Anda di halaman 1dari 6

SOP PEMBERIAN OKSIGEN

No. Dokumen :
Tanggal
:
Terbit
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Revisi
Mulai Berlaku :

Halaman :

UPT dr. Fitrin Miadianti, MM


Puskesmas NIP.19701228 200701 2 014
Kembang

Pemberikan oksigen adalah memberian oksigen melalui hidung


1.Pengertian
dengan kanul pada pasien
Untuk mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen pada
2.Tujuan pasien

Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kembang Nomor


3.Kebijakan
........Tahun............ tentang.....................
1. SOP Keperawatan, Asosiasi Institusi Pendidikan DIII
4.Referensi Keperawatan Jawa Tengah Tahun 2006

1. Menjaga privasi pasien


5.Prosedur 2. Memastikan tabung masih berisi oksigen
3. Mengisi botol pelembab dengan aqua pro sesuai batas
4. Menyambungkan selang O2 dengan humidifier
5. Mengatur posisi semi fowler
6. Sebelum memasang selang pada hidung pasien selang
dibersihkan dahulu dengan kapas alcohol
7. Membuka Flow meter dengan ukuran yang sesuai dengan
kebutuhan dan memastikan ada aliran udara dengan
mengalirkan udara pada punggung tangan lalu menutupnya
kembali.
8. Memasang kanul pada hidung pasien dengan hati-hati dan
berikan fixasi (plester)
9. Membuka flowmeter kembali dengan ukuran sesuai advis
dokter
10.Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien
11.Melakukan evaluasi tindakan

1
12.Diagram alir
Menjaga privasi
pasien

Petugas memberikan inform consent

Petugas memakai APD

petugas membersihkan daerah yang hendak di


insisi dengan cairan antiseptik (betadin)

petugas melakukan anastesi dengan lidocain 2%


secara infiltrasi atau blok
petugas mempersiapkan kassa untuk menampung pus

petugas melakukan insisi

Jika bagian tubuh yang dilakukan insisi


mengeluarkan pus, tekan agar pus dapat keluar
dengan maksimal
petugas membersihkan cairan pus dengan
menggunakan kassa steril dan lakukan irigasi
dengan cairan Nacl 0.9%

petugas melakukan debridment


jaringan nekrotik jika ada,

petugas memberihkan jaringan


atau mengirigasi luka kembali

petugas merawat luka


secara terbuka

2
petugas memberikan salep/ gel luka
pada bagian yang di insisi

petugas memasang kassa bila kemungkinan pus


masih produktif

petugas melakukan penutupan luka dengan kassa dan


perekat/ hepafik

petugas memberitahu pada pasien/keluarga


bahwa tindakan telah selesai

Petugas melakukan dokumentasi terkait intervensi


dan implementasi pada rekam medis pasien

13. Hal – hal


Monitoring Tanda-tanda inflamasi dan infeksi
yang perlu
diperhatikan Monitoring pus dan perdarahan

Petugas Ruang Pelayanan Kegawatdaruratan (RPKGD)


14.Unit Terkait
Petugas Ruang Pelayanan Kesehatan umun (RPKU)

Rekam Medis
15. Dokumen
Informed Consent
Terkait
Buku Register Pasien insisi

3
16.Rekaman
NO Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan

Perubahan
1. KOP SOP Ttd Kepala
Puskesmas

2. Komponen
SOP Revisi referensi
dan langkah-
langkah

Diagram alir

Hal yang perlu


diperhatikan

Unit terkait

Dokumen terkait

Rekaman historis

4
PENANGANAN PASIEN RESIKO TINGGI

NON RAWAT INAP


No. Dokumen
:
No. Revisi
:
DAFTAR Tanggalterbit
:
TILIK Halaman
:

Puskesmas dr. Fitrin Miadianti, MM


NIP.19701228 200701 2 014
Kembang

No Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Petugas mampu merespon pasien dengan cepat
dan tepat sesuai kondisi pasien?

2. Apakah Petugas memposisikan pasien senyaman


mungkin?
3. Apakah Petugas melakukan anamnesa dengan
menanyakan keluhan pasien dan menanyakan
riwayat sakit terdahulu dan sekarang ?

4. Apakah Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang


akan digunakan ?

5. Apakah Petugas mencuci tangan dengan desinfektan ?

6. Apakah Petugas mempersiapkan sarana pelindung diri,


yaitu masker, sarung tangan dan APD lainnya?

7. Apakah Petugas memeriksa pasien ?

8. Apakah Petugas mengukur tekanan darah pasien dan


Tanda-tanda vital yang lain?

9. Apakah Petugas mampu mengidentifiksi pasien dengan


resiko tinggi di ruang Pelayanan kesehatan
umum? bila kesadaran atau keadaan umum
pasien tidak normal apakah petugas
melakukan rujukan internal ke ruang
pelayanan kegawatdaruratan?

5
10. Apakah Petugas mempersilahkan pasien
menandatangani informed concent setelah
mendapatkan penjelasan yang lengkap ?

11. Apakah petugas melakukan implementasi sesuai


inform consent dan jika pasien tidak setuju
maka petugas memberikan edukasi terkait
kondisi pasien?

12. Apakah Petugas menginformasikan pada pasien dan


keluarga mengenai kondisi pasien dan
memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga tentang resiko penularan penyakit ?

13. Apakah Petugas mengambil tindakan sesuai dengan


kondisi pasien dan kondisi puskesmas. Atau
menyarankan rujuk ke fasilitas kesehatan yang
lebih tinggi apabila kondisi pasien tidak
mampu dilayani di puskesmas?

14. Apakah Petugas mempersiapkan rujukan bila perlu?

15. Apakah Petugas melakukan dokumentasi terkait


intervensi dan implementasi pada rekam medis
pasien?

CR : ………………………%.

Kembang,………………………

Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai