Abstract
A research on the monitoring of heavy metals in the Kaligarang river water by Neutron Activation
Analysis (NAA) Method has been carried out. Samples was taken at seven locations in each segment of
Kaligarang river from Bergas until North Semarang. 1.5 ml of 30% nitrate acid (HNO3) was added in 500
ml Kaligarang river water, and then it heated until the volume become 25 ml. 1 ml sample was taken and
placed in polyethylene vial, and then activated by Kartini Reactor irradiation facilities for 5 hours and 5
minutes. After that, the samples was counted by use gamma spectrometer. The results of qualitative and
quantitative analysis shows that the Kaligarang river water identified 81Br, 41K, 23Na, 27Al, 55Mn, and 26Mg
element with ranging from 81Br: 1.05-118.44 mg/l , 41K: 74.14-7744.60 mg/l, 23Na: 428.03-4882.86 mg/l,
27
Al: 16.44-245.80 mg/l, 55Mn: 0.45-64.24 mg/l, dan 26Mg 72.78-201.09 mg/l. Those elements have
exceeded the quality standards set by the government. Almost all the elements was distributed evenly in every
location taken, except 27Al. 41K dan 23Na elements was found with the highest levels.
PENDAHULUAN
Sungai Kaligarang merupakan sungai besar cuplikan, namun kandungan logam berat
yang melintasi dan memiliki peran penting bagi tersebut belum melebihi ambang batas. Sampai
Kota Semarang. Sungai Kaligarang berhulu di saat ini penelitian mengenai kandungan logam
bagian selatan Gunung Ungaran, alur sungainya berat di Sungai Kaligarang belum dilakukan lagi.
memanjang ke arah Utara hingga mencapai Tugu Identifikasi logam berat dalam air dapat
Soeharto, bertemu dengan aliran Sungai Kreo dilakukan dengan beberapa metode, misalnya
dan Kripik yang selanjutnya mengalir menuju dengan menggunakan sensor, spektrografi,
Laut Jawa (Peraturan Gubernur No. 156 Tahun Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS),
2010). Kegiatan yang terdapat di sepanjang serta Analisis Aktivasi Neutron (AAN). Metode
aliran Sungai Kaligarang seperti perkampungan, AAN memiliki kelebihan, diantaranya preparasi
industri, apotek, pertanian, dan perikanan sampel yang cepat dan mudah, sensitivitasnya
berpotensi menghasilkan limbah yang terbawa yang lebih tinggi jika dibandingkan metode lain
aliran arus sungai. Beberapa zat yang terdapat karena dapat mendeteksi kadar sampai orde
dalam limbah bersifat racun terhadap tubuh nanogram (10-12 gram), mampu mendeteksi
manusia, termasuk logam berat. Logam berat beberapa sampel secara bersamaan, tidak
merupakan kelompok logam dengan kerapatan merusak cuplikan, dapat membedakan masing-
lebih besar dari 4 g/cm3 (Duruibe et al., 2007). masing isotop dari cuplikan yang sama, serta
Limbah yang mengandung logam berat bersifat dapat digunakan untuk mengetahui kandungan
toksik dan karsinogenik, dapat larut dalam air, unsur dalam zat cair, padat, dan gas
serta meresap ke dalam tanah sehingga (Mulyaningsih et al., 2010). Metode AAN
mencemari sumur warga di sekitar Sungai didasarkan pada reaksi inti antara neutron
Kaligarang (Akbulut, 2009). dengan inti yang terkandung dalam sampel.
Analisis kandungan logam berat pada air Hasil interaksi antara neutron dengan inti yang
Sungai Kaligarang perlu dilakukan secara akan diuji, menghasilkan inti radioaktif dalam
berkala. Hal tersebut bertujuan untuk keadaan tidak stabil. Untuk mencapai ke
mengetahui seberapa besar tingkat pencemaran keadaan stabil, inti tersebut memancarkan
logam berat sehingga dapat dilakukan tindakan radiasi gamma. Sinar gamma yang diemisikan
untuk mengurangi dan mengendalikan bersifat khas untuk setiap radionuklida dan akan
pencemaran. Apabila kandungan logam berat membentuk suatu spektrum yang disebut
yang mencemari sungai tersebut melebihi spektrum gamma. Pada detektor HPGe,
ambang batas, akan berbahaya, mengingat spektrum gamma yang terbentuk dapat dipilah
Kaligarang sebagai pemasok air terbesar bagi dan radionuklida yang terkandung dalam materi
salah satu PDAM di Kota Semarang. dapat dianalisis secara kualitatif untuk
Penelitian terdahulu mengenai kondisi mengetahui kandungan unsur yang terkandung
Sungai Kaligarang yang dilakukan oleh Yulianti di dalamnya maupun kuantitatif untuk
& Sunardi (2010) dengan menggunakan metode mengetahui kadar unsurnya (Supriyanto et al.,
Analis Aktivasi Neutron Cepat (AANC) 2015). Detektor HPGe memiliki resolusi yang
menunjukkan bahwa air Sungai Kaligarang telah paling tinggi dibandingkan dengan detektor
terkontaminasi logam berat 24Mg (2,31 mg/l), NaI(Tl) dan LaBr3 (Shulyakova et al., 2015).
27Al (1,28 mg/l), 28Si (4,75 mg/l), 31P (4,98 Tujuan penelitian ini adalah untuk
mg/l), 41K (13,41 mg/l), 55Mn (7,34 mg/l), 56Fe mengidentifikasi serta memantau kadar logam
(9,42 mg/l), 63Cu (0,48 mg/l), dan 65Zn (2,63 berat pada cuplikan air Sungai Kaligarang.
mg/l) yang tersebar di 10 lokasi pengambilan Manfaat yang diharapkan adalah memberikan
56
Winda Kusuma Dewi / Unnes Physics Journal 5 (1) (2016)
informasi bagi masyarakat, PDAM Kota logam berat sehubungan dengan pemanfaatan
Semarang, serta industri mengenai pencemaran sungai.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian et al., 2009). Hasil pemekatan diambil sebanyak
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium 1 ml lalu dimasukkan ke dalam vial polyetilene,
Bidang Reaktor Pusat Sains dan Teknologi selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik klip
Akselerator (PSTA) BATAN Yogyakarta pada yang telah diberi label.
bulan Februari 2016 sampai Mei 2016. Cuplikan
diambil di setiap segmen sungai Kaligarang pada Iradiasi dan Pencacahan
7 lokasi pengambilan. Lokasi pengambilan Iradiasi dilakukan selama 5 jam dan 5
dipilih yang diperkirakan dekat dengan sumber menit. Waktu iradiasi tersebut diambil dengan
pencemar, baik domestik maupun non domestik. mempertimbangkan waktu paruh unsur yang
Ketujuh titik lokasi tersebut adalah Bergas, diduga terdapat dalam cuplikan air sehingga
Sukun, Tugu Soeharto, Dekat TPA Jatibarang, aktivitas inti radioaktif dalam sampel dapat
Sekitar Jalan Dewi Sartika Barat, Simongan mencapai keadaan jenuh. Pencacahan dilakukan
(Semarang Makmur), dan Jalan Grand Marina. dengan menggunakan perangkat spektrometer
gamma.
Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini Analisis Kualitatif
berupa 7 buah cuplikan air sungai Kaligarang, Analisis kualitatif dilakukan untuk
HNO3 dengan konsentrasi 30%, sumber standar mengetahui jenis unsur yang terdapat dalam
60Co dan 241Am untuk kalibrasi energi, sumber cuplikan. Hal ini dilakukan karena setiap isotop
standar 152Eu untuk kalibrasi efisiensi, aquadest, hasil reaksi inti akan memancarkan radiasi
dan nitrogen cair untuk mendinginkan detektor. gamma dengan energi yang berbeda-beda
Alat yang digunakan terdiri dari alat (Supriyanto et al., 2015). Energi gamma yang
pengambilan sampel (botol, corong, spidol, dipancarkan mempunyai spektrum karakteristik
gayung, batang kayu), preparasi cuplikan (gelas dari nuklida tertentu, sehingga dengan mengacu
beker, saringan, handystep, vial polyethylene, pada Neutron Activation Tables dengan
pipet, kompor, kelongsong, plastik), alat iradiasi mempertimbangkan waktu paruh, tampang
(fasilitas iradiasi Lazy Susan dan Pneumatic lintang reaksi, serta kelimpahan radioisotopnya
Transfer System Reaktor Kartini dan stopwatch), maka jenis unsur dapat ditentukan dari puncak
dan alat pencacah (spektrometer gamma). energinya.
dengan:
m = massa isotop unsur yang dicari (g)
= laju cacah (cps)
= bilangan Avogadro (6,02 x atom/mol)
= massa atom relatif (g)
= kelimpahan isotop (%)
= efisiensi detektor
= fluks neutron (neutron/ detik)
= tampang lintang reaksi ( )
= yield gamma (%)
= waktu paruh unsur (detik)
= waktu aktivasi (detik)
= waktu cacah (detik)
= waktu tunda (detik)
Alur Penelitian
Desain dan alur penelitian disajikan pada
Gambar 1. Alur Penelitian
Gambar 1.
58
Winda Kusuma Dewi / Unnes Physics Journal 5 (1) (2016)
Hasil analisis kualitatif serta kuantitatif sampah yang ada di Semarang. Timbunan
unsur-unsur pada cuplikan air Sungai Kaligarang sampah di TPA Jatibarang mencapai 4.000
disajikan pada Tabel 1 dan 2. Hasil analisis m3/hari dengan komposisi sampah organik
kualitatif dan kuantitatif menunjukkan bahwa 61,95%, kertas 12,26%, kaca 1,72%, plastik
logam berat yang terdeteksi dalam cuplikan air 13,39%, logam 1,80%, kain 1,55%, kantor 0,5%,
Sungai Kaligarang hanya Mn. Unsur 27Al, 41K, dan lain-lain 6,83% yang berasal dari seluruh
23Na, dan 26Mg merupakan unsur logam wilayah Kota Semarang (Sudarwin, 2008). TPA
sedangkan 81Br termasuk dalam kategori non Jatibarang juga digunakan sebagai lahan
logam. peternakan sapi (Wulandari, 2015). Sapi tersebut
Brom bukan termasuk kategori logam berat, hidup dengan memakan sampah. Akibatnya,
tetapi merupakan unsur non logam yang kotoran hewan ternak tersebut memberi
berbentuk cair dan mengeluarkan asap dengan kontribusi dalam pencemaran di TPA Jatibarang.
bau yang sangat menyengat serta memiliki massa Oleh karena itu, kadar unsur 23Na yang terdeteksi
jenis 3,1028 g/cm3. Brom biasa digunakan pada di TPA Jatibarang lebih tinggi dibanding dengan
pestisida, jika tanaman yang terkena pestisida lokasi lain.
digunakan sebagai pakan ternak, maka kotoran Kalium merupakan unsur logam lunak
ternak diduga mengandung brom (Abidin & berwarna putih keperakan dengan massa jenis
Widarto, 2009). Penggunaan lain dari senyawa 0,862 g/cm3. Kandungan 41K tertinggi terdapat di
Brom adalah sebagai desinfektan, obat-obatan, lokasi pengambilan ke 4 yaitu TPA Jatibarang.
serta dalam industri plastik dan pada berbagai Unsur 41K yang terdeteksi jauh melebihi ambang
produk seperti kabel, konektor, karpet, dan cat batas. Kalium dalam berbagai senyawa dan
pelapis. Dari Tabel 2 terlihat bahwa Brom campuran digunakan sebagai pupuk, pembuatan
terdistribusi merata di seluruh lokasi sabun, pada industri kaca, dan dapat digunakan
pengambilan cuplikan. Kandungan Brom dalam untuk bahan campuran obat. Pendistribusian 41K
cuplikan air Sungai Kaligarang dimungkinkan di setiap lokasi pengambilan disebabkan oleh
karena limbah-limbah yang mencemari Sungai pencemaran limbah-limbah yang berasal dari
Kaligarang berasal dari industri-industri, pabrik/industri, pertanian, dan perkampungan.
perkampungan, rumah sakit, pertanian dan Di sepanjang aliran Sungai Kaligarang terdapat
peternakan yang menggunakan senyawa Brom kegiatan industri, rumah sakit, serta lahan
dalam kegiatannya. Brom yang berbentuk cairan pertanian, oleh karena itu kadar 41K yang
larut dalam air, lalu terbawa aliran arus sungai terdeteksi sangat besar.
dan terakumulasi di lokasi 7 yang memiliki Aluminium merupakan logam paling
perairan yang tenang. berlimpah dengan massa jenis 2,70 g/cm3.
Natrium termasuk dalam kelompok logam Alumunium digunakan untuk bangunan rumah,
yang banyak terdapat dalam senyawa alam. mobil, AC, badan mesin, badan mobil, dan kabel.
Natrium biasanya mudah mengapung diatas air Alumunium tidak ditemukan di lokasi 4, 5, dan 6.
karena memiliki massa jenis 0,968 g/cm3. Hal ini dimungkinkan karena lokasi-lokasi
Senyawa natrium banyak dimanfaatkan sebagai tersebut memiliki perairan yang cukup tenang,
garam dapur, digunakan dalam industri sabun, sehingga unsur Al mengendap di dasar sungai
tekstil, plastik, dan ditemukan dalam sisa eksresi dan terakumulasi dalam sedimen, akibatnya
makhluk hidup. Kadar Natrium yang ditemukan kadar Al dalam cuplikan air lebih kecil dari limit
dalam air Sungai Kaligarang telah melebihi deteksi AAN. Kadar Alumunium tertinggi
ambang batas. Kadar tertinggi sebesar 4882,86 ditemukan di lokasi 7 dengan kadar jauh
mg/l ditemukan di TPA Jatibarang Semarang. melebihi ambang batas yang ditetapkan
TPA Jatibarang merupakan pusat pengelolaan pemerintah, yaitu 0,2 mg/l. Hal ini dikarenakan
59
Winda Kusuma Dewi / Unnes Physics Journal 5 (1) (2016)
kondisi sungai pada lokasi tersebut memiliki ditemukan di lokasi ke 7. Hal ini dikarenakan di
potensi cemaran yang lebih besar, berupa sepanjang aliran sungai Kaligarang, banyak
cemaran limbah dari percetakan, limbah pabrik terdapat industri serta distributor besi dan baja
yang berasal dari serpihan Al dalam cat, maupun yang pasti menggunakan unsur Mangan dalam
limbah rumah tangga yang berasal dari peralatan proses produksinya. Limbah yang berasal dari
dapur di sepanjang Sungai Kaligarang (Faisal, industri-industri mengendap dalam sedimen lalu
2010). Selain itu, lokasi 7 merupakan muara terbawa oleh aliran air sungai dan terakumulasi
sungai yang terletak di sekitar Jalan Grand di lokasi 7 yang memiliki perairan tenang.
Marina dan dekat dengan pelabuhan Tanjung Magnesium merupakan unsur logam dengan
Mas. Sedimen dan zat terlarut di sepanjang aliran massa jenis 1,738 g/cm3. Senyawa Magnesium
Sungai Kaligarang dimungkinkan terakumulasi di banyak dipakai dalam pertanian untuk
lokasi 7. Oleh karena itu sangat dimungkinkan kesuburan tanah, perekat kertas, pencelupan dan
apabila ditemukan unsur Al dengan kadar yang pencetakan pada pabrik tekstil, serta digunakan
tinggi di lokasi tersebut. pada bidang farmasi. Unsur Mg dalam air Sungai
Mangan merupakan logam keras berwarna Kaligarang ditemukan hampir di setiap lokasi
abu-abu dengan densitas 7.43 g/cm3 pada suhu dengan kadar tertinggi berada di lokasi2 yaitu
20 °C. Mangan sangat penting pada produksi besi Banyumanik. Hal ini dimungkinkan karena letak
dan baja. Industri baja menggunakan sekitar 85% lokasi pengambilan cuplikan berada dalam
sampai 90% total produksi mangan. Mangan kawasan padat industri yang limbahnya telah
merupakan komponen kunci dari stainless steel memasuki badan sungai. Limbah yang
dan paduan Alumimum tertentu. Unsur ini mengandung Mg dari industri-industri tekstil dan
ditemukan hampir setiap lokasi pengambilan rumah tangga mencemari Sungai Kaligarang.
cuplikan. Kadar tertinggi unsur Mangan
Hasil analisis kualitatif cuplikan air Sungai Perlu penelitian lebih lanjut dengan titik
Kaligarang terindentifikasi unsur 81Br, 41K, 23Na, pengambilan yang lebih banyak untuk
27Al, 55Mn, dan 26Mg. Dari unsur-unsur tersebut, mengetahui dampak pencemaran logam berat
hanya Mn yang merupakan logam berat. Kadar pada berbagai aspek kehidupan di Sungai
unsur yang ditemukan dalam cuplikan air Sungai Kaligarang. Selain itu, Perlu dilakukan penelitian
Kaligarang mulai dari 81Br: 1,05-118,44 mg/l , dengan waktu pengambilan pada saat musim
41K: 74,14-7744,60 mg/l, 23Na: 428,03-4882,86 kemarau dan penghujan sehingga dapat
mg/l, 27Al: 16,44-245,80 mg/l, 55Mn: 0,45-64,24 diketahui peningkatan atau penurunan
mg/l, dan 26Mg 72,78-201,09 mg/l. kandungan logam berat dalam rentang waktu
tersebut.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Widarto dan Tim Operator Reaktor Kartini yang
Kepala PSTA BATAN Yogyakarta yang telah berkenan membantu, membimbing, dan memberi
memberikan ijin penelitian serta Bapak Drs. masukan sehingga penelitan ini dapat terlaksana.
60
Winda Kusuma Dewi / Unnes Physics Journal 5 (1) (2016)
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. & Widarto. 2009. Analisis Kandungan Pengetahuan dan Teknologi TELAAH,
Brom (Br) Pada Air Sumur Gali di Desa Volume 27.
Klampok Kabupaten Brebes Jawa Tengah
Dengan Metode Analisis Pengaktifan Shulyakova, O., P. Avtonomov, & V. Kornienko.
Neutron. Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir 2015. New Developments of Neutron
(STTN). Prosiding Seminar Nasional V SDM Activation Analysis Applications. Jurnal
Teknologi Nuklir, Yogyakarta: ISSN 1978- Procedia - Social and Behavioral Sciences
0176. 195: 2717 – 2725. Tersedia di
http://www.sciencedirect.com/ [diakses
Akbulut, A. & N.E. Akbulut. 2010. The study of 06-09-2015].
heavy metal pollution and accumulation in
water, sediment, and fish tissue in Supriyanto, C., Sukirno, & Samin. 2015. UjiBanding
Kızılırmak River Basin in Turkey. Environ Metoda SSA Dan AAN Pada Analisis Unsur
Monit Assess, 167: 521–526. Tersedia di Mayor Dan Minor Dalam Mineral Zirkon
Springer [diakses 29-10-2015]. Kalimantan. Ganendra Journal of Nuclear
Science and Technology, 18(1): 35 – 43.
Duruibe, J. O., M.O.C. Ogwuegbu, & J.N. Egwurugwu. Sudarwin. 2008. Analisis Spasial Pencemaran
2007. Heavy Metal Pollution and Human Logam Berat (Pb dan Cd) pada Sedimen
Biotoxic Effects. International Journal of Aliran Sungai Dari Tempat Pembuangan
Physical Sciences, 2(5): 112-118. Tersedia di Akhir (TPA) Sampah Jatibarang Semarang.
http://www.academicjournals.org [diakses Tesis. Semarang: Jurusan Kesehatan
29-10-2015] Lingkungan Universitas Diponegoro.
Faisal, W. & E. Nuraini. 2010. Validasi Metode WHO. 1996. Guidelines for Drinking-Water Quality,
AANC Untuk Pengujian Unsur Mn, Mg dan Cr V.2.: Health Criteria and Other Supporting
Pada Cuplikan Sedimen di Sungai Information, Snd Edition, Geneva
Gajahwong. Jurnal Iptek Nuklir Ganendra
13(1): 27-36.
Wulandari, R. S. 2015. Identifikasi
Mohamed, A.A., H.A. Amer, S. Shawky, M.E. Tahawy, PertambahanPersebaran Limbah Tempat
& A.T Kandil. 2009. Instrumental Neutron Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang
Activation Analysis of Water Hyacinth as a Menggunakan Metode Geolistrik. Skripsi
Bioindicator Along the Nile River, Egypt. Jurusan Fisika Universitas Negeri Semarang.
Journal of Radioanalytical and Nuclear
Chemistry, 279(2): 611–617. Yulianti, D. & Sunardi. 2010. Identifikasi
Pencemaran Logam pada Sungai Kaligarang
Mulyaningsih, T., R., Istanto, S.Yusuf, & S. Suprapti. Dengan Metode Analisis Aktivasi Netron
2010. Analisis Unsur Toksik Dan Makro- Cepat (AANC). Jurnal UNNES 8(1). Tersedia
Mikro Nutrien Dalam Bahan Makanan di http://journal.unnes.ac.id/ [diakses 22-
Dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron. 08-2015].
Jurnal Iptek Nuklir Ganendra 13(1): 46-55.
61