PEDOMAN PELAYANAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
iii
KATA PENGANTAR
Sistem Pelayanan Gawat Darurat adalah suatu jejaring sumber daya yang
saling berhubungan untuk memberikan pelayanan gawat darurat kepada penderita
yang mengalami penyakit mendadak dan kecelakaan. Pelayanan Gawat Darurat
modern dimulai dari tempat kejadian dan berlanjut selama di rumah sakit. Upaya
peningkatan pelayanan gawat darurat terutama ditujukan untuk menunjang
pelayanan kesehatan dasar sehingga terdapat rujukan yang berjenjang antara
Puskesmas dan Rumah Sakit, Rumah sakit dengan Rumah Sakit, dan atau antara
institusi kesehatan swasta dengan Rumah Sakit.
Instalasi Gawat Darurat merupakan pintu gerbang sebuah pelayanan
kegawatdaruratan Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo yang menjadi unit pelayanan
Instalasi Gawat Darurat. Baik buruknya pelayanan Instalasi Gawat Darurat akan
memberikan citra buruk atau baik bagi rumah Sakit. Oleh karena hal itu, pelayanan
Instalasi Gawat Daruratyang baik dan berkualitas harus berdasarkan pedoman
pelayanan Instalasi Gawat Daruratdan standar pelayanan Instalasi Gawat Darurat,
serta sesuai standar yang telah digariskan oleh Departemen Kesehatan. Instalasi
Gawat Darurat sebagai pelayanan kesehatan pertama harus dapat melayani
perkembangan kasus atau masalah kesehatan yang berhubungan dengan kegawat
daruratan sehingga tujuan dari penanggulangan penderita gawat darurat dapat
tercapai.
Oleh sebab itu maka dibutuhkan pedoman pelayanan Gawat Darurat bagi
Instalasi Gawat Darurat Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo sehingga diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan terutama kegawatdaruratan.
iii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan sebuah
penyelenggaraan pelayanan terpadu yang ditujukan bagi penderita gawat, darurat,
dan gawat darurat, baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan
bencana. Bentuk pelayanan gawat darurat meliputi berbagai aspek yaitu kesehatan
badaniah, rohaniah dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit,
cacat dan kelemahan.
Instalasi Gawat Darurat merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki
tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai
untuk memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat dalam upaya
penanggulangan pasien gawat darurat yang terorganisir.
Dalam keadaan sehari-hari maupun keadaan bencana penanganan pasien
gawat darurat akan melibatkan pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit
maupun pelayanan antar rumah sakit. Pelayanan kegawatdaruratan memerlukan
penanganan secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistim.
B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumkitban 05.08.03
Sidoarjo
C. TUJUAN KHUSUS
1. Memudahkan bagi pemberi jasa pelayanan Gawat Darurat dalam
memberikan pelajaran kegawatdaruratan yang bermutu dan profesional.
2. Setiap pemberi jasa pelayanan Instalasi Gawat Darurat dapat bekerja
berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo.
iii
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
iii
BAB III
VISI DAN MISI RUMAH SAKIT
iii
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
KARUMKIT
SPI
PA UR TUUD PA UR
BENDAHARA
IGD INSTAL WATLAN INSTAL INSTAL. INSTAL FARMASI INSTAL JANG YAN
WATNAP KAMAR
BEDAH
Klinik KLINIK KLINIK KLINIK KLINIK KLINIK KLINIK UNIT UNIT UNIT UNIT
Gigi KIA SPESIALIS SPESIALIS UMUM SPESIALIS SPESIALIS UNIT RADIOLO LABORATORI REKAM
ANAK OBGYN STERILISASI
GIZI
PENYAKI BEDAH GI UM MEDIS
TDALAM
iii
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT
KA INSTALASI GAWAT
DARURAT
KOORDINATOR PERAWAT
IGD
ADMINISTRASI ADMINISTRASI
( PELAPORAN II ) ( PELAPORAN I )
1. .......... 1. .............
iii
iii
BAB VI
URAIAN TUGAS
11
1 Nama Unit Kerja: Instalasi Gawat Darurat
3 Hubungan Jabatan:
a. Bertanggung jawab kepada : Kepala Instalasi Gawat Darurat
b. Sub ordinasi : Koordinator Perawat Instalasi Gawat Darurat
4 Persyaratan kwalifikasi:
a. Pendidikan formal:
Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana
b. Pengalaman:
Diutamakan yang telah berpengalaman dibidangnya minimal 2 tahun
c. Keterampilan:
1). Mempunyai kemampuan menangani pasien umum, gawat darurat
2). Penggunaan alat medis yang berhubungan dengan penanganan pasien
Instalasi Gawat Darurat
d. Kerjasama dan Kepribadian :Baik
5 Tujuan :
a. Agar dapat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam
dankepada pasien yang datang ke Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo, dimana
Instalasi Gawat Darurat sebagai salah satu pintu masuk pasien Rawat Inap
dan Rawat Jalan
b. Memberikan rasa aman, nyaman kepada pasien yang membutuhkan
pelayanan medis di Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo sehingga tercapainya
kepuasan pasien.
Fungsi :
Menangani pasien Instalasi Gawat Darurat dan Ruangan pada saat dokter
jaga dibutuhkan
12
6 Uraian Tugas
a. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien
b. Mendahului penderita gawat darurat
c. Memahami dan trampil dalam melakukan RJP dan intubasi
d. Memahami gambaran EKG normal dan gambaran EKG yang mengancam
jiwa serta memerlukan penanganan segera seperti Ventrikel Fibrilasi,
Ventrikel Takhikardi, Infark Myocard Acute,Ventrikel Extrasystole yang
mengancam jiwa.
e. Menulis status pasien yang meliputi :
1) Anamnesa
2) Pemeriksaan Fisik
3) Diagnosa Kerja
4) Terapi
5) Pemeriksaan penunjang
f. Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara benar,
ramah,informatif, tegas dan bijaksana
g. Melaporkan hal - hal yang penting atau yang perlu di konsulkan kepada
konsulen / dokter spesialis yang bersangkutan
h. Mengisi status pasien yang akan rawat inap dan melakukan visite pasien
yang berada di ruangan khususnya pasien - pasien yang memerlukan
perhatian khusus
i. Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang
dirawat, baik di ruangan perawatan biasa maupun di HCU yang berkoordinasi
dengan dokter yang memiliki pasien / dokter yg merawat
j. Wajib mendatangi pasien yang baru masuk ke ruang perawatan
untukmengetahui keadaan umum pasien
k. Menuliskan resep untuk pasien - pasien di rawat inap sesuai instruksi
dokter yang merawat.
l. Menggunakan obat - obat yang dianjurkan dalam formularium Rumkitban
05.08.03 Sidoarjo
C.KOORDINATOR INSTALASI GAWAT DARURAT
1. Pengertian : Koordinator perawat adalah seseorang yang diberi tanggung
jawab dan wewenang untuk memastikan terselenggaranya kegiatan
pelayanan di instalasi gawat darurat dapat berjalan dengan baik dan lancar.
13
2. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal : minimal D3 Keperawatan, Seorang PNS dan
mendapat sprin dari Karumkit
b. Pendidikan Non Formal :
1) Memiliki sertifikat pelatihan pendukung
2) Mampu bekerja sama dengan orang lain
3) Mempunyai jiwa kepemimpinan
4) Kompeten dalam melaksanakan tugasnya
5) Loyalitas dan dedikasi yang tinggi
6) Disiplin kerja yang tinggi
7) Sehat jasmani dan rohani
3. Uraian Tugas :
- Tugas Pokok :
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan IGD untuk kelancaran pelayanan
14
k. Memberikan health education kepada penderita dan keluarga
15
d. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien
f. Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran
sesuai dengan jadwal dinas
16
17
18
19
20
21
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
KARUMKIT
PAUR TUUD
TIM KPRS
INSTALASI
INSTAL FARMASI
JANGYAN IGD
22
Instalasi Gawat Darurat dalam berhubungan kerja dengan unit radiologi
seperti permintaan pasien untuk melakukan foto ataupun USG ataupun
pemeriksaan lainnya dengan cara dokter IGD menulis di form untuk
pemeriksaan di radiologi, perawat IGD akan memberikan form tersebut ke
petugas radiologi untuk di lakukan pemeriksaan.
- Unit laboratorium
Instalasi Gawar Darurat dalam berhubungan kerja secara langsung dengan
unit laboratorium baik dalam pemeriksaan darah, urine, facec ataupun yang
lain dalam mempertegas diagnose, dokter IGD akan menulis permintaan
pemeriksaan pada form laborat.
- Unit Rekam Medis
Dalam memperlancar pelayanan pada pasien dan dalam mempermudah
komunikasi dengan petugas kesehatan lain diperlukan status dan form – form
sehingga hubungan kerja dengan unit rekam medis sangat erat.
- Unit Gizi
Berhubungan dengan pemberian gizi yang seimbang dengan kebutuhan
pasien, dan tindak lanjut konsultasi gizi pada pasien yang membutuhkan
konsultasi ahli gizi
3. Hubungan kerja dengan Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi berhubungan kerja dengan IGD dalam hal pemberian obat –
obat injeksi ataupun oral yang telah diresepkan oleh dokter penanggung jawab
pasien ataupun dokter jaga
4. Hubungan kerja dengan Instalasi Watnap Lain
IGD dalam berhubungan langsung dengan unit –unit watnap lain seperti unit
penyakit dalam, maternal bedah, unit watnap anak dalam hal jika pasien di
lakukan rawat inap, setelah dilakukan pertolongan pertama di IGD dan di
lakukan observasi maka jika pasien diputuskan untuk di lakukan rawat inap
maka perawat IGD akan melakukan serah terima pasien kepada unit yang
bersangkutan.
5. Hubungan kerja dengan instalasi kamar bedah
Hubungan kerja dilakukan dalam hal pelaksanaan pasien dengan rencana
operasi, dokter IGD akan melakukan consultasi dengan DPJP Bedah jika
pasien akan dilakukan operasi perawat akan mempersiapkan tindakan operasi
( jika keluarga/ pasien/ penanggungjawab pasien ) setuju akan dilakukan
23
operasi, ataupun dalam melakukan sterilisasi alat-alat kesehatan yang
diperlukan.
24
12. Hubungan kerja dengan TIMKPRS
Unit watnap penyakit dalam akan melakukan pelaporan kepada tim KPRS
dalam rangka pelaksanaan keselamatan pasien di unit.
25
27
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
- Memiliki pengalaman
3. Koordinator D3 Kep - PPGD/ kerja minimal 5 tahun
PerawatInstal BTCLS - Memiliki kemampuan
asi Gawat dalam
Darurat Kepemimpinan
- Memiliki kemampuan
dalam membina
hubungan baik
dengan orang lain
- Dapat dipercaya
- Sehat Jasmani dan
Rohani.
29
Perawat
4. Pelaksana PPGD/ - Memiliki pengalaman
Departemen DIII Kep BTCLS/BLS kerja minimal 2 tahun
Gawat Darurat - Memiliki kemampuan
dan ketrampilan
dalam melakukan
pertolongan pada
pasien gawat,
darurat dan gawat
darurat
- Memiliki kemampuan
dalam membina
hubungan baik
dengan orang lain
- Mempunyai
semangat kerja yang
tinggi
- Sehat Jasmani dan
Rohani.
B. KUALIFIKASI
30
5 Perawat Pelaksana D III Keperawatan Bersertifikat PPGD/BLS/ On Site 24
Jam
6 Analis D-III Analis Medis Staf JangYan On Site 24 Jam
7 Radiografer D-III Radiografer Staf JangYan On Site 24 Jam
8 Farmasi D-III Farmasi Staf Instalasi Farmasi On Site 24 Jam
9 Cleaning Service SMA On Site 24 Jam
10 Tekhnik STM, SMK On Site 24 Jam
11 Driver Ambulance SMA Bersertifikat BLS On Site 24 Jam
12 Adminisrtasi Rekam D-III Rekam Medis Personil dari staf rekam medis On
Medis Site 24 Jam
13 Petugas askes SMA Dari staf askes
14 Administrasi / Kasir D-III Keuangan Dari staf administrasi
31
RENCANA KERJA
INSTALASI GAWAT DARURAT
A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat khususnya
dan Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan
kompetensi tenaga dokter dan perawat Instalasi Gawat Darurat. Pembinaan /
pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
• Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
• Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan
1. Pendidikan
Perawat di Instalasi Gawat Darurat dengan pendidikan D III Keperawatan diberi
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke S I Keperawatan. Dengan
persyaratan : masa kerja di Rumkitban 05.08.03 Siodoarjo sudah 2 tahun dan
Evaluasi kinerja baik, Membayar biaya pendidikan secara perorangan / pribadi
2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan perawat di
Departemen Gawat Darurat dilaksanakan melalui :
a. Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh
Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo:
b. Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit khususnya mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat bekerjasama dengan
Diklat Rumkitban Sidoarjo.
32
Karena di Instalasi memerlukan perawat yang cepat, tepat dalam menangani
pasien maka Instalasi Gawat Darurat merencanakan pelatihan baik secara
internal di Rumah Sakit ataupun eksternal training seperti :
a. PPGD
b. BHD
c. PONEK
d. Pelatihan Heacting
e. BCLS / BTCLS
33
BAB XII
PENUTUP
34
35
BAB X
36
PERTEMUAN/RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang profesional di
Departemen Gawat DaruratRumkital Dr. Ramelan
2. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan
di Departemen Gawat Darurat
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di Departemen Gawat Darurat
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Departemen Gawat Darurat yang dipimpin
oleh Kasi Supervisi IGD dan kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh
stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kasi Supervisi IGD dan
kepala ruang di Departemen Gawat Darurat setiap bulan 1 kali dengan
perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah
ditentukan oleh Karu.
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di
Departemen Gawat Darurat dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan
bersifat insiden.
BAB XI
37
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan gawat
darurat di Departemen Gawat Darurat.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang Departemen Gawat Darurat. Adapun jenis
laporan yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap
hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien Departemen Gawat Darurat
b. Laporan SDM yangbertanggung jawab di tiap ruang Kamar Terima
Departemen Gawat Darurat
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas Departemen Gawat Darurat
d. Laporan timbang terima pasien.
2. Laporan tiga bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu Departemen Gawat Darurat dalam bentuk tertulis
setiap 3 bulan. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien Departemen Gawat Darurat yang meliputi :
1) Jumlah kunjungan pasien Departemen Gawat Darurat berdasarkan
kasus ( pasien di ruang P1, P2, P3).
2) Jumlah kunjungan pasien Departemen Gawat Darurat berdasarkan
kasus ( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ).
3) Jumlah Pasien Meninggal.
4) Jumlah kasus penyakit terbanyak di Departemen Gawat Darurat.
b. Laporan SDM Departemen Gawat Darurat yang meliputi :
1) Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat Departemen Gawat Darurat)
2) Kualitas SDM (Dokter dan Perawat Departemen Gawat Darurat)
1) Laporan keadaan fasilitas dan sarana Departemen Gawat Darurat yang
meliputi :
38
1) Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
2) Kondisi alat dan Fasilitas.
2) Laporan Mutu Pelayanan Departemen Gawat Darurat meliputi :
1) Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang dilayani
> 5 menit / respon time)
2) Angka kepuasan pasien dengan kuesioner
3) Angka pelayanan life saving di IGD
4) Angka kematian pasien yang dilayani di IGD
4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Kasi Supervisi dan Karu dalam bentuk tertulis
setiap tahun dan diserahkan kepada Kadep Perawatan.Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien Departemen Gawat Darurat dan Evaluasi
dalam 1 tahun.
b. SDM / Ketenagaan di Departemen Gawat Darurat dan evaluasi dalam
1 tahun.
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di Departemen Gawat Darurat
dan evaluasi dalam1 tahun.
d. Laporan mutu pelayanan Departemen Gawat Darurat.
e. Laporan program kerja Departemen Gawat Darurat.
39