
NH4OH 0,5 M