Anda di halaman 1dari 8

ORAL PRESENTATION KEPERAWATAN

INTEGRASI PERAN PERAWAT DALAM


OPTIMALISASI PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur

PENGARUH FLAZLE TERHADAP PERILAKU KEBERSIHAN PERORANGAN ANAK USIA


SEKOLAH DASAR
Wahyu Hanung Prasetyo*, Ira Suarilah*, Iqlima Dwi Kurnia*
Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Kampus C Jl Mulyorejo Surabaya, Telp. 031 5913754
e-mail: iqlimaners@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: permainan FLAZLE adalah ide kreatif dari perawat yang menggabungkan dua pertandingan
teka-teki pendidikan dan kartu flash yang mengandung pelajaran kebersihan pribadi dan gambar untuk setiap
teka-teki dan flash card. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh FLAZLE terhadap perubahan
perilaku kebersihan perorangan anak usia sekolah dasar. Metode: desain penelitian ini quasy-eksperimental
pretest-posttest control group design. Variabel bebas dari studi ini FLAZLE. Variabel dependen adalah
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Populasi penelitian ini adalah anak kelas 5 SDN 01 Sumberputih 30
anak.. Teknik sampling yang digunakan purposif sampling terdiri 15 responden untuk kelompok perlakuan dan
15 responden untuk kelompok kontrol. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan observasi dengan nilai
signiifikansi 0,05, menggunakan uji Wilcoxon sighn rank test dan uji Mann Whitney U. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa FLAZLE berpengaruh positif dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan responden pada
kelompok perlakuan dengan p = 0,000, p = 0,034 dan p = 0,08 masing-masing. Pada kelompok kontrol tidak
menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik dengan p = 0.317, p = 1.000 dan p = 1.000. Analisis statistik
menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil posttest antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan p =
0,000 (pengetahuan), p = 0,015 (sikap), dan p = 0,02 (keterampilan personal hygiene). Diskusi: Disimpulkan
bahwa FLAZLE bisa meningkatkan tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa-siswi kelas 5 dalam
kebersihan pribadi
Keywords: kebersihan pribadi, FLAZLE, pengetahuan, sikap dan tindakan.

Abstrack
Introduction. FLAZLE game was a creative idea from nurses that combine two games : educational puzzle and
flash card which contain personal hygiene lesson and picture to each puzzle and flash card. This study aimed to
examine influence of FLAZLE in changed of 5th-grader student’s knowledge, attitude, and skills about personal
hygiene. Methods: this study was quasy–experimental used pretest-posttest control group design. The
independent variable of this strudy was FLAZLE. The dependen variables were knowledge, attitude, and skills.
The populations were 5th-grader-student’s at SDN 01 Sumberputih comprised 15 respondents for the treatment
group and 15 respondents for control group. Respondents were recruited randomly according to simple
purposive sampling. Data were collected used questionnaire and observation and than analyzed used
significance of <0,05 Wilcoxon sign rank test and Mann whitney U test. Result. Results showed that FLAZLE
effected positively in knowledge, attitude, and skills of respondents on the treatment group with p=0,000,
p=0,034 and p=0,08 respectively. Adversely, the level of knowledge, attitude, and skills of respondents on the
control group show no statistically significant result with p= 0,317, p=1,000 and p=1,000 respectively. The
statistical analysis showed that there were differences in posttest results betwen control group and treatment
group with p= 0.000 (knowledge), p=0,015 (attitude), and p=0,02 (skill in personal hygiene). Discusion. It was
concluded that FLAZLE could increased the level of knowledge, attitude and skill of 5th-grader-students’ in
personal hygiene.
Keywords: personal hygiene, FLAZLE, Knowledge, attitude, skill, students.

Seminar Nasional & Oral Presentation Keperawatan Brawijaya, Malang 17 Desember 2016 1
ORAL PRESENTATION KEPERAWATAN
INTEGRASI PERAN PERAWAT DALAM
OPTIMALISASI PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur

PENDAHULUAN METODE
Personal Hygiene adalah suatu cara Desain penelitian yang digunakan dalam
pemeliharaan kesehatan diri seseorang baik penelitian ini adalah quasy-eksperiment dengan
fisik maupun psikis yang bertujuan untuk rencana One Group Pre-test Post-test Design.
mencegah terjangkitnya penyakit serta Responden dalam penelitian ini adalah siswa
memperbaiki status kesehatan (Isro'in, et al., kelas 5 di SDN 01 Sumberputih yang berjumlah
2012). Beberapa hal yang harus diperhatikan 30 anak yang telah memenuhi kriteria yang
dalam upaya kebersihan diri bagi siswa antara telah ditetapkan oleh peneliti. Variabel
lain kebersihan kuku, kulit, rambut, telinga, independen adalah permainan FLAZLE dan
hidung, dan mata, serta kebersihan rongga variabel dependen adalah pengetahuan, sikap,
mulut dan gigi, kebersihan tangan melalui cuci dan tindakan kebersihan perorangan anak usia
tangan, kebersihan kaki dengan menggunakan sekolah. Pengukuran pengetahuan dan sikap
alas kaki, dan kebersihan serta kerapian pakaian menggunakan kuisioner dan tindakan
(Notoatmojo, 2010; Arifin, 2011). menggunakan lembar observasi yang diisi oleh
Data yang didapatkan dari wawancara orang tua. Hasil pengaruh permainan FLAZLE
kepada kepala sekolah di SDN 01 belum ada terhadap perilaku kebersihan perorangan anak
kebijakan yang menunjang kebersihan sekolah. usia sekolah dasar di analisis menggunakan uji
Hasil wawancara dan observasi yang dilakukan Wilcoxon sign rank test dan Mann whitney U
pada tanggal 02 April 2016 pada 148 siswa di test.
SDN 01 didapatkan, 63,5% siswa tidak
mengetahui cara cuci tangan yang benar, 45,9% HASIL PENELITIAN
siswa tidak mencuci tangan setelah bermain Perubahan pengetahuan responden sebelum
atau sebelum makan, 25% siswa memiliki kuku dan setelah diberikan pendidikan kesehatan
panjang dan hitam, 34,4% siswa menggosok dengan media FLAZLE
gigi kurang dari 2 kali yang menyebabkan
angka kesakitan di SDN 01 cukup tinggi. Hasil analisis Wilcoxon pada kelompok
Kebersihan perorangan harus dimulai perlakuan diperoleh nilai p = 0,000, sehingga p
sejak dini, sehingga anak akan terbiasa untuk < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan tingkat
melakukan tindakan kebersihan perorangan pengetahuan yang signifikan antara pretest dan
(Ardhiyarini, 2008). Hal ini jika tidak diatasi
posttest. Pada kelompok kontrol diperoleh p =
akan berdampak kepada perkembangan dan
pendidikan anak kedepannya yang terhambat 0,317 sehingga p > 0,05 yang artinya tidak ada
akibat ketertinggalan pelajaran saat mereka perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan
sakit (Prawitaningsih, 2015). saat pretest dan posttest.
Penggabungan dua permainan yakni
permainan flash card dan puzzle peneliti beri Perubahan sikap responden sebelum dan
nama FLAZLE. Permainan FLAZEL ini sesuai setelah diberikan pendidikan kesehatan
dengan usia tumbuh kembang anak usia sekolah dengan medi FLAZLE
khususnya anak usia 9-12 tahun atau anak kelas
4 – 6 SD, dikarenakan pada anak ini anak dapat Hasil analisis Wilcoxon pada kelompok
diberi stimulus untuk menggabungkan perlakuan diperoleh nilai p = 0,034, yang
perasaan, pemikiran, dan sikapnya.
Seminar Nasional & Oral Presentation Keperawatan Brawijaya, Malang 17 Desember 2016 2
ORAL PRESENTATION KEPERAWATAN
INTEGRASI PERAN PERAWAT DALAM
OPTIMALISASI PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur

berarti terdapat perbedaan sikap yang Pengetahuan responden pada kelompok


signifikan antara pretest dan posttest. Pada perlakuan, saat pretest didapatkan pengetahuan
kelompok kontrol diperoleh p = 1,000 sehingga sebagian besar pada katagori kurang, responden
pada kelompok perlakuan kurang pada
p > 0,05 yang artinya tidak ada perbedaan sikap
beberapa aspek pengetahuan mengenai
yang signifikan saat pretest dan posttest. hasil kebersihan perorangan seperti: waktu untuk
analisis Mann Whitney saat posttest diperoleh mencuci rambut, definisi menyikat gigi, ciri-ciri
nilai p = 0,015 sehingga p < 0,05 yang artinya kuku yang baik, serta tujuan dari memotong
terdapat perbedaan sikap yang signifikan antara kuku. Setelah dilakukan intervensi pengetahuan
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol responden pada kelompok perlakuan pada saat
setelah pemberian perlakuan. posttest ditemukan pengetahuan responden
meningkat menjadi katagori baik pada semua
aspek pengetahuan.
Perubahan tindakan kebersihan responden
Tingkat pengetahuan posttest pada
sebelum dan sesudah diberikan pendiidkan
kelompok kontrol sebagian besar tidak
kesehatan dengan media FLAZLE
mengalami perubahan, hampir seluruh
Hasil analisis Wilcoxon pada kelompok
responden tetap dalam rentang kurang dan
perlakuan diperoleh nilai p = 0,08, sehingga p > cukup. Terdapat peningkatan pada sebagian
0,05 yang berarti tidak ada perbedaan perilaku kecil responden yang sebelumnya pada nilai
yang signifikan antara pretest dan posttest. posttest sebanyak 2 responden (K1 dan K9).
Pada kelompok kontrol diperoleh p = 1,000 Hal ini dikarenakan kedua responden ini adalah
sehingga p > 0,05 yang artinya tidak ada 2 siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang
perbedaan perilaku yang signifikan saat pretest lebih dibandingkan siswa yang lain dibuktikan
dengan kedua responden tersebut merupakan
dan posttest. hasil analisis Mann Whitney saat siswa rangking 10 besar di kelas.
posttest diperoleh nilai p = 0,02 sehingga p < Katagori pengetahuan pada kelompok
0,05 yang artinya terdapat perbedaan tindakan kontrol saat pretest didapat sebagian besar
yang signifikan antara kelompok perlakuan dan responden pada katagori kurang. Aspek
kelompok kontrol setelah pemberian perlakuan. pengetahuan kelompok kontrol hampir sama
dengan kelompok perlakuan. Saat pretest,
PEMBAHASAN responden pada kelompok kontrol cukup
kurang pada beberapa aspek pengetahuan
Pengaruh pendidikan kesehatan dengan mengenai definisi mandi, waktu menggosok
media FLAZLE terhadap pengetahuan gigi, dan ciri-ciri kuku yang baik. Aspek
kebersihan perorangan anak usia Sekolah pengetahuan cukup pada responden kelompok
Dasar sebelum dan sesudah dilakukan kontrol saat pretest ditemukan pada
intervensi pengetahuan mengenai langkah-langkah mandi,
Ada pengaruh FLAZLE terhadap waktu mencuci rambut, serta tujuan memotong
pengetahuan anak usia sekolah dalam perilaku kuku. Pada hasil posttest pengetahuan
kebersihan perorangan di SDN 01 Sumberputih. kelompok kontrol didapat sebagian besar
responden pada katagori kurang. Tidak
ditemukan perbedaan yang signifikan pada
Seminar Nasional & Oral Presentation Keperawatan Brawijaya, Malang 17 Desember 2016 3
ORAL PRESENTATION KEPERAWATAN
INTEGRASI PERAN PERAWAT DALAM
OPTIMALISASI PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur

aspek pengetahuan responden kelompok merupakan metode penyampaian informasi


kontrol antara pretest dan posttest. Aspek yang tepat bagi anak usia sekolah karena
pengetahuan baik pada saat pretest tetap baik strategi pembelajaran yang efektif dengan
pada saat posttest, begitu pula yang dalam memvisualisasikan pembelajaran kebersihan
katagori cukup dan kurang tetap dalam katagori perorangan melalui gambar dan permainan
cukup dan kurang saat posttest. Ditemukan yang menarik dan kreatif sehingga para siswa
hampir seluruh responden tetap pada katagori dapat meningkatkan pengetahuan tentang
kurang, cukup dan baik. kebersihan perorangan. Metode tersebut sangat
Dalam penelitian ini media informasi dari menyenangkan yang sesuai dengan tahap
responden mengenai kebersihan perorangan perkembangan kognitif anak usia sekolah yang
dapat dinyatakan kurang, sesuai dengan mayoritas anak berusia 10-11 tahun berada
pernyataan kepala sekolah bahwa selama ini dalam tahap operasional konkrit artinya
pendidikan kesehatan hanya dilakukan secara aktivitas mental difokuskan pada objek-objek
lisan saja ditengah proses belajar mengajar. peristiwa nyata atau konkrit. Pada usia ini
Sehingga responden kurang mendapat seorang anak juga berada pada tahap
informasi mengenai kebersihan perorangan. cooperative play, dimana seorang anak sudah
Faktor lain yang dapat mempengaruhi adalah bisa mengikuti sebuah permainan yang
pendidikan orang tua, dapat dilihat dari tingkat memiliki aturan yang lebih rumit. Metode dan
pendidikan orang tua, sebagian besar orang tua media ini dapat meningkatkan perhatian,
berpendidikan SMP dan SMA. Hal ini sesuai kreativitas, konsentrasi, dan imajinasi anak
dengan penelitian Kurniawati (2011) tingkat kemudian anak tersebut diharapkan mulai
pendidikan orang tua dapat mempengaruhi belajar menerapkan hal yang dipelajari
motivasi belajar atau keingintahuan anak sehingga akhirnya dapat membentuk perilaku
terhadap sesuatu, sehingga orang tua masih yang baik tentang kebersihan perorangan dalam
berpandangan bahwa pendidikian atau kehidupan sehari-hari.
keingintahuan akan sesuatu bukan hal yang Pengamatan dari peneliti selama proses
penting. pendidikan kesehatan dengan metode bermain
Tingkat pengetahuan anak usia sekolah menggunakan FLAZLE , responden cenderung
setelah dilakukan pendidikan kesehatan aktif, antusias, dan terfokus pada proses
kebersihan perorangan dengan media FLAZLE pendidikan. Responden akan saling berbagi
menunjukkan perubahan yang signifikan. informasi yang didapat. Responden yang
Teknik dan media penyampaian menjadi faktor memiliki pengetahuan kurang akan menjawab
penting yang menunjang keberhasilan trasfer pertanyaan dengan jawaban yang kurang tepat,
informasi. Tujuan penyampaian informasi harus dari sini responden yang menjawab salah akan
menyesuaikan dengan kebutuahan dan motivasi tahu letak kesalahannya dan akan mendapatkan
peserta dalam mencerna informasi. Seseorang jawaban yang lebih tepat, sehingga terjadilah
akan termotivasi untuk memproses informasi proses pembelajaran bersama.
lebih lanjut atau tidak tergantung pada kualitas
interaksi antara fasilitator dengan peserta (Avin Pengaruh pendidikan kesehatan dengan
& Ira, 1998 dalam Adhim, 2014). media FLAZLE terhadap sikap kebersihan
Pendidikan kesehatan kebersihan perorangan pada anak usia Sekolah Dasar
perorangan dengan media permainan FLAZLE
Seminar Nasional & Oral Presentation Keperawatan Brawijaya, Malang 17 Desember 2016 4
ORAL PRESENTATION KEPERAWATAN
INTEGRASI PERAN PERAWAT DALAM
OPTIMALISASI PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur

Ada pengaruh pendidikan kesehatan diberikan intervensi mayoritas menjadi


dengan media FLAZLE terhadap sikap anak meningkat dikarenakan responden sudah bisa
usia Sekolah Dasar dalam kebersihan menangkap seluruh hal positif pada permainan
perorangan di SDN 01 Sumberputih. FLAZLE.
Sikap pada responden kelompok perlakuan, Sikap responden yang meningkat karena
pada pretest didapat sikap responden kelompok pengetahuan responden yang meningkat setelah
perlakuan hampir seluruhnya berada pada diberikan intervensi. Sikap tidak mungkin
katagori negatif. Sikap negatif responden terbentuk sebelum mendapatkan informasi,
kelompok perlakuan terlihat pada sikap melihat atau mengalami sendiri suatu objek.
responden kelompok perlakuan menyikapi Tingkat pengetahuan yang baik cenderung
pernyataan “saat rambut kotor, rambut tidak meningkatkan responden untuk bersikap lebih
perlu dicuci” serta “saya tidak menyikat gigi baik (Gerungan, 2002). Sikap tidak berdiri
minimal dua kali dalam sehari”. pada posttest sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan
sikap responden kelompok perlakuan hampir tertentu terhadap suatu obyek yang dapat
seluruhnya responden berada pada katagori dirumuskan dengan jelas (Notoadmodjo, 2003).
positif. Sikap positif responden kelompok Metode bermain dengan media FLAZLE
perlakuan dapat terlihat dari sikap responden memberikan informasi dan mencontohkan serta
kelompok perlakuan terhadap pernyataan “saya mempraktekkan kepada teman sebayanya yang
mandi agar kulit saya bersih” dan “saat lain sehingga memicu siswa untuk lebih mudah
mencuci rambut, harus dibilas dengan bersih” menerima stimulus yang diberikan dan mereka
serta “plak tidak akan menumpuk digigi jika juga mendiskusikan suatu masalah bersama-
saya menggosok gigi”. Peningkatan jumlah sama sehingga sikap positif cenderung
responden kelompok perlakuan dengan katagori terbentuk. Sesuai dengan teori preceed-proceed
positif terdiri dari sebagian kecil responden bahwa pemberian health education yang sesuai
yang sebelumnya dalam katagori positif tetap dapat memanipulasi faktor pedisposisi yang
dalam katagori positif, serta terdapat salah satunya adalah sikap individu. Adanya
peningkatan pada hampir seluruh responden abnormal dari hasil perubahan skor kuisioner
yang awalnya memiliki sikap negatif menjadi maupun katagori sikap responden, terjadi
katagori positif. Tetapi terdapat sebagian kecil karena pengalaman pribadi apa yang pernah
responden yang sebelum dilakukan intervensi dialami membentuk dan mempengaruhi
memiliki sikap positif pada saat setelah penghayatan terhadap stimulus, pengaruh
dilakuakukan intervensi responden tersebut budaya atau kebiasaan sehari-hari, serta
berubah menjadi kategori negatif (P6). emosional responden saat proses pengambilan
Katagori sikap pada responden kelompok data. Berdasarkan data demografi, responden
kontrol, pada pretest dan posttest sebagian no P06 memiliki orang tua yang sibuk dengan
besar berada pada katagori negatif. Fenomena pekerjaan nya masing-masing sebagai pegawai
ini menunjukkan bahwa Sikap merupakan swasta dan buruh sehingga terjadi komunikasi
reaksi atau respon seseorang terhadap suatu antara orang tua dan anak. Serta hasil
stimulus atau objek (Notoadmodjo, 2010). Hal pengamatan peneliti selama penelitian
itulah yang mendukung terjadinya perubahan responden P06 kurang antusias saat penelitian
pada jumlah responden yang mengalami hal ini terlihat saat penelitian responden P06
perubahan sikap. Nilai sikap responden setelah
Seminar Nasional & Oral Presentation Keperawatan Brawijaya, Malang 17 Desember 2016 5
ORAL PRESENTATION KEPERAWATAN
INTEGRASI PERAN PERAWAT DALAM
OPTIMALISASI PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur

sering membuat gaduh dan mengacaukan posttest tindakan didapat tindakan responden
jalannya penelitian. kelompok kontrol sebagian besar pada katagori
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi cukup. Tidak terdapat perbedaan yang
abnormal data hasil yakni faktor fasilitator bisa signifikan terjadi pada responden kelompok
berupa komunikasi yang tidak adekuat saat kontrol.
penyampaian informasi dari fasilitator. Setiap Fenomena ini menunjukkan sebelum
responden memiliki kemampuan kognitif yang diberikan perlakuan, responden kelompok
berbeda untuk mencerna informasi yang perlakuan kebersihan perorangan yang cukup
dipengaruhi perasaan atau mood yang dapat baik dan hal tersebut cukup rentan
mengurangi perhatian dalam menyerap menyebabkan masalah kesehatan. Perubahan
informasi mengenai kebersihan perorangan. tindakan terjadi setelah responden kelompok
perlakuan diberikan perlakuan berupa
Pengaruh pendidikan kesehatan dengan pendididkan kesehatan tentang kebersihan
media FLAZLE terhadap tindakan perorangan dengan permainan FLAZLE.
kebersihan perorangan anak usia Sekolah Terjadi peningkatan tindakan kebersihan
Dasar sebelum dan sesudah dilakan perorangan yang sebelumnya cukup menjadi
Data yang diperoleh peneliti dari hasil baik. Berbeda dengan responden pada
observasi pra intervensi, pada lima jenis kelompok kontrol yang tidak mendapatkan
kebersihan perorangan, sebagian besar perlakuan berupa pendidikan kesehatan tentang
responden memiliki Tindakan kebersihan perilaku kebersihan perorangan dengan
perorangan yang cukup, setelah dilakukan permainan FLAZLE. Responden pada
pendidikan kesehatan dengan media FLAZLE kelompok kontrol tidak terjadi perubahan yang
pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan signifikan pada hasil pretest dan posttest
tindakan kebersihan perorangan yang sebagian tindakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
besar menjadi kriteria baik. Peningkatan permainan FLAZLE secara efektif dapat
kebersihan yang terjadi pada anak relatif menyampaikan informasi kepada responden
merata. Tindakan kebersihan perorangan yang sehingga dapat menimbulkan perubahan
mengalami peningkatan yang paling tinggi tindakan responden. Retensi informasi yang
adalah perilaku mencuci tangan , dibandingkan adekuat dapat mempengaruhi tindakan
dengan perilaku kebersihan perorangan yang (Notoadmodjo, 2010).
lain. Sebelum dilakukan intervensi, sebagian Teori stimulus organisme menjelaskan
besar anak tidak mencuci tangan dengan benar, bahwa perubahan perilaku dapat dihasilkan
dan mereka tidak tau cara dan waktu untuk dengan rangsangan yang terus menerus pada
mencuci tangan yang benar tetapi setelah individu (Setiawati & Darmawan, 2008).
dikukan intervensi hampir seluruh responden Pemberian stimulus tersebut harus disertai
dapat melakukan cuci tangan dengan benar . dengan perhatian. Perilaku seseorang
Katagori tindakan pada kelompok kontrol dipengaruhi oleh banyak faktor, bisa dari sikap
seluruhnya tidak mengalami perubahan yang dan pengetahuannya. Fasilitas dan ketertarikan
terdiri dari sebagian besar responden tetap pada seseorang terhadap objek tersebut. Perilaku
katagori cukup. Tindakan responden kurang terjadi diawali dengan adanya pengalaman-
pada beberapa hal seperti langkah-langkah cuci pengalaman seseorang serta faktor-faktor diluar
tangan serta memotong kuku. Pada hasil orang tersebut (lingkungan) baik fisik maupun
Seminar Nasional & Oral Presentation Keperawatan Brawijaya, Malang 17 Desember 2016 6
ORAL PRESENTATION KEPERAWATAN
INTEGRASI PERAN PERAWAT DALAM
OPTIMALISASI PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur

non fisik. Kemudian pengalaman dan 2. Pendidikan kesehatan media FLAZLE


lingkungan tersebut diketahui, dipersepsikan meningkatkan sikap kebersihan perorangan
setelah seseorang mengetahui stimulus atau pada anak Sekolah Dasar di SDN 01
objek kesehatan kemudian mengadakan Sumberputih, Kecamatan Wajak,
penilaian atau pendapat terhadap apa yang Kabupaten Malang. Metode bermain
diketahui, proses selanjutnya diharapkan akan dengan media FLAZLE memberikan
melaksanakan atau mempraktikkan apa yanng informasi dan mencontohkan serta
diketahui dan disikapinya (Notoadmodjo, mempraktekkan kepada teman sebayanya
2010). yang lain sehingga memicu siswa untuk
Teori yang mendasari sebuah permainan lebih mudah menerima stimulus yang
menjadi sebuah media untuk pendidikan diberikan dan mereka juga mendiskusikan
kesehatan adalah teori trasformasi yang suatu masalah bersama-sama.
dilandaskan pada psikologi kognitif yang 3. Pendidikan kesehatan media FLAZLE
dirumuskan oleh Neisser. Meskipun teori ini meningkatkan perilaku kebersihan
dikembangkan berdasarkan teori psikologi perorangan pada anak Sekolah Dasar di
kognitif, tetapi tidak membatasi maknanya pada SDN 01 Sumberputih, Kecamatan Wajak,
kawasan pengetahuan saja, melainkan juga Kabupaten Malang, meliputi aspek
meliputi aspek afektif dan juga psikomotorik. kebersihan kulit, mulut dan rambut. Media
Seluruh informasi yang diberikan dalam FLAZLE bermanfaat bagi anak dalam hal
permainan akan menambah stimulus pada anak meningkatkan kemampuan berfikir,
SD untuk meningkatkan perilaku kebersihan menambah keingintahuan dan berlatih
perorangannya, dengan demikian dapat menyelesaikan masalah sehingga FLAZLE
disimpulkan bahwa siswa telah memahami dapat digunakan sebagai media pendidikan
tentang kebersihan perorangan dan memiliki kesehatan kebersihan perorangan yang
motivasi yang cukup baik dalam melakukan diawali dengan peningkatan pengetahuan
perawatan kebersihan perorangan dalam dan sikap kebersihan perorangan.
kehidupan sehari-hari. Dengan informasi yang
telah diterimanya, anak dapat memiliki SARAN
motivasi dan tanggung jawab dalam menjaga Pendidikan kesehatan sangat penting
kebrsiha dirinya. diterapkan pada anak sejak dini, metode
bermain menggunakan FLAZLE dapat
KESIMPULAN DAN SARAN digunakan sebagai salah satu metode
KESIMPULAN pembelajaran pendidikan kesehatan yang
1. Pendidikan kesehatan media FLAZLE menarik dan kreatif, sehingga siswa dapat lebih
meningkatkan pengetahuan tentang aktif dan tertarik dalam menerima materi
kebersihan perorangan pada anak Sekolah pembelajaran.
Dasar di SDN 01 Sumberputih, Kecamatan .
Wajak, Kabupaten Malang. Media DAFTAR PUSTAKA
FLAZLE memvisualisasikan pembelajaran Adeka 2011, Educational Toys and Craf,
kebersihan perorangan melalui gambar dan Diambil dari
permainan yang menarik dan kreatif. http://www.adekaedutoysandcraft.com.
Diakses tanggal 07 maret 2016 pukul
Seminar Nasional & Oral Presentation Keperawatan Brawijaya, Malang 17 Desember 2016 7
ORAL PRESENTATION KEPERAWATAN
INTEGRASI PERAN PERAWAT DALAM
OPTIMALISASI PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur

16.40. (Teori dan Aplikasi), Jakarta: Rineka Cipta


Arikunto 2009, Prosedur Penelitian Suatu Notoatmodjo, S 2012, Metodologi Penelitian
Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. Kesehatan, Jakarta: Rhineka Cipta
Aroya, Rofiqo 2013, "Pengaruh Media Prawitaningsih, N 2015, "Pengaruh Pendidikan
Pembelajaran Puzzle Terhadap Kesehatan Dengan Media Flash card
Peningkatan Kemampuan Calistung Terhadap Pengetahuan dan Sikap Dalam
Peserta Didik Pendidikan Keaksaraan Pemilihan Jajanan Sehat pada Siswa Di
Fungsional Tingkat Dasar di UPTDSKB SDN Ketangan Desa Teruwai Lombok
Kabupaten Trenggalek". E-journal Tengah", Skripsi Sarjana, Universitas
Universitas Negeri Surabaya. Vol. 1 No.3. Airlangga.
Arsyad 2011, Media Pembelajaran. Rajawali Program for Appropriate technology in Health
Press, Jakarta 2002, Games for Adolescent
Dermawan & Setiawati 2008, Esensi Praktis Reproductive Health, Path Games for
Belajar dan Pembelajaran Perilaku, Health, Washington D.C.
Humaniora : Bandung. Ratnaningsih, N 2007, "Pengaruh Pembelajaran
Isro’in, L.; dan Sulistyo Andarmoyo 2012, Kontekstual terhadap Kemampuan
Personal Hygiene : Konsep, Proses dan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik
Aplikasi dalam Praktik Keperawatan, Serta Kemandirian Belajar Siswa Sekolah
Yogyakarta: Graha Ilmu. Menengah Atas", Disertasi PPs UPI:
Lengkong, Joseph, Pijoh 2013, Personal Tidak diterbitkan.
Hygiene Perorangan dengan Infestasi
Cacing pada pelajar Sekolah dasar Negeri RISKESDAS Riset Kesehatan Dasar 2007,
47 Kota Manado, Fakultas Kesehatan Jakarta: Badan Penelitian dan
Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Pengembangan Kesehatan, Departemen
Juniske & Ghondoyoewono 2009, Pengaruh Kesehatan, Republik Indonesia.
Metode bermain terhadap Penyuluhan Sismiasih, Rofiqo Aroya 2013, "Pengaruh
Kesehatan Gigi dan Mulut. Skripsi Media Pembelajaran Puzzle Terhadap
Universitas Trisakti, Jakarta. peningkatan Kemampuan calistung Peserta
Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Didik Pendidikan Keaksaraan Fungsional
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Tingkat Dasar Di UPTDSKB Kabupaten
Notoatmodjo, S. 2003. Pengantar Pendidikan Trenggalek", E-journal Universitas negri
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Surabaya.Vol.1 No. 3.
Rineka Cipta. Suliha, U 2002, Pendidikan Kesehatan dalam
Notoatmodjo, S. 2007.Promosi Kesehatan dan Keperawatan, EGC, Jakarta.
Ilmu Perilaku. Rineka Cipta: Jakarta. WHO 2012, Oral Health, Diambil dari
Notoatmodjo 2005, Pendidikan dan Perilaku http://www.who.int/mediacentre/factshe
Kesehatan, Rhineka Cipta, Jakarta. ets/fs318en/orh-report12-en.pdf.
Notoatmojo, S 2010, Promosi Keesehatan Diakses pada tanggal 14 Maret 2016 pu

Seminar Nasional & Oral Presentation Keperawatan Brawijaya, Malang 17 Desember 2016 8

Anda mungkin juga menyukai