Kasus Anestesi Ujian Tika
Kasus Anestesi Ujian Tika
PEMBIMBING :
dr. Damai Suri, Sp.An
Disusun Oleh :
Nurtika, S.Ked
J510170032
LAPORAN KASUS
ROI DENGAN GENERAL ANESTESI METODE FACE MASK PADA UNION
FRAKTUR ULNA DEXTRA LAKI-LAKI 39 TAHUN
DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR
Diajukan Oleh :
Nurtika, S.Ked
J510180032
Telah disetujui dan disahkan oleh bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari ................, ......................... 2018
Pembimbing :
dr. Damai Suri, Sp.An (............................)
Dipresentasikan dihadapan :
dr. Damai Suri, Sp.An (.............................)
STATUS PASIEN
A. Identitas
Nama Lengkap : Bp. Q
No. RM : 451xxx
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 47 tahun
Alamat : Dalemrejo, Kebakkramat
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
Tanggal MRS : 21 November 2018
Diagnosis : Union Fraktur Ulna Dextra
Dokter Anestesi : dr. Damai Suri, Sp.An
Dokter Bedah : dr. Bunarwan, Sp.OT
B. Anamnesis
Anamnesis diperoleh dari pasien (autoanamnesis).
1. Keluhan Utama
Ingin Melepas Pen
6. Riwayat Habituasi
Pasien mengaku tidak merokok dan mengonsumsi alkohol.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Status Generalisata
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran / GCS : Compos Mentis / E4V5M6 (15)
c. Berat Badan (BB) : 56 kg
d. Vital Sign
1) Tekanan Darah : 110/80 mmHg
2) Frekuensi Nafas : 20 x / menit
3) Frekuensi Nadi : 82 x / menit
4) Suhu : 36,4 oC
e. Kepala
1) Bentuk : Normosefal
2) Wajah : Simetris
3) Rambut : Hitam keabuan, lebat, tidak mudah rontok
4) Mata : Konjungtiva anesmis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
bulat isokor, reflek cahaya langsung (+/+), tidak
langsung (+/+), oedem palpebra (-/-)
5) Hidung : Deviasi septum (-), epistaksis (-/-), sekret (-/-), PCH (-)
6) Telinga : Aurikula normal, MAE lapang, MT dalam batas normal
7) Mulut : Simetris, lidah simetris, tidak kotor; sianosis (-), faring
Dalam batas normal
f. Leher
1) Trakea di tengah, tidak tampak pembesaran, kuduk kaku (-)
2) JVP : Dalam batas normal
3) KGB : Tidak teraba
4) Tiroid : Tidak ada pembesaran
g. Thoraks
1) Inspeksi : Bentuk normal, gerak simetris, jejas (-), massa (-),
retraksi intercostal (-/-)
2) Palpasi : Nyeri tekan (-/-), krepitasi (-/-), VF kanan = kiri
3) Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
4) Auskultasi : VBS (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), Wh (-/-)
BJ I-II murni, reguler, gallop (-), murmur (-)
h. Abdomen
1) Inspeksi : Cembung, jejas (-), massa (-)
2) Auskultasi : BU (+) normal
3) Palpasi : Supel, NT (-), NL (-), DM (-), hepar tt, lien tt
4) Perkusi : Timpani
i. Ekstremitas
1) CRT < 2 detik
2) Oedem pretibial (-/-)
3) Sianosis (-/-)
4) Nyeri (-/-)
h. Genitalia
Darah (-)
2. Status Generalis
Pemeriksaan/Regio Regio Ulna Dextra
Kesan
Terpasang fiksasi internal densitas logam di 1/3 proksimal ulna
Fiksasi internal tampak patah dibagian pertengahan dengan aligment kurang
Tidak tampak reaksi logam
grs lucent dari fractur (+)
callus (-)
Rontgen Thorak
Kesan :
Gambaran cor dalam batas normal
Gambaran patu-paru tidak tampak kelainan
3. Pemeriksaan EKG
Kesan :
Normo sinus rhytm.
E. Diagnosis Kerja
Union Fraktur Ulna Dextra
F. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan
a. Inf. RL 30 tpm
b. Inj. Ceftriaxone 1 gr / 12 jam
c. Inj. Santagesik 1amp/8 jam
d. Inj. Ketorolac 1gr / 8jam
3. Penatalaksanaan Operatif
ROI dengan general anestesi metode face mask. Pasien diharuskan puasa
≥ 8 jam sebelumnya.
G. Konsul Anestesi
Seorang laki-laki usia 39 tahun dengan diagnosis kerja Union Fraktur Ulna
Dextra yang akan dilakukan ROI (Remove of Inplate) . Hasil laboratorium, foto
rontgen dan vital sign terlampir.
1. Kegawatan Bedah : (-)
2. Derajat ASA : II (Pasien dengan penyakit sistemik ringan
sampai sedang)
3. Rencana Tindakan Anastesi : General Anastesi Metode Face Mask
H. Rencana Anestesi
1. Persiapan Operasi
a. Persetujuan operasi tertulis (+)
b. Puasa ≥ 8 jam
2. Tanggal Operasi : 22 November 2018
3. Mulai Operasi : 09.55 WIB
4. Selesai Operasi : 11.00 WIB
5. Lama Operasi : 75 menit
6. Diagnosa Pra Bedah : Union Fraktur Ulna dextra
7. Tindakan Operasi : ROI ( Remove of Inplate)
8. Ahli Bedah : dr. Bunarwan, Sp.OT
9. Ahli Anestesi : dr. Damai Suri, Sp.An
10. Jenis Anestesi : General Anestesi Metode Face Mask
11. Premedikasi : Granisetron, Fentanyl, Midazolam
12. Induksi : Propofol
13. Maintenance : O2, N2 O, isovofluran
14. Respirasi : Pernapasan spontan
15. Posisi : Supine
16. Cairan
a. Pra Operatif : Ringer Laktat 500 cc
b. Durante Operatif : Tutofusin 500 cc
17. Monitoring : Tanda vital selama operasi tiap 5 menit, kedalaman
anestesi, cairan, perdarahan
18. Perawatan pasca anestesi di ruaag pulih sadar / ruang pindah / recovery room
J. Tatalaksana Anestesi
1. Di Ruang Persiapan
a. Cek persetujuan operasi dan identitas penderita
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital
c. Lama puasa ≥ 8 jam
d. Cek obat dan alat anestesi
e. Posisi terlentang (Supine)
f. Infus RL 30 tpm
2. Di Ruang Operasi
a. Jam 09.00 pasien masuk kamar operasi, manset dan monitor dipasang, TD :
120/70 mmHg, HR : 80 x / menit, SaO2 : 99% , O2, N2O, dan agent
(Isofluran) sudah disiapkan. Obat premedikasi dimasukan melalui IV line.
1) Fentanyl inj. 50 µg/ml (2 ml)
2) Granisetron inj. 1 mg/ml (4 ml)
3) Midazolam 5 mg/ml (5 ml)
b. Jam 09.55 dilakukan induksi dengan Propofol 100 mg, segera periksa refleks
bulu mata jika sudah tidak terdapat refleks kepala diekstensikan, face mask
diposisikan dengan benar pada wajah pasien dengan O2 6 L / menit. Setelah
terpasang baik dihubungkan dengan mesin anestesi untuk mengalirkan N2O
dan O2. N2O mulai diberikan 3 L dengan O2 3 L / menit untuk
memperdalamkan anestesi, bersamaan dengan ini Isofluran dibuka sampai
2%.
c. Jam 10.05 operasi dimulai dan tanda vital serta saturasi oksigen dimonitor
tiap 5 menit.
d. Jam 10.30 infus RL diganti Tutofusin 30 tpm.
e. Jam 11.00 operasi selesai.
f. Setelah operasi selesai agent, N2O, dan O2 kita tutup (matikan). Kepala tetap
di ekstensikan dan pemberian oksigen recovery sampai pasien akan
dipindahkan dari meja operasi ke tempat tidur pasien.
g. Setelah itu pasien dibawa ke ruang pemulihan (recovery room).
3. Recovery Room
Pasien sampai Ruang RR pukul 11.05 dalam posisi supine (terlentang)
dengan kepala ekstensi, pasien dalam keadaan belum sadar dan segera diberikan
O2 3 L / menit lewat nasal. Monitoring tanda vital TD : 110/80 mmHg, Nadi : 86 x
/ menit, RR : 20 x / menit. Jam 11.30 pasien sadar penuh dan dipindah ke bangsal.
ALDRETE SCORE
Pasien dapat keluar dari RR apabila sudah mencapai skor Aldrete > 7 (Tujuh).
TANDA KRITERIA SCORE
I. Post Operasi
Diagnosa Post Operasi :
Post ROI a/i Union Fraktur Ulna Dextra