ABSTRAK
Latar Belakang: permainan FLAZLE adalah ide kreatif dari perawat yang menggabungkan dua pertandingan
teka-teki pendidikan dan kartu flash yang mengandung pelajaran kebersihan pribadi dan gambar untuk setiap
teka-teki dan flash card. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh FLAZLE terhadap perubahan
perilaku kebersihan perorangan anak usia sekolah dasar. Metode: desain penelitian ini quasy-eksperimental
pretest-posttest control group design. Variabel bebas dari studi ini FLAZLE. Variabel dependen adalah
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Populasi penelitian ini adalah anak kelas 5 SDN 01 Sumberputih 30
anak.. Teknik sampling yang digunakan purposif sampling terdiri 15 responden untuk kelompok perlakuan dan
15 responden untuk kelompok kontrol. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan observasi dengan nilai
signiifikansi 0,05, menggunakan uji Wilcoxon sighn rank test dan uji Mann Whitney U. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa FLAZLE berpengaruh positif dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan responden pada
kelompok perlakuan dengan p = 0,000, p = 0,034 dan p = 0,08 masing-masing. Pada kelompok kontrol tidak
menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik dengan p = 0.317, p = 1.000 dan p = 1.000. Analisis statistik
menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil posttest antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan p =
0,000 (pengetahuan), p = 0,015 (sikap), dan p = 0,02 (keterampilan personal hygiene). Diskusi: Disimpulkan
bahwa FLAZLE bisa meningkatkan tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa-siswi kelas 5 dalam
kebersihan pribadi
Keywords: kebersihan pribadi, FLAZLE, pengetahuan, sikap dan tindakan.
Abstrack
Introduction. FLAZLE game was a creative idea from nurses that combine two games : educational puzzle and
flash card which contain personal hygiene lesson and picture to each puzzle and flash card. This study aimed to
examine influence of FLAZLE in changed of 5th-grader student’s knowledge, attitude, and skills about personal
hygiene. Methods: this study was quasy–experimental used pretest-posttest control group design. The
independent variable of this strudy was FLAZLE. The dependen variables were knowledge, attitude, and skills.
The populations were 5th-grader-student’s at SDN 01 Sumberputih comprised 15 respondents for the treatment
group and 15 respondents for control group. Respondents were recruited randomly according to simple
purposive sampling. Data were collected used questionnaire and observation and than analyzed used
significance of <0,05 Wilcoxon sign rank test and Mann whitney U test. Result. Results showed that FLAZLE
effected positively in knowledge, attitude, and skills of respondents on the treatment group with p=0,000,
p=0,034 and p=0,08 respectively. Adversely, the level of knowledge, attitude, and skills of respondents on the
control group show no statistically significant result with p= 0,317, p=1,000 and p=1,000 respectively. The
statistical analysis showed that there were differences in posttest results betwen control group and treatment
group with p= 0.000 (knowledge), p=0,015 (attitude), and p=0,02 (skill in personal hygiene). Discusion. It was
concluded that FLAZLE could increased the level of knowledge, attitude and skill of 5th-grader-students’ in
personal hygiene.
Keywords: personal hygiene, FLAZLE, Knowledge, attitude, skill, students.
Seminar Nasional & Oral Presentation Keperawatan Brawijaya, Malang 17 Desember 2016 1
ORAL PRESENTATION KEPERAWATAN
INTEGRASI PERAN PERAWAT DALAM
OPTIMALISASI PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur
PENDAHULUAN METODE
Personal Hygiene adalah suatu cara Desain penelitian yang digunakan dalam
pemeliharaan kesehatan diri seseorang baik penelitian ini adalah quasy-eksperiment dengan
fisik maupun psikis yang bertujuan untuk rencana One Group Pre-test Post-test Design.
mencegah terjangkitnya penyakit serta Responden dalam penelitian ini adalah siswa
memperbaiki status kesehatan (Isro'in, et al., kelas 5 di SDN 01 Sumberputih yang berjumlah
2012). Beberapa hal yang harus diperhatikan 30 anak yang telah memenuhi kriteria yang
dalam upaya kebersihan diri bagi siswa antara telah ditetapkan oleh peneliti. Variabel
lain kebersihan kuku, kulit, rambut, telinga, independen adalah permainan FLAZLE dan
hidung, dan mata, serta kebersihan rongga variabel dependen adalah pengetahuan, sikap,
mulut dan gigi, kebersihan tangan melalui cuci dan tindakan kebersihan perorangan anak usia
tangan, kebersihan kaki dengan menggunakan sekolah. Pengukuran pengetahuan dan sikap
alas kaki, dan kebersihan serta kerapian pakaian menggunakan kuisioner dan tindakan
(Notoatmojo, 2010; Arifin, 2011). menggunakan lembar observasi yang diisi oleh
Data yang didapatkan dari wawancara orang tua. Hasil pengaruh permainan FLAZLE
kepada kepala sekolah di SDN 01 belum ada terhadap perilaku kebersihan perorangan anak
kebijakan yang menunjang kebersihan sekolah. usia sekolah dasar di analisis menggunakan uji
Hasil wawancara dan observasi yang dilakukan Wilcoxon sign rank test dan Mann whitney U
pada tanggal 02 April 2016 pada 148 siswa di test.
SDN 01 didapatkan, 63,5% siswa tidak
mengetahui cara cuci tangan yang benar, 45,9% HASIL PENELITIAN
siswa tidak mencuci tangan setelah bermain Perubahan pengetahuan responden sebelum
atau sebelum makan, 25% siswa memiliki kuku dan setelah diberikan pendidikan kesehatan
panjang dan hitam, 34,4% siswa menggosok dengan media FLAZLE
gigi kurang dari 2 kali yang menyebabkan
angka kesakitan di SDN 01 cukup tinggi. Hasil analisis Wilcoxon pada kelompok
Kebersihan perorangan harus dimulai perlakuan diperoleh nilai p = 0,000, sehingga p
sejak dini, sehingga anak akan terbiasa untuk < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan tingkat
melakukan tindakan kebersihan perorangan pengetahuan yang signifikan antara pretest dan
(Ardhiyarini, 2008). Hal ini jika tidak diatasi
posttest. Pada kelompok kontrol diperoleh p =
akan berdampak kepada perkembangan dan
pendidikan anak kedepannya yang terhambat 0,317 sehingga p > 0,05 yang artinya tidak ada
akibat ketertinggalan pelajaran saat mereka perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan
sakit (Prawitaningsih, 2015). saat pretest dan posttest.
Penggabungan dua permainan yakni
permainan flash card dan puzzle peneliti beri Perubahan sikap responden sebelum dan
nama FLAZLE. Permainan FLAZEL ini sesuai setelah diberikan pendidikan kesehatan
dengan usia tumbuh kembang anak usia sekolah dengan medi FLAZLE
khususnya anak usia 9-12 tahun atau anak kelas
4 – 6 SD, dikarenakan pada anak ini anak dapat Hasil analisis Wilcoxon pada kelompok
diberi stimulus untuk menggabungkan perlakuan diperoleh nilai p = 0,034, yang
perasaan, pemikiran, dan sikapnya.
Seminar Nasional & Oral Presentation Keperawatan Brawijaya, Malang 17 Desember 2016 2
ORAL PRESENTATION KEPERAWATAN
INTEGRASI PERAN PERAWAT DALAM
OPTIMALISASI PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur
sering membuat gaduh dan mengacaukan posttest tindakan didapat tindakan responden
jalannya penelitian. kelompok kontrol sebagian besar pada katagori
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi cukup. Tidak terdapat perbedaan yang
abnormal data hasil yakni faktor fasilitator bisa signifikan terjadi pada responden kelompok
berupa komunikasi yang tidak adekuat saat kontrol.
penyampaian informasi dari fasilitator. Setiap Fenomena ini menunjukkan sebelum
responden memiliki kemampuan kognitif yang diberikan perlakuan, responden kelompok
berbeda untuk mencerna informasi yang perlakuan kebersihan perorangan yang cukup
dipengaruhi perasaan atau mood yang dapat baik dan hal tersebut cukup rentan
mengurangi perhatian dalam menyerap menyebabkan masalah kesehatan. Perubahan
informasi mengenai kebersihan perorangan. tindakan terjadi setelah responden kelompok
perlakuan diberikan perlakuan berupa
Pengaruh pendidikan kesehatan dengan pendididkan kesehatan tentang kebersihan
media FLAZLE terhadap tindakan perorangan dengan permainan FLAZLE.
kebersihan perorangan anak usia Sekolah Terjadi peningkatan tindakan kebersihan
Dasar sebelum dan sesudah dilakan perorangan yang sebelumnya cukup menjadi
Data yang diperoleh peneliti dari hasil baik. Berbeda dengan responden pada
observasi pra intervensi, pada lima jenis kelompok kontrol yang tidak mendapatkan
kebersihan perorangan, sebagian besar perlakuan berupa pendidikan kesehatan tentang
responden memiliki Tindakan kebersihan perilaku kebersihan perorangan dengan
perorangan yang cukup, setelah dilakukan permainan FLAZLE. Responden pada
pendidikan kesehatan dengan media FLAZLE kelompok kontrol tidak terjadi perubahan yang
pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan signifikan pada hasil pretest dan posttest
tindakan kebersihan perorangan yang sebagian tindakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
besar menjadi kriteria baik. Peningkatan permainan FLAZLE secara efektif dapat
kebersihan yang terjadi pada anak relatif menyampaikan informasi kepada responden
merata. Tindakan kebersihan perorangan yang sehingga dapat menimbulkan perubahan
mengalami peningkatan yang paling tinggi tindakan responden. Retensi informasi yang
adalah perilaku mencuci tangan , dibandingkan adekuat dapat mempengaruhi tindakan
dengan perilaku kebersihan perorangan yang (Notoadmodjo, 2010).
lain. Sebelum dilakukan intervensi, sebagian Teori stimulus organisme menjelaskan
besar anak tidak mencuci tangan dengan benar, bahwa perubahan perilaku dapat dihasilkan
dan mereka tidak tau cara dan waktu untuk dengan rangsangan yang terus menerus pada
mencuci tangan yang benar tetapi setelah individu (Setiawati & Darmawan, 2008).
dikukan intervensi hampir seluruh responden Pemberian stimulus tersebut harus disertai
dapat melakukan cuci tangan dengan benar . dengan perhatian. Perilaku seseorang
Katagori tindakan pada kelompok kontrol dipengaruhi oleh banyak faktor, bisa dari sikap
seluruhnya tidak mengalami perubahan yang dan pengetahuannya. Fasilitas dan ketertarikan
terdiri dari sebagian besar responden tetap pada seseorang terhadap objek tersebut. Perilaku
katagori cukup. Tindakan responden kurang terjadi diawali dengan adanya pengalaman-
pada beberapa hal seperti langkah-langkah cuci pengalaman seseorang serta faktor-faktor diluar
tangan serta memotong kuku. Pada hasil orang tersebut (lingkungan) baik fisik maupun
Seminar Nasional & Oral Presentation Keperawatan Brawijaya, Malang 17 Desember 2016 6
ORAL PRESENTATION KEPERAWATAN
INTEGRASI PERAN PERAWAT DALAM
OPTIMALISASI PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT
Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur
Seminar Nasional & Oral Presentation Keperawatan Brawijaya, Malang 17 Desember 2016 8