PERCOBAAN VII
OLEH :
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2018
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
banyak ditemukan disekitaran kita. Pertukaran ion sendiri merupakan suatu proses
pemurnian senyawa spesifik didalam suatu larutan atau campuran. Ion sendiri
terbagi menjadi ion positif dan ion negatif. Prinsip penukaran ion dalam
kehidupan sehari hari mudah ditemukan seperti pada proses penjernihan air, selain
itu penukaran ion juga bisa ditemukan pada proses yang dilakukan untuk
seperti pada kromatografi yang menggunakan resin penukar ion yang bertujuan
untuk memisahkan suatu produk dari reaksi fisinya. Kapasitas penukaran ion
ditentukan oleh jumlah gugus fungsional per-satuan massa resin. Resin sendiri
merupakan suatu zat polimer baik buatan maupun alami, yang bisa berupa padatan
Resin penukar ion terbagi menjadi dua yaitu resin penukar kation dan resin
penukar anion. Resin penukar kation merupakan suatu proses yang melibatkan
pertukaran ion ion positif yang berada dalam sampel deangkan resin penukar
anion ialah suatu proses dimana yang bertukar yaitu ion-ion negatif dalam sampel.
Resin penukar kation dapat ditulis dengan Res-H sedangkan resin penukar anion
C. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan penentuan kapasitas resin penukar ion adalah untuk
D. Manfaat Percobaan
interaksi ion terlarut dengan bahan padat. Bila senyawa terlarut berinteraksi lemah
dengan adanya ion fase larutan, ion terlarut akan keluar lebih awal dari kolom,
sedangkan senyawa terlarut yang berinteraksi kuat dengan fase padat berarti lebih
kuat terikat di dalam resin dan menyebabkan keluar belakangan dari kolom. Resin
penukar anion memiliki gugus amine yang berisi khlorida (Cl-) atau hidroksil
(OH) Bentuk resin tipe ini biladirendam dengan HCl akan membentuk resin
(Ginting, 2015).
Resin penukar ion merupakan fasa diam yang digunakan pada kolom
dan terpercaya untuk pemisahan dan penentuan ion-ion organik dan anorganik
pada suatu campuran (Haddad & Jackson, 1994). Kendala pemisahan secara
kromatografi pertukaran ion pada kolom terbuka adalah memerlukan resin dalam
jumlah banyak dengan harga yang mahal, sehingga banyak para peneliti
Beberapa fasa diam resin penukar ion yang tersedia secara komersil adalah
(DEAE) sebagai gugus fungsi penukar anion dan sulfonat dan karboksil sebagai
yang digunakan, kecepatan alir umpan, dan adanya ion yang saling mengganggu
(Widarti, 2015).
Kapasitas adsorpsi resin diukur menggunakan bahan terbaik pada tes
kolom. Percobaan tes kolom kemudian dilakukan untuk mengetahui kinerja resin
saat mengeluarkan bahan organik dari air limbah dan kemampuannya untuk
(granular karbon aktif) dalam kondisi yang sama (Dominggos and Fabiana.,
2018).
merupakan senyawa kimia yang sering digunakan sebagai indikator dalam titrasi
alkalimetri. Pada abad 20, fenolftalein merupakan obat yang populer digunakan
sebagai pencahar. Pada bulan Agustus 1999, US Food and Drug Administration
tidak aman dan efektif serta tidak dapat digunakan sebagai obat over the counter
1. Alat
penukar ion adalah cawan penguap, corong, kolom resin, corong pisah,
erlenmeyer, buret, statif, klem, labu takar, neraca analitik dan gelas kimia.
2. Bahan
sresin penukar ion adalah resin, Na2SO4 0,25 M, NaOH 0,1 M, indikator pp,
Efluent
1,76 mek/gram
2. kapsitas resin penukar kation
Efluent
1,8 mek/gram
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
0,29 gram resin penukar kation, 0,29 g ram resin penukar anion di
3. dimasukkan ke dalam kolom berisi dalam kolom
air suling
4. Ditambahkan 50 mL Na2SO4 0,25 Efluen tak berwarna (H2SO4)
M melalui corong pisah
5. Dititrasi elfuen dengan NaOH 0,1 V NaOH = 5,2 mL
N dengan indikator pp
2. Rangkaian Alat
corong pisah
cuplikan NaNO3
statif
kolom
klem
air
resin
kapas
erlenmeyer
efluent
klem
buret
erlenmeyer
efluent + indikator
K2CrO4
3.Analisis data
Diketahui :
N AgNO3 = 0,1 N
Penyelesaian :
N.V
C=
0,1 N x 5,1 mL
C=
0,29 gram
C = 1,76 mek/gram
VolumeNaOH = 5,2 mL
N NaOH = 0,1 N
Penyelesaian :
N.V
C=
W
0,1 N x 5,2 mL
C=
0,29 gram
C = 1,8 mek/gram
4. Reaksi yang terjadi
B. Pembahasan
satuan massa resin. Resin sendiri merupakan suatu zat polimer baik buatan
maupun alami, yang bisa berupa padatan ataupun semi padatan seperti resin
melamin dan resin amino. Resin penukar ion terbagi menjadi dua yaitu resin
penukar kation dan resin penukar anion. Resin penukar kation merupakan suatu
proses yang melibatkan pertukaran ion ion positif yang berada dalam sampel
deangkan resin penukar anion ialah suatu proses dimana yang bertukar yaitu ion-
ion negatif dalam sampel. Resin penukar kation dapat ditulis dengan Res-H
memasukkan resin kedalam kolom yang terlebih dahulu dilapisi dengan kapas.
Penggunaan kapas bertujuan untuk mencegah jatuhnya resin pada saat dialirkan
selain itu kapas juga berfungsi sebagai penyaring. Kemudian kolom diisi dengan
akuades yang bertujuan untuk agar resin mengembang, sehingga ion yang berada
pada resin akan diaktifkan dan mudah dipertukarkan dengan ion lawan. Corong
pisah kemudian diletakkan diatas kolom, lalu diisi dengan NaNO3 yang
selanjutnya laju alir antara corong pisah dan kolom diatur agar sama, hal ini
bertujuan untuk memperoleh pertukaran ion yang efektif dikarenakan laju alir
sangat mempengaruhi. Jika laju alir eluent lebih lambat dari pada laju alir influent
maka cairan yang berada dalam kolom resin akan turun ke bawah dan resin akan
mengering. Hal ini tidak bisa dibiarkan terjadi karena jika resinnya kering
baru dikarenakan NaNO3 pada saat melewati resin akan melepas ion negatifnya
NO3- yang kemudian akan bertukar dengan ion negatif Cl- pada resin dan
sudah menjadi senyawa baru karena pada saat cairan melewati resin ion positif
pada Na2SO4 yaitu Na2+ akan bertukar dengan ion positif pada resin sehingga
kapasitas resin penukar anion pada percobaan ini sebesar 1,76 mek/gram untuk