Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KEGIATAN

STUDI WISATA KE PULAU BALI

DISUSUN OLEH
NAMA : SARI ISKADEWI
NIS : 2033
PROGRAM : IPA
KELAS : XI

SMA N 1 CANGKRINGAN
Jl Merapi Golf,Bedoyo,Wukirsari,Cangkringan,Sleman
Yogyakarta

2015

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL STUDI WISATA KE PULAU BALI TAHUN 2015

Disusun oleh
Nama : Sari Iskadewi
NIS : 2033
Program : IPA
Kelas : XI

Telah disahkan pada


tanggal ................................................2016

Mengesahkan

Waka kesiswaan Pembimbing

Eka Mundiharta, S.Pd Tri Sugiyanti, S.Kom


NIP. 19690303 200701 1 017 NIP. -

Kepala Sekolah
Maryono, S.Pd.M.Pd
NIP. 19681101 199203 1 003

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah,saya persembahkan karya tulis ilmiah

ini untuk orang-orang yang saya sayangi :


1. Tuhan Yang Maha Esa,yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga aku
masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang yang aku sayang dengan
keadaan sehat. Dan karna ridha-Nya laporan ini dapat terselesaikan dengan lancar
tanpa halangan suatu apa.
2. Bapak Maryono,S.Pd.M.Pd selaku kepala sekolah SMA N 1 Cangkringan yang telah
memberikan kesempatan pada saya dan teman-teman untuk mengikuti kegiatan studi
wisata ke Bali.
3. Ayah dan ibu tercinta,yang telah menjadi motivator terbesar dalam hidupku. Yang tak
pernah jemu mendo’akan dan menyayangiku atas semua pengorbanan dan kesabaran
sampai kini. Tak akan pernah cukupku membalas cinta ayah dan ibu.
4. Saudaraku Dina Fitriana Sari dan Tria Iska Putri yang selalu memberikan semangat dan
dukungan padaku. Sehingga aku dapat menjalani segala tugasku sebagai pelajar
dengan penuh semangat dan keyakinan.
5. Guru pembimbing yang telah membantu,membimbing dan mengarahkan saya dan
teman-teman dalam membuat laporan studi wisata ke Bali ini.
6. Sahabat-sahabatku seperjuangan di SMA N 1 Cangkringan dan semua teman-temanku
lainnya yang tak bisaku sebutkan satu per satu. Terima kasih,kalian telah hadir dan
mewarnai hidupku.

MOTTO

o Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil


o Siapa yang menanam,dia pula yang akan memetik hasilnya
o Dimana ada kemauan pasti ada jalan
o Warnai hidup dengan kejujuran
o Jangan menyerah pada rata-rata
o Aku bisa karna biasa
o Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai budayanya sendiri
o Kesuksesan berbanding lurus dengan tindakan yang dilakukan
o Berbicara jujur adalah jalan terindah untuk mendapat kedamaian hidup
o Kegagalan hanya terjadi pada bila kia menyerah
o Dia yang tahu tidak bicara,dia yang bicara tidak tahu
o Punggung pisaupun kalau diasah akan menjadi tajam
o Ketika satu pintu tertutup,pintu lain akan terbuka
o Bermimpilah selagi bisa
o Berlaku baik pasti akan berbuah manis
o Berusaha yang terbaik dan bersyukur dengan hasilnya
o Awali hari dengan senyum,sapa dan salam
o Tersenyum pada semua orang
o Tidak ada yang tidak mungkin
o Lakukan yang terbaik dan jangan merasa terbaik
o Tak ada gading yang tak retak

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah

dan Pengasih yang telah melimpahkan nikmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga

Laporan Hasil Studi Wisata Ke Pulau Bali ini dapat tersusun.

Laporan Hasil Studi Wisata Ke Pulau Bali ini disusun untuk mendeskripsikan

objek wisata yang telah kami kunjungi.

Kami sadar bahwa tanpa bantuan dari segenap pihak, Laporan Hasil Studi Wisata

Ke Pulau Bali ini tidak akan dapat terwujud. Oleh karena itu, melalui media ini kami

sampaikan ucapan terimakasih kepada yth.

1. Bapak Maryono, S.Pd.M.Pd selaku kepala sekolah SMA N 1 Cangkringan.


2. Bapak Eka Mundiharta, S.Pd selaku waka kesiswaan SMA N 1 Cangkringan.
3. Ibu Tri Sugiyanti, S.Kom yang telah membimbing cara menyusun laporan ini dan memberi

pengarahan kepada kami.

4. Bapak Ahmad Sujarta, Bapak Dasimun, Ibu Isti Martini dan Ibu Y. Sri Nurharjanti yang

telah menjadi pembimbing kami sewaktu di Bali sehingga kami bertambah wawasan

5. Semua pihak yang telah memberi saran dan dorongan positif untuk kebaikan Laporan

Hasil Studi Wisata Ke Pulau Bali ini.

Kami hanya dapat berdo’a semoga amal baik Bapak dan Ibu akan mendapatkan

balasan kebaikan yang melimpah dari Tuhan Yang Maha Esa,aamiin.

Kami sadar bahwa dalam penulisan Laporan Hasil Studi Wisata Ke Pulau Bali ini

tentunya banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari semua

pihak,akan kami terima dengan penuh keterbukaan dan senang hati, demi sempurnanya

Laporan Hasil Studi Wisata Ke Pulau Bali ini dan semoga laporan ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih, mohon maaf apabila ada kesalahan atau

ada hal-hal yang kurang berkenan dihati pembaca, terimakasih.

Cangkringan, 7 Januari 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ 2
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. 3
HALAMAN MOTTO............................................................................................... 4
HALAMAN KATA PENGANTAR........................................................................ 5
HALAMAN DAFTAR ISI...................................................................................... 7

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Peserta............................................................................................................... 2
C.Waktu................................................................................................................. 2
D. Tempat yang dikunjungi................................................................................. 3
E. Tujuan................................................................................................................ 3
F. Manfaat.............................................................................................................. 4
G. Metode Penulisan........................................................................................... 4

BAB II DESKRIPSI PULAU BALI SECARA UMUM


A. Keadaan Geografis......................................................................................... 5
B. Keadaan Sosial Ekonomi............................................................................... 7
C.Kebudayaan..................................................................................................... 9
D. Adat Istiadat...................................................................................................... 11

BAB III DESKRIPSI PULAU BALI SECARA KHUSUS


A. Danau Bedugul............................................................................................... 12
B. Hutan Sangeh.................................................................................................. 16
C. Pantai Kuta....................................................................................................... 18
D. Pusat Oleh-oleh Joger.................................................................................... 20
E. Monumen Bajra Sandhi................................................................................. 22
F. Pantai Pandawa.............................................................................................. 25
G. Garuda Wisnu Kencana................................................................................. 27
H. Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia................................................................... 30
I. Pusat Oleh-oleh Cah Ayu.............................................................................. 31
J. Pura Pantai Tanah Lot.................................................................................... 33
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 35
B. Saran................................................................................................................ 35

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata di negara kita terutama
peninggalan-peninggalan bersejarah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke
menjadi salah satu alasan diadakannya studi wisata. Studi wisata merupakan suatu
agenda rutin tahunan yang diselenggarakan SMA N 1 CANGKRINGAN. Sekolah kami
tahun ini memilih pulau Dewata Bali untuk studi wisata. Latar belakang dipilihnya Bali
sebagai tempat studi wisata karena beberapa sebab berikut :
1. Berdasarkan suara terbanyak yang telah dilakukan oleh siswa siswi di SMA N 1
CANGKRINGAN.
2. Bali merupakan tempat wisata nomor satu di Indonesia sehingga sangat menarik untuk
dikunjungi.
3. Adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan serta agama masyarakat Bali yang unik dan
berbeda dengan masyarakat Indonesia pada umumnya. Di samping itu, wisata bahari
yang sangat indah memberi daya tarik yang begitu tinggi.
4. Menghilangkan kepenatan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMA N 1
Cangkringan sehingga rekreasi ke Bali akan mengembalikan semangat dan kebugaran
kami.
5. Mengajak siswa mengenal budaya lain yang ada di Indonesia dengan mengunjungi
Pulau Bali.
Kaitannya dengan studi wisata kami ditugasi untuk membuat laporan dalam bentuk
karya tulis mengenai objek-objek wisata yang ada di pulau Dewata Bali.
B. Peserta
Studi wisata ini diikuti oleh seluruh siswa siswi kelas XI SMA N 1 Cangringan.
C. Waktu
1. Jadwal Keberangkatan
Hari : Sabtu
Tanggal : 19 Desember 2015
Pukul : 07.00 WIB
Tempat : SMA N 1 Cangkringan

2. Jadwal Kedatangan Kembali


Hari : Rabu
Tanggal : 23 Desember 2015
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : SMA N 1 Cangkringan

D. Tempat yang dikunjungi


1. Danau Bedugul
2. Hutan Sangeh
3. Pantai Kuta
4. Pusat Oleh-oleh Joger
5. Monumen Bajra Sandhi
6. Pantai Pandawa
7. Garuda Wisnu Kencana
8. Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia
9. Pusat Oleh-oleh Cah Ayu
10. Pura Pantai Tanah Lot

E. Tujuan
1. Untuk memperluas wawasan siswa dibidang kepariwisataan, sejarah, dan adat istiadat
dari suatu daerah tertentu.
2. Untuk mengapresiasikan diri dalam mengkaji materi pembelajaran bari secara aktif dan
kreatif.
3. Untuk mengembangkan potensi sosial dan kerjasama baik sesama murid, guru,
karyawan maupun kepala sekolah.
4. Untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang baru yang tidak didapat di
sekolah.
5. Untuk menyegarkan jasmani dan rohani dari kejenuhan kegiatan.
6. Untuk mengetahui objek wisata yang terdapat di pulau Bali.
7. Untuk mengetahui adat dan budaya mayarakat Bali.
F. Manfaat
1. Menambah wawasan mengenai wisata dan budaya Indonesia.
2. Mengasah kemampuan menyusun laporan perjalanan secara sistematis.
3. Mengembangkan sikap ingin tahu peserta dan memperluas pengertian.
4. Mempertajam kesadaran siswa terhadap lingkungan.
5. Mempererat keakraban dengan teman.

G. Metode Penulisan
1. Wawancara
Adalah metode penulisan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada pemandu wisata.

2. Pengumpulan Data
Adalah metode penulisan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber
seperti internet dan buku-buku yang berkaitan dengan penulisan laporan.

3. Observasi
Adalah metode penulisan dengan cara meninjau objek atau tempat secara
langsung untuk mendapatkan data yang akurat dan ilmiah untuk dikembangkan dalam
karya tulis ilmiah. Untuk mendapatkan bukti dalam penulisan karya tulis ini penulis
langsung menuju ibjek wisata di pulau Bali.

BAB II
DESKRIPSI PULAU BALI SECARA UMUM
A. Keadaan Geografis
Pulau Bali memiliki luas sekitar 5.632 m2, dimana secara geografis wilayahnya
didominasi oleh serangkaian gunung berapi yang membentang sepanjang pulau. Pulau
ini memiliki panjang hanya sekitar 140 km yang memanjang disepanjang timur ke barat
dan 90 km dari utara ke selatan.

Provinsi bali merupakan salah satu provinsi yang cukup terkenal di Indonesia

karena merupakan salah satu aset devisa negara Indonesia yang cukup tinggi di bidang

pariwisatanya. Ibukota Provinsi Bali adalah Denpasar. Provinsi bali sendiri tidak hanya

terdiri dari pulau (dewata) Bali saja, namun juga terdiri dari banyak pulau yang lain,

contohnya pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan lain – lain.

Provinsi Bali secara astronomis terletak di 8° LS dan 115° BT. Daerah ini masih memiliki
iklim tropis seperti Provinsi lainnya di Indonesia.

Secara geografis provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur, dan Selat

Bali di sebelah barat, Laut Bali di sebelah utara, samudera hindia di sebelah selatan, dan

Selat Lombok di sebelah timur. Penduduk Bali terdiri dari dua, yaitu penduduk asli Bali

atau disebut juga Bali Aga (baca :bali age) dan penduduk bali keturunan Majapahit.

Sedangkan kebudayaan Bali memiliki kebudayaan yang khas karena secara belum
terpengaruhi oleh budaya lain.
Gunung yang terkenal di pulau ini adalah Gunung Agung. Gunung Agung
memiliki ketinggian sekitar 3.000 m diatas permukaan air laut. Gunung ini sangat
dihormati sebagai “Bunda Suci” oleh masyarakat Bali,karna tinggi menjulang seolah
menggambarkan kealihungan Bali sebagai Pulau Para Dewata.
Bali merupakan surga tropis yang rimbun yang ditandai dengan beragam medan
yang terdiri dari pegunungan, dataran rendah, pantai, pinggiran batu kapur, sungai yang
berkelok-kelok dan lembah yang indah.
Daerah utara dan selatan yang merupakan kaki gunung banyak ditutupi dengan
tanah vulkanik yang subur. Sementara hutan pegunungannya merupakan tempat
berlindungnya satwa-satwa liar yang besar.

Bali berasal dari kata “Bal” dalam bahasa Sansekerta berarti “Kekuatan”, dan
“Bali” berarti “Pengorbanan” yang berarti supaya kita tidak melupakan kekuatan kita.

Supaya kita selalu siap untuk berkorban. Bali mempunyai 2 pahlawan nasional yang
sangat berperan dalam mempertahankan daerahnya yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti
Ketut Jelantik.
Banyak wisatawan yang berkunjung ke pulau Bali dengan begitu banyak
aktivitas mulai dari mendaki pegunungan, memasuki gua-gua, berendam di pantai,
menikmati keindahan laut tropis, berwisata bahari di pantai, berjemur, berburu souvenir
sampai mencicipi makanan khas Bali.
Keadaan geografis di Bali merupakan alasan utama dibalik kondisi budaya yang
unik. Para wisatawan yang berkunjung ke pulau Bali biasanya mencari terik matahari
tropis dimana hanya bisa terdapat di pantai-pantai selatan yang terhampar pasir putih.

B. Keadaan Sosial Ekonomi


Kegiatan ekonomi masyarakat Bali dititikberatkan pada sektor pertanian. Hal itu
didasarkan pada beberapa prasasti Bali yang memuat hal-hal yang berkaitan dengan
kehidupan bercocok tanam. Beberapa istilah itu, antara lain sawah, parlak (sawah
kering), kebwan (kebun), gaga (ladang), dan kasuwakan (irigasi).
Di luar kegiatan pertanian pada masyarakat Bali juga ditemukan kehidupan
sebagai berikut.
1. Pande (Pandai = Perajin)
Mereka mempunyai kepandaian membuat kerajaan perhiasan dari bahan emas
dan perak, membuat peralatan rumah tangga, alat-alat pertanian, dan senjata.
2. Undagi
Mereka mempunyai kepandaian memahat, melukis, dan membuat bangunan.

3. Pedagang
Pedagang pada masa Bali Kuno dibedakan atas pedagang laki-laki (wanigrama)
dan pedagang perempuan (wanigrami). Mereka sudah melakukan perdagangan
antarpulau (Prasasti Banwa Bharu).
Struktur masyarakat yang berkembang pada masa Kerajaan Bali Kuno
didasarkan pada hal sebagai berikut :
1. Sistem Kasta (Caturwarna)
Sesuai dengan kebudayaan Hindu di India, pada awal perkembangan Hindu di Bali
sistem kemasyarakatannya juga dibedakan dalam beberapa kasta. Namun, untuk
masyarakat yang berada di luar kasta disebut budak atau njaba.
2. Sistem Hak Waris
Pewarisan harta benda dalam suatu keluarga dibedakan atas anak laki-laki dan
anak perempuan. Anak laki-laki memiliki hak waris lebih besar dibandingkan anak
perempuan.
3. Sistem Kesenian
Kesenian yang berkembang pada masyarakat Bali Kuno dibedakan atas sistem
kesenian keraton dan sistem kesenian rakyat.

4. Agama dan Kepercayaan


Masyarakat Bali Kuno meskipun sangat terbuka dalam menerima pengaruh dari
luar, mereka tetap mempertahankan tradisi kepercayaan nenek moyangnya. Dengan
demikian, di Bali dikenal ada penganut agama Hindu, Buddha, dan kepercayaan
animisme.

C. Kebudayaan

Kebudayaan Bali pada hakikatnya dilandasi oleh nilai-nilai yang bersumber pada
ajaran agama Hindu. Masyarakat Bali mengakui adanya perbedaaan ( rwa bhineda ),

yang sering ditentukan oleh faktor ruang ( desa ), waktu ( kala ) dan kondisi riil di

lapangan (patra ). Konsep desa, kala, dan patra menyebabkan kebudayaan Bali bersifat

fleksibel dan selektif dalam menerima dan mengadopsi pengaruh kebudayaan luar.

Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa komunikasi dan interaksi antara

kebudayaan Bali dan budaya luar seperti India (Hindu), Cina, dan Barat khususnya di

bidang kesenian telah menimbulkan kreatifitas baru dalam seni rupa maupun seni

pertunjukkan. Tema-tema dalam seni lukis, seni rupa dan seni pertunjukkan banyak

dipengaruhi oleh budaya India. Demikian pula budaya Cina dan Barat/Eropa memberi

nuansa batu pada produk seni di Bali. Proses akulturasi tersebut menunjukkan bahwa

kebudayaan Bali bersifat fleksibel dan adaptif khususnya dalam kesenian sehingga tetap
mampu bertahan dan tidak kehilangan jati diri (Mantra 1996).
Kebudayaan Bali sesungguhnya menjunjung tinggi nilai-nilai keseimbangan dan
harmonisasi mengenai hubungan manusia dengan Tuhan ( parhyangan ), hubungan

sesama manusia (pawongan ), dan hubungan manusia dengan lingkungan

( palemahan ), yang tercermin dalam ajaran Tri Hita Karana (tiga penyebab

kesejahteraan). Apabila manusia mampu menjaga hubungan yang seimbang dan


harmonis dengan ketiga aspek tersebut maka kesejahteraan akan terwujud.

Selain nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi, dalam kebudayaan Bali juga


dikenal adanya konsep tri semaya yakni persepsi orang Bali terhadap waktu. Menurut

orang Bali masa lalu (athita ), masa kini ( anaghata ) dan masa yang akan datang

( warthamana ) merupakan suatu rangkaian waktu yang tidak dapt dipisahkan satu

dengan lainnya. Kehidupan manusia pada saat ini ditentukan oleh hasil perbuatan di

masa lalu, dan perbuatan saat ini juga menentukan kehidupan di masa yang akan datang.
Dalam ajaran hukum karma phaladisebutkan tentang sebab-akibat dari suatu perbuatan,

perbuatan yang baik akan mendapatkan hasil yang baik. Demikian pula sebaliknya,
perbuatan yang buruk hasilnya juga buruk atau tidak baik bagi yang bersangkutan.

D. Adat Istiadat
Upacara Ngaben atau sering pula disebut upacara Pelebon kepada orangyang
meninggal dunia, dianggap sangat penting, ramai dan semarak, karena dengan
pengabenan itu keluarga dapat membebaskan arwah orang yang meninggal dari
ikatan-ikatan duniawinya menuju sorga, atau menjelma kembali ke dunia melalui
rienkarnasi. Karena upacara ini memerlukan tenaga, biaya dan waktu yang panjang dan
besar, hal ini sering dilakukan begitu lama setelah kematian.
Untuk menanggung beban biaya, tenaga dan lain-lainnya, kini masyarakat
sering melakukan pengabenan secara massal / bersama. Jasad orang yang meninggal
sering dikebumikan terlebih dahulu sebelum biaya mencukupi, namun bagi beberapa
keluarga yang mampu upacara ngaben dapat dilakukan secepatnya dengan
menyimpan jasad orang yang telah meninggal di rumah, sambil menunggu waktu yang
baik. Selama masa penyimpanan di rumah itu, roh orang yang meninggal menjadi tidak
tenang dan selalu ingin kebebasan.
Setelah didapat hari H (pembakaran jenazah), maka pihak keluarga akan
menyiapkan ritual pertama yaitu nyiramin layon (memandikan jenazah). Jenazah akan
dimandikan oleh kalangan brahmana sebagai kelompok yang karena status sosialnya
mempunyai kewajiban untuk itu. Selesai memandikan, jenazah akan dikenakan pakaian
adat Bali lengkap. Selanjutnya adalah prosesi ngajum, yaitu prosesi melepaskan roh
dengan membuat simbol-simbol menggunakan kain bergambar unsur-unsur penyucian
roh.
Pada hari H-nya, dilakukan prosesi ngaben di kuburan desa setempat. Jenazah
akan dibawa menggunakan wadah, yaitu tempat jenazah yang akan diusung ke
kuburan. Wadah biasanya berbentuk padma sebagai simbol rumah Tuhan. Sampai
dikuburan, jenazah dipindahkan dari wadah tadi ke pemalungan, yaitu tempat
membakar jenazah yang terbuat dari batang pohon pisang ditumpuk berbentuk lembu.
Disini kembali dilakukan upacara penyucian roh berupa pralina oleh pendeta
atau orang yang dianggap mampu untuk itu (biasanya dari clan brahmana).
Pralinaadalah pembakaran dengan api abstrak berupa mantra peleburan kekotoran
atma yang melekat ditubuh. Kemudian baru dilakukan pembakaran dengan
menggunakan api kongkrit. Jaman sekarang sudah tidak menggunakan kayu bakar lagi,
tapi memakai api dari kompor minyak tanah yang menggunakan angin.

Umumnya proses pembakaran dari jenazah yang utuh menjadi abu memerlukan
waktu 1 jam. Abu ini kemudian dikumpulkan dalam buah kelapa gading untuk dirangkai
menjadi sekah. Sekah ini yg dilarung ke laut, karena laut adalah simbol dari alam
semesta dan sekaligus pintu menuju ke rumah Tuhan. Demikian secara singkat
rangkaian prosesi ngaben di Bali.

BAB III
DESKRIPSI PULAU BALI SECARA KHUSUS

A. DANAU BEDUGUL
Objek wisata bedugul terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturit
kabupaten tabanan kurang lebih jaraknya 45 km dari pusat kota kabupaten
dan Jaraknya dari Kota Denpasar sekitar 50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Pura
tersebut berada di tepi danau Beratan, nama pura ulun danu diambil dari kata danau.
Pura di ulun danu yang terletak di pinggir danau Beratan. Pura ulun
danu dipercaya sebagai tempat bersemayaman Dewi Sri atau dewi kesububuran.
Bedugul terletak di perbukitan sehingga memiliki cuaca yang sejuk.
Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu :
1. Pura Lingga Petak
2. Pura Penataran Pucak Mangu
3. Pura Terate Bang
4. Pura Dalem Purwa
Bedugul memiliki penduduk yang cukup padat. Penduduk asli Bedugul terkenal
sangat sensitif dalam masalah makanan. Salah satu mata pencaharian penduduk
Bedugul adalah petani,salah satunya adalah berkebun strawberry. Karna Bedugul
merupakan desa wisata maka banyak penduduk yang bermata pencaharian pedagang.
Sebenarnya Bedugul merupakan nama sebuah desa. Karna ada beberapa
macam tempat yang menarik untuk dikunjungi sehingga menyebabkan masyarakat
sekitar mengembangkan desanya menjadi desa wisata.
Ritual Marekang Toya dilaksanakan di Bedugul sebagai ritual keselamatan
untuk di sawah. Rirual ini dilaksanakan saat hama menyerang tanaman padi. Pada saat
ritual biasanya diikuti dengan nyepi di sawah.
Bedugul memiliki masjid yang berada di atas bukit. Masjid Besar Al-Hidayah ini
merupakan masjid tertua. Dari sini para pengunjung dapat beribadah serta menikmati
pemandangan danau dari atas bukit kecil sebelah barat danau. Udara yang sejuk akan
membuat suasana danau dari atas bukit menjadi mengagumkan.
Untuk menkmati keindahan Danau Bedugul disediakan perahu motoruntuk
menyusuri Danau. Ada pula olahraga air seperti banana boat, parasailing dan jet ski. Di
lokasi ini terdapat tempat peristirahatan untuk menginap dan rumah makan serta
penyewaan sampan dan boat untuk mengelilingi danau.
Dengan fasilitas yang disediakan,membuat tempat ini semakin memiliki daya
tarik yang besar sehingga ramai dikunjungi wisatawan. Karna banyaknya wisatawan
yang berwisata ke Bedugul membuat masyarakat berminat untuk berdagang. Di
sekeliling kawasan Bedugul akan banyak ditemukan pedangang yang menawarkan
barang dagangannya seperti pakaian, makanan, minuman, souvenir, iket, sarung,
strawberry dan lain sebagainya. Karna banyaknya pedagang membuat mereka saling
bersaing menawarkan harga sehingga wisatawan membeli dagangan mereka.
B. HUTAN SANGEH

Sangeh terletak di desa Sangeh,kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung,


Bali. Batas wilayah desa Sangeh,yaitu :
Utara : berbatasan dengan Desa Carangsari
Selatan : berbatasan dengan Desa Blahkruh
Barat : berbatasan dengan Desa Selat
Timur : berbatasan dengan Desa Cau
Hutan sangeh memiliki luas hampir 14 hektar dengan jumlah kera 600-700 ekor.
Keadaan topologi sangeh relative datar dengan ketinggian antara 100-150 m. Iklim
sangeh termasuk iklim bercurah hujan rata-rata dengan suhu 180-280C.
Penduduk sangeh memiliki beberapa mata pencaharian,yaitu : petani, buruh
bangunan, jasa, pedagang, PNS, ABRI, swasta, dan pensiunan. Desa sangeh
merupakan suatu desa agraris yang sedang berkembang sehingga mata pencaharian
penduduk sangat dipengaruhi oleh keadaan.
Tempat peribadatan di sangeh berupa Pura, ada 4 buah Pura dikawasan sangeh,
yaitu :
1. Pura Bukit Sari
2. Pura Melanting
3. Pura Tirtha
4. Pura Anyar
Upacara piodalan secara rutin dilaksanakan ditempat Suci Pura Bukit Sari dan
Pura Melanting setiap Rabu manis juluwanting. Sedangkan Pura anyar dilaksanakan
setiap Rabu kulantir.
Objek wisata Sangeh menyediakan fasilitas untu para pengunjung berupa : toilet
umum, tempat parkir, kios souvenir dan juga kios makanan dan minuman.
Jenis tumbuh-tumbuhan yang terdapat didalam kawasan ini adalah pala dengan
kerapatan yang tinggi. Selain jenis pala,terdapat juga jenis amplas, pule, buni,
campaka, kuning, kepohpoh,dll. Jenis satwa yang paling dominan adalah kera abu-abu.
Selain itu ada juga alap-alap, burung hantu, elang, musang, kucing hutan, sendang
lawe, terocok,dll.
Dipenghujung jalan menuju pintu keluar yang agak memutar terdapat sebuah
pohon pala raksasa yang dikeramatkan. Pohon ini memiliki keunikan dan dinamakan
Pohon Lanang Wadon. Dinamakan demikian karena pohon pala ini berbentuk seperti
kelamin pria dan wanita yang seling bersebelahan. Keajaiban pohon ini menjadi salah
satu keunikan-keunikan yang menarik di kawasan wisata Sangeh bersama tingkah laku
kera-kera dan hutan lindung yang dilestarikan. Objek wisata sangeh dikelola oleh
pengelola khusus yang dibentuk oleh Desa Sangeh dan dibantu oleh staf dari Dinas
Kehutanan,khususnya dari Balai KSDA serta Dinas Peternakan Kabupaten Badung.

C. PANTAI KUTA
Pantai Kuta adalah salah satu pantai favorit yang pertama dicari oleh para
wisatawan. Pohon kelapa akan terlihat disepanjang pasir pantai sejauh mata bisa
mememandang ke arah utara yang dihentikan oleh landasan pacu bandara Ngurah Rai
jauh di barat. Selain itu Kuta menjadi tempat matahari terbenam nomor satu di Bali,
dengan pemandangan matahari terbenamnya yang spektakuler setiap harinya.
Dahulu, tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali, namun seiring
dengan dengan berjalannya waktu, tempat ini menjadi kawasan wisata yang terkenal di
Bali. Boleh dikatakan, saat ini Kuta merupakan tempat berkumpulnya wisatawan dari
seluruh dunia, karena hampir seluruh wisatawan yang mengunjungi Pulau Bali, pasti
tidak lupa pula singgah ke Kuta.
Dalam sejarahnya hampir seluruh pantai di Bali dulunya adalah tempat
pendaratan penyu. Seiring dengan perjalanan sang waktu, kini hanya tertinggal
beberapa tempat saja yang dikunjungi penyu untuk bertelur, dan salah satunya adalah
Pantai Kuta. Kini Pantai Kuta bukan hanya ramai dikunjungi wisatawan namun juga
ramai dikunjungi penyu untuk bertelur. Hal ini sangat mengejutkan dengan melihat
kondisi Pantai Kuta yang kini telah sesak dengan banyaknya bangunan hotel. Penyu
yang mendarat di Pantai Kuta adalah jenis penyu lekang (Lepidochelys olivacea).

Pantai kuta ini merupakan objek wisata yang komplit, penggabungan antara
wisata sejarah dan Wisata pantai.
Seluruh umat Hindhu di Kuta menggelar ritual tolak bala atau dikenal dengan
nama upacara Nangluk Merana. Upacara ini digelar setahun sekali. Tepatnya setiap
sasih kajeng kliwon dalam kalender Bali. Ritual berlangsung di seluruh perempatan
yang ada di kuta sehingga akses jalan menuju kawasan wisata ditutup sementara.

D. PUSAT OLEH-OLEH JOGER

Kata joger merupakan gabungan dari 5 Huruf yaitu J . O . G . E . R jika kita cari

di kamus bahasa indonesia kata ini belum memiliki arti, ia itu pasti karena kaya JOGER

itu sendiri bukan di ambil dari kata yang ada sebelumnya. Pada tahun 1980 Pak Joseph

Theodorus Wulianadi (pemilik joger) mengawali usahanya di sebuah pertokoan di Jl.


Sulawesi 37, Denpasar.

Awalnya Joseph Theodorus Wulianadi belum memiliki nama untuk Toko kecilnya
itu tidak seperti toko – toko yang berada di sekitarnya sampai – sampai Dinas
perdagangan Denpasar meminta agar Toko yang dimilikinya segera di berikan nama

sehingga mudah di bedakan antara toko – tokok yang berada di sekitarnya. pada tanggal

9 bulan 9 tahun 1951 Joseph Theodorus Wulianadi merenungkan diri di atas tempat
tidurnya beliau merenungkan nama apa yang cocok untuk Tokonya itu.

Joseph Theodorus Wulianadi tidak ingin nama tokonya di berikan dengan nama

yang umum atau yang biasa kita lihat di pasar – pasar atau toko biasa, beliau ingin nama

tokonya itu bernama yang Unik artinya nama yang muncul dari dalam hati nurani. seiring

detik jam berjalan Tuan Joseph Theodorus Wulianadi teringat dengan jasa besar dari Mr.
Gerhard dimana dia telah memberikan dana sebesar $ 20.000 sebagai hadiah

pernikahan Joseph Theodorus Wulianadi dengan Istri tercintanya Ery Kusdarijati, Mr.

Gerhard merupakan teman sekolahnya dulu di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman


Barat, tahun 1970-an.

Dengan berjalannya waktu detik jam akhirnya tuan Joseph menggabungkan

nama “Joseph” dan nama temannya “Gerhard” sehingga dari nama tersebut diambilah 2

karakter dari kiri dari nama Joseph = JO dan 3 karakter dari kiri Gerhard = GER sehingga
jika digabungkan menjadi JOGER.

Dan pada tanggal 19 Januari 1981 merupakan hari lahir joger dimana nama joger

pertama kalinya digunakan sebagai nama Toko tuan Joseph namun nama Tokonya saat

itu belum murni JOGER tapi “ART & BATIK SHOP JOGER” awalnya masyarakat belum

tau dan belum tertarik dengan Product yang di jual oleh toko ini namun karena seiring

berjalannya waktu dan tren yang terus bergerak akhirnya product – product Toko Joger

di terima dan menarik banyak masyarakat karena setiap barang seperti Kaos dan
souvenir – souvenir lainnya terdapata kata – kata yang unik khas Joger.
E. MONUMEN BAJRA SANDHI
Objek wisata Bajra Sandhi, merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali dan
menjadi simbol heroik rakyat melawan para penjajah, monumen ini didirikan untuk
menghormati para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa
perjuangan rakyat dalam mengusir kolonial Belanda dari Ibu pertiwi ini dari generasi ke
generasi juga dari zaman ke zaman, serta lambang semangat untuk mempertahankan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mau berkunjung ke Bajra Sandhi atur perjalanan tour di Bali anda untuk
mengunjungi tempat wisata dalam kota Denpasar dalam sehari penuh, sehingga bisa
merangkai kunjungan tour dengan mengunjungi pasasr Kimbasari, Museum Bali, Art
Centre dan juga pantai Sanur. Atau pilihan sewa mobil atau bahkan dengan sewa
sepeda motor karena lokasi dan jarak tempat wisatanya berdekatan sehingga terhindar
dari kemacetan.
Bangunan Monumen Bajra Sandhi ini beberapa bagian bangunannya terdiri dari
17 anak tangga berada pada pintu utama, 8 buah tiang agung dalam gedung
monumen, menjulang setinggi 45 meter. Terlihat begitu artistik dan penuh arti,
melambangkan angka hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Letaknya strategis di tengah-tengah kota Denpasar, menjadikannya sebagai salah
satu objek wisata di pulau Bali, yang terletak tengah kota dikelilingi oleh taman dan
pohon tropis, serta lapangan hijau, sebagai tempat rekreasi dan bercengkrama
bersama keluarga.
Monumen Bajra Sandhi terletak di depan Kantor Gubernur Bali,
mengekspresikan sebuah genta yang tinggi menjulang berada dalam padma (seroja),
lambang pertemuan lingga dan yoni yaitu sifat maskulinitas dan sifat femininitas, memili
arti agar melahirkan kesuburan serta kemakmuran, sehingga tercipta kesejahteraan
umat.
Bangunan ini menerapkan konsepsi Tri Mandala. Perjalanan dari bandara butuh
sekitar 30 menit berkendaraan bermotor, lokasinya memang tidak begitu jauh serta
mudah diakses. Tiba di lokasi, saat memasuki bangunan, anda bisa naik ke puncak
candi melihat keindahan sekeliling taman kota, bangunan ini berada di lapangan
Puputan Renon.
Monumen Bajra Sandhi, menjadi salah satu tempat wisata dalam kota.
Bangunan monumen dikelilingi oleh lapangan luas, yang diperuntukkan oleh warga
sebagai tempat rekreasi gratis kecuali masuk ke dalam bangunan monumen. Pada
akhir pekan di hari Minggu pagi anda akan menemukan berbagai aktifitas yang
dilakukan oleh pengunjung seperti berjalan santai di areal joging track yang sudah
disediakan, bermain sepeda, olah raga seperti sepak bola, senam bahkan kegiatan
yoga.
Nama Bajra Sandhi sendiri karena bentuk monumen menyerupai bajra atau
genta yang digunakan pendeta Hindu saat mengucapkan mantra saat upacara
keagamaan. Monumen yang berada dibangun di atas tanah seluas 13,8 hektar dengan
luas gedung 4.900 meter persegi merupakan rancangan Ir Ida Gede Yadnya pada
tahun 1981 dan mulai dibangun pada tahun 1987 atas prakarsa mantan Gubernur Bali,
Ida Bagus Mantra dan baru diresmikan 16 tahun kemudian pada 14 Juni 2003 oleh
Presiden Megawati Soekarno Putri.
Selain itu, terdapat telaga yang dikenal dengan puser tasik yang berada di
dalam bangunan yang dipenuhi dengan ikan. Selanjutnya di lantai dua, terdapat 33
diaroma yang yang menggambarkan Bali sejak jaman masa prasejarah, masa kerajaan,
masa peperangan dan pasca kemerdekaan. Penjelasan diaroma tersebut
menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, Inggris dan bahasa Bali.
Di lantai paling atas, pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Denpasar
dari ketinggian. Untuk memasuki kawasan Monumen Bajra Sandhi, pengunjung cukup
membayar tiket antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000 dan anda akan mendapatkan
pengetahuan tentang sejarah Bali secara lengkap.

F. PANTAI PANDAWA
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta

selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut
sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang

sangat besar yang pada salah satu sisinya dipahat lima patung Pandawa danKunti.

Keenam patung tersebut secarara berurutan (dari posisi tertinggi) diberi penejasan nama
Dewi Kunti,Dharma Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa.
Pantai ini juga dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai
yang landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan
yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa.
Sebenarnya nama Pandawa baru beberapa tahun ini disematkan di pantai yg
masih tergolong sepi ini, tempat ini sebenarnya merupakan sebuah desa kecil
penghasil rumput laut dan sebagian besar penduduk nya adalah nelayan. Orang sekitar
menyebut pantai ini dengan sebutan Pantai Kutuh, karna lokasi nya mmg terletak di
Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali Indonesia. Diseputaran
daerah kutuh juga terdapat Pantai Green Bowl yg lokasinya di belakang Hotel Bali Cliff.
Yang menarik dari tempat ini adalah jalanan menuju lokasi membelah bukit
kapur dan terdapat beberapa Patung Panca Pandawa berbagi pose yg masih dalam
proses pengerjaan
Saat ini, Pantai Pandawa Kutuh, tidak lagi didominasi oleh wisatawan asing.
Malahan yang banyak berlibur di pantai Pandawa Kutuh adalah wisatawan domestik.
Setiap wisatawan yang mengunjungi pantai di desa Kutuh ini, akan terkesima
dengan pemandangan pantai. Anda akan mendapatkan pasir putih yang bersih, serta
ombak yang tenang, bebas dari polusi dan pedagang acung.
Untuk memasuki kawasan pantai Kutuh, anda harus melewati sebuah jalan
yang diapit oleh tebing batu yang terjal, di tebing terjal ini terdapat patung dari Panca
Pandawa, karena itu dinamakan Pantai Pandawa.
G. GARUDA WISNU KENCANA

Ide Garuda Wisnu Kencana (GWK) begitu hebat. Sebuah mini-city dengan segala
fasilitas hiburan, shopping dan tempat rekreasi seluas puluhan hektar. Rencananya
patung ini akan menjulang setinggi 310 meter dan konon merupakan yg tertinggi di dunia
untuk kategori patung tertinggi didunia.
Terletak di kawanan pebukitan dengan pemandangan yang menawan seperti
Pantai Kuta & Jimbaran di kejauhan, Airport Ngurah Rai dan Pelabuhan benoa.
Wisatawan bisa mencapai GWK melalui beberapa jalur. Diantaranya melewati kampus
UNUD yg belok-belok, atau direct melalui jalan utama Jimbaran dgn beberapa tikungan-
tikungan tajam dan berbahaya.
Proyek GWK sudah dimulai sejak lama. Sekitar tahun 2000, hampir 50%
fasilitas hiburan. Ada 2 stage utama untuk menggelar acara kesenian. Satunya kecil,
cocok untuk theater, konser band ABG, atau kesenian daerah. Satunya lagi ukuran
jumbo dengan pilar-pilar raksasa.
Berkeliling GWK akan membuat wisatawan kagum. Area yang aslinya bukit batu
yang miring terjal disulap menjadi sebuah bangunan raksasa dengan arsitektur
mengagumkan. Bukit dipotong-potong menjadi pilar-pilar raksasa seperti bangunan di
mesir, tapi tetap dengan style Bali. Mereka memotong-motong bukit seperti memotong
keju.
Dibalik semua keindahan, proyek GWK ternyata punya banyak kasus. Proyek
GWK dari awal berjalan lancar sampai Bom Bali I meledak. Bali mengalami krisis dan
proyek mulai mangkrak. Penduduk lokal mulai berdemo menuntut janji pekerjaan
sebagai kompensasi dari pembebasan tanah. Isu korupsi dan penyelewengan dana
juga mulai menggerogoti GWK.
Sekitar awal 2006, patung megah yang dijanjikan belum juga berdiri. Hanya ada
sepetak batu + semen berukuran semeter dua meter yg merupakan hasil upacara
peletakan batu pertama oleh Mantan Presiden Megawati.
GWK artinya "burung Garuda Kendaraan Dewa Wisnu", merupakan salah satu
obyek wisata di Bali yang merupakan jendela seni dan budaya Pulau Dewata yang
memiliki latar belakang alami serta panorama yang sangat
mengagumkan. Menyaksikan kemegahan monumental dan kekhusukan spiritual yang
mana kesemuanya disempurnakan dengan sentuhan modern dengan fasilitas dan
pelayanan yang tepat guna.Amphitheatre dengan kapasitas 800 tempat duduk dan
tatanan acoustic kelas satu, merupakan tempat yang tak tertandingi untuk pagelaran
seni budaya.
GWK di harapkan untuk jadi simbol untuk kebudayaan yang berbasis
keseimbangan alam. Dalam konsep Tri Murthi di mana Dewa Wisnu, bertugas untuk
memelihara alam semesta dan Garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu merupakan
simbol dari pengabdian yang tanpa pamrih. jadi diharapkan GWK merupakan simbol
dari penyelamatan lingkungan. GWK dibangung pada tahun 1997. Proyek ini sempat
stop karena banyak masalah diantaranya pendanaan. dimana masih kurang sekitar 600
miliar untuk menyelesaikan GWK ini, yang baru selesai adalah Setengah badan Dewa
Wisnu, burung Garuda, dan tangan Dewa Wisnu. GWK ini di desain dan dibangun oleh
Nyoman Nuarta.

H. PUSAT OLEH-OLEH KARANG KURNIA


KARANG KURNIA adalah pusat oleh-oleh di pulau bali yang didirikan oleh I Gede

Wireyasa. berawal dari studi bandingnya di toko oleh-oleh Ia mencoba berbisnis sendiri.
karang kurnia memiliki beberapa cabang, yaitu:

1. Jalan cargo 99 denpasar bali

2.Jalan gatot subroto 23 denpasar bali

Disini bisa ditemukan berbagai macam kerajinan dan oleh-oleh lainnya,seperti :


lukisan,patung,pakaian anak dan dewasa, bed cover, pernak-pernik, batik, dll.

Barang-barang tersebut tidak semuanya buatan bali melainkan banyak yang


diambil dari pulau jawa seperti batik.

pasar karang kurnia lebih murah dibanding pasar lain di bali. dengan lahan parkir yang
cukup luas dan suasana yang lumayan segar membuat pengunjung merasa nyaman.

5.
I. PUSAT OLEH-OLEH CAH AYU
Cahayu adalah pusat / central oleh-oleh makanan khas Bali yang didirikan oleh
seorang anak desa terpencil di bawah lereng gunung di daerah Jateng (Jawa Tengah).
Dengan tekad melangkah untuk meninggalkan kampung halaman di awal tahun
90-an dengan mencoba mengadu nasib yang pada awalnya untuk mencari pekerjaan di
pulau Bali. Jadilah seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT) dan pada malam harinya
juga beraktifitas di sebuah rumah sakit menjadi penjaga (Waker).
Dengan bergulirnya waktu Robani banyak mencoba berbagai pekerjaan dan
usaha dari jualan Sayur mayur, Mie ayam / Bakso / Jamu dll. dengan menggunakan
gerobak hingga pada akhirnya memutuskan untuk menjual kacang goreng (yang pada
saat ini lebih sering dikenal dengan sebutan Kacang Asin Bali).Dan dengan
keuletannya beliau (Robani) ini hingga berdirilah sebuah Perusahaan dan Central Oleh-
oleh yang cukup megah di lintasan pariwisata (di daerah Pasar Seni Sukawati).
Perjalanan sebuah kehidupan yang pernah seorang Robani jalani. Dan pada
akhirnya Cahayu berdiri pada tanggal 27 September 2002.Tujuan itu sendiri dengan
membuka usaha Pusat / Central Oleh-oleh Khas Bali ini khusus untuk melayani
wisatawan Nusantara maupun mancanegara yang berkunjung ke bali.
Dengan keberhasilan inilah Robani membawa dampak positif, karena ia telah
menopang kehidupan ekonomi para pengrajin kecil yang hasilnya tidak bisa dipasarkan.
Cahayu membantu memasarkan produk dari pengrajin kecil sehingga mereka
dapat hidup dengan layak, disamping itu beliau sekaligus membantu pemerintah untuk
ikut serta mengurangi pengangguran dan mengembangkan industri pariwisata, serta
menambah Income daerah maupun Negara. Harga makanan yang dijual berkisar :
5.500- 45.000,00 tetapi untuk sovenir khas bali berkisarkan: 25.000-150.000,00 murah
bukan , di cah ayu kita juga bisa berfoto dengan seorang model yang berpakaian adat
bali. dengan 10.000 kita sudah dapat foto dengan nya. jarak tempuh cah ayu dengan
hotel nuansa bali sekitar: 15 km.

J. PURA PANTAI TANAH LOT


Obyek Wisata bali ini terletak di kabupaten Tabanan kurang lebih 10 km kearah
selatan tepatnya didesa beraban kecamatan kediri, atau 25 km dari pusat kota
denpasar.
obyek wisata bali mempunyai sejarah yang unik dimana Pura tanah lot ini
didirikan pada abad ke XV Masehi oleh Dang hyang nirartha atau yang lebih dikenal
sebagai Empu Bawu Rawuh yang berasal dari Kerajaan Majapahit di pulau jawa.
Pura Tanah Lot terletak di laut atau terpisah dari daratan dan di sekitar pura tanah lot ini
terdapat pula beberapa pura kecil dan besar antara lain Pura Pekendungan. Di bawah
dan di sebelah barat terdapat sumber air tawar yang merupakan air suci bagi
Umat Hindu.
Di bawah pura tanah lot terdapat beberapa gua yang di dalamnya hidup
beberapa ular laut berwarna hitam putih. Ular-ular ini sangat jinak dan tidak boleh
diganggu. Jika air laut pasang, maka pura ini akan kelihatan seperti sebuah perahu
terapung di atas air. Di Tanah Lot kita dapat menyaksikan timbulnya bulan purnama di
malam hari dan tenggelamnya matahari di kaki langit, merupakan suatu pemandangan
yang sangat indah.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara
dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan
penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad
ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena
para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha.
Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah
Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya
memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan
membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura.
Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut
yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan
mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan
bahwa Bendesa Beraben akhirnya menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah Pura yang terletak di atas
tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan
berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang
indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore
hari untuk melihat keindahan sunset di sini.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat uraian yang telah penulis sampaikan maka disimpulkan bahwa
dengan adanya objek-objek wisata yang menarik dapat meningkatkan jumlah
wisatawan dari mancanegara sehingga dapat menambah devisa di propinsi Bali pada
khususnya devisa pada negara.

B. Saran
Perlu adanya penambahan fasilitas-fasilitas yang masih dianggap kurang seperti
tempat parkir, transportasi, dan akomodasi. Karena hal tersebut sangat berpengaruh
bagi kemajuan jasa pariwisata.

Selain itu perlu diperhatikan pula mengenai kebersihan tempat wisata dan terutama
pelabuhan ketapang karna adanya sampah yang berserakan akan membuat nilai
negatif terhadap tempat wisata tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.maribelajarbk.web.id/2015/03/contoh-motto-terbaru-dalam-skripsi.html
 http://agungbotax.blogspot.co.id/p/adat-istiadat-bali.html
 https://www.google.co.id/#q=adat+istiadat+bali
 https://nadillaikaputri.wordpress.com/2012/11/19/kebudayaan-bali/
 http://www.zonasiswa.com/2015/05/sejarah-kerajaan-bali-kehidupan-politik.html
 https://www.google.co.id/#q=keadaan+sosial+ekonomi+bali
 http://www.sekolahbahasainggris.com/1000-kumpulan-motto-hidup-bahasa-
inggrisartinya/
 http://bali.panduanwisata.id/uncategorized/keadaan-geografis-bali/
 http://www.gudangmakalah.com/2015/05/kumpulan-contoh-motto-terbaru-dan.html
 http://posterina.blogspot.com/2015/07/kumpulan-motto-singkat.html
 http://www.wisatabali.info/2014/03/hutan-sangeh.
 http://www.wisatabali.info/2014/03/hutan-sangeh.html
 http://www.google.com/GWK
 http://www.google.com/bajra_sandhi
 http://www.google.com/sangeh
 http://www.google.com/pantai_pandawa
 http://www.sariiskadewi.blogspot.com
 http://id.m.wikipedia.org/wiki/tanah_lot
 http://id.m.wikipedia.org/wiki/pantai_kuta
 http://id.m.wikipedia.org/wiki/danau_bedugul
 http://id.m.wikipedia.org/wiki/karang_kurnia
 http://docs.docstoc.com
 http://www.facebook.com/cah_ayu
 http://www.google.com/artikel_bali
 http://www.google.com

Anda mungkin juga menyukai