Abstrak
Kursus merupakan satuan pendidikan luar sekolah yang menyediakan berbagai jenis pengetahuan,
keterampilan dan sikap mental bagi warga belajar yang memerlukan bekal dalam mengembangkan diri, bekerja,
mencari nafkah dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Kursus hantaran pengantin dalam penelitian ini
merupakan kursus yang memberikan pengetahuan baik teori maupun praktik kepada warga belajar untuk meningkatkan
keterampilan warga belajar dengan menekankan pada penguasaan keterampilan dalam bidang hantaran pengantin serta
penanaman sikap wiarusaha. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis penyelenggaraan kursus hantaran
pengantin di Desa Sugih Waras Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang binaan SKB Gudo Jombang yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Pendekatan dan jenis rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif.
Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, tenknik pengumpulan data tersebut
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tentang penyelenggaraan kursus hantaran pengantin. Teknik analisis
data meliputi koleksi data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data sedangkan kriteria keabsahan data meliputi
kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggraan kursus hantaran pengantin di Desa Sugih Waras
Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang sudah cukup baik dan terorganisir namun masih ada beberapa hal yang belum
terpenuhi. Hal ini dapat dibuktikan dengan telah dilaksanakanya fungsi-fungsi manajemen perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Penyelenggaraan kursus hantaran pengantin juga telah memberikan
manfaat bagi masyarakat Antara lain terbangunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, perubahan pola
pikir masyarakat, peningkatan keterampilan dan tambahan pemasukan keluarga.
Kata Kunci : Kursus, Penyelenggaraan
.
Abstract
Course is a non-formal education unit that provide various knowledges, skill and mental attitude to learner
who need modalities in self-development, work, fulfill needs and continuing higher education stages. Bride-conduction
course in this study is a course that give knowledges both theory or practice for its learner to improve learner’s skill by
emphasize to skill-mastering in bride-conduction field as well as entrepreneurship attitude internalization. This study
aim to analyze bride-conduction course implementation at Sugihwaras village, Ngoro Sub-district, Jombang Regencyt
on SKB Gudo Jombang guidance.
Approach and research design type in this study applied qualitative study. Data collected by observation,
interview and documentation. Data collecting technique applied to obtain research data concerning bride-conduction
course implementation. Data analysis technique including data collection, data reduction, data presentation, and data
verification while data validity criterion covering credibility, transferability, dependability, and conformability.
Research result showed that bride-conduction course implementation at at Sugihwaras village, Ngoro Sub-
district, Jombang Regency have running well and its management have arranged well. It can be proved by the
application of planning management function, organization, implementation and supervision. The implementation of
bride-conduction course also gives benefit to community such as society awareness awakening for the importance of
education, the change of society mindset, skill improvement and family income addition.
Keywords: course , implementation
1
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2016, 0 - 216
lingkungan masyarakatnya dengan berorientasi dengan Diharapakan dari pelaksanaan program tersebut
masa depanya. masyarakat dapat memanfaatkan untuk belajar dan
Sehingga untuk mecapai tujuan yang telah di meningkatkan keterampilan dalam bidang hantaran
rencanakan, maka dalam penyelenggaraan kursus harus pengantin untuk meingkatkan pendapatan keluarga
didasarkan pada proses manajemen yang telah mereka sehingga keluarga mereka dapat sejahtera dan
ditetapkan. Menurut Sudjana (2004:16-17) pengelolaan angka keluarga pra-sejahtera dapat menurun.
merupakan kemampuan dan keterampilan khusus untuk Melalui manajemen program kursus hantaran
melakukan kegiatan baik bersama orang lain atau pengantin,yang tepat diharapakan apa yang menjadi
melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. tujuan diselenggarakanya kursus ini akan dapat dicapai,
Prinsip pengelolaan kursus meliputi meliputi sehingga penyelenggaraan kursus ini benar-benar
Perencanaan (Planning), Pengorganisasian bermanfaar bagi kepentingan masayarakat.
(Organizing), Pelaksanaan (Actuating) dan Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik
Pengawasan (Controlling).sehingga dengan untuk mengungkap serta menganalisis masalah tersebut
penyelenggaraan kursus yang sesuai manajemen yang sehingga peneliti mengambil judul penelitian
ada diharapkan tujuan penyelenggaraan kursus dapat “Analisis Penyelenggaraan Kursus Hantaran
tercapai. Pengantin Di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngoro
Alasan mengapa dipilih kursus hantaran ini Kabupaten Jombang"
dikarenakan, kursus hantaran merupakan kursus yang Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
belum banyak ditemui di daerah jombang khususnya di diatas, maka fokus penelitian dalam penelitian ini
wilayah Kecamatan Ngoro, selain itu di daerah adalah penyelenggaraan kursus hantaran pengantin di
jombang masih sangat jarang ditemui toko-toko yang Desa Sugihwaras Kecamatan Ngoro Kabupaten
menjual hantaran pengantin siap pakai. Selain hal Jombang yang meliputi:Bagaimana Perencanaan
tersebut masih banyak perempuan dalam hal ini ibu-ibu (Planning), Pengorganisasian (Organizing),
yang masih belum menguasai dalam hal hantaran Pelaksanaan (Actuating) dan Bagaimana Pengawasan
pengantin. Sehingga dari identifikasi kebutuhan (Controlling) Kursus Hantaran di Desa Sugihwaras
tersebut kursus hantaran dirasa merupakan satu hal Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang?
yang dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya di Desa Sesuai dengan latar belakang dan fokus
Sugihwaras Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang. penelitian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
Adapun dipilihnya Desa Sugihwaras sebagai menganalisis penyelenggaraan kursus hantaran
lokasi penyelenggaraan kursus karena memiliki pengantin di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngoro
karakteristik diantaranya: (a) Banyaknya masyarakat Kabupaten Jombang yang meliputi: Menganalisis
Desa Sugihwaras yang berusia produktif yaitu anatara Perencanaan(Planning), Pengorganisasian
25- 50 tahun, (b) Warga Desa Sugihwaras Kecamatan (Organizing) , Pelaksanaan (Actuating) Kursus
Ngoro Jombang memiliki tingkat pendidikan yang hantaran pengantin di Desa Sugihwaras Kecamatan
rendah, (c) Memiliki warga masyarakat yang sanggup Ngoro Kabupaten Jombang dan Pengawasan
mendukung penyelenggaraan program, dimana (Controlling) Kursus hantaran Pengantin di Desa
Terdapat 60 % dari ibu rumah tangga di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang.
Sugihwaras Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang Menurut Atasasmita (dalam Indriani, 2015:33)
adalah Ibu rumah tangga yang tidak bekerja sehingga kursus adalah sebagian kegiatan pedidikan yang
memeiliki banyak waktu luang, (d) adanya dukungan berlangsung di dalam masyarakat yang dilakukan
dari pemerintah desa dan pemerintah daerah setempat. secara engaja, terorganisir dan sistematik untuk
Alasan lain yang memperkuat untuk memberikan materi pelajaran tertentu kepada orang
dilaksanakanya kursus hantaran ini adalah kondisi dewasa atau remaja dalam waktu yang relatif singkat
perekonomian masyarakat di Kecamatan Ngoro agar mereka memperoleh pengetahuan, keterampilan
merupakan salah satu kecamatan yang memiliki jumlah dan sikap yang dapat memanfaatkan untuk
keluarga pra-sejahtera yang cukup besar, dimana pada mengembangkan diri dalam masyarakat.
tahun 2015 ini terdapat 4362 keluarga pra sejahtera, Artasasmita (1985:10), Menyebutkan bahwa
5664 keluarga sejahtera 1, keluarga sejahtera II dan III kursus mempunyai unsur-unsur umum yaitu:Kursus
10.026 dan sejahtera 10.959. dari data tersebut masih dilakukan dengan cara sengaja dan terorganisir.,
ada 4362 keluarga pra-sejahtera sehingga perlu untuk Kursus dilakukan di dalam masyarakat, Kursus
diperhatikan dan salah satu fokusnya adalah memberikan suatu mata pelajaran atau rangkaian
dilaksanakan di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngoro pelajaran tertentu, Peserta kursus adalah orang dewasa
melalui pelaksanaan kursus hantaran pengantin. atau remaja, Kursus dilakukan dalam waktu singkat.
3
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2016, 0 - 216
Adapun sasaran kursus adalah sebagai berikut: sebagai titik awal untuk dan arahan terhadap kegiatan
Warga masarakat yang sudah mengikuti program pengorganisasian, penggerakan, dan pembinaan.
pendidikan nonformal yang masih memerlukan Adapun indikator dalam perencanaan dalam
pendidikan tambahan., Warga masyarakat yang telah kursus Antara lain meliputi: Identifikasi Kebutuhan,
menyelesaikan pendidikanya pada tingkat pendidikan Perencanaan Kurikulum, Perencanaan peserta didik
persekolahan tertentu masih menganggap perlu atau warga belajar, Instruktur / Pendidik, Perencanaan
memperoleh pendidikan berkelanjutan yang bersifat Pembiayaan, Perencanaan Sarana Prasarana
khusus, Warga masyarakat yang sudah memiliki Longenecher (dalam Sudjana, 2004:105)
sumber mafkah tetapi masih ingin menambah atau secara umum mendefinisikan pengorganisasian sebagai
memperdalam pendidikanya untuk meningkatkan aktivitas menetapakan hubungan anatara manusia dan
penghasilan atau kemampuan kerjanya, Warga kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
masyarakat yang masih ingin mendapatkan pendidikan Dalam penelitian ini akan dianalisis
untuk mengisi dan atau mengembangkan pengorganisasian meliputi:Organisasi Pelakasana,
kepribadianya, serta mengisi waktu senggang. Pembagian Tugas (Job Description),Kemitraan.
Pengelolaan atau manajemen adalah Siagian (dalam Sagala, 2012:53) Pelaksanaan
kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara
suatu kegitatan, baik bersama orang lain atau melalui teknik dan metode untuk mendorong orang atau
orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Hersey anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan
dan Blanchard (dalam Sudjana 2004:17) memberi arti sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisai
pengelolaan sebagai berikut “ Management as working dengan efisien, efektif dan ekonomis
with and through individuals and groups to accomplish Sedangkan pendapat Terry (dalam Sagala,
organizational goals”( Pengelolaan merupakan 2012:52) menyatakan bahwa pelaksanaan merupakan
kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui usaha untuk menggerakkan anggota – anggota
seseorang serta kelompok dengan maksud untuk kelompok sedemikian rupa sehingga mereka
mecapai tujuan –tujuan organisasi) berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran –
Sedangkan Terry (dalam Sudjana, 2004:50) sasaran organisasi.
mengemukakan empat fungsi manajemen adalah Fungsi pelaksanaan adalah mewujudkan
dengan singkatan POAC yaitu Planning (Perencanaan), tingkat penampilan dan partisipasi yang tinggi dari
Organizing (Pengorganisasian), Actuating setiap pelaksanaan yang terlibat dalam kegiatan untuk
(Pelaksanaan) dan Controling (Pengawasan) mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan pengertian diatas, perencanaan Adapun pelaksanaan yang dimaksud dalam
pendidikan nonformal memiliki ciri-ciri sebagai penelitian ini yaitu proses realisasi dari perencanaan
berikut: Perencanaan merupakan model pengambilan yang telah disepakati bersama anatara pendidik atau
keputusan secara rasional dalam memilih dan tutor dengan warga belajar seperti metode, media ,
menetapkan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan, sumber belajar sehingga terciptalah situasi dan
Perencanaan berorientasi pada perubahan dari keadaan interaksi belajar mengajar yang memungkinkan
masa sekarang kepada suatu keadaan masa sekarang tercapainya tujuan yang telah direncanakan dan hal itu
kepada suatu keadaan yang diinginkan di masa datang dituangkan dalam sebuah Kegiatan Belajar Mengajar
sebagaiamana dirumuskan dalam tujuan yang akan dalam Kursus.
dicapai., Perencanaan melibatkan orang-orang ke Siagian (dalam Sudjana, 2004:214) memberi
dalam suatu proses untuk menentukan dan menemukan batasan bahwa pengawasan adalah proses pengamatan
masa depan yang diinginkan, Perencanaan memberi terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
arah mengenai bagaimana dan kapan tindakan akan mengetahui dan menjamin bahwa semua pekerjaan
diambil serta siapa pihak yang terlibat dalam tindakan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana
atau kegiatan itu, Perencanaan melibatkan pikiran yang telah ditentukan sebelumnya
tentang semua kegiatan yang akan dilalui atau akan Siagian membedakan dua macam penawasan
dilaksanakan, Perencanaan berhubungan dengan yaitu pengawasan administratif dan pengawasan
penentuan prioritas dalam urutan tindakan yang akan manajerial. Pengawasan adminstratif diarahkan untuk
dilakukan. Prioritas ditentukan berdasarkan urgensi menilik, menjaga atau memperbaiki seluruh kegiatan
atau kepentinganya, relevansi dengan kebutuhan, unit-unit organisasi disemua tingkatan sejak tingkat
tujuan yang akan dicapai, sumber-sumber yang tersedia pusat sampai dengan tingkat daerah. Pengawasan
dan hambatan yang mungkin dihadapi, Perencanaan bertujuan agar semua keputusan yang telah dituangkan
Analisis Penyelenggaraan Kursus Hantaran Pengantin Binaan UPTD SKB Gudo Jombang Di Desa Sugihwaras
Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombnag
dalam rencana dijalankan dengan tepat sesuai dengan Desa Sugih Waras Kecamatan Ngoro Kabupaten
kebijakan yang telah ditetapkan Jombang
Menurut pendapat Atmodiwirio dalam Basri Agar tujuan penelitian dapat dipercaya untuk itu
(2015:80) menjelaskan bahwa pihak-pihak yang dibutuhkan suatu teknik atau metode pengumpulan
terlibat dalam proses pengawasan adalah: warga data yang tepat. Dalam suatu penelitian selalu terjadi
belajar, instruktur dan pengelola proses pengumpulan data. Dalam proses pengumpulan
data tersebut akan menggunakan beberapa metode.
METODE Jenis metode yang dipilih dan digunakan dalam
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengumpulan data, tentunya harus sesuai dengan sifat
pendekatan penelitian kualitatif deskriptif . Penelitian dan karakteristik penelitian yang dilakukan. Teknik
ini dilaksanakan pada program kursus hantaran di Desa pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
Sugih Waras Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.
yang diadakan oleh Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Teknik analisis data dalam penelitian ini
Gudo Jombang. Alasan dipilihnya loksi tersebut menggunakan koleksi data, reduksi data, penyajian
adalah program kursus hantaran ini merupakan salah data dan verifikasi data.Kriteria keabsahan data dalam
satu program unggulan yang diselenggarakan oleh penelitian ini menggunakan Kredibilitas,
SKB Gudo Jombang sehingga membuat peneliti Transferabilitas, Dependabilitas dan Konfirmabilitas.
merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang
penyelenggaraan kursus hantaran tersebut, selain itu HASIL DAN PEMBAHASAN
Desa Sugih waras memiliki potensi sumber daya Analisis data merupakan proses analisis data
manusia yang sebagian besar masih pada usia produktif yang didapatkan dari hasil wawancara, observasi dan
namun memiliki pendidikan rendah, serta karena dokumentasi. Pengolahan data alam penelitian ini
program kursus hantaran tersebut masih terus berjalan menganalisis apa yang telah dibahaw dalam temuan
hingga saat ini. penelitian mengenai proses pengelolaan kursus
Subyek penelitian menurut Suharsimi Arikunto hantaran sesuai dengan fungsi manajemen yang
adalah orang atau benda atau hal yang melekat pada digunakan dalam penelitian ini yaitu perencanaan
variable penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan (Planning), Pengorganisasian (Organizing),
oleh peneliti ini subyek penelitian terdiri atas: Pelaksanaan (Actuating) dan Pengawasan
1. Data Primer (Controlling), serta manfaat dari adanya kursus
Sumber data primer diperoleh dari hantaran pengantin di Desa Sugihwaras Kecamatan
informan yang dapat dipercaya dan mengetahui Ngoro Kabuapten Jombang.
tentang kajian dalam penelitian ini. Adapun Kursus menurut Artasasmita (dalam Indriani,
informan utama yaitu Penyelenggara Program 2015:33) kursus adalah sebagai kegiatan pendidikan
kursus hantarana, Tentor yang melakukan yang berlangsung di dalam masyarakat yang dilakukan
pengajaran dan warga belajar yang mengikuti secara sengaja, terorganisir dan sistematik untuk
kursus hantaran di Desa Sugih Waras Kecamatan memberikan materi pelajaran tertentu kepada orang
Ngoro Kabupaten Jombang. dewasa atau remaja dalam waktu yang relatif singkat
Dari sumber data primer ini peneliti akan agar mereka memperoleh pengetahuan, keterampilan
menggali data-data mulai dari proses pemilihan dan sikap yang dapat memanfaatkan untuk
lokasi, penyelenggaraan program, meliputi aspek mengembangkan diri dalam masyarakat.
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan Berdasarkan teori yang peneliti gunakan dalam
pengawasan kursus hantaran pengantin di Desa penelitian ini seperti yang dikemukakan oleh
Sugih Waras Kecamatan Ngoro Kabupaten Artasasmita (1985:10), Menyebutkan bahwa kursus
Jombang. mempunyai unsur-unsur umum yaitu: Kursus
2. Data Sekunder dilakukan dengan cara sengaja dan terorganisir, Kursus
Sedangkan data sekunder atau informasi dilakukan di dalam masyarakat, Kursus memberikan
pendukung adalah barang atau benda yang dapat suatu mata pelajaran atau rangkaian pelajaran tertentu,
menguatkan atau melengkapi dari informan utama Peserta kursus adalah orang dewasa atau remaja.,
seperti tokoh masyarakat sekitar tempat Kursus dilakukan dalam waktu singkat.
penyelenggaraan kursus hantaran pengantin, buku Berdarsarkan teori tersebut program yang
pedoman penyelenggaraan program, serta diselenggarakan oleh SKB Gudo Jombang telah bisa
dokumen – dokumen lain pendukung dikategorikan sebagai kursus karena telah memenuhi
penyelenggaraaan kursus hantaran pengantin di apek seperti yang ada dalam penjabaran teori tersebut.
5
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2016, 0 - 216
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Ketua penyelenggara, wakil ketua, sekertaris,
khususnya dalam pekerjaan yang digeluti. bendahara, dan seksi-seksi serta anggota.
Berdasarkan teori tersebut instruktur kursus Berdasarkan teori yang digunakan
hantaran telah melakukan diklat-diklat lanjutan oleh peneliti dalam penelitian ini berdasarkan
untuk mengembangkan kemampuan yang pendapat Coulter (dalam Saskhin, 20011:117)
dimiliki sehingga dirasa peneliti menyimpulkan menyebutkan bahwa organisasi pelaksana
bahwa perencanaan instruktur oleh pengeloa merupakan kerangka kerja tugas-tugas,
kursus telah melakukan beberapa pertimbangan. pembagian pekerjaan, pengelompokkan dan
5. Perencanaan Pembiayaan pengkoordiasian. Berdasar teori tersebut
Berdasarakan pedoman penyelenggaraan dihubungkan dengan temuan dilapangan
kursus hantaran yang dikeluarkan oleh Direktorat bahwa pengorganisasian dalam kursus
PAUD & Dikmas menyebutkan penyelengaraan hantaran ini telah sesuai dengan teori yang
program tidak membebani peserta didik, digunakan, dimana dalam organisasi
berdasarkan temuan yang peneliti dapatkan pelaksana dalam kursus hnataran ini ada
kursus hantaran pengantin ini seluruh anggaran pengelompokan pekerjaan dan koordinasi
berasal dari Dana bantuan dari Dirjen PAUD & tugas anatara jabatan satu dengan yang lain.
Dikmas sehingga tidak ada pengeluaran atau 2. Pembagian Tugas (Job Desciption)
pembiayaan dari peserta didik, meskipun pada Teori yang peneliti gunakan dalam
tahap Uji Kompetensi ada biaya yang harus penelitian ini adalah menurut pendapat
dikeluarakan oleh peserta didik. Hasibuan (2001:29) menyebutkan pembagian
Perencanaan pembiayaan dalam kursus tugas berfungsi memberikan informasi tentang
hantaran pengantin ini telah dirinci secara aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks
mendetail tentang apa saja pemasukan dan pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku
pengeluaran yang dibutuhkan, hal ini sesuai personil organisasi dan alat-alat yang akan
dengan yang dikemukakan Hasibuan (2015:101) dipergunakan.
menyebutkan bahwa pembiayaan (Budgeting) Berdasarkan teori tersebut peneliti
adalah suatu rencana yang menggambarkan menghubungkan dengan hasil dilapangan
penerimaan dan pengeluaran yang akan dilakukan dimana dalam pembagian tugas yang ada pada
pada setiap bidang. Dalam anggaran ini penyelenggaraan kursus hantaran hanya
hendaknya tercantum besarnya biaya dan hasil mencakup aktivitas pekerjaan dan konteks
yang diperoleh. Jadi anggaran harus rasional pekerjaan sehingga hanya mencangkup dua
6. Perencanaan Sarana dan Prasarana item dari emam item sesuai dengan teori yang
Menurut E. Mulyasa “ Sarana peneliti gunakan.
pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan 3. Kemitraan
yang secara langsung dipergunakan dan Kemitraan yang dilakuakan oleh
menunjang proses pendidikan, khususnya proses SKB Gudo sebagai penyelenggara kursus
belajar, mengajar seperti gedung, ruang kelas, hantaran pengantin adalah menjalin kerjasama
meja , kursi serta alat-alat dan media pengajaran”. dengan LKP Kurnia Arum dan Pemerintah
Berdasarkan teori yang digunakan dalam Desa Sugihwaras Kecamatan Ngoro
penelitian ini diatas menunjukkan bahwa dari Kabuapaten Jombang
enam poin sarana pembelajaran yang seharusnya Pelaksanaan (Actuating)
tersedia hanya empat item yang terpenuhi 1. Materi Pembelajaran
meliputi gedung, ruang kelas, alat dan media a. Kecakapan Personal dan Sosial
pembelajaran,sedangkan dua item tidak 1) K3
memenuhi dikarenakan jumlahnya tidak sesuai Fokus dalam kecakapan personal dan
atau tidak mencukupi. sosial yang diterapkan dalam kursus hantaran
Pengorganisasian (Organizing) meiputi Sikap kerja, Komunikasi dan
1. Organisasi Pelaksana Kegiatan Penanaman sikap kewirausahaan.
Berdasarkan temuan peneliti, dalam Materi yang diajarkan dalam
penyelenggaraan kursus hantaran pengantin pembentukan sikap kerja dalam kursus
ini terdapat organisasi pelaksana kegiatan, hantaran pengantin ssuai kurikulum berbasis
yang meliputi Penanggung jawab kursus atau KKNI meliputi: Menguasai pengetahuan
tentang K3 di tempat kerja, Pengetahuan
7
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2016, 0 - 216
Hamalik (dalam Basri, 2105:40) media kegiatan. Ia mengemukakan bahwa pengawasan tidak
pembelajaran kursus dapat menggunakan media hanya terkait dengan pelaporan, penyajian informasi
cetak, media gambar, media audio, media dan penilaian terhadap jalanya suatu program,
visual, media audio visual dan media proyeksi melainkan mencangkup pula tindakan untuk
dan non-proyeksi. Berdasarkan dengan terori mengendalikan kegiatan kearah tujuan yang akan
tersebut dengan temuan dilapangan dicapai.
menunjukkan bahwa kursus hantaran pengantin 1. Peserta Didik
telah menggunakan media pembelajaran sesuai Menurut pendapat Soebagio
dengan teori tersebut dimana dalam penggunaan Atmodiwirio dalam Basri (2015:80) proses
media pembelajaran telah menggunakan media pengawasan terhadap peserta didik dilakuakan
gambar, media audio visual dan proyeksi, baik melalui tes maupun non tes. Penialian
sehingga peneliti menyimpulkan bahwa warga belajar dapat diperoleh melalui tes,
penggunaan media pembelajaran sudah sesuai interview, kuesioner secara individu maupun
dengan teori yang peneliti gunakan. kelompokaspek akademis , aspek sikap peserta
4. Sumber Belajar juga dievaluasi. Aspek akademis (penguaasaan
Berdasarkan hasil temuan melalui materi) yang dinilai meliputi: Pemahaman
wawancara, observasi dan dokumentasi yang materi, Komunikasi lisan, Penganalisisisan
peneliti lakukan dalam kursus hantaran ini teoritis dan pemecahan masalah dan
menggunakan beberapa sumber belajar Komunikasi tertulis, Sikap dan Perilaku Aspek
tambahan meliputi modul hantaran, modul sikap dan perilaku yang dinilai
kewirausahaan dan CD tutorial hantaran. Modul meliputi:Disiplin, Kepemimpinan, Kerjasama,
dibuat oleh instruktur bersama pengelola kursus Prakarsa
yang disesuaikan dengan kurikulum kursus Dari teori yang digunakan diatas dapat
hantaran berbasis KKNI sedangkan tutorial diketahui bahwa berdasarkan temuan
bersal dari LKP Kurnia Arum jombang dilapangan yang peneliti temukan menunjukkan
Berdasarkan Peraturan Kepala bahwa evaluasi pada peserta didik hanya
Lembaga Adminsitrasi Negara nomor 3 tahun mencangkup pada aspek akademis meliputi uji
2010, menyebutkan sumber belajar adalah kompetensi pemahaman materi, sedangkan pada
materi pelengkap, modul berbentuk tulisan atau aspek pembentukan sikap dan perilaku
narasi yang dibagikan kepada peserta dan dilakukan pembelajaran namun tidak
digunakan oleh instruktur dalam proses dilaksanakan evaluasi secara terstruktur.
pembelajaran. 2. Instruktur
Berdasarkan cara membuat Menurut pendapat Soebagio
penyususnan sumber belajar sesuai keputusan Atmodiwirio dalam Basri (2015:80) Control ini
Kepala Pusat Diklat Kehutanan Nomor SK dilaksanakan oleh peserta setelah instruktur
126/Dik-2/2004 tentang pedoman-pedoman selesai menyajikan bahan / materi yang meliputi
pelaksanaan kegiatan kewidiyaswaraan (dalam tanggung jawabnya.meliputi : Penguasaan
Basri, 2015:64) meliputi: Menyusun sendiri, materi, Sistematika penyajian, Kemampuan
Mengkompilasi menyampaikan materi, Ketepatan waktu hadir
Berdasarkan temuan dan teori yang di kelas, Peggunaan metode mengajar dan alat
peneliti gunakan diatas menunjukkan bahwa bantu mengajar, Sikap dan perilaku, Cara
penggunaan sumber belajar dalam kursus menjawab pertanyaan dari peserta, Pemberian
hantaran telah sesuai dengan teori yang peneliti motivasi belajar, Cara berpakaian, Kerjasama
gunakan. dengan instruktur lainya
Pengawasan (Controlling) Berdasarkan tenuan dari lapangan,
Dalam penelitian ini untuk menganalisis peneliti menaganalisis bahwa hanya hanya ada
pengawasan yang dilakukan dalam penyelenggaraan lima poin dari sepuluh poin seperti teori yang
kursus hantaran pengantin yang diselenggarakan oleh digunakan yaitu meliputi:Penguasaan materi,
SKB Gudo menggunakan beberapa teori, dimana Sistematika penyajian, Kemampuan
menurut Moore (dalam Sudjana 2004:213) dalam menyampaikan materi, Penggunaan metode
bukunya yang berjudul “ Management” memberi arti mengajar dan media, Cara menjawab
bahwa pengawasan adalah tindakan – tindakan yang pertanyaan
saling berkaitan untuk mengikuti dan memperbaiki
9
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2016, 0 - 216
11
E-Jurnal UNESA. Volume Nomor Tahun 2016, 0 - 216