Skripsi
1111104000006
i
ii
FACULTY OF MEDICNE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING
ABSTRACT
Fracture is a broken bone, it can pafially or complete break form bone which causes
impacts or pressure. If fracture doesn’t get right management, it can leads to
impairments. Fracture management affected by patien’s perceptions about traditional
or modern therapy. Perception is individual process which controls and interprets
sensory pulse to get enviromental meaning. The research’s objective is to know
fracture patient’s perception about alternative medications. This research using
quantitative method with type descrictive explorative to 100 patient’s, data taken
with questionaire. The research result are in 100 patient’s 56 had right answers.
Social factors dominants 53% and 76% agree. Economic factors dominant with
presentation 64% and 53%. Psycological factor explains the most dominant 63% and
59% agree. Therapy station factors explains the most dominant answer 64% and
57% agree. Benefit & success factors explains dominant answers 76% and 77%
agree. Knowladge factors 74% dominant 875 agree. Cultural factors explains
dominant answer 77% agree 89%. Health promotions to fracture patients is needed
for patients better perspective to choosing medical options, either alternative or
modern based on benefits and result
iii
Keyword : Perspective , Perception, Fracture, Alternative Medication
iv
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
ABSTRAK
Fraktur adalah tulang yang patah, bersifat patahan sebagian atau patahan utuh pada
tulang yang disebabkan oleh pukulan langsung atau pelintiran. Penanganan fraktur
yang salah dapat mengakibatkan kecacatan fisik. Pemilihan pengobatan dipengaruhi
oleh persepsi pasien terhadap pengobatan tradisional dan modern. Persepsi adalah
proses individu mengatur dan menginterpretasikan kesan sensoris guna memberikan
arti bagi lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pesepsi pasien
fraktur terhadap pengobatan alternatif fraktur. Penelitian ini menggunkan metode
kuantitatif dengan jenis deskriktif eksploratif terhadap 100 pasien fraktur,
pengambilan data menggunakan kuesioner persepsi. Hasil penelitian didapatkan
bahwa responden yang menjawab benar pertanyaan sebanyak 56 dari 100 orang.
Faktor sosial paling dominan 53% dan 76% menunjukkan setuju. Faktor ekonomi
paling dominan dengan persentase 64% dan 53%. Faktor psikologi menjelaskan
paling dominan menjawab 63% dan 59% setuju. Faktor kejenuhan pengbatan
menunjukkan paling dominan 64% dan 57% setuju. Faktor manfaat dan keberhasilan
menunjukkan jawaban dominan setuju 76% dan 77%. Faktor pengetahuan
v
menunjukkan jawaban dominan setuju 74% dan 87%. Faktor budaya menjelaskan
jawaban dominan yang setuju 77% dan 89%. Upaya promosi kesehatan pada pasien
fraktur perlu disosialisikan agar pasien dapat mempersepsikan lebih baik mengenai
pemilihan pengobatan alternatif dan medis berdasarkan faktor manfaat dan
keberhasilannya.
vi
vii
viii
ix
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
HP : 089625710139
E-mail : Millahmiftahul@yahoo.com
x
KATA PENGANTAR
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Arief Sumantri, S.KM., M. Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., M.Sc selaku Kepala Program Studi dan Ibu
Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB.selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB selaku Dosen Pembimbing pertama
dan Ibu Ita Yuanita, S.Kp., M.Kep. selaku dosen pembimbing kedua yang
senantiasa dengan sabar, tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga,
dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran–saran yang
sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.
5. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., M.Sc. Selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang senantiasa memberikan saran dan masukan selama penulis melakukan
11
studi di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan
ilmu yang sangat berguna untuk perbekalan penulis.
7. Ayah (Agus Wijaya), ibu (Hendrawati) dan adikku tersayang yang selalu
sabar mendengarkan keluh kesah, serta memberi nasehat dan motivasi yang
sangat membantu.
8. Wanita tersayang (Lisnani Hamidah) yang telah banyak memberikan
motivasi, dukungan, masukan kepada penulis baik selama mengikuti
perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi.
12
DAFTAR ISI
ABSTRACT........................................................................................................................ iii
ABSTRAK ...........................................................................................................................v
BABPENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Persepsi..................................................................................................................... 6
1. Definisi Persepsi ................................................................................................... 6
2. Macam-macam Persepsi ....................................................................................... 6
B. Fraktur .................................................................................................................... 13
1. Definisi Fraktur .................................................................................................. 13
2. Jenis-jenis Fraktur .............................................................................................. 13
3. Etiologi Fraktur .................................................................................................. 14
4. Proses Penyembuhan Fraktur ............................................................................. 14
5. Fraktur yang sering terjadi.................................................................................. 15
13
6. Kompliksi Fraktur .............................................................................................. 15
7. Penatalaksanaan medis fraktur ........................................................................... 16
8. Tanda dan Gejala Fraktur ................................................................................... 17
C. Pengobatan Alternatif ............................................................................................. 18
1. Definisi pengobatan alternatif ............................................................................ 18
2. Faktoryangmempengaruh pasien memilihpengobatanalternatif ......................... 19
3. Jenis-jenis pengobatan alternatif ........................................................................ 21
4. Cara pengobatan patah tulang ............................................................................ 22
5. Penelitian terkait ................................................................................................. 23
D. Kerangka Teori ....................................................................................................... 25
BAB IIIKERANGKA KONSEPDAN DEFINISI OPERASIONAL ............................... 26
A. Kesimpulan............................................................................................................. 53
14
B. Saran ....................................................................................................................... 54
DAFTARPUSTAKA ........................................................................................................ 55
15
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Suku, Pendidikan terakhir dan Pendapatan (N= 100)
16
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka teori : Batticaca, (2008); Suratun, (2008); Yasin, (2008); Tucker,
(1999); Robbins, (2008); Noorkasiani, (2009), Foster dan aderson (dalam
agusmarni 2007)
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. Kuesioner
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahun 2007 terdapat lebih dari juta orang meninggal dikarenakan insiden
kecelakaan dan sekitar 2 juta orang mengalami kecacatan fisik. Salah satu
insiden kecelakaan yang memiliki prevalensi cukup tinggi yakni insiden fraktur
ekstremitas bawah yakni sekitar 46,2% dari insiden kecelakaan yang terjadi.
Insiden fraktur di USA diperkirakan menimpa satu orang pada 10.000 populasi
Sekitar delapan juta orang mengalami kejadian fraktur yang berbeda dan
penyebab yang berbeda, hasil survey tim Depkes RI didapatkan 25% penderita
dan kecacatan data dari Riset Kesehatan Dasar 2007 di Indonesia terjadi kasus
fraktur yang disebabkan oleh cedera antara lain karena jatuh, kecelakaan lalu
20.829 kasus kecelakaan lalu lintas, yang mengalami fraktur sebanyak 1.770
orang (8,5%), dari 14.127 trauma benda tajam atau tumpul, yang mengalami
19
fraktur sebanyak 236 orang (1,7%)(Departement Kesehatan Republik
Indonesia, 2007).
kesakitan penduduk secara nasional sekitar 33,24%. Jumlah dari hasil tersebut
2009).
cara dan obat-obat tertentu dalam menangani berbagai macam penyakit (cara
kebiasaan dan pandangan dari luar, antara lain dari india, cina, timur tengah,
20
dan eropa. Berbagai agama yang masuk dan berkembang di kepulauan
agama Hindu, Budha, Islam, dan Kristen. Sejak abad ke-19 terdapat pula
(Hanafiah, 2008).
(WHO, 1978).
pekerjaan dan jarak tempat tinggal tidak mempunyai hubungan yang signifikan.
21
untuk sembuh.Berdasarkan studi literatur yang peneliti dapatkan pengobatan
Fortune (2014) melakukan penelitian terhadap cara kerja terapis, dari penelitian
ini didapatkan bahwa terapis mengatakan mereka bekerja dengan cara yang
kompleks dan khusus disesuaikan dengan tingkat kritisisasi dan perasaan pasien
B. Rumusan Masalah
alternatif”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
22
B. Mengetahui pesepsi pasien fraktur terhadap pengobatan alternatif
fraktur
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
E. Ruang lingkup
pada bulan februari tahun 2015. Subjek yang diteliti adalah pasien fraktur yang
sampling.
23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi
1. Definisi Persepsi
Persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan,
dan perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati, mengetahui, atau
diamati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu (Maramis,
2. Macam-macam Persepsi
1. Ada dua macam persepsi menurut (Sunaryo, 2004)., yaitu:
rangsang yang berasal dari dalam individu. Dalam hal ini yang
24
kepribadian dan pengalaman penerimaan diri serta keadaan
2. Bentuk-bentuk persepsi
a. Persepsi visual
satu dari indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah
b. Persepsi audiotori
25
c. Persepsi perabaan
dekat epidermis.
d. Persepsi penciuman
pada kasus sistem olfaktori aksesori, fase cair. Pada organisme yang
hidup di air, seperti ikan atau krustasea, zat kimia terkandung pada
26
adalah suatu bentuk kemosensor. Zat kimia yang mengaktifkan
e. Persepsi pengecapan
tradisional.
27
mengadakan respon diperlukan motoris yang dapat membentuk
persepsi seseorang.
c. Perhatian
28
situasinya sama. Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya
persepsi.
29
d. Saraf sensoris sebagai alat untuk memeruskan stimulus ke otak (pusat
saraf atau pusat kesadaran). Dari otak dibawa melalui saraf motoris
diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh saraf sensoris ke otak. Proses
rangsangan.
30
B. Fraktur
1. Definisi Fraktur
Fraktur adalah tulang yang patah. Fraktur bisa bersifat patahan
sebagian atau patahan utuh pada tulang yang disebabkan oleh pukulan
yaitu area tulang tempat pertumbuhan terjadi karena kerusakan pada area
2. Jenis-jenis Fraktur
a. Fraktur komplet : patah pada seluruh garis tulang dan biasanya
b. Fraktur tidak komplet : patah hanya terjadi pada sebagian dari garis
tengah tulang.
robeknya kulit.
fragmen
f. Fraktur green stick : fraktur yang salah satu sisi tulang patah sedang
31
g. Fraktur kompresi : dengan tulang mengalami kompresi (tulang
belakang)
(Suratun, 2008).
3. Etiologi Fraktur
a. Kecelakaan di jalan raya (penyebab paling sering)
b. Olahraga
(Batticaca, 2008).
tergantung pada usia dan kesehatan anda, serta jenis frakturnya. Antibiotik
biasanya diperlukan jika terjadi fraktur terbuka, karena jenis itu rentan
32
terhadap infeksi.Perawat utama untuk fraktur adalah menstbilkan tulang
agar dapat pulih ke posisi yang benar.Gips dari plester atau resin sangat
usia, keberadaan gigi dalam mulut makin lama dan makin banyak pula
struktur gigi. Jika kekuatan yang merusak itu berada di atas batas
elastisitas dentin atau email, maka akan terjadi fraktur (Walton, 2008).
6. Kompliksi Fraktur
a. Non-union : akibat imonilisasi yang tidak adekuat atau adanya
fraktur patologis.
33
c. Nekrosis avaskular : gangguan aliran darah yang menyebabkan
(Patel, 2006).
status kesehatan umum klien, dan jumlah serta lokasi dari fraktur.
mengatasi nyeri, dan jika nyeri hebat, dilakukan blok saraf regional
2009).
34
b. Traksi : Suatu tindakan untuk memindahkan tulang yang patah atau
tariktertentu atau dengan kata lain suatu pemasangan gaya tarikan pada
kelihatan sudah tidak selari atau bentuk anggota yang patah itu tidak
kontraksi tanpa sadar yang abnormal dari otot skelet (Buler, 1961).
otot-otot hanya akan bereaksi dalam satu hal yakni menjadi spasme
dan memendek.
35
b. Ekimosis : ekimosis adalah tanda memar atau tanda biru kehitaman,
C. Pengobatan Alternatif
menggunakan cara alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standar
jamuan, rempah, herbal alami hingga pengobatan dari luar tubuh seperti
36
Pengobatan alternatif atau tradisional adalah seseorang yang
(Noorkasiani, 2009).
yaitu:
a. Faktor sosial
b. Faktor ekonomi
c. Faktor budaya
suku bangsa yang dianut oleh pasien, jika aspek suku bangsa sangat
37
mendominasi, maka pertimbangan untuk menerima atau menolak di
d. Faktor psikologis
karena itu berbagai cara akan dijalani oleh pasien dalam rangka
penyembuhannya.
g. Faktor pengetahuan
38
masyarakat bukan hanya karena kekurangan fasilitas pelayanan kesehatan
atau alat tertentu, seperti pijat yang dilakukan oleh dukun atau tukang
pengobatan dengan cara pijat dengan jari tangan atau alat bantu
tangan
39
d. Akupresuris adalah seseorang yang melakukan pelayanan pengobatan
(Noorkasiani, 2009)
sebagainya)
dsb.).
Seorang tabib atau dukun dapat melakukan salah satu atau beberapa
40
tradisional selalu memperhatikan latar belakang orang sakit, seperti
(Hanafiah, 2009).
5. Penelitian terkait
52,38% berusia 40-59 tahun, 40,48% suku Batak Toba, 50% beragama
41
sebanyak 34 responden yang didapat secara accidental sampling. Hasil
42
D. Kerangka Teori
Etiologi Fraktur Tanda dan gejala fraktur
- kecelakaan dijalan raya - Komplet - Deformitas
- olahraga - Tidak komplet - Bengkak atau penumpukan
- Benturan benda tumpul - Tertutup cairan/darah karena kerusakan
- luka tembak atau luka tikam - Terbuka pembuluh darah
- Komitif - Ekimosis
- Green stick - Spasme otot
- Kompresi - Nyeri
- Depresi - Pergerakan abnormal
Faktor social
Faktor ekonomi
Faktor budaya
Faktor kejenuhan pelayanan medis
Faktor psikologis
Faktor pengetahuan
Faktor manfaat dan keberhasilan
Bagan 2.1Kerangka teori: Batticaca, (2008); Suratun, (2008); Yasin, (2008); Tucker, (1999);
Robbins, (2008); Noorkasiani, (2009), Foster dan aderson (dalam agusmarni 2007)
43
BAB III
KERANGKA KONSEPDAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan
ukuran yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
44
B. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operaional Cara Ukur Hasil Ukur Alat ukur Skala
1. Definisi Pengobatan Pengertian mengenai pengobatan 0 = tidak tepat Bila distribusi data Kuesioner Interval
Alternatif alternatif sesuai dengan teori. 1 = tepat normal:
Mean baik
Mean buruk
Bila distribusi data
tidak normal:
Median baik
Median buruk
2. Persepsi pengobatan Sudut pandang responden terhadap Lembar kuesioner Persentase dari Kuesioner Interval
alternatif pengobatan alternatif . dengan jumlah setiap pertanyaan
pertanyaan 14 kuesioner
Faktor social skala likert
Faktor ekonomi sebagai alat ukur
persepsi
Faktor budaya
Faktor kejenuhan pelayanan 1 = tidak setuju
medis 2 = kurang setuju
Faktor psikologis 3 = ragu-ragu
Faktor pengetahuan 4 = setuju
5 = sangat setuju
Faktor manfaat dan keberhasilan
3. Suku Budaya turun temurun yang Angket 1. Sunda Kuesioner Nominal
dimiliki oleh responden 2. Jawa
3. Betawi
4. Lainnya
4. Pendidikan Jenjang pendidikan terakhir yang di 1. Tidak sekolah Kuesioner Ordinal
tempuh responden Angket 2. SD
3. SMP
4. SMA
45
5. SI (Strata 1)
5. Pendapatan jumlah uang yang diterima oleh Angket 1. 2.710.000 = Kuesioner Nominal
responden dari aktivitasnya. dibawah UMR
Tangerang
Selatan
2. 2.710.000 > =
diatas UMR
Tangerang
Selatan.
46
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
alternatif.
Menurut data dari hasil studi pendahuluan yang didapatkan dari keterangan
pegawai klinik pengobatan patah tulang cimande terdapat 140 pasien per
47
Sampel adalah bagian populasi yang dipilih dengan ampling tertentu
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling, yaitu dimana
selama 5 hari, dengan begitu besar dari sampel yang akan didapat dari
pada kriteria inklusi dan kriteria ekslusi yang ditentukan oleh peneliti.
D. Instrumen Penelitian
a. Kuesioner Demografi
48
b. Kuesioner Persepsi
Kuesioner ini merupakan instrumen yang belum baku, oleh karena itu
tersebut. Dalam hal ini digunakan beberapa item pertanyaan yang dapat secara
tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Uji ini dilakukan dengan
menghitung korelasi antara masing – masing skor item pertanyaan dari tiap
49
variabel dengan total skor variabel tersebut. Perhitungan uji validitas ini
pernyataan yang ada dalam kuesioner. Besar sampel yang ditentukan yaitu
5%.
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal
ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan
r alpha > r tabel maka pertanyaan tersebut reliable sebaliknya bila r alpha < r
50
F. Pengolahan data
1. Editing
jawaban, dan mengecek macam isian data. Editing bisa dilakukan pada
2. Coding
yang terbentuk huruf diubah menjadi data berbentuk angka atau bilangan.
Dan untuk kode dari item pada kuesioner ini antara lain” tidak setuju” = 1,
3. Entry
untuk analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan SPSS 20.
G. Etika Penelitian
a. Prinsip manfaat
51
1) Bebas dari penderitaan
to full disclosure)
3) Informed consent
52
Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
c. Prinsip keadilan
Subjek harus diperlukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah
53
BAB V
HASIL PENELITIAN
kocokan nomor yang keluar dan melakukan penelitian pada responden yang
ruang rawat inap, 2. ruang rawat jalan dan ruang tunggu pasien. Pasien yang
54
B. Karakteristik Responden
Tabel 5.1 Distribusi Suku, Pendidikan terakhir dan Pendapatan (N= 100)
adalah SMA (42%) serta tidak ada responden yang tidak tamat SD (0%).
Responden yang memiliki pendapatan diatas UMR sebanyak 73% (73 orang) .
55
C. Analisa Univariat
dengan definisi serta faktor internal dan eksternal. Berikut distribusi frekuensi
Frekuensi (N=100)
Variabel
Tepat % Tidak tepat %
Definisi Pengobatan Alternatif 56 56 44 44
alternatif terjawab tepat oleh 56 orang dari 100 orang, serta 44 orang
Frekuensi %
Faktor Sosial
(N= 100)
1. Banyak masyarakat yang memilih
pengobatanm alternatif
Tidak Setuju 10 10
Kurang setuju 0 0
Ragu-ragu 10 10
Setuju 53 53
Sangat setuju 27 27
56
Berdasarkan tabel diatas pada pertanyaan faktor sosial menunjukan
bahwa jawaban setuju paling dominan dengan angka presentase 53% dan
76%, artinya bahwa faktor sosial mempengaruhi persepsi pada pasien fraktur
Frekuensi %
Faktor Ekonomi
(N= 100)
1. lebih efisien waktu dan tenaga
Tidak Setuju 0 0
Kurang setuju 0 0
Ragu-ragu 0 0
Setuju 64 64
Sangat setuju 36 36
bahwa jawaban setuju paling dominan dengan angka presentase 64% dan
57
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien Fraktur terhadap
Pengobatan Alternatif Berdasarkan Faktor Psikologi
Frekuensi %
Faktor Psikologi
(N= 100)
1. Mampu menyembuhkan rasa sakit yang
saya alami
Tidak Setuju 0 0
Kurang setuju 1 1
Ragu-ragu 0 0
Setuju 63 63
Sangat setuju 36 36
bahwa jawaban setuju paling dominan dengan angka presentase 63% dan
58
Tidak Setuju 10
Kurang setuju 0
Ragu-ragu 0
Setuju 57
Sangat setuju 33
64% dan 57%, artinya bahwa faktor kejenuhan mempengaruhi persepsi pada
Frekuensi
Faktor Manfaat dan Keberhasilan
(N= 100)
1. Pengobatan alternatif dapat menyembuhkan secara
total
Tidak Setuju 10
Kurang setuju 0
Ragu-ragu 0
Setuju 76
Sangat setuju 14
angka presentase 76% dan 77%, artinya bahwa faktor manfaat dan
59
keberhasilan sangat mempengaruhi persepsi pada pasien fraktur tentang
pengobatan alternatif.
Frekuensi
Faktor Pengetahuan
(N= 100)
1. Cara pengobatan patah tulang dengan cara digosok-
gosok dengan minyak urut
Tidak Setuju 0
Kurang setuju 0
Ragu-ragu 0
Setuju 74
Sangat setuju 26
Frekuensi
Faktor Budaya
(N= 100)
60
baik
Tidak Setuju 0
Kurang setuju 0
Ragu-ragu 0
Setuju 77
Sangat setuju 23
bahwa jawaban setuju paling dominan dengan angka presentase 77% dan
89%, artinya bahwa faktor budaya sangat mempengaruhi persepsi pada pasien
61
BAB VI
PEMBAHASAN
Alternatif
sudah menjadi kebiasaan dan sulit dirubah. Budaya, norma dan adat istiadat
dukun.
62
untuk mengobati penyakit. Ragam pengobatan tradisional Jawa seperti dukun,
meracik dan meramu obat sendiri, mencari penyembuhan dengan doa, melalui
semua hal, yang melampaui kekuasaan manusia, dan yang berada di luar jalur
yang normal dan wajar.Dalam budaya Jawa, terutama masyarakat yang masih
penasehat, dan sebagai seorang yang dapat menyembuhkan sakit dan penyakit
garis besar dalam kebudayaan Jawa dukun dapat dibagi atas (Ngadino, 2014):
disebabkan karena kurang berfungsinya urat-urat dan aliran darah (salah urat),
sehingga orang yang merasa kurang sehat atau sakitpun perlu diurut supaya
sembuh.
2. Dukun sangkal putung atau patah tulang, misalnya akibat jatuh dari
pengobatan alternatif, angka yang cukup signifikan yaitu lulusan SMA (42%)
63
dan sarjana (31%), serta tidak ditemukan responden yang tidak lulus
mengenal gejala sakit lebih dini daripada yang memiliki pendidikan yang
tanda bahaya penyakit, serta memilih fasilitas kesehatan yang layak sesuai
banyak yang berobat ke pengobatan alternatif. Hal ini dibuktikan oleh Cooper
sebanyak 44,1% dari 1067 orang dari pada datang ke dokter praktisioner.
64
berbahan baku tanaman obat atau herbal, serta mudah didapatkan di pasar-
kesehatan yang didasari oleh kebutuhan lainnya. Hal yang disadari oleh
mereka yaitu pengobatan medis yang mengeluarkan biaya besar untuk sekali
dilakukan, serta alat-alat yang telah dipakai ketika melakukan tindakan medis.
dapat di ramu sendiri dengan mencari obat herbal yang dapat ditemukan di
pasar tradisional.
Alternatif
kebutuhan, emosi, sikap, atau konsep diri (self consept). Karena persepsi
Persepsi simbol, dan orang yang didasarkan pada pengalaman kita. Dengan
Ivancevich, 2005).
65
1. Persepsi Berdasarkan Definisi Pengobatan Alternatif dan Faktor
Pengetahuan
yang dimiliki (dimana tidak ditemukan satupun yang tidak tamat SD) atau
alternatif patah tulang yaitu dengan dipijat urut. Menurut Waidi (2006)
harapan dan penilaian yang baik terhadap situasi tertentu, maka akan
66
3. Persepsi Berdasarkan Faktor Ekonomi
dengan biaya transport yang dimiliki. Jadi dari tingkat pendapatan yang
diterima dan diserap (Cooper dkk, 2013). Pada penelitian ini ditemukan 63
67
sakit yang dialami, serta 59 orang mengatakan bahwa proses pengobatan
medis yang proses penyembuhannya berangsur sangat lama. Hal ini yang
juga disebabkan oleh mutu pelayanan medis yang kurang dipercayai oleh
mereka.
68
manfaat dan keberhasilan lebih mempengaruhi dari tindakan-tindakan yang
69
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian
70
B. Saran
1. Pelayanan Kesehatan
71
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia
Davies, Kim. 2007. Buku Pintar Nyeri Tulang dan Otot. Jakarta: Esensi
Joewana, Satya, 2005. Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Zat.
Lukman & Ningsih, Nurna (2009). Asuhan keperawatan pada klien dengan
72
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. P.T. Rineka
Cipta,Jakarta
Salemba Medika
Patel, R. R. 2006. Lecture Notes Radiologi Ed II. Jakarta: Erlangga Medical Series
Sabiston., 1992. Buku Ajar Ilmu Bedah Bagian Pertama. Penerbit BukuKedokteran
EGC, Jakarta
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan
73
Toha, Miftah.(2003). perilaku organisasi, konsep dasar dan
aplikasinya.jakarta:rajawali press
gramedia pustaka
Walton RE, Torabinejad M. Prinsip dan praktek ilmu endodonsi. Alih bahasa:Narlan
74
LAMPIRAN
75
Lampiran 1
Assalamu’alaikum wr.wb
NIM : 1111104000006
Peneliti
76
Lampiran 2
(INFORMED CONSENT)
SURAT PERSETUJUAN
Inisial :
Umur :
Jenis Kelamin :
Demikian surat persetujuan ini Saya buat dengan sejujur – jujurnya tanpa ada
paksaan dan tekanan dari pihak manapun.
Jakarta, 2015
Mengetahui,
Peneliti Responden
( ) ( )
77
Lampiran 3
Petunjuk Pengisian
() SMA ( ) Sarjana
: ( ) Diatas Rp 2,441,000-,
78
79
KUESIONER PERSEPSI PENGOBATAN ALTERNATIF
Berilah tanda checklist ( √ ) pada pertanyaan yang tersedia di bawah ini yang mewakili
Keterangan :
keadaan
3 SalahBapak/Ibu
satu cara pengobatan
alternatif yaitu mengkonsumsi
obat-obatan alami dan jamu-
jamuan
4 pengobatan alternatif dilakukan
oleh seseorang dengan melakukan
pengobatan atau perawatan
tradisional berdasarkan
keterampilan fisik menggunakan
anggota gerak atau alat bantu
5 Saya memilih pengobatan alternatif
karena banyak masyarakat yang
memilih cara pengobatan alternatif
untuk proses penyembuhan
penyakit dirinya
6 Saya memilih pengobatan alternatif
karena orang lain mengatakan
bahwa pengobatan alternatif lebih
efektif
7 Saya lebih memilih pengobatan 80
alternatif karena lebih efisien
waktu dan tenaga
8 Saya memilih pengobatan alternatif
karena lebih terjangkau biayanya
9 Saya memilih pengobatan alternatif
karena saya yakin bahwa
pengobatan alternatif mampu
menyembuhkan rasa sakit yang
saya alami
10 Saya yakin memilih pengobatan
alternatif karena proses
penyembuhannya yang sangat
cepat
12 Ketika saya memilih pengobatan
medis, saya kurang nyaman karena
proses pendaftaran pengobatan
yang terlalu sulit dan lama
13 Ketika patah tulang saya merasa
jenuh dengan pengobatan medis
yang proses penyembuhannya
berangsur sangat lama
15 Saya tertarik memilih pengobatan
alternatif karena dapat
menyembuhkan secara total
14 Saya tertarik memilih pengobatan
alternatif patah tulng karena
keampuhannya
15 Cara pengobatan alternatif patah
tulang yaitu dengan cara digosok-
gosok dengan minyak urut
16 Cara pengobatan alternatif patah
81
tulang yaitu dengan dipijat urut
82
Lampiran 4
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistics
Skor Total
N Valid 100
Missing 0
Median 15.00
kategori skor
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Suku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
83
lainnya 2 2.0 2.0 100.0
Pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendapatan terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
84
p5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p8
85
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
86
p11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
87
p14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
88
89
p18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
N %
Total 60 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.736 19
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
90
p5 142.17 217.497 .623 .712
91