Anda di halaman 1dari 2

PROPOSAL KEGIATAN SOSIALISASI

PENYULUHAN DAN SEMINAR PENDIDIKAN KESEHATAN


A. LATAR BELAKANG

Remaja adalah penduduk usia 10-24 tahun (WHO dan UNFPA). Jumlah remaja di
Indonesia relatif banyak yaitu sekitar 27,6% dari total penduduk sebanyak 237,6 juta jiwa.
Jumlah remaja yang banyak ini merupakan potensi bagi pembangunan, mengingat remaja
merupakan calon penerus bangsa di masa depan. Namun ternyata ada sisi lain dari remaja
Indonesia yang membuat para orang, guru, tokoh masyarakat dan pemerintah menjadi
prihatin yaitu perilaku remajaterkait dengan seksualitas, penyalahgunaan Napza dan
HIV/AIDS. Berbagai survey maupun penelitian menunjukkan data kasus kenakalan remaja
terkait dengan kasus seksualitas, penyalahgyunaan Napza dan HIV/AIDs cenderung
meningkat.
Berdasarkan koran Suara Merdeka (25-10-2012), jumlah pengidap HIV/AIDS di Kota
Pekalongan mengalami peningkatan. Sepanjang Januari hingga September 2012, pengidap
HIV/AIDS tercatat sebanyak 12 orang. Sedangkan pada kurun waktu Januari hingga
Desember tahun lalu, pengidap HIV/AIDS sebanyak sembilan orang.
Kebutuhan dan jenis risiko kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja mempunyai
ciri yang berbeda dari anak-anak ataupun orang dewasa. Jenis risiko kesehatan reproduksi
yang harus dihadapi remaja antara lain adalah kehamilan, aborsi, penyakit menular seksual
(PMS), ke-kerasan seksual, serta masalah keterbatasan akses terhadap informasi dan
pelayanan kesehatan. Risiko ini dipe-ngaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan,
yaitu tuntutan untuk kawin muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual dan pengaruh media massa maupun
gaya hidup.
Kadangkala pencetus perilaku atau kebiasaan tidak sehat pada remaja justru adalah
akibat ketidak-harmonisan hubungan ayah-ibu, sikap orangtua yang menabukan pertanyaan
anak/remaja tentang fungsi/proses reproduksi dan penyebab rangsangan seksualitas (libido),
serta frekuensi tindak kekerasan anak (child physical abuse)
Dengan melihat masalah tersebut, maka akan mengadakan program penyuluhan atau
Sosialisasi Penyulugan dan Seminar Pendidikan Kesehatan yang mana sasaran dari kegiatan
tersebut adalah Siswa-siswi SMA Negeri Kota Lubuklinggau. Program penyuluhan tersebut
diharapkan dapat mengurangi jumlah kasus penyelewengan mengenai Sek Bebas.
B. TUJUAN KEGIATAN
1. Memberikan Informasi dan Pengetahuan kepada Siswa-Siswi SMA Negeri Kota
Lubuklinggau
2. Melakukan Kunjungan Penyuluhan kepada Pelajar SMA Negeri Kota
Lubuklinggau
3. Berpatisipasi dalam Usaha meminimalkan kasus penyelewengan Seks Bebas
C. LANDASAN KEGIATAN
D. NAMA KEGIATAN
Nama Kegiatan ini adalah Penyuluhan dan Seminar Pendidikan Kesehatan
E. TEMA KEGIATAN
F. BENTUK KEGIATAN
Bentuk dan Jenis Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah berkunjung ke beberapa
SMA di Kota Lubuklinggau dan memberikan penyuluhan tentang pendidikan
kesehatan serta konseling kepada para pelajar
G. SASARAN KEGIATAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah Pelajar SMA Kota Lubuklinggau
H. WAKTU KEGIATAN
I. SUSUNAN KEPANITIAAN
J. JADWAL KEGIATAN
K. ANGGARAN BIAYA
L. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai