SEMARANG
Disusun oleh :
WIBOWO DEWI S 1708584
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia yang
telah diberikan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Asuhan keperawatan pada An M dengan resiko kurangnya nutrisi pada bayi
baru lahir”
Makalah ini sengaja disusun guna melengkapi tugas praktik komunitas agar
selanjutnya makalah ini dapat menjadi pedoman atau dapat dipelajari dengan mudah
oleh mahasiswa.
Maka saya menyusun makalah ini agar dapat lebih mempermudah pembaca dalam
memahami tentang tumbuh kembang anak dengan gangguan specch delayed.
2
DAFTAR ISI
BAB 1 ........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN ................................................................... Error! Bookmark not defined.
Latar Belakang ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
Tujuan Makalah .................................................................... Error! Bookmark not defined.
Rumusan Masalah ................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB II ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Konsep Dasar Keluarga ........................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB III .................................................................................. 1Error! Bookmark not defined.
TINJAUAN KASUS ................................................................ Error! Bookmark not defined.
Proses Keperawatan ............................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB 3 ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENUTUP ................................................................................ Error! Bookmark not defined.
KESIMPULAN .................................................................... Error! Bookmark not defined.
Saran ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pelayanan kesehatan pada bayi menurut (Kemenkes, 2014) terdiri dari
penimbangan berat badan, pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4,
dan
Campak), Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi,
pemberian vitamin A pada bayi, penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta
penyuluhan ASI Eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI).
Namun dalam pelaksanaan pelayanannya masalah pelayanan kesehatan pada bayi
yang sering terjadi terjadi di Indonesia adalah pemberian ASI ekslusif dan pemberian
imunisasi dasar.Cakupan pemberian ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia
2014 sebesar 52,3% (target nasional 80%), sedangkan cakupan imunisasi dasar
lengkap pada bayi di Indonesia tahun 2014 sebesar 86,9% (target nasional 90%)
(Kemenkes, 2014)
B. Tujuan
1.Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar serta asuhan keperawatan keluarga
dengan bayi baru lahir.
2.Tujuan Khusus
a.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian keluarga dengan bayi baru
lahir
b.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tahap perkembangan keluarga dengan
bayi baru lahir
4
c.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tugas keluarga dengan bayi baru lahir
d.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang permasalahan yang terjadi pada
keluarga dengan bayi baru lahir
e.Mahasiswa mampu menjelaskan proses keperawatan keluarga dengan bayi baru
lahir
C.Manfaat
1.Manfaat Teoritis
Hasil penulisan makalah ini dapat membantu dan mempermudah mahasiswa
dalam memahami dan membentuk kerangka berpikir secara sistematis tentang
asuhan
keperawatan keluarga dengan bayi baru lahir.
2.Manfaat Praktis
a.Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada keluarga dengan bayi
baru lahir
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.Tipe Keluarga
Menurut Sri Setyowati (2007), Tipe keluarga dibagi menjadi dua macam yaitu :
a.Tipe Keluarga Tradisional
1) Keluarga Inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak-anak
2) Keluarga Besar (Exstended Family), adalah keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi,
dan sebagainya.
3) Keluarga “Dyad”, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri
tanpa anak. 4) “Single Parent” yaitu suatu rumah yang terdiri satu orang tua
(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian
5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa
(misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk
bekerja/kuliah)
6
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
suami-istri (marital partners)
6) Foster Family
yaitu keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau sudara
didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya
7) Homeless Family
yaitu keluarga yang terbentuk dan tidaknya mempunyai perlindungan yang
permanent karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan suatu problem kesehatan mental
8) Gang
yaitu sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan krminal dalam kehdupannya.
3. Struktur Keluarga
Menurut Setiadi (2008), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,
diantaranya adalah:
a. Patrilineal
yaitu keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
b. Matrilineal
yaitu keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
c. Matrilokal
yaitu sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
d. Patrilokal
yaitu sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e. Keluarga kawinan
yaitu hubungan suami istri sebagai dasar bagi Pembina keluarga, dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan
suami atau istri.
4. Fungsi Keluarga
Menurut Setiadi (2008), terdapat beberapa fungsi keluarga, antara lain:
a. Fungsi Biologi
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologi
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
7
c. Fungsi Sosialisasi
1) Membina sosial pada anak
2) Membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan
ana
3) Menaruh nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak-anak, jaminan hari
tua dan sebagainya
e. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki
2) Mempersiapkan anak untuk kehiduoan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya Sedangkan
menurut Effendy (1998) dalam (Setiadi, 2008), dari berbagai fungsi diatas
terdapat 3 fungsi pokok keluarga , yaitu:
a. Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan
kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya
b. Asuh adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak
agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan
anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual
c. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap
menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa
depannya.
5. Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan Lima (5) tugas keluarga dalam
bidang kesehatan yang harus dilakukan menurut Friedman (1998), dalam
(Murwani, 2008), yaitu:
a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak
langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabila
menyadari adanya perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya, perubahan
apa yang terjadi beberapa besar perubahannya.
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa
diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk
menentukan tindakan keluarga maka segera melakukan tindakan tepat agar
masalah kesehatan dapat
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
8
1) Parsiapan menjadi orang tua
2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
sexual dan kegiatan keluarga
3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
4) Membagi peran dan tagging jawab
c. Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat anak pertama/tertua berusia 2,5 tahun dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan disesuaikan dengan kebutuhan
pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan
kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal,
privasi dan rasa aman
2) Membantu anak bersosialisasi
3) Berdaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang
lain juga harus terpenuhi
4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
5).Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling
repot)
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7) Merencakana kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang
anak
d. Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah, anak tertua berusia 6 tahun
dan berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk:
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
1) Membantu sosialisasi anak: tetangga, sekolah dan lingkungan, termasuk
membantu anak-anak mencapai prestasi ayng baik di sekolah, membantu
anak-anak membina hubungan dengan teman sebaya)
2) Mempertahankan keintiman pasangan/mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan
3).Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
9
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat
remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
4) Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung
dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga
dan tetap tinggal bersama orang tua:
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
1) Memperluas keluarga intim/harmonis menjadi keluarga besar, termasuk
penambahan anggota keluarga dengan kehadiran anggota keluarga yang
baru melalui pernikahan anak-anak yang telah dewasa
2) Menata kembali hubungan perkawainan
3) Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
(menyiapkan datangnya proses penuaan termasuk timbulnya masalah-
masalah kesehatan)
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
g. Keluarga usia pertengahan ( middle age family )
Tahap ini dimulai pada saaat anak yang terakhir maninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal:
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
1) Mempertahankan kesehatan
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya, anak
dan cucu
3) Meningkatkan keakraban pasangan
h. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu
pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai
keduanya meninggal:
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
1) Mempertahankan suasana rumah uyang menyenangkan
2) Adaptasi dengan perubahan: kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik
dan pendapatan
3) Mempertahankan keakraban dengan pasangan dan saling merawat
4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
5) Melakukan life review (merenungkan hidupnya)
10
B. KONSEP DASAR BAYI BARU LAHIR
1. Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes,2005).
2. Karakteristik
Karakteristik bayi baru lahir normal adalah :
a. Bayi yang memiliki berat badan 2500 - 4000 gram
b. Bayi yang memiliki panjang badan 48 - 52 cm
c. Bayi yang memiliki lingkar dada 30 - 38 cm
d. Bayi yang memiliki lingkar kepala 33 - 35 cm
e. Bayi yang memiliki frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit
f. Bayi yang memiliki frekwensi pernafasan ± 40 – 60 kali/menit
g. Bayi kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
h. Bayi yang memiliki rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah
sempurna
i. Bayi yang memiliki kuku agak panjang dan lemas
j. Bayi yang memiliki ciri genetalia : perempuan, labia mayora sudah menutupi
labia miyora. Laki – laki , testis sudah turun dan skrotum sudah ada
k. Bayi yang memiliki reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
l. Bayi yang memiliki reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah
baik
m. Bayi yang memiliki reflek graps atau menggenggan sudah baik
n. Bayi yang memiliki pola eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam
pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan.(Pusdiknakes, 2003).
11
b. Peningkatan perselisihan dan argument
c. Interupsi dalam jadwal kontinu
d. Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun.
5. Peran Perawat Dalam Tahap Perkembangan Keluarga Dengan Bayi Baru Lahir
Menurut Mubarak, dkk (2006), peran perawat dalam tahap ini adalah melakukan
perawatan dan konsultasi antara lain:
a. Bagaimana cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi
b. Mengenali gangguan kesehatan bayi secara dini dan mengatasinya
c. Imunisasi yang dibutuhkan anak
d. Tumbuh kembang anak yang baik
e. Interaksi keluarga
f. Keluarga berencana
g. Pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja
12
keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga, dan
bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam
keluarga,sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan
perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana
pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga di dalam
melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga
melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal
masalah, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan
perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang
dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
a) Berapa jumlah anak
b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anak yang diinginkan
c) Metode apa yang digunakan kelurga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan snadang,pangan dan papan
b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan suumber yang ada di masyarakat dalam
upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
f. Stress dan koping keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang
a) Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu ± 6 bulan.
b) Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Hal yang oerlu dikaji adalah sejauh mana keluarga bersepon terhadap
situasi/stresor.
3) Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
4).Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional keluarga yang digunakan
keluarga bila menghadapi permasalahan.
g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga.
13
h. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.
2. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
a. Ketidakcukupan ASI
b. Ketidakefektifan pemberian ASI
c. Kesiapan meningkatkan pemberian ASI
d. Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua
e. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
3. Prioritas Masalah
1 Sifat masalah 3 1
Aktual (Tidak/kurang sehat) 2
Ancaman kesehatan 1
Keadaan sejahtera
4 Menonjolnya masalah 2 1
Masalah berat, harus segera 1
ditangani 0
Ada masalah, tetapi tidak perlu
segera ditangani
Masalah tidak dirasakan
Skoring :
Skor
____________ x Bobot
Angka tertinggi
14
BAB III
TINJAUAN KASUS
Kasus:
Tn.A 35 tahun dan Ny.N 32 tahun adalah pasangan suami istri. Usia
pernikahan mereka 5
tahun. Mereka memiliki satu anak perempuan bernama An A dan satu Bayi M yang
berusia 1 bulan. Persalinan terakhir adalah 1 bulan yang lalu pada tanggal 07 Oktober
2018. Ia melahirkan
Secar dirumah sakit. Berat lahir bayi 2800 gram. Persalinan Ny.N lancar dan cepat.
Tn.A tinggal satu rumah dengan istri, 2 anak.
Tn.A bertempat tinggal di Perum PGRI Semarang. Tn.A dan Ny.N pendidikan
terakhirnya adalah Perguruan tinggi. Tn.A bekerja Swasta dan Ny.N adalah seorang
guru. Pada keluarga Tn.A terdapat beberapa masalah kesehatan yang terjadi, yaitu
menurut Ny.N, Bayi M Status gizi bayi kurang. Berat badan bayi saat ini 2700 gram,
bayi dalam keadaan sehat, gerak aktif. Bayi M belum diberi susu SGM, karena ASI
Ny.N keluar hanya sedikit.
A.PENGKAJIAN
1. Struktur dan Sifat Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama: Tn.A
Umur : 35 Tahun
Jenis kelamin: Laki-laki
Pendidikan: Perguruan tinggi
Pekerjaan: Swasta
Alamat: Semarang
Suku/Kebangsaan: Jawa/Indonesia
Jumlah anggota keluarga: 4
15
c. Genogram
Laki-Laki
Wanita
d. Struktur Keluarga
Keluarga Tn A menganut struktur keluarga matrilokal. Tipe keluarga Tn.A
termasuk keluarga ekstended family, merupakan beberapa keluarga yang tinggal
bersama, karena keluarga Tn.A tinggal dengan mertua.
16
masalahdengan tetangga akan diselesaikan bersama. Tn.A jarang ikut
kegiatan dimasyarakat seperti kerja bakti dan pengajian. Hubungan anggota
keluarga dengan keluarga yang lain juga baik. Adik-adik Ny.N tinggal di
dekat rumah Ny.N sehingga bisa saling membatu jika ada kesulitan.
Anggota keluarga Tn.A selalu berinteraksi dengan tetangga dan
saling membantu apabila ada kesulitan.
.
i. Anggota keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan Tn.a
menyatakan, ia yang mengambil keputusan dalam keluarga karena ia adalah kepala
keluarga. Segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga harus dengan
persetujuannya.
j. Kebiasaan anggota keluarga sehari-hari
1). Nutrisi
a. Frekuwensi makan : Tn.A menyatakan makan tidak teratur, karena ia
bekerja Swasta. Sedangkan istri dan anak pertamanya 3x sehari. By.M
minum ASI tidak tentu, rata-rata 6-7 x sehari, tergantung kebutuhan bayi.
Jika menangis, diberikan susu. sekali memberikan 100 cc
b. Porsi makan: Tn.A menyatakan ia makan satu piring penuh, sedangkan
istri dan anak pertamanyasatu piring rata dan kadang sedikit. By.M minum
ASI dan susu formula banyaknya tergantung tangisan. Tn.A menyatakan
bayinya habis satu kotak susu 5 hari (satu kotak susu=150 gr).
c. Jenis Makanan: - Makanan pokok : nasi
- Porsi: cukup
- Lauk pauk: tahu tempe
- Sayuran: berbagai macam sayuran
- Porsi sayuran:cukup
-.Buah-buahan: jarang
-.Makanan Selingan: ada , mi instan
d. Cara Pengolahan dan penyajian makanan
Ny.N menyatakan ia memasak menu yang bervariasi tiap harinya. Setiap
hari menu ganti. Apabila makanan bersisa akan dibuang. Makanan akan
disajikan langsung setelah memasak. Keluarga makan sendiri-sendiri,
jarang bersama, karena jadwal kerja yang berbeda antar anggota keluarga.
Alat makan menggunakan piring dan sendok.
e. Makanan pantang keluarga
Tn.A menyatakan ia memiliki makanan pantangan ikan laut, karena akan
menyebabkan alergi gatal-gatal. Tetapi Ny.N dan anak pertamanya tidak
memiliki makanan pantangan.
f. Makanan kesukaan keluarga
Ny.N menyatakan tidak ada makanan tertentu yang menjadi kesukaan
keluarga, keluarga makan apa adanya.
k. Kebiasaan Minum Keluarga
17
Tn.A menyatakan ia minum 6 gelas/hari. Ia lebih sering minum kopi.
Sedangkan, Ny.N minum 5 gelas/hari. An A minum 4 gelas/hari, air putih
l. Pola Istirahat
Tn.A menyatakan keluarga jarang istirahat siang. Tn.A menyatakan sering
mengkonsumsi kopi dan sering begadang. Ia sering susah tidur. Ny.N tidur di
malam hari setelah Bayi N tidur. Dan bangun di pagi hari jam 05.00. Ny.N
menyatakan tidurnya cukup. Ny.N menyatakan bayinya jarang rewel, kalau siang
jarang tidur, tapi kalau malam dapat tidur nyenyak. Di malam hari bayi rewel
kalau mau tidur saja. Bayi M hanya sesekali saja rewel. Ny.N tidur jam 22.00 dan
bangun pukul 03.00.
m. Rekreasi
Ny.N mengatakan keluarga jarang berekreasi, karena ia dan suami sibuk kerja,
tetapi jika ada waktu luang, ia menyempatkan untuk jalan-jalan. Adanya waktu
senggang tidak tentu, tetapi jarang. Setiap hari keluarga Tn.A memenuhi
kebutuhan rekreasi dengan menonton TV, berkumpul keluarga, melepas lelah dan
bermain-main bersama An. A dan bayi M
n. Pemanfaatan waktu senggang
Ny.N dan Tn.A menyatakan kesibukannya selain bekerja adalah mengasuh
anaknya. Tn.A tidak pernah berolah raga. Keluarga Tn.A juga sering menonton
TV bila waktu senggang..
o. Pola eliminasi
1). Miksi
Tn.A menyatakan keluarganya buang air kecil teratur dengan frekuensi 5 kali
sehari. Tetapi saat keadaan dingin frekuensi meningkat hingga 6-7 kali sehari.
Mereka Buang air kecil di kamar mandi yang berada di samping rumah. Ny.N
menyatakan tidak tahu frekuensi buang air kecil By.M.
2). Defekasi
Tn.A menyatakan keluarganya buang air besar sehari sekali saat pagi hari di
WC samping
rumah. Ny.N menyatakan frekuensi buang air besar anaknya tidak tentu.
Kadang sekali, kadang dua kali sehari.
p. Hygiene perorangan
Keluarga Tn.A mandi kali sehari menggunakan sabun. Keluarga Tn.A menggosok
gigi 2 kali sehari ketika mandi pagi dan sore. Keluarga Tn.A keramas2 kali
seminggu menggunakan shampoo. Keluarga Tn.A ganti baju dua kali
sehari.Terkadang baju dipakai dua kali, sehingga digantung di kamar masing-
masing.Kebiasaan memotong kuku jika kuku sudah panjang. Keluarga Tn.A
jarang mencuci tangan sebelum makan dan mencuci kaki sebelum tidur. Keluarga
Tn.A menggunakan WC dalam rumah untuk keperluan eliminasi. Ny.N
menyatakan An A dan By.M mandi dua kali sehari menggunakan air hangat. Yang
memandikan Ny.N,
q. Kebiasaan keluarga yang merugikan
Tidak ada kebiasaan keluarga yang merugikan.
18
2. Faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya
a. Penghasilan
1). Pekerjaan dan penghasilan
utamaTn.A menyatakan kerja Swasta dengan penghasilan sekitar 2.000.000 sebulan
Sedangkan Ny.N mengatakan bekerja sebagai Guru dengan penghasilan 1.700.000
perbulan. Tn.A
bekerja dari pagi sampai sore dan istirahat saat jam 12 siang, sedangkan Ny.N
mengajar dari jam 07.00 sampai jam 16.00
2). Penghasilan sampingan/tambahan : tidak ada
b. Penggunaan dan Pemanfaatan dana keluarga per bulan:
Selain untuk biaya kebutuhan pokok dan makan sehari-hari , penghasilan
Tn.A dihabiskan untuk membeli rokok serta susu untuk bayinya. Tn.A tidak ada
pengeluaran untuk pendidikan anak namun kadang pengeluaran untuk biaya
perbaikan rumah. Pengeluaran untuk biaya kesehatan jarang, karena jarang berobat.
Keluarga Tn.A jarang menabung. Dilihat dari penghasilan masing-masing anggota
keluarga, dan harta benda yang dimiliki, keluarga masuk dalam status sosial ekonomi
menengah.
19
3. Faktor Rumah Dan Lingkungan
a. Rumah
1). Denah rumah
Teras
K Tidur R tamu
R klg
R makan
K Tidur
Dapur KM
b. Sarana Memasak:
1). Bahan bakar untuk memasak menggunakan kompor gas
2). Tempat menyimpan peralatan dapur berada di rak piring
3). Kebersihan dapur: tidak ada sampah berserakan di dapur
c. Sampah
1). Sarana pembuangan sampah: ada di dapur berupa tempat sampah tertutup.
2). Tempat pembuangan sampah: bak sampah
3). Letak pembuangan sampah: halaman depan rumah berjarak 5 meter
20
4). Jarak tempat sampah dengan sumber air minum : 8 meter
5). Pengelolaan sampah: diambil oleh petugas sampah
d. Sumber air
1). Sumber air minum: Isi ulang
2). Jarak sumber air dengan WC: kurang dari 10 meter
3). Pencemaran air: tidak ada
4). Kualitas air:
a). Warna: tidak berwarna
b). Bau: tidak berbau
c). Rasa: tidak berasa
d). Kebersihan sumber air: cukup bersih, area sekitar sumur disemen
e. Pembuangan air limbah
1). Jenis limbah: rumah tangga
2). Bak limbah: tidak ada
3). Saluran limbah: dibuang ke samping rumah
4). Jarak limbah dengan sumur: kurang dari 10 m
5). Letak: samping rumah
6). Vektor: tikus, nyamuk
7). Bau limbah: tidak tercium bau limbah
8). Kebersihan: cukup
f. Jamban keluarga
1). Pemilikan jamban: punya
2). Jenis jamban: jongkok
3). Letak jamban: luar rumah
4). Jarak jamban-sumur: kurang dari 10 m
5). Vektor: adanya tikus dan nyamuk
6). Kebersihan jamban: baik
g. Kandang ternak: tidak ada
h. Halaman: Tidak ada halaman
i. Kamar mandi
1). Pemilikan: ada
2). Letak: luar rumah
3). Bak mandi: Ada
4). Kebersihan: lantai kamar mandi disikat seminggu sekali, bak mandi tidak
ada jentik.
j.Lingkungan
1). Geografi rumah: Perumahan
2). Jarak dengan tetangga: berdekatan
3). Suasana: ramai
4). Lokasi: dekat rumah
k. Fasilitas perdagangan: warung ± 200 m, toko ± 300 m
l. Fasilitas peribadatan: masjid 500 m
m. Fasilitas kesehatan RSUD KRMT wongsonegoro berjarak ± 1-2 km.
21
n. Sarana hiburan: ada, berupa TV, radio
o. Fasilitas transportasi: ada, 1 buah sepeda motor
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, menurun.
Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:
Tn. A menyatakan ia tak pernah menderita sakit serius, selama ini ia merasa sehat-
sehat saja, demikian pula dg Ny.N dan An A
b. Kebiasaan Memeriksakan Diri
1). Waktu: bila sakit dan ada waktu
2). Tempat: RSUD
c. Kebiasaan Minum Obat
1). Waktu: bila sakit
2). Asal obat yang diminum: dokter puskesmas, warung
d. Kesehatan Ibu dan Anak
1). Riwayat kehamilan yang lalu:
Ny.N menyatakan ia sudah hamil dua kali. Keduanya melahirkan pada usia 9
bulan di RSUD Ny.N menyatakan tidak ada keluhan selama hamil. Ny.N
menyatakan lebih sering tidur dan malas ketika hamil. Ny.N menyatakan rutin
periksa selama hamil. Buku KIA Ny.N menunjukkan ia pernah ANC1x.
Selama hamil ia merasa biasa-biasa saja. Tidak ada makanan pantangan ketika
hamil.
2). Ibu hamil: tidak ada
3). Persalinan
Persalinan terakhir adalah 1 bulan yang lalu pada tanggal 7 oktober 2018. Ia
melahirkan SC di RSUD. Berat lahir bayi 2800 gram.
4). Masa nifas
Ny.N menyatakan ia nifas normal, tetapi lamanya ia sudah lupa. Tidak ada
keluhan pada masa nifas. Nafsu makan tidak berubah selama nifas. Ny.N
menyatakan ASI hanya keluar sedikit di awal kelahiran bayi. Ia memberikan
ASI hanya 2 minggu selanjutnya ASI masih keluar sedikit-
sedikit , bayi sering rewel sehingga ia memberikan susu formula SGM pada
bayinya. Selama ini bayi M diirawat oleh Tn.A dan Ny.N sendiri, tetapi ketika
Tn.A dan Ny.N bekerja, bayi M dirawat oleh neneknya. Ny.N menyatakan
anaknya selama ini sehat dan tidak pernah sakit.
22
6). Pemeriksaan Bayi
Keluarga Tn.A mempunyai seorang bayi. Bayi M diikutkan di
posyandu. Pertumbuhan dan perkembangan bayi saat ini ia dapat bergerak
aktif Ny.N menyatakan bayi baru diberi imunisasi saat ia lahir. Status gizi
bayi kurang. Berat badan bayi saat ini 2,5 kg. Bayi M dalam keadaan
sehat, gerak aktif
e. Riwayat Kesehatan-Mental-Psikososial-Spiritual
1). Memenuhi kebutuhan jiwa:
a). Pemenuhan rasa aman: Tn.A mengatakan keluarganya merasa
aman tinggal di lingkungan rumahnya
b). Perasaan bangga atau senang: keluarga Tn.A merasa senang bila
bisa berkumpul bersama dan tidak ada masalah.
c). Semangat untuk maju: Tn.A mengatakan selama ini ia biasa
saja.Tidak terlalu bersemangat.
2). Pemenuhan status sosial:
a). Perasaan dilayani: Tn.A mengatakan selalu mendapatkan pelayanan
yang
baik jika sedang membutuhkan untuk mengurus surat-surat, dll baik
dari lingkungan tempat tinggal seperti : RT, RW, Dukuh, Kelurahan,
dan
instansi pemerintahan lainya .
b). Perasaan dibenci: Tn.A mengatakan selalu akrab dengan tetangga
sekitar,
hubungan dengan keluarga yang lain baik, tidak merasa dibenci dan
tidak
ada permasalahan dengan orang lain
c). Perasaan diasingkan: Tn.A mengatakan walaupun hidupnya pas-
pasan
tetangga sekitar menghargai keluarganya dan tidak mengucilkanya
3). Riwayat kesehatan mental keluarga
Keluarga klien menyatakan tidak ada yang pernah dirawat di RS Jiwa
4). Gangguan mental pada anggota keluarga: Tn.A mengatakan tidak
ada anggota
keluarga yang merasa bersalah, gagal, kecewa, tertekan dan dalam
keluarga tidak sering bertengkar
5). Penampilan tingkah laku anggota keluarga yang menonjol:Tn.A
menyatakan dirinya tegas,An A dan Bayi M ceria, Ny.N
f.. Riwayat Spiritual Anggota Keluarga
Tn.A dan Ny.N menyatakan sholat tetapi tidak 5 waktu. Keluarga jarang
mengikuti pengajian rutin di masjid. Tn.B rutin solat jumat. Keluarga rutin solat di
hari raya.
23
g. Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan :
Tn.A menyatakan tidak pernah periksa ke puskesmas. Ny.N juga jarang
periksa. Keluarga menyatakan jika ada sedikit keluhan dibiarkan akan sembuh
sendiri. Tn.A menyatakan tidak pernah diukur
tekanan darahnya juga sehat-sehat saja. Tn.A menyatakan khawatir akan
kesehatan anaknya , karena berat badannya yang rendah. Ny.N menyatakan perlu
untuk membawa anaknya ditimbang rutin di posyandu,
3 An A 4 P BB 20 kg
Tidak ada keluhan
24
menyatakan tidak tahu kalau penyebab berat badan kurang pada bayi adalah asupan
susu yang kurang.
2). Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat
Ny.N menyatakan ia tidak memberikan ASI sejak anaknya usia 1 hari. Ia
menyatakan tidak memberikan ASI karena ASI hanya keluar sedikit, tetapi Sejak usia
2 hari itu, Ny.N
memberi bayi susu formula
3). Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
Tn.A menyatakan ia ada keluhan di pinggang tetapi ia biarkan saja. Ny.N
tidak memberikan ASI bagi bayinya. NyN memberi susu formula dengan botol buat
bayinya. Ny.N tidak menyendawakan anak setelah diberi susu
25
6. ANALISA DATA
26
setelah diberi susu.
c. Berat badan bayi saat ini
2,5 kg
.
DS: Ketidakmampuan
Anggota keluarga Tn.B keluarga Tn.A merawat
yang lain bayi M
membiarkan Ny.B tidak
menyusui
bayinya
DO:-
27
d. Menonjolnya 2 1 2/2x1=1 Tn.Amenyadari kalau berat
masalah: Masalah badan anaknya yang kurang
berat, harus segera harus segera
ditangani diatasi. Tn.Akhawatir
dengan berat badan anaknya
Total 4
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak cukupan ASI
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
Keperawatan
1 Ketidak cukupan Setelah diberi asuhan keperawatan 1. Beri pendidikan kesehatan
ASI (00216) keluarga mampu mengenal kepada keluarga tentang
masalah pemberian nutrisi pada nutrisi yang baik bagi bayi
bayi M, dengan kriteria hasil: 2. Anjurkan keluarga untuk
a. Keluarga mampu menyebutkan membuang sisa susu formula
kembali nutrisi yang tepat bagi dan membersihkan botol
bayi setiap selesai
b. Keluarg dapat menyebutkan memberikan makan
kembali kemungkinan 3. Jelaskan kepada keluarga
penyebab BB kurang pada bayi kemungkinan penyebab berat
badan bayi kurang
4. Evaluasi pemahaman
keluarga
28
mengambil keputusan dengan
susu saja sampai bayi usia 6
bulan tepat
D. IMPLEMENTASI
29
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri kepala keluarga serta
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satuatap dalam keadaan saling
ketergantungan. Sedangkan bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai
4000 gram. Keluarga dengan bayi baru lahirperlu memahami tugas perkembangan
yang harus dilakukan sehingga tidak terjadi berbagai permasalahan pada keluarga
tersebut seperti suami merasa diabaikan, peningkatan perselisihan dan argument,
interupsi dalam jadwal kontinu dan kehidupan seksual dan sosial terganggu dan
menurun. Perawat perlu berperan dalan perkembangan keluarga tahap ini dengan
memberikan perawatan dan konsultasi seperti bagaimana cara menentukan gizi yang
baik untuk ibu hamil dan bayi, mengenali gangguan kesehatan bayi secara dini dan
mengatasinya, imunisasi yang dibutuhkan anak, tumbuh kembang anak yang baik,
interaksi keluarga, keluarga berencana, pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu
yang bekerja.
B. SARAN
1. Bagi perawat diharapkan mampu menciptakan hubunganyang harmonis
dengan
keluarga sengga keluarga diharapkanmampu memahami tentang masalah yang
sedang
dialami terjadi pada keluarga dengan bayi baru lahir
2. Bagi Keluarga hendaknya mengenal masalah yang terjadi pada anggota
keluarganya, menerapkan apa yang telah disampaikan perawat melalui pendidikan
kesehatan guna mengatasi masalah kesehatan yang ada di keluarga secara mandiri,
ikut serta mempertahankan dan mempergunakan fasilitas kesehatan yang ada dan
mencegah terjadinya penyakit sebaikanya keluarga sedini mungkin memeriksakan
anggota keluarga yang sakit ke puskesmas yang terdekat serta keluarga sebaiknya
melakukan modifikasi lingkungan yang sehat di sekitar lingkungan keluarga seperti
menjaga kebersihan lingkungan rumah sekitar, dan mampu menjaga pola hidup sehat.
30
DAFTAR PUSTAKA
Glorya Bulechek et al. (2016). Nursing Intervention Classification (NIC), 6th
Indonesian
edition. Elsevier Singapore Pte Ltd
Media Sue Moorhead, et al. (2016). Nursing Outcomes Classification (NOC) Ed 5th
Indonesian Editon. Elsevier Singapore Pte Ltd
Mubarak,dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi
Dalam
Praktik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik dan
Keluarga. Yogyakarta : Sagung Seto
31