Anda di halaman 1dari 10

PEMBAHASAN

Digoksin merupakan glikosida jantung yang berasal dari Digitalis lanata dengan
family Scrophulariaceae yang memiliki efek inotropik positif (meningkatkan
kekuatan kontraksi otot jantung).Efek inotropik positif pada ventrikel
utuh,mengakibatkan peningkatan laju munculnya intracavitary tekanan selama
isovolumic systole pada konstan denyut jantung dan aorta tekanan yang dapat
ditunjukkan di normal juga sebagai gagal otot jantung. Selain itu, digoksin juga
mempunyai efek tak langsung terhadap aktivitas syaraf otonom dan sensitivitas
jantung terhadap neurotransmiter. Digoxin digunakan untuk mengobati gagal
jantung, biasanya dengan obat lain. Hal ini juga digunakan untuk mengobati jenis
tertentu dari detak jantung tidak teratur (kronis atrial fibrilasi). Mengobati gagal
jantung dapat membantu mempertahankan kemampuan Anda untuk berjalan dan
latihan dan dapat meningkatkan kekuatan jantung Anda. Mengobati detak jantung
tidak teratur dapat mengurangi risiko pembekuan darah, efek yang dapat
mengurangi risiko serangan jantung atau stroke. Obat ini termasuk obat dengan
Therapeutic Window sempit (jarak antara MTC [Minimum Toxic Concentration]
dan MEC [Minimum Effectiv Concentration] mempunyai jarak yang sempit.
Artinya rentang antara kadar dalam darah yang dapat menimbulkan efek terapi
dan yang dapat menimbulkan efek toksik sempit. Sehingga kadar obat dalam
plasma harus tepat agar tidak melebihi batas MTC yang dapat menimbulkan efek
toksik., sehingga Ini dapat menjadi racun dan obat-obatan tergantung pada
bagaimana digunakan. Tanaman tumbuh 2-5 kaki (sekitar 60-150 cm tinggi)
dengan batang tegak yang ditutupi dengan bulu-bulu halus. Daun lonjong tumbuh
dari batang berdaging pusat. Bunga berbentuk lonceng mekar sepanjang batang
dari akhir musim semi ke pertengahan musim panas. Digitalis lanata bunga
bervariasi dalam warna dari putih krem menjadi cokelat pucat.
1.MONOGRAFI

1.1 Digoksin (digoxin) adalah salah satu jenis glikosida jantung yang diekstraksi
dari tanaman foxglove, Digitalis lanata. Digoksin memiliki rumus molekul
C41H64O14 dengan bobot molekul 780,938 g/mol. Rumus struktur digoksin adalah
sebagai berikut:

Nama lain dari digoksin adalah 12-Hydroxydigitoxin, Digossina, Digazolan,


Lanadicor, Digoxinum, 12β-hydroxydigitoxin,

Struktur kimia glikosida jantung adalah berupa inti steroid


cyclopentenophenanthrene yang terdiri atas glikon dan aglikon. Struktur glikon
pada glikosida jantung merupakan molekul gula biasanya glukosa, namun
terkadang bisa berupa gula kompleks seperti digitoxe. Glikon seca farmakologis
tidak aktif namun struktur ini sangat penting guna memastikan proses fiksasi
glikosida jantung ke otot jantung.

1.2 Terdapat beberapa bentuk sediaan yang beredar yaitu:


 Tablet adalah sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler,permukaanya rata atau cembung
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan,
zat tambahan yang digunakan biasanya sebagai
pengisi,pengembang,pengikat, pelicin,pembasah atau zat lain yang
cocok
No NAMA GENERIK NAMA SEDIAAN PABRIK
& LATIN DAGANG

1 Digoksin Lanoxin 0,25mg / Glaxo-


Fargoxin tablet Wellcome
Fahrenheit

2 b-Metil Digoxin Lanitop 0,1mg / Rajawali


tablet Nusindo

 Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau
yang sedap, mengandung selain obat juga tambahan selain gula atau
zat pemanis lainnya, zat warna, zat wangi dan zat pengawet biasanya
disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.
No NAMA GENERIK SEDIAAN PABRIK
1 Lanoxin Pediatric 0.05 mg/ml GlaxoSmithKline
Elixir

 Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan,suspensi atau emulsi atau


sebuk yang harus di larutkan atau disuspensikan dahulu sebelum
digunakanyang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam
kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
No NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
1 Lanoxin 0.25 mg/ml GlaxoSmithKline
ampul
2 Digoxin Pediatric 0.05 mg/ml

3 Digoxin 0.25 mg/ml GlaxoSmithKline


ampul

1.3 Sifat-sifat fisikokimia dari digoksin

 Pemerian pada digoksi hablur tidak berwarna sampai putih atau


serbuk hablur putih tidak berbau
 Titik leleh dari digoksin 217-221
 Kelarutan praktis tidak larut dalam air, dalam kloroform pekat, dan
dalam eter pekat larut dalam etanol (70%) pekat, mudah larut dalam
piridina pekat
 Pka Dari digoksin 13,5
 Log P dari digoksin 1,26
 BM 780,96
1.4 Data stabilitas
 Jalur degradasi dan reaksinya
Jalur utama degradasi yang mengakibatkan ketidakstabilan digoksin
adalah hidrolisis. Digoksin terhidrolisis dalam kisaran ph 1-2, pada ph
tinggi digoksin stabil. Hidrolisis digoksin berlangsung terkatalisis
asam spesifik atau hidrolisis terkatalisis ion hidrogen. Hidrolisis
digoksin dalam suasana asam hanya ditemui pada jalur degradasinya.
Ternyata diketahui bahwa dalam air tidak ada kesan terjadinya
hidrolisis digoksin yang dapat berlangsung selama uji pelarutan
menggunakan prosedur PB tetapi hidrolisis yang bermakna terjadi
dengan uji USP karena suasana media ph asam 7. Pengaruh ph
terhadap laju degradasi dengan demikian hidrolisis bukanlah masalah
yang serius dalam formulasi digoksin untuk farmasi yang
memperdagangkan pada suhu kamar. Digoksin sangat stabil dalam
banyak sediaan. Pelepasan digoksin dan konversi simultan dengan
digoxigenin bisdigitoxoside, digoxigenin monodigitoxoside dan
digoxigenin dalam USP pembubaran tes media diikuti oleh
kromatografi cair tekanan tinggi. Dua produk, tablet A dan B,
diproduksi oleh endapan pelarut dan metode pencampuran yang
sederhana, masing-masing. Tablet A merilis digoksin lebih cepat
daripada Tablet B dalam air suling dan tidak mengurai diamati. Dalam
tes pembubaran USP menengah, tingkat hidrolisis digoxigenin
bisdigitoxoside adalah hampir sama dengan hidrolisis digoxigenin
monodigitoxoside, dan tingkat relatif besar pembentukan digoxigenin
diamati. Konsentrasi digoxin dan produknya dekomposisi yang
dijelaskan oleh persamaan diferensial yang termasuk tingkat
pembubaran digoksin (cepat melarutkan digoxin dan kristal digoksin)
dan tingkat hidrolisis jelas. Pada tahap awal pembubaran, hidrolisis
adalah tingkat menentukan; pada tahap selanjutnya, pembubaran
menjadi langkah menentukan tingkat keseluruhan digoksin degradasi.
Untuk menekan digoksin hidrolisis dalam jangka menengah tes
pembubaran USP, perkembangan perumusan studi ini dilakukan.
Penggabungan magnesium oksida dan hidroksida magnesium-
aluminium hidroksida dalam tablet formulasi dihambat digoksin
hidrolisis oleh 15.3 dan 14.5%, masing-masing, setelah pembubaran
selama 30 menit tanpa penundaan serius obat rilis. Energi aktivasi
hidrolisis digoksin belum pernah di laporkan meskipun demikian
tetapan laju orde reaksi pertama semu pada ph 1,2 dan suhu 37oC dan
pada suhu 25oC dapat dihintung dari data yang di laporkan. Pada ph
1,2 tetapan laju yang terhitung dari data yang di laporkan pada ph 1,2
tetapan laju yang terhitung pada suhu 73oC adalah 6,07x10-4 detik.
Dan tetapan laju terhitung pada suhu 25OC adalah 1,02x10-4 detik.
Menggunakan dua harga tersebut energi aktivasinya yang terhitung
sebesar 27,3 kkal/mol dapat diperkirakan. Profil laju ph untuk seluruh
hidrolisis digoksin pada suhu 37oC pada kisaran ph 1,0 sampai 2,2.
Prinsip gambarannya adalah ketergantungan orde pertama pada
konsentrasi ion hidrogen. Pada ph 1 dan suhu 37oC tetapan lajunya
adalah 8,8x10-4 detik sesuai dengan waktu paro 13 menit. Pada ph 2
dan suhu 37oC tetapan lajunya adalah 8,8x10-5. Sesuai dengan waktu
paro 130 menit
 Cara stabilisasi untuk mencegah degradasi obat bahwa digoksin akan
mengalami hidrolisis terkatalisis asam pada ikatan glikosidik yang
berbeda-beda dalam kisaran ph 1-2 pada ph tinggi, digoksin stabil.
Seluruh hidrolisis terkatalisis asam, teramati sebegai orde pertama
dalam digoksin pada suhu dan ph tetap. Pada ph 1-2 energi
aktivasinya kira-kira 27,3 kkal/mol. Stabilitas digoksin dalam
formulasi meningkat dengan sedikitnya kontak dengan asam
umumnya digoksin sangat stabil dalam bentuk sediaan apapun apabila
di latakkan dalam wadah gelap dan wadah tertutup kedap. Digoksin
dapat bercampur atau kompatibel dengan larutan intra vena volume
besar. Namun pada pH 5-8, digoxin tidak terhidrolisis dalam larutan.
Larutan 0,25 mg/ml Digoxin mempertahankan potensinya untuk 3
bulan pada suhu kamar dalam peti besi. Larutannya dalam alkohol
dapat disterilkan dengan otoklaf untuk sediaan injeksi.

1.5 Inkompabilitas

Interaksi obat selain terjadi di dalam tubuh atau terjadi setelah obat
diberikan kepada pasien, namun dapat terjadi sebelum diberikan
kepada pasien atau dengan kata lain interaksi obat terjadi di luar
tubuh. Interaksi obar diluar tubuh manusia disebut juga interaksi
inkompabilitas, karena interaksi ini terjadi sebelum obat diberikan
antara obat yang tidak dapat dicampur (inkompatibel). Pencampuran
obat demikian menyebabkan terjadinya interaksi langsung secara
fisika atau kimia, yang hasilnya mungkin terlihat sebagai
pembentukan endapan, perubahan warna dan lain-lain. Interaksi ini
biasanya berakibat inaktivasi obat. Hal yang paling penting untuk
diketahui oleh dokter maupun apoteker sebagai tenaga kesehatan
adalah interaksi obat diluar tubuh yaitu interaksi antara obat suntik
dengan cairan infus, dimana banyak sekali obat-obat suntik yang
inkompatibilitas dengan cairan infus.Selain itu interaksi obat dapat
terjadi pada saat formulasi atau disiapkan sebelum digunakan oleh
pasien. Berikut beberapa obat yang inkompabilitas dengan digoksin
sehingga dapat mengalami perubahan terapi. Interaksi
Farmakodinamika Adalah obat yang menyebabkan perubahan pada
respon pasien disebabkan karena berubahnya farmakokinetika dari
obat tersebut karena obat lain yang terlihat sebagai perubahan aksi
obat tanpa menglami perubahan konsentrasi plasma. Misalnya naiknya
toksisitas dari digoksin yang disebabkan karena pemberian secara
bersamaan dengan diuretic boros kalium misalnya furosemid.
Digoksin (lanoxin)- kinin (coco-quinine, quinamm, quine) efek
digoksin dapat meningkat akibatnya dapat terjadi efek samping
merugikan akibat terlalu banyak mengonsumsi digoksin. Gejalan yang
dilaporkan antara lain: mual, bingung, gangguan pengelihatan, sakit
kepala, kurang tenaga, tak ada nafsu. Makan, bradikardia,
takhirkardia, dan aritma jantung. Kinin adalah obat yang digunakan
untuk malaria dan kejang pada malam hari. Digoksin (lanoxin-
spironoakton (aldactazide, aldactone) efek samping merugikan akibat
terlalu banyak mengonsumsi digoksin. Stabilitas terhadap intravena
digoksin dalam larutan intravena volum besar seperti injeksi dekstrosa
5%, injeksi natrium klorida 5%, injeksi ringer laktat dektrosa 5%
dalam larutan natrium klorida 0,45% bersama kalium klorida.
Ditemukan bahwa digoksin dapat bercampur dengan bahan bahan
tersebut sebagai intravena di bawah kondisi penyimangan baik pada
suhu kamar (23-25) C. Dengan cahaya noral maupun kondisi dibawah
suhu 4°C dalam gelap. Penemuan ini memungkinkan pembuatan
digoksin untuk sediaan intravena yang bekerja lambat.
Interaksi Digoksin dengan Potassium (Kalium) Digoksin mengganggu
transport potassium dari darah menuju sel sehingga Digoksin pada
dosis yang cukup tinggi dapat menyebabkan hiperkalemia fatal. Oleh
karenanya pada saat mengkonsumsi / menggunakan Digoksin, hindari
konsumsi suplemen potassium atau makanan yang mengandung
potassium dalam jumlah besar seperti buah (pisang). Sumber utama
potassium adalah buah, sayuran dan kacang-kacangan. Namun banyak
orang mengkonsumsi digoksin menyebabkan diuretic. Pada kasus
tersaebut, peningkatan intake potassium dibutuhkan. Oleh karenanya
harus dikomunikasikan dengan tim kesehatan yang lain. Interaksi
Digoksin dengan Calcium(Ca) Peningkatan Ca dalam plasma dapat
meningkatakan toksisitas digoksin. Oleh karenanya, hindari konsumsi
makanan tinggi Ca terutama 2 jam sebelum/sesudah minum obat ini.
Sumber utama Ca adalah susu dan hasil olahannya seperti keju.
Thiazid + digoksin : kemungkinan terjadi toksisitas digoksin ↑ (krn
penurunan ion K+). Aminoglikosida, siklosporin (obat A yang
merusak ginjal) dengan digoksin (obat B)  akumulasi obat B 
toksisitas digoksin
DAFTAR PUSTAKA

-Farmakope Indonesia edisi 3, 1979, jakarta, departemen kesehatan republik


indonesia

-www.drugbank.ca/drugs/DBCOO390 akses jam 21:32 tanggal 18 november 2014

- pedoman obat untuk perawat edisi 4, judith hopfer deglin, Pharm mD

- http://www.chemnet.com/cas/my/20830-75-5/Digoxin.html akses jam 21: 32


tanggal 18 november 2014

- handbook of exprerimental pharmacology 201/ drug transport, martin F. Form,


Richard B.kim

- connors, K,A.,Amidon, G.L & stella, V.J. 1992.stabilitas kimiawi sediaan


farmasi: buku pegangan bagi tenaga farmasi, edisi ke 2 jilid 1, terjemahan didik
gunawan. Semarang: IKIP semarang press.
MONOGRAFI DIGOKSIN

Disusun oleh:

HAIRUNNISYAH ASFARINA

132210101056

BAGIAN FARMASETIKA

FAKULTAS FAMASI UNIVERSITAS JEMBER

2014

Anda mungkin juga menyukai