PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan tenaga kesehatan sebagai bagian integral dari
tenaga kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 60 tahun 1999
1
menyiapkan peserta didik atau memperkaya khasanah ilmu
mengadakan pemeeriksaan.
2. Meningkatkan motivasi mahasiswa tentang manfaat pemeriksan
laboraturium.
3. Melatih pengembangan kerja sama dengantenaga kesehatan.
4. Melatih serta mengembangkan sikap dan keterampilan mahasiswa
laboraturium.
C. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
2
Kompetensi yang diharapkan pada Praktek Kerja Lapangan
dan mikrobiologi.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
Sulawesi Selatan sekitar 223 Km dari kota Makassar dengan luas 819,
dimana bulan basa antara bulan oktober sampai dengan bulan april.
B. SEJARAH SINGKAT
4
Rumah Sakit Umum Kab. Sinjai berlokasi dijalan Jendral
mempunyai rumah sakit umum yang ada hanya rumah sakit persiapan
oleh tenaga yang jujur dan professional serta sarana dan prasarana
tinggi.
b) Mewujudkan pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien
DAMAI).
5
Rumah sakit umum Kabupaten Sinjai yang dibangun atas SK
TAHUN 2010
6
16 P. perawatan 2 Orang
17 Sarjana Komputer 2 Orang
18 Radiologi 3 Orang
19 Fisioterapi 2 Orang
20 ATEM 3 Orang
21 LCPK 4 Orang
22 Sarjana Pendidikan 1 Orang
23 Sarjana Hukum 1 Orang
24 Sarjana Ekonomi 1 Orang
25 SMA 3 Orang
BAB III
PROSEDUR PEMERIKSAAN
A. PENGAMBILAN SAMPEL
a. Pengambilan Darah Vena
1. Defenisi
Suatu cara pengambilan darah pada pembuluh darah vena
7
Bendung bagian lengan atas dengan menggunakan
steril.
Tusukkan harus cukup dalam (3mm) agar darah keluar dan
8
Darah pertama dibuang dan darah berikutnya digunakan
untuk pemeriksaan.
B. PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Pemeriksaan Darah Lengkap Dengan Menggunakan Alat
Otomatis
1. Cara menghidupkan alat (BC 3000 Mindray)
Pastikan reagen tidak habis.
Tekan tombol “on” pada bagian belakang alat.
Alat secara automatis akan terkalibrasi dengan sendirinya.
Bila kurva telah terlihat pada layar maka pemeriksaan telah
siap.
2. Cara pemeriksaan sampel
Tekan tombol ID pada alat, maka akan muncul daftar
identitas pasien.
Isi identitas pasien pada daftar, lalu tekan “ENTER”.
Sampel darah EDTA dimasukkan kedalam tabung reaksi,
otomatis.
Hasil tes tampak pada print out.
3. Cara mematikan alat
Pastikan semua pemeriksaan telah selesai.
Tekan tombol “MENU” pada alat.
Tekan tombol “SHUT DOWN” maka lampu layar akan mati.
Masukkan jarum penghisap sampel kedalam reagen
kalibrasi.
Tekan tombol penghisap lalu alat akan terkalibrasi secara
otomatis.
Pemeriksaan Kadar Hb Metode Sahli
1. Prinsip :
Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan
9
diukur dengan membandingkan warna yang terdai dengan
tanda 2.
b) Diisap darah kepiler/vena denga pipet sahli sampai tepat
pada 20 l.
c) Dihapus kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet
tiga kali.
f) Tunggu 5 menit untuk pembentukan asam hematin.
g) Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquadest
standar.
5. Nilai normal
a. Laki-Laki : 14 – 18 g/dl
b. Perempuan : 12 – 16 g/dl
10
1. Prinsip :
Darah vena dengan antikoagulans dihisap kedalam pipet
waktu tertentu.
3. Alat dan bahan :
- Pipet westergreen
- Rak westergreen
- Timer
- NaCl 0,9 %
- Darah EDTA
4. Cara Kerja :
a) Dipipet darah EDTA yang sudah ditambahkan dengan NaCl
tanda 0 mm.
b) Dipasang rak westergreen dalam posisi tegak dan dicatat
11
a) Diambil darah vena secukupnya dengan spoit dimana pada
membeku.
c) Dicatat hasil dan waktu tersebut.
5. Pembacaan hasil :
Hasil dibaca pada saat darah dalam tabung tersebut sudah
membeku.
6. Nilai normal : 3 – 10 menit
Penetapan Masa Pendarahan (Blooding Time)
1. Metode : Duke
2. Prinsip :
Dibuat perlakuan standar pada permukaan luar luping telina dan
keluar
d) Setiap 30 detik kertas saring atau tissue disentuhkan pada
hemoragig.
12
2. Metode : Mikrohematokrit
3. Prinsip :
Sejumlah darah ditempatkan didalam pipet hematokrit
tabung.
b) Salah satu ujung pipet ditutup dengan wax, kemudian
dengan persen.
6. Nilai normal :
- Laki-laki : 40 – 50 %
- Perempuan : 35 – 45 %
Hitung Jumlah Leukosit
1. Prinsip :
Darah diencerkan lalu dihitung jumlah leukosit (sel darah putih)
13
b) Kemudian tabung disi dengan larutan turk sebanyak 0,5 ml,
40x.
5. Pembacaan hasil :
Volume 1 kotak besar : 1 x 1 x 0,1 = 0,1
Volume 2 kotak besar : 2 x 0,1 = 0,2 = 2/10
dengan mikroskop.
2. Tujuan : Untuk menghitung jumla trombosit dalam darah.
3. Alat dan bahan :
- Tabung reaksi
- Mikroskop
- Kamar hitung
- Ammonium oksalat
- Clinipet 500 l dan 20 l
- Dek glass
4. Cara kerja :
a) Tabung reaksi diisi dengan ammonium oksalat sebanyak 0,5
ml.
b) Ditambahkan darah sebanyak 0,02 ml, kemudian dicampur.
c) Dimasukkan kedalam kamar hitung lalu diendapkan diatas
14
5. Pembacaan hasil : = 26 x
0,5 ml.
b) Ditambahkan dengan menghisap larutan hayem masuk
101.
c) Dikocokkan pipet dengan menutup kedua ujungnya selama
2-3 menit.
d) Dimasukkan kedalam kamar hitung dan dibiarkan selama 2
menit.
e) Dibaca dibawah nikroskop dengan lensa objektif 10x atau
40x.
5. Pembacaan hasil :
15
Pengenceran darah dalam pipet eritrosit adalah 200x
merah violet.
Glukosa + O2 Glukonic acid + H2O2
2H2O2 + 4-aminophenazone + phenol
quinoneimine + 4H2O .
3. Alat dan bahan :
- Clinipet 1000 l
- Clinipet 10 l
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Serum
- Reagen enzim
- Standar glukosa
- Photometer 5010
4. Cara kerja :
Masukkan dalam tabung reaksi
16
Standar - 10 l -
Reagen 1000 l 1000 l 1000 l
Homogenkan, inkubasi selama 5 menit pada suhu 37 0C, baca
5. Nilai normal :
a) GDP : 76 – 110 mg/dl
b) GDS : 76 – 180 mg/dl
c) GD 2 jpp : 76 – 140 mg/dl
b. Pemeriksaan Kolesterol
1. Metode : CHOD – PAP
2. Prinsip :
Melalui proses oksodasi hidrolisa enzimatik (dengan adanya
dengan 4-aminophenazone.
3. Alat dan bahan :
- Clinipet 1000 l
- Clinipet 10 l
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Serum
- Reagen enzim
- Standar cholesterol
- Photometer 5010
4. Cara kerja :
Masukkan dalm tabung reaksi
5. Nilai normal :
Pria dan perempuan : 200 mg/dl
c. Pemeriksaan Uric Acid
17
1. Metode : Enzimatik colorimetri
2. Prinsip :
Uric Acid + H2O + O2 Alkentoin + CO2 + H2O2
2H2O + aminophenazone + 3,5 – dicloro 2-hidroksi sulphonate
Coloured quinonic derivative + 4 H2O.
3. Alat dan bahan :
- Clinipet 1000 l
- Clinipet 20 l
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Serum
- Reagen enzim
- Standar Uric acid
- Photometer 5010
4. Cara kerja :
Masukkan dalm tabung reaksi
5. Nilai normal :
a) Laki-laki : 3,4 – 7,0 mg/dl
b) Perempuan : 2,4 – 5,7 mg/dl
d. Pemeriksaan Ureum
1. Metode :
Enzymatic (Modifikasi Barthelot)
2. Prinsip :
Urea dihidrolisa dengan adanya air dan urea yang membentuk
18
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Serum
- Larutan enzim reagen I
- Larutan enzim reagen II
- Larutan standar Ureum
- Photometer 5010
4. Cara kerja :
Masukkan dalam tabung reaksi
dalam sampel.
Creatinine + pircid acid Creatinine picrate complex
3. Alat dan bahan :
- Clinipet 1000 l
- Clinipet 50 l
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Serum
- Reafen asam pikrat
- Standar creatinine
- NaOH 1,2 %
- Photometer 5010
4. Cara kerja :
Buat campuran 1 : 1 antara asam pikrat dan NaOH 1,2 %.
19
Sampel
Reagen 1000 l
Sampel 100 l
20
g. Pemeiksaan HDL- Colesterol
1. Metode : Dextran Sulphate
2. Prinsip :
Chymikron, VLDL, dan LDL diendapkan dengan menambahan
Sampel
Reagen HDL 1000 l
Sampel 1000 l
21
Homogenkan, inkubasi selama 10 menit pada suhu 37 0C. baca
Sampel
Reagen 1000 l
Sampel 100 l
340 nm.
5. Nilai normal :
a) Laki – laki : 37 U/L
b) Perempuan : 31 U/L
j. Pemeriksaan SGPT (ALAT)
1. Metode : Kinetic berdasarka rekomendasi IFCC
2. Prinsip :
22
ALAT
L-alanin + 2-oxaglutarat L-glutamate + Pyruvate
Pyruvate + NADH + H+ LDH
D-lactate + NAD+
3. Alat dan bahan :
- Clinipet 1000 l
- Clinipet 100 l
- Tabung reaksi
- tabung reaksi
- Serum
- Reagen enzyme
- Tips yellow dan blue
- Photometer 5010
4. Cara kerja :
Sampel
Reagen 1000 l
Sampel 100 l
340 nm.
5. Nilai normal :
a) Laki-laki : 42 U/L
b) Perempuan : 32 U/L
k. Pemeriksaan Total Protein
1. Metode : Biuret
2. Prinsip :
Protein dalam suasana basa bereaksi dengan ion cupri
23
Standar - 20 l -
Reagen 1000 l 1000 l 1000 l
l. Pemeriksaan Albumin
1. Metode : BCG
2. Prinsip :
Albumin dalam serum bereaksi dengan BCG dalam larutam
24
Asam sulfanilic DSA
Bilirubin + DSA Direct Azobilirubin
3. Alat dan bahan :
4. Cara kerja :
a) Bilirubin total
Blanko Sampel
TBR 1000 l 1000 l
TNR - 1 tetes
Blanko Sampel
DBR 1000 l 1000 l
DNR - 1 tetes
5. Nilai normal :
Bilirubin Indirec = Bil. Total – Bil. Direc
D. PEMERIKSAAN URINOMETER
Pemeriksaan Urine Lengkap
1. Metode : Carik celup dengan 10 parameter
2. Prinsip :
25
Dicelupkan kedalam urine stick kombo, dibaca menggunakan alat
4. Cara kerja
a) Celupkan stick kombo kedalam tabung reaksi yang berisi urine.
b) Angkat, lalu letakkan pada meditron junior.
c) Tekan star, maka alat akan bekerja secara otomatis.
d) Hasil akan keluar melalui prin out
E. PEMERIKSAAN IMUNOSEROLOGI
a. Pemeriksaan HBsAg
1. Metode : One step HBsAg strip secara kualitatif
2. Prinsip :
Kongjugat anti HBs monoclonal akan mengikat HBsAg dalam
sebelum dibuka.
b) Siapkan serum dalam tabung reaksi lalu masukkan strip
26
Terbentuknya dua garis berwarna, satu dizone garis test
aglutinasi.
3. Alat dan bahan :
- Slide
- Batang pengaduk
- Tips kuning
- Rotator
- Clinipet 20 μl
- Antigen H, O, AH, BH
- Serum
4. Cara kerja :
a) Slide yang bersih dan kering dipersiapkan kemudian
μl.
b) Ditambahkan masing-masing antigen diatas serum
27
Adanya HCG bebas dalam urine akan berikatan dengan
aglutinasi.
3. Alat dan bahan :
- Slide
- Pipet tetes
- Reagen lateks
- Pengaduk
- Urine
4. Cara kerja :
a) Siapkan alat dan bahan
b) Teteskan 1 tetes urine diatas slide
c) Tambahkan 1 tetes reagen lateks
d) Aduk-aduk hingga homogeny
e) Amati terbentuknya aglutinasi
5. Pembacaan Hasil
a) Positive :
Jika terbentuk aglutinasi
b) Negative :
Jika tidak terbentuk aglutinasi
d. Pemeriksaan Golongan Darah
1. Metode : Aglutinasi
2. Prinsip :
Antigen pada sampel darah akan berikatan dengan antibody
hasil.
28
5. Pembacaan Hasil :
a) Apabila terjadi aglutinasi pada antisera A : golongan darah
A.
b) Apabila terjadi aglutinasi pada antisera B : golongan darah
B.
c) Apabila terjadi aglutinasi pada antisera A dan B : golongan
darah AB.
d) Apabila tidak terjadi aglutinasi pada antisera A dan B :
golongan darah O.
F. PEMERIKSAAN PARASITOLOGI
a. Pemeriksaan DDR
1. Metode : imunokromatografi
2. Prinsip :
Dengan meneteskan darah pada strip, dengan penambahan
10 menit.
d) Amati terbentuknya garis warna pada garis tes (T) dan garis
Kontrol (C).
5. Pembacaan hasil :
a) Positive :
Terbentuk 2 garis berwarna merah pada garis tes dan
control.
b) Negative :
Terbentuk 1 garis berwarna pada garis control.
c) Invalid :
Tidak terbentuk garis berwarna merah pada garis control.
29
b. Pemeriksaan Malaria Dengan Apusan:
1. Prinsip :
Setetes darah diwarnai dengan larutan giemsa.
2. Alat dan bahan :
- Objek glass
- Mikroskop
- Lancet
- Pipet tetes
- Sampel darah
- Oil emersi
- Larutan giemsa
3. Cara kerja :
a) Setetes darah diletakkan diatas objek glass, diameter
30
- Pipet tetes
- Rak pewarnaan
4. Cara kerja
a) Preparat yang sudah difiksasi diletakkan diatas rak pewarnaan.
b) Dituang larutan carbon fuchsin sampai menutupi semua
permukaan.
c) Dipanaskan dengan lampu spritus dari bawah sampai
Aquadest.
g) Keringkan dan periksa dibawah mikroskop dengan
pembesaran 100x.
5. Pembacaan
a) Untuk BTA Mycobacterium Tuberculosis
( - ) Tidak ditemukan atau hanya 1 – 3 BTA dalam 100 LP.
( + ) Ditemukan antara 4 – 9 BTA dalam 100 LP.
( ++ ) Ditemukan 1 – 10 BTA dalam tiap LP.
( +++ ) Ditemukan > 10 BTA dalam tiap LP.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai memiliki peralatan yang
31
Pemeriksaan Glukosa
Pemeriksaan Cholesterol, HDL dan LDL Cholesterol
Pemeriksaan Asam Urat
Pemeriksaan Ureum dan Creatinin
Pemeriksaan SGOT
Pemeriksaan SGPT
Pemeriksaan Trigliserida
Pemeriksaan Total Protein
Pemeriksaan Albumin
Pemeriksaan Bilirubin ( Bilirubin Total dan Bilirubin direct)
2. Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Leukosit
Pemeriksaan trombosit
Pemeriksaan Eritrosit
Pemeriksaan LED
Pemeriksaan CT/BT
Pemeriksaan Hematokrit
Pemeriksan Hb
3. Pemeriksaan Imuno Serologi
Pemeriksaan HbsAg
Pemeriksaan Widal
Pemeriksaan HCG
Pemeriksaan Narkoba
4. Pemeriksaan Parasitologi
Pemeriksaan Parasit Malaria
5. Pemeriksaan Urinalisis
Pemeriksaan Glukosa (Reduksi) Urine
Pemeriksaan Albumin
Pemeriksaan Bilirubin
Pemeriksaan urobilin
Pemeriksaan pH Urin
Pemeriksaan Leukosit
Pemeriksaan Nitrit
Pemeriksaan Blood
Pemeriksaan Keton
Pemeriksaan Sediment
B. Saran
1. Kami berharap kepada pihak rumah sakit, agar sekiranya dapat
berikutnya.
32
2. Meningkatkan pelayanan rumah sakit, khususnya laboraturium,
33
BAB I
34
PENDAHULUAN
Indonesia.
b. Misi
1) Meningkatkan sarana dan prasarana
2) Meningkatkan profesionalisme SDM dalam pelaksanaan
secara berkelanjutan.
3) Mengembangkan jenis lanyanan dan mutu pelanyanan
kesehatan.
4) Meningkatkan system informasi dan menejemen puskesmas
5) Mengembangkan kemitraan
6) Meningkatkan upanya kemandirian masyarakat.
a. sarana.
lengkapi oleh:
1) Ambulance
2) Mushollah
b. Prasarana
35
1) Pelayanan medik
Laboaratorium
Instalasi Farmasi
3) Pelayanan Penunjang
a. Instalasi Dapur
orang tenaga laboratorium yang bekerja dari jam 08.00 – 14.00 WITA.
1. Ruangan Tunggu
2. Ruangan Admistrasi
3. Ruangan Pengambilaan Sampling
4. Ruangan Kerja
5. Kamar Mandi
1. Mikroskop listrik
2. Centrifuge
3. Alat - alat Gelas
4. Kulkas
5. Dan lain – lain
36
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
BARA-BARAYA MAKASSAR
KEPALA PUSKESMAS
Dra.Hj.A.A.EMMIWATY.K
KEPALA TATA USAHA
Dra.Hj.A.A.EMMIWATY.K
37
BAB II
PROSEDUR PEMERIKSAAN
A. PENGAMBILAN SAMPEL
1. Sampel darah
pasien.
B. PROSEDUR KERJA
1. Pemeriksaan Hematologi
38
diukur dengan membandingkan warna yang
sama pada warna standar.
Standar Hb
Slang Pengisap
Pipet Hb
Batang Pengaduk
Tissue
Pipet Tetes
Tabung Hb
Hcl 0.1 N
Lanset
Darah kapiler
Aquadest
Cara Kerja :
39
Tambahkan aquadest tetes demi tetes sambil diaduk
hingga warnanya sama dengan warna standar.
Amati hasil dan baca pada miniskus bawah.
Nilai Normal :
b. Pemeriksaan Trombosit
40
Setelah itu masukan kamar hitung ke dalam cawan
yang berisi tissue yang sudah dibasahi dengan
aquades,biarkan selama 5 – 10 menit.
Periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 40x
Laporkan hasilnya ( N x 1300 )
Faktor pengenceran :
PxLxT =
Faktor perkalian =
2. Pemeriksaan Imunoserologi
a. Pemeriksaan Widal
41
Pipet
Tissue
Slide
Tabung reaksi
Cara Kerja :
Pipet tes
Tabung reaksi
Urin
Cara kerja :
Masukan urin ke dalam botol yang bersih.
Celupkan pipet tes kedalam urin tersebut,biarkan
selama beberapa menit.
Baca hasilnya.
42
Pembacaan hasil :
Positif ( + ) : terdapat dua garis pada area control
dan tes
Negatif ( - ) : terdapat satu garis pada area control
Slide
Darah
Antisera A dan B
Cara kerja :
Teteskan antisera A dan B sebanyak 1 tetes pada
masing-masing plate
Tambahkan darah sebanyak 1 tetes, homogenkan
kemudian lihat ada tidaknya aglutinasi
Cara pelaporan :
- Golongan darah A : terjadi aglutinasi pada antisera A
- Golongan darah B : terjadi agutinasi pada antsera B
- Golongan darah AB : terjadi aglutinasi pada antisera A
dan B
- Golongan darah O :tidak terjadi aglutinasi pada
kedua antisera.
3. Pemeriksaan Urine
a. Pemeriksaan Glukosa /Reduksi
Tujuan : Untuk mengetahui adanya glukosa pada urin
Alat dan Bahan :
Tabung reaksi
Pipet tetes
Pipet ukur
Api bunsen
Penjepit
43
Urine
Larutan Benedic
Cara kerja :
Masukan 5 ml larutan Benedic dalam tabung
reaksi.
Tambahkan 5 tetes urin ke dalam tabung,
angkat.
Diamkan, dan baca hasilnya.
Pembacaan Hasil :
Biru jernih : Negatif
Hijau kekuning-kuningan : Positif 1+
Kuning keruh : Positif 2 ++
Jingga/warna lumpur keruh : Positif 3 +++
Merah keruh : Positif 4 ++++
b. Pemeriksaan protein
Tujuan : Untuk mengetahui adanya protein dalam
urin.
Alat dan bahan:
Tabung reaksi
Pipet
Asam sulfosalisilat 20%
Urine
Cara kerja :
Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
Pipet 2 ml urine masukan kedalam tabung reaksi.
Tambahkan 8 tetes asam sulfosalisilat 20%, kocok
Lihat ada kekeruhan atau tidak.
Pembacaan hasil :
Positif : terjadi kekeruhan
Negatif : tidak terjadi kekeruhan (jernih)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
PKMD merupakan salah satu mata kuliah D-III analis
44
& PKL 6 SKS. Kesempatan tersebut memberikan kesempatan
melakukan PKMD.
Semakin banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh
puskesmas.
45
Daftar Gambar
46
Gambar Alat Kimia Klinik Biosystem
Gambar Oven
47
Gambar Clinipet
48