Anda di halaman 1dari 7

1.

PENDAHULUAN Lada atau merica adalah rempah-


Indonesia memiliki kira-kira rempah berwujud bijian yang
30.000 jenis tumbuhan dan 1000 dihasilkan tanaman Piper nigrum L.
diantaranya telah dimanfaatkan Lada sangat penting dalam
sebagai tumbuhan obat. 1 Salah satu komponen masakan dunia dan
tumbuhan yang dimanfaatkan dikenal luas sebagai komoditi
sebagai obat adalah lada (Piper perdagangan penting
nigrum Linn). Lada, sudah dikenal di dunia. Piperin merupakan suatu
sebagai penyedap makanan, senyawa yang sangat bermanfaat
mengatasi baud an rasa makanan dalam kesehatan, misalnya piperin
yang beraroma tak sedap, serta berkhasiat sebagai karminativa,
pengawet daging (Septiatin, 2008). bumbu masak, hepatoprotektor,
Ada dua macam lada yang imunomodulator, obat cacing, anti
menjadi komoditi perdagangan yaitu asma, anti nyeri. Piperin banyak
lada hitam dan lada putih. lada putih ditemukan pada simplisia yang
diperoleh dengan memetik biji masak termasuk dalam keluarga Piperaceae,
merah,diremas perlahan-lahan dan yaitu pada Piperis Nigri Fructus,
direndam dalam air, kulit dan daging Piperis Albi Fructus, Piperis
buah dibuang sebelum dikeringkan di Retrofracti Fructus, dan sebagainya.
sinar matahari (Septiatin, 2008). Tanaman yang termasuk dalam
Lada mengandung minyak atsiri, keluarga Piperaceae sangat banyak
pinena, kariofilena, lionena, ditemukan hampir seluruh dataran
filandrena alkaloid piperina, rendah di Indonesia, karena tanaman
kavisina, piperitina, piperidina, zat ini tidak tahan dengan genangan air.
pahit dan minyak lemak. Rasa pedas Piperis nigri sangatlah mudah
disebabkan oleh resin yang disebut ditemukan di seluruh daerah di
kavisin. Kandungan piperine dapat Indonesia dengan harga yang relatif
merangsang cairan lambung dan air murah. Pada umumnya kandungan
ludah. Selain itu lada bersifat pedas, piperin dalam Piperis nigri sebanyak
menghangatkan dan melancarkan 1,7- 7,4%.
peredaran darah (Septiatin, 2008).
menurunkan berat badan,
menurunkan demam, menetralkan
racun bisa ular, antiepilepsi,
membantu meningkatkan penyerapan
vitamin tertentu (Kolhe et al., 2009).
Piperin memiliki aktivitas sebagai
analgesik dan antipiretik pada tikus,
dan menunjukkan hasil yang
Buah lada putih mengandung
sebanding dengan indometasin
alkaloid seperti piperin, kavisin, dan
sebagai obat standar (Sabina et al.,
metilpirolin, serta minyak atsiri,
2013). Kualitas ekstrak buah lada
lemak dan pati. Kandungan utama
dipengaruhi oleh kandungan dan
dalam lada adalah alkaloid piperin.
kadar senyawa kimia di dalamnya.
Piperin memiliki rumus molekul
Proses ekstraksi buah lada hitam
C17H19NO3 atau (E , E)-1-[5- (1,3-
dalam skala industri digunakan
benzodioksol – 5 – il ) – 1 - okso-2,4
pelarut etanol 60% (Agoes, 2009).
-pentadienil] piperidin, diperoleh
Senyawa piperin merupakan
dalam bentuk prisma monosiklik dari
senyawa identitas yang paling
alkohol dengan titik lebur 130°C, 1 g
banyak terkandung dalam buah lada
piperin larut dalam 15 mL etanol, 36
serta memiliki beragam khasiat
mL eter dan hampir tidak larut dalam
pengobatan, maka perlu dipisahkan
air (Kar, 2014). Piperin berbentuk
secara selektif melalui penyarian atau
kristal berwarna putih kekuningan
ekstraksi.
dan merupakan alkaloid dari
Penelitian ini didesain untuk
golongan piperidin yang memiliki
mengetahui kadar piperin dalam
sifat hampir tidak larut dalam air (40
ekstrak buah lada putih yang
mg/L pada suhu 18°C), namun
diekstraksi dengan alat sokhlet
mudah larut dalam alkohol (1 g/15
menggunakan variasi konsentrasi
mL) dan eter (1 g/1,7 mL)
(Vasavirama dan Upender, 2014). etanol sehingga diharapkan dapat
diperoleh informasi mengenai
Piperin memiliki khasiat
sebagai antiinflamasi, antimalaria, konsentrasi etanol yang dapat
menghasilkan kadar piperin tertinggi diekstraksi dengan alat soxhlet
pada ekstrak buah lada dan menggunakan pelarut etanol 96%.
bermanfaat untuk pengembangan Ekstrak dilakukan sampai 9x
obat tradisional. sirkulasi. Sebelum melakukan
2. METODE PENELITIAN soxhletasi, dibuat terlebih dahulu
Alat dan bahan selongsongnya dengan membungkus
Alat yang digunakan adalah sampel serbuk lada putih yang
batang pengaduk, gelas beaker, digunakan dengan kertas saring
corong, kertassaring, Erlenmeyer, sedemikian rupa sehingga berbentuk
tabungreaksi, kuvet, spektrofotometri lonjong yang diapit oleh kapas di
UV-Vis, chamber, blende, oven, kedua ujungnya. Mengikat dengan
neraca analit, satu set alat soxhletasi, benang berwarna putih agar tidak
pipa kapiler, penggaris, UV 254 dan mengganggu warna ekstrak yang
bahan yang digunakan berupa lada diperoleh pada saat proses ekstraksi
putih, aquadest, etil asetat, etanol dan agar serbuk tidak pecah atau
96%, toluene. keluar dari kertas saring pada saat
Pembuatan serbuk simplisia proses ekstraksi berlangsung. Kertas
Serbuk simplisia buah lada putih saring digunakan sebagai
dibuat dari simplisia utuh dengan pembungkus karena kertas saring
cara diblender dan dikeringkan mempunyai dinding yang tipis dan
menggunakan oven dengan suhu berpori yang dapat mempermudah
600C selama 10 menit. Hal ini pelarut untuk menyerap piperin yang
dilakukan agar lada pada lumpang terkandung di dalam sampel. Proses
yang berfungsi agar agar zat-zat yang soxhletasi pada percobaan ini,
terkandung di dalam lada putih menggunakan pelarut berupa alkohol
mudah melarut dalam pelarut yang atau etanol digunakan untuk
digunakan. melarutkan zat yang diinginkan dari
Pembuatan ekstrak etanol dengan dalam lada putih. Piperin dan etanol
metode soxhletasi memiliki kepolaran yang sama yaitu
Serbuk simplisia sebanyak 50 g bersifat polar sehingga etanol mampu
ditimbang seksama, kemudian
melarutkan piperin sesuai dengan etanol bertujuan untuk memperoleh
prinsip like dissolved like. piperin dari ekstrak pekat tersebut,
Piperin merupakan senyawa dimana di dalam ekstrak tersebut
alkaloid yang dapat larut dalam terdapat komponen lain ketika
alkohol yaitu etanol, dimana antara ditambahkan KOH-alkohol yang
piperin dengan etanol mampu untuk menyebabkan piperin yang ada
membentuk ikatan hidrogen. Proses dalam ekstrak tersebut bereaksi
soxhletasi dilakukan sebanyak 9 kali menjadi garam asam piperat dan
sirkulasi dan dihasilkan ekstrak lada dengan penambahan KOH-alkoholat
putih berwarna kuning bening. dapat mengeliminasi senyawa
Menurut teori ekstraksi sebaiknya lainnya, karena dalam ekstrak
dilakukan 6-8 kali sirkulasi per jam. tersebut masih ada zat pengotor.
Hal ini akan menyebabkan senyawa Masih terdapatnya zat pengotor ini
piperin sulit dideteksi. Ekstrak yang disebabkan senyawa piperin,
terbentuk selanjutnya didestilasi merupakan senyawa alkaloid
untuk menguapkan alkohol atau golongan amida yang dapat
etanol yang terdapat dalam ekstrak mengalami reaksi hidrolisis baik
tersebut. Destilasi dilakukan hingga dalam suasana asam maupun basa.
larutan menjadi pekat yang Jadi penambahan larutan KOH-
menandakan pelarut etanol telah alkoholat ini bertujuan untuk
menguap sehingga yang diperoleh mengisolasi senyawa piperin dalam
hanya sebagian besar piperin. bentuk garamnya, karena senyawa
Pembentukan kristal piperin dari golongan alkaloid sering kali
ekstrak etanol lada putih diisolasi dalam bentuk garamnya
Ekstrak yang diperoleh diuapkan yaitu garam asam piperat.
agar ekstrak bertambah pekat. Filtrasi dilakukan untuk
Ekstrak yang pekat dan kental memisahkan senyawa piperin dari
tersebut ditambahkan dengan larutan pengotornya.. Filtrat yang diperoleh
KOH dalam alkohol dan diperoleh dimasukkan ke dalam lemari
larutan berwarna cokelat. pendingin dengan erlenmeyer yang
Penambahan larutan KOH dalam ditutup oleh plastik krap agar tidak
menguap dan teroksidasi kemudian
didiamkan selama semalam untuk
mempercepat proses kristalisasi.
Identifikasi Kristal piperin
menggunakan KLT
Identifikasi Kristal menggunakan Gambar 2. Kristal Piperin
KLT dengan cara sampel dilarutkan 1.Tabel pengamatan
dengan etanol 96% kemudian No Variabel Hasil
yang diamati Pengam
ditotolkan pada plat silika gel
atan
menggunakan fase gerak toluena:etil 1. Berat sampel 50
lada gram
asetat 21:9 kemudian diamati dengan
2. Bobot kertas 0,58
sinar UV 254. saring gram
Identifikasi piperin dengan 3. Bobot kristal 1,51
+ bobot kertas gram
spektrofotometri UV-Vis saring
Identifikasi piperin dengan 4. Banyaknya 9 kali
sirkulasi
spektro UV-Vis adalah dengan cara 5. Warna ekstrak Kuning
sampel sebanyak 5mg di larutkan hasil sirkulasi
6. Warna ekstrak Cokelat
dalam 5ml etanol 96% kemudian hasil destilasi muda
diencerkan hingga konsentrasi 10 ml. 7. Warna ekstrak Cokelat
+ KOH + tua
selanjutnya dimasukkan ke dalam etanol
kuvet dan dianalisis menggunakan 8. Warna filtrat Cokelat
muda
spektro UV-Vis. 9. Warna kristal Kuning
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pembuatan kristal dari Sesuai dengan perlakuan metode
ekstrak dengan etanol dengan penelitian Serbuk simplisia sebanyak
metode soxhletasi 50 g ditimbang seksama, kemudian
diekstraksi dengan alat soxhlet
menggunakan pelarut etanol 96%.
Ekstrak dilakukan sampai 9x
sirkulasi. menghasilkan larutan
Gambar1. Proses Soxhletasi berwarna coklat dan hasil dari
pemekatan menggunakan KOH 10 senyawa piperin diamati dengan
ml menghasilkan larutan berwarna sinar UV 254 dengan fase gerak
coklat tua terdapat sedikit endapan. toluena:etil asetat (21:9)
Jadi penambahan larutan KOH- Identifikasi Kristal menggunakan
alkoholat ini bertujuan untuk KLT dengan cara sampel dilarutkan
mengisolasi senyawa piperin dalam dengan etanol 96% kemudian
bentuk garamnya, karena senyawa ditotolkan pada plat silika gel
golongan alkaloid sering kali menggunakan fase gerak toluena:etil
diisolasi dalam bentuk garamnya asetat 21:9 kemudian diamati dengan
yaitu garam asam piperat. Filtrasi sinar UV 254. Hasil dari metode
dilakukan untuk memisahkan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
senyawa piperin dari pengotornya. dengan menggunakan pelarut etanol
Filtrat yang diperoleh berwarna 96% dan menggunakan fase gerak
cokelat. Filtrat yang diperoleh toluena:etil asetat dengan
selanjutnya dimasukkan ke dalam perbandingan 21:9 menghasilkan
lemari pendingin selama satu malam bercak yang diamati dengan sinar
terbentuk kristal dibagian bawah UV 254. Nilai Rf dari piperin sebesar
larutan. Berat kristal sebesar 0,93 0,4375 dan hRfnya 43,75%,
gram dan hasil perhitungan sedangkan nilai Rf dari larutan
rendemennya sebesar 1,86 %. standar sebesar 0,4375 dan hRfnya
Berdasarkan hasil yang sebesar 43,75%.
diperoleh, hal ini tidak sesuai dengan Uji Spektrofotometer UV Kristal
teori (Anwar, dkk. 1994, hal:3)yang Piperin
menyatakan bahwa piperin yang
terkandung dalam lada putih
sebanyak 5-92% dan 50 gram.
Uji KLT Kandungan Piperin

Gambar 4.Hasil Uji Spektrofotometri


UV (kiri) Peak (b) Nilai absorbansi

Gambar 3. Uji Pendahuluan KLT


Hasil dari metode piperin berada pada λ= 342,5 nm dari
Spektrofotometri menggunakan 5 mg hasil larutan pengenceran 10 ppm
sampel kristal dari piperin lada putih
yang dilarutkan dalam pelarut etanol
96% sebanyak 5 ml yang diencerkan
dalam konsetrasi 10 ml kemudian
diambil sampel dimasukkan dalam
kuvet dan dianalisis dengan spektro
UV-Vis.
Hasil uji spektrofotometer
menunjukkan hasil panjang
gelombang maksimal kristal piperin
berada pada λ= 342,5 nm. Hasil
tersebut sama dengan panjang
gelombang maksimal pada
penelitian Vishnath G et al ( 2011)
yaitu 342,5 nm.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa Eksrak biji lada putih terbukti
memiliki kandungan alkaloid berupa
piperin dengan ditandai warna bercak
yang kuning pada plat silica dan
memiliki nilai Rf sebesar 0,4375
yang sesuai dengan larutan
standard,dan kristal dari ekstrak yang
dibuat menghasilkan berat rendemen
sebesar 1,86%, dan pada identifikasi
dengan spektro UV-VIS dihasilkan
panjang gelombang maksimal Kristal

Anda mungkin juga menyukai