Anda di halaman 1dari 6

TTIIN

NJJA
AUUA
ANN PPU
USSTTA
AKKA
A

MENETAPKAN PERMASALAHAN
PENELITIAN KESEHATAN MASYARAKAT

Surya Utama
Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat - USU

ABSTRACT
Based on the scope, the public health problem consists of micro and macro cases; and
based on its existence, public health problem consist of real and latent cases. Therefore,
the public health research has wide locus and focus, which started from the micro to the
macro problems; or started from real to latent problems. The health problem based on
the existence and the scope is the problem source and the public health research problem,
in which the arrangement of the problem can be obtained from many resources such as:
literature research, seminars, other scientific research, assignment reports, personal and
groups experiences. Steps used to determine the problem, the research problem, and the
problem of public health research start from finding real problem in locus and focus of
health research, and in literature research, then the formulation of research problem,
finally determinate the research problem. Basically, the main problem of the scientific
research is the result of limiting public health research problem which becomes the direct
focus of scientific research. The conditions applied to obtain a valid public health
research problem are: objective, subjective consideration, and its genuity.

Key Word: Masalah dan Permasalahan Penelitian Kesehatan Masyarakat

PENDAHULUAN Fenomena di atas, disebabkan oleh


Kegiatan penelitian merupakan kebutuhan banyak faktor, di antaranya adalah kelemahan
dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dalam mengidentifikasi dan menetapkan
dan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan masalah kesehatan masyarakat, serta masalah
dalam upaya mencari solusi atas masalah yang penelitian dan permasalahan penelitian
terjadi dalam berbagai bidang kehidupan, di kesehatan masyarakat.
antaranya dalam bidang kesehatan masyarakat. Karya ilmiah ini memaparkan tentang
Penelitian kesehatan masyarakat, telah pengertian Masalah dalam Penelitian Kesehatan
berkembang pesat yang secara umum ditujukan Masyarakat, dan langka-langkah praktis
untuk pengembangan ilmu, pemecahan masalah menetapkan masalah penelitian dan
praktis, atau kombinasi keduanya, yang permasalahan penelitian kesehatan masyarakat.
dipraktikkan oleh perorangan, kelompok
maupun kelembagaan. Namun demikian, MASALAH DALAM PENELITIAN
penggunaan penelitian yang berkembang pesat KESEHATAN MASYARAKAT
ini, adakalanya tidak didasarkan pada Masalah, adalah satu kata yang sangat
kemampuan yang memadai, yang menyebabkan akrab dalam kehidupan manusia, dan biasanya
hasil penelitian tersebut tidak dapat memberi digunakan sebagai identitas pada sesuatu,
kontribusi yang maksimal dalam pengembangan fenomena, kejadian, atau peristiwa yang
ilmu maupun pemecahan masalah prkatis di dipandang (pertimbangan akal atau perasaan
bidang kesehatan masyarakat. manusia) tidak cocok, tidak menyenangkan,
tidak perlu ada, atau tidak perlu terjadi.

216
Masalah, umumnya diartikan sebagai dapat dikelompokkan menjadi 3 hal utama, yaitu
kesenjangan harapan dengan capaian atau untuk menemukan, membuktikan, dan
kesenjangan antara apa yang seharus ada dengan mengembangkan pengetahuan tertentu. Sesuai 3
yang ada dalam kenyataan. Kamus Besar Bahasa hal ini, maka implikasi dari hasil penelitian akan
Indonesia atau KBBI (1991) mendefinisikan dapat digunakan untuk memahami,
Masalah, yaitu: sesuatu yang harus dipecahkan memecahkan, dan mengantisipasi masalah
atau diselesaikan. (Sugiyono, 1998).
Secara umum, sesuatu yang dikategorikan Penelitian hakikatnya dimulai dari hasrat
sebagai masalah oleh individu atau kelompok keingintahuan manusia yang dinyatakan dalam
orang, dapat saja tidak menjadi masalah pada bentuk pertanyaan atau pernyataan dan lazim
individu atau kelompok lainnya. Hal ini disebut permasalahan (masalah yang ditetapkan
disebabkan oleh tingkat ukuran tentang sesuatu untuk diteliti). Setiap pertanyaan diperlukan
yang dianggap masalah, sangat tergantung pada jawaban atau pemecahannya, sehingga manusia
situasi individu atau kelompok orang tersebut. akan mendapatkan pengetahuan baru yang
Dengan kata lain, sesuatu itu dianggap masalah dianggap benar. Pengetahuan baru yang
tergantung pada tingkat ukuran kesenjangan atau dianggap benar (hasil penelitian), adalah apa
ketidaksesuaian yang terjadi berdasarkan yang bisa diterima akal berdasarkan fakta
pemikiran atau perasaan individu atau kelompok empirik, maka pencarian pengetahuan yang
itu sendiri. benar haruslah berlangsung menurut
Makna masalah yang diuraikan di atas prosedur/hukum yang menjadi kaidah
menjadi dasar munculnya penggunaan kata bekerjanya akal, yaitu logika. Aplikasi logika
konsep “Masalah Penelitian”. Namun demikian, disebut penalaran (cara berpikir logis/sesuai
menetapkan sesuatu sebagai masalah penelitian, jangkauan pemikiran).
tidak sesederhana atau tidak sama dengan Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa
menentukan sesuatu sebagai masalah dalam penelitian diawali oleh eksistensi sesuatu yang
pengertian umum seperti contoh uraian di atas, dinyatakan sebagai masalah. Artinya, tidak akan
sebab kata masalah telah disatukan dengan kata ada penelitian jika tidak ada masalah yang ingin
penelitian, yang melahirkan kata konsep dipecahkan.
“Masalah Penelitian”. Kehidupan manusia dilingkupi oleh
Penelitian berasal dari kata dasar teliti berbagai masalah yang kompleks yang
yang artinya cermat, seksama, atau hati–hati. seluruhnya atau sebagian besar saling terkait
Penelitian adalah suatu kegiatan pengumpulan, bagai lingkaran mata rantai. Berdasarkan
pengolahan, analisis, dan penyajian data yang perkembangan ilmu pengetahuan, lingkaran
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk masalah tersebut dapat dikelompokkan dan
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu diberi identitas atau nama, sehingga manusia
hipotesis untuk mengembangkan prinsip umum dapat menyebutkan satu masalah dan masalah
(KBBI,1991). lainnya berdasarkan identitasnya, seperti
Pengertian penelitian di atas mengandung masalah ekonomi, pendidikan, politik, hukum,
3 nilai dasar, yaitu: (1) Ada sesuatu yang dinilai keagamaan, budaya, kesehatan, dan lain-lain.
sebagai masalah untuk diteliti; (2) Dilakukan Fenomena ini menegaskan bahwa masalah
kegiatan yang sistematis dan objektif untuk kehidupan manusia telah dibagi atau
menghimpun, mengolah, menganalisis, dan dikelompokkan menjadi lokus dan fokus
menyajikan data; dan (3) kegiatan tersebut penelitian sesuai bidang ilmu pengetahuan.
ditujukan untuk memecahkan masalah baik yang Penelitian kesehatan memfokuskan
bersifat terapan atau keilmuan. kegiatannya pada berbagai masalah yang timbul
Penelitian ilmiah adalah penyelidikan di bidang kesehatan/kedokteran dan sistem
yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis kesehatan. Kesehatan itu sendiri terdiri dari 2
tentang berbagai fenomena alami, dengan sub-bidang, yaitu: (1) Kesehatan individu yang
dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis berorientasi klinis/pengobatan, yang lazim
tentang hubungan yang dikira terdapat antara disebut kedokteran; dan (2) Kesehatan
berbagai fenomena itu (Kerlinger, 1990). kelompok atau masyarakat yang bersifat
Kegiatan penelitian dilakukan dengan pencegahan, lazim disebut kesehatan masyarakat
tujuan tertentu, dan pada umumnya tujuan itu atau public health (Notoatmojo, 2002).

Menetapkan Permasalahan Penelitian Kesehatan Masyarakat (216-222) 217


Surya Utama
Eksistensi kompleksitas masalah Berdasarkan pendapat ahli (seperti Fisher
kesehatan yang seiring dengan berkembangnya dkk. ,2001; Bailey, 1987; Eppen dan Gulud,
rumpun ilmu kesehatan, telah menjadikan 2 sub- 1979), dapat dirumuskan 2 kategori masalah
bidang kesehatan, memilikki komponen masalah kesehatan berdasarkan pendekatan eksistensi
yang banyak dan berbeda, dengan masalah, yaitu: (1) Real Health Problem, yaitu
pemecahannya membutuhkan pendekatan ilmu masalah kesehatan yang nyata, diakui, relatif
tersendiri dan juga gabungan pendekatan terukur, dan dalam praktik biasanya menjadi
bebeberapa ilmu. objek untuk dipecahkan, seperti berbagai jenis
Sebagai contoh, pada bidang kesehatan penyakit, gizi buruk bumil dan balita, dan
masyarakat, masalah yang timbul telah keterbatasan sumberdaya kesehatan; dan (2)
dipecah/dibagi menjadi banyak komponen Latent Health Problem, yaitu masalah kesehatan
masalah kesehatan masyarakat (seperti beragam yang masih relatif tersembunyi dan belum
jenis penyakit, perilaku kesehatan, kesehatan diketahui tetapi diakui keberadaannya, sebagian
lingkungan, kesehatan kerja, administrasi dan masalahnya sudah agak teridentifikasi tetapi
kebijakan kesehatan, gizi, pembiayaan belum sepenuhnya dapat diperkirakan. Masalah
kesehatan, dll). Selanjutnya, komponen masalah latent ini lazimnya muncul pada pemikiran
tersebut “ditetapkan” sebagai lokus dan fokus bahwa “ada sesuatu atau faktor X yang
penelitian dari rumpun IKM, seperti ilmu gizi, diperkirakan/diasumsikan menjadi penyebab
epidemiologi, administrasi dan kebijakan terjadinya Y; namun fakta atau informasinya
kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan belum dapat diperoleh atau belum diakui secara
kerja, serta pendidikan dan perilaku kesehatan. ilmiah.
Penelitian kesehatan dapat diartikan Penelitian kesehatan yang bersifat
sebagai suatu upaya untuk memahami ragam komprehensif dan mendalam, umumnya
permasalahan yang dihadapi dalam bidang memfokuskan kegiatan pada pencarian dan
kesehatan, baik kuratif/klinis maupun pemecahan masalah latent yang terkait dengan
preventif/kesehatan masyarakat, serta ragam real; atau cakupan masalah mikro dan makro.
masalah yang berkaitan dengannya; dengan Dengan demikian, sesuatu yang dinyatakan
mencari bukti yang muncul, dan dilakukan sebagai masalah dalam penelitian kesehatan
melalui langkah-langkah tertentu yang bersifat masyarakat, mempunyai lokus dan fokus yang
ilmiah, sistematis, dan logis (Notoatmojo, 2002). cukup luas, yang bermula dari “masalah dirinya
Berdasarkan pendapat Notoatmojo (2002) sendiri” sampai pada “masalah lain” yang
dapat dirumuskan 2 kategori cakupan masalah berkaitan dengan masalah dirinya sendiri.
kesmas, yaitu: (1) Masalah kesehatan mikro,
yang terfokus pada masalah kesehatan itu MENETAPKAN MASALAH PENELITIAN
sendiri, seperti masalah gizi adalah kekurangan & PERMASALAHAN PENELITIAN
atau kelebihan zat-zat makanan dalam tubuh; Masalah kesehatan masyarakat dengan
dan (2) Masalah kesehatan makro, yang terfokus lokus dan fokus sangat luas yang menjadi dasar
pada masalah kesehatan dan yang terkait terbentuknya mata rantai masalah, merupakan
dengannya, seperti masalah gizi terkait dengan sumber masalah penelitian dan permasalahan
ekonomi, perilaku, tradisi, pelayanan kesehatan, penelitian kesehatan masyarakat; dengan
distribusi bahan pangan, dll. rangkaian masalah tersebut dapat saja diperoleh
Masalah kesehatan makro, secara dari berbagai sumber seperti eksplorasi literatur,
langsung menjadi dasar munculnya mata rantai seminar dan kegiatan ilmiah lainnya, laporan
(kompleksitas) masalah kesmas; dan kerja, pengalaman pribadi atau kelompok,
penggunaan beragam disiplin ilmu diluar bahkan firasat juga dapat dijadikan sebagai
kesmas sebagai upaya untuk memecahkan sumber masalah penelitian.
masalah tersebut.

Masalah Kesehatan Masyarakat: Real, Masalah Permasalahan


Latent, Mikro, Makro Penelitian Penelitian

218 Menetapkan Permasalahan Penelitian Kesehatan Masyarakat (216-222)


Surya Utama
Misalnya dalam bidang Administrasi dan Informasi Kesehatan dengan jaringan provinsi
Kebijakan Kesehatan (AKK), seluruh dengan kabupaten/kota, (4) sistem pembiayaan
sumberdaya kesehatan (SDM, uang, metode, berdasar kemandirian pemerintah
teknologi, perbekalan, pasar) yang terkait kabupaten/kota, masyarakat dan swasta, (5)
dengan seluruh komponen fungsi manajemen Sistem pengembangan SDM, (6) Sistem
(seperti perencanaan, pengorganisasian, Kesehatan Daerah, (7) Sistem akuntabilitas
penggerakan, pengontrolan, penganggaran, dll) publik, (8) Keterbatasan perbekalan kesehatan,
dapat menciptakan begitu banyak masalah (9) meningkatnya kasus beberapa jenis penyakit
administrasi dan Kebijakan Kesehatan; yang infeksi dan non infeksi, (10) Mutu pelayanan
selanjutnya dapat menjadi masalah penelitian kesehatan dan akses pelayanan kesehatan ke
AKK. Secara empiris dan teoritis, komponen sarana kesehatan, dan (11) Admnistrasi
masalah AKK ini dapat dikategorikan sebagai kesehatan.
masalah real, latent, mikro, atau makro. Sebagai Berdasarkan pengalaman penulis, dalam
contoh, cakupan program KIA sebesar 65% bidang penelitian kesehatan masyarakat,
dapat dinyatakan sebagai masalah real, jika khususnya AKK, dapat dirumuskan beberapa
target yang ditetapkan sebasar 90%. Faktor yang cara untuk menetapkan masalah, masalah
diasumsikan sebagai penyebab (hasil studi penelitian, dan permasalahan penelitian (untuk
kepustakaan dan penjajakan) rendahnya cakupan keperluan ilmiah maupun praktis), adalah:
program KIA dapat dikategorikan sebagai
masalah laten (sebelum dibuktikan melalui 4. Menemukan Masalah Nyata AKK pada
analisis). Lokus Penelitian AKK.
Sedemikian banyaknya masalah Masalah nyata AKK adalah seluruh
kesehatan masyarakat, maka sebelum fenomena AKK yang secara formal pada
menetapkan permasalahan penelitian, perlu lokusnnya dinyatakan sebagai masalah AKK.
dilakukan kegiatan penetapan masalah Lokus (tempat berpijak atau tempat kedudukan)
penelitian. Penelitian AKK, antara lain: (a)
Penetapan masalah penelitian sebenarnya Organisasi/sarana kesehatan yang
adalah kegiatan identifikasi dan memilih aspek diselenggarakan pemerintah, swasta, atau
apa saja dari beragam masalah kesmas, yang masyarakat, seperti Depkes, Dinkes, Puskesmas,
dapat dikategorikan sebagai masalah penelitian RS, Praktek Dokter, Pratek Bidan, Toko Obat,
kesmas. Beberapa alasan pentingnya penetapan Apotik, Pedagang farmasi, Pabrik Obat,
masalah penelitian kesmas, adalah: (1) tidak Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kes,
semua masalah nyata kesmas (real problem) Organisasi JPKM, Posyandu, dan sarana
sesuai cakupan mikro atau makro, secara kesehalan lainnya; (b) organisasi non kesehatan
otomatis menjadi masalah penelitian kesmas, (2) yang memilikki unit atau bagian yang mengurus
setiap masalah kesmas yang awalnya ditetapkan kesehatan, seperti bank, lembaga legislative,
menjadi masalah penelitian kesmas (seperti industri, LSM, dll; dan (c) Aktifitas masyarakat
latent problem) sesuai cakupan mikro atau dalam bidang kesmas, yang dapat dikenali
makro, tidak secara otomatis menjadi masalah sebagai bagian dari focus penelitian AKK.
kesmas, dan (3) Peran minimal masalah nyata Kegiatan ini sering disebut dengan “Penjajakan
kesmas (real problem) adalah sebagai “pintu Lapangan atau Survei Pendahuluan”.
masuk” untuk mendapatkan masalah penelitian Kunjungan pada lokus AKK harus
kesmas. menemukan masalah nyata yang bersifat formal
Berdasarkan evaluasi (Utama, tertulis. Selanjutnya (yang terbaik) kegiatan
2004/2005), terhadap pelaksanaan pembangunan dilanjutkan untuk menghimpun data dan
kesehatan berlandaskan desentralisasi kesehatan, informasi tambahan yang berasal Key Person
di Provinsi Sumatera Utara, tahun 1999 sampai dari Stakeholders pada lokus AKK. Kegiatan ini
2004, dapat diperkirakan masalah kesehatan terutama ditujukan untuk 2 hal, yaitu: (a)
masyarakat (kategori masalah mikro dan makro, Meningkatkan kepastian bahwa bahwa masalah
serta masalah real dan latent), di antaranya: (1) nyata yang bersifat formal tertulis itu memang
Derajat/status kesehatan, (2) Kebijakan Publik benar-benar masalah nyata, dan (b) menemukan
sebagai dasar pelaksanaan desentralisasi berbagai informasi yang digunakan sebagai
kesehatan, (3) Sistem data base dan Sistem dasar perkiraan awal adanya masalah laten yang

Menetapkan Permasalahan Penelitian Kesehatan Masyarakat (216-222) 219


Surya Utama
terkait dengan masalah nyata. Informasi dinyatakan sebagai masalah penelitian.
tambahan ini dapat diperoleh melalui kegiatan Pandangan ini muncul berdasarkan
(antara lain) penemuan dokumen pendukung, pemikiran bahwa pada fase penetapan
wawancara atau diskusi, percakapan biasa, dan permasalahan penelitian, kegiatannya
pengamatan. harus terkonsentrasi pada perumusan atau
penetapan masalah nyata dan masalah
2. Studi Kepustakaan. laten; sehingga perlu dihimpun sebanyak
Lakukan studi kepustakaan bersamaan mungkin ragam masalah nyata dan
(atau mendahului lebih baik lagi) dengan masalah laten.
kegiatan penemuan masalah AKK. Studi c). Langkah I maupun II adalah sama
kepustakaan harus dimanfaatkan untuk 2 hal, baiknya, pilihan terbaik tergantung pada
yaitu: (a) Memastikan “kembali” bahwa persyaratan kegiatan penelitian itu sendiri.
Masalah Nyata adalah memang benar-benar
masalah AKK; dan (b) Merumuskan ramalan, Permasalahan dalam Penelitian pada
kemungkinan, atau asumsi yang dapat dasarnya merupakan hasil upaya membatasi
dikategorikan sebagai Masalah Latent AKK. masalah penelitian kesmas yang akan menjadi
focus penelitian secara langsung atau secara
3. Penetapan Masalah Penelitian. langsung dijadikan masalah untuk diteliti.
Kegiatan pada lokus AKK dan studi Sebagai contoh, berdasarkan hasil
kepustakaan (no. 1 dan no. 2) harus dapat kegiatan no. 1, 2, dan 3 diperoleh masalah
menghasilkan gambaran konkrit dan benar penelitian, berupa: Rendahnya Cakupan
tentang masalah nyata AKK, dan memastikan Program KIA diperkirakan dipengaruhi atau
perkiraan atau asumsi masalah laten yang berhubungan dengan 50 faktor penyebab. Pada
diduga terkait dengan masalah nyata. Gambaran tingkat penelitian tertentu, jumlah factor
konkrit dan benar tentang masalah nyata AKK penyebab ini dinilai terlalu besar, sehingga
dan kepastian perkiraan atau asumsi masalah diperlukan pembatasan factor penyebab. Hasil
latent yang diduga terkait dengan masalah nyata, pembatasan yang dilakukan adalah: Rendahnya
dapat dikategorikan sebagai masalah penelitian Cakupan Program KIA diperkirakan
AKK. dipengaruhi atau berhubungan dengan 5 faktor
penyebab. Hasil pembatasan ini sudah dapat
4. Penetapan Permasalahan penelitian. diolah menjadi Permasalahan Penelitian.
Seluruh atau sebagian fenomena AKK Banyak hal yang perlu dipertimbangan
yang sudah dikategorikan sebagai masalah untuk mendapatkan permasalahan penelitian
penelitian AKK dapat menjadi permasalahan kesmas yang baik, antara lain:
penelitian. Mengenai masalah penelitian AKK 1. Pertimbangan Objektif, yaitu terkait
bila dikaitkan dengan upaya menetapkan dengan tujuan atau kepentingan praktis,
permasalahan penelitian AKK, terdapat 3 ilmu, atau kombinasi praktis dan ilmu.
pandangan, yaitu: Kepentingan praktis adalah upaya
a). Menetapkan atau merumuskan 1 masalah memenuhi kebutuhan dari stakeholders
nyata AKK, dan menetapkan beragam yang berada pada lokus penelitian, untuk
masalah laten yang diperkirakan terkait mendapatkan solusi dari masalah yang
dengan masalah nyata; dan hasil ini dihadapi melalui jalur penelitian.
dinyatakan sebagai masalah penelitian. Kepentingan ilmu adalah untuk memenuhi
Pandangan ini muncul berdasarkan kebutuhaan pengembangan ilmu
pemikiran bahwa pada fase penetapan (memperkaya teori, konsep, variable,
permasalahan penelitian, sebaiknya hanya prinsip, indicator, asumsi, pengukuran, dan
terkonsentrasi pada perumusan atau aspek kelimuan lainnya) yang dilakukan
penetapan masalah laten. melalui penelitian.
b). Menetapkan atau merumuskan beragam 2. Pertimbangan Subjektif, yaitu segala
masalah nyata AKK, dan menetapkan sesuatu yang terkait dengan kemampuan
ragam masalah laten yang diperkirakan peneliti, seperti kemampuan ilmu,
terkait dengan masing-masing ragam pengalaman, waktu, keuangan, tenaga, dan
masalah nyata AKK; dan hasilnya

220 Menetapkan Permasalahan Penelitian Kesehatan Masyarakat (216-222)


Surya Utama
syarat yang ditetapkan oleh lembaga atau Latar belakang masalah merupakan dasar yang
pemesan. digunakan untuk menetapkan permasalahan
3. Keaslian. Permasalahan yang dipilih harus penelitian. Selanjutnya, permasalahan penelitian
orisinal yang benar-benar diarahkan untuk diuraikan pada sub Bab 1.2 Permasalahan.
kepentingan sesuai pertimbangan objektif, Lazimnya permasalahan diuraikan secara rinci,
sehingga sah dan terukur kontribusinya ringkas, bernas, lugas dan mematuhi tatacara
pada kepentingan praktis, ilmu, atau penulisan ilmiah. Permasalahan penelitian dapat
keduanya. ditulis dalam bentuk kalimat pertanyaan atau
dalam bentuk kalimat pernyataan.
Pertimbangan di atas harus diperhitungkan Perlu ditegaskan bahwa latar belakang
dengan sungguh-sungguh, sehingga peneliti masalah sesungguhnya tidak saja berperan
akan memperoleh permasalahan yang baik. sebagai dasar untuk menetapkan permasalahan
Dalam penulisan proposal atau hasil penelitian, tetapi juga menjadi dasar untuk
penelitian, maka masalah, masalah penelitian, semua rangkaian kegiatan penelitian, seperti
dan permasalahan penelitian kesehatan menetapkan tujuan, manfaat, kerangka konsep
masyarakat, lazim ditulis pada Bab I. penelitian, hipotesis, jenis penelitian, lokasi
Pendahuluan, dengan rincian: Sub Bab 1.1. penelitian, jadwal penelitian, metode
Latar Belakang Masalah; dan Sub Bab 1.2 pengumpulan data, populasi dan sampel,
Permasalahan (note: ada beberapa variasi lain, variabel-indikator-definisi operasional, tehnik
terutama penambahan sub bab). pengukuran, tehnik analisis, penulisan hasil dan
Lazimnya masalah kesehatan masyarakat pembahasan, penarikan kesimpulan dan saran,
dan masalah penelitian kesehatan masyarakat serta judul penelitian.
diuraikan pada Sub-bab 1.2 Latar belakang
Masalah. Dalam penulisan tersebut, terdapat 2 PENUTUP
peran masalah kesehatan masyarakat, yaitu: (1)
masalah kesehatan masyarakat langsung diolah Disarankan bahwa permasalahan penelitian
menjadi masalah penelitian, dan (2) masalah haruslah ditetapkan berdasarkan hasil kajian
kesehatan masyarakat digunakan sebagai “pintu yang bersifat komprehensif, sungguh-sungguh,
masuk” untuk memperoleh masalah penelitian dan mendalam. Permasalahan penelitian yang
kesehatan masyarakat. Latar Belakang Masalah ditetapkan “asal jadi” biasanya akan merusak
harus ditulis secara relatif ringkas, bernas (berisi rangkaian kegiatan penelitian, yang pada
penuh dan dapat dipercaya), lugas (apa adanya akhirnya tidak mampu mencapai tujuan objektif
atau tidak berbelit-belit), dan mematuhi tata cara (praktis atau keilmuan) penelitian.
penulisan ilmiah, seperti Tata Bahasa,
Pengutipan, dan ketentuan penulisan lainnya.
Gama University, Jogyakarta.
KEPUSTAKAAN KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka), 1991, Jakarta.
Bailey KD, 1987, Methods Of Social Research, Notoatmodjo S, 2002, Metodologi Penelitian
The Free Press, Collier Macmillan, Inc, Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Canada. Sugiyon, 1998, Metode Penelitian Administrasi,
Eppen GD dan Gould FJ, 1979, Quantitative Alfabeta, Bandung.
Concepots For Management, Prentice- Utama S, 2004/2005, Hasil Evaluasi Technical
Hall, Review Team PHP II, Provinsi Sumatera
Inc, Englewood Cliffs, New Jersey. Utara, Medan.
Fisher S, dkk, 2001, Mengelola Konflik,
Ketrampilan dan Strategi Untuk
Bertindak, Alih
Bahasa Karikasari SN, dkk, SMK
Grafika DEsa Putra, Jakarta.
Kerlinger FN, 1990, Asas – Asas Penelitian
Behavior, Penerjemah Simatupang LR,

Menetapkan Permasalahan Penelitian Kesehatan Masyarakat (216-222) 221


Surya Utama

Anda mungkin juga menyukai