Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN TINGKAT KECEMASAN

MAHASISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN

Ds pembimbing ;

DISUSUN OLEH

ADIA ERVIAN SARI

S16066

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2018
2

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Kecemasan adalah perasaan tegang dan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi,
perasaan tersebut mengganggu dalam pelaksanaan tugas dan aktivitas yang
beragam dalam situasi akademis. Kecemasan akademis mengacu pada
terganggunya pola pemikiran dan respon fisik serta perilaku karena
kemungkinan performa yang ditampilkan siswa tidak diterima secara
baik ketika tugas-tugas akademis diberikan.

(syarif hidayatullah Jakarta; 2011 )

Berdasarkan studi pendahuluan terhadap dua puluh mahasiswa tahun


pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau tahun 2013/2014 menunjukkan
bahwa mahasiswa tahun pertama mengalami kecemasan. Hal ini antara lain
diakibatkan oleh sistem pembelajaran dan sistem penilaian, serta stres yang
berkaitan dengan perubahan dari masa sekolah ke masa perkuliahan. Hal-hal
tersebut di atas kemungkinan akan membawa konsekuensi negatif terhadap regulasi
diri dalam belajar.

(Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro;2009 )

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kecemasan akademis pada mahasiswa
berada paling banyak pada kriteria sedang sebanyak 73 orang (72,3%) dan paling
sedikit pada kriteria rendah sebanyak 13 orang (12,9 9.
( Fakultas Kedokteran Universitas Riau tahun 2013
3

Regulasi diri dalam belajar adalah cara belajar siswa aktif secara individu
untuk mencapai tujuan akademis dengan cara pengontrolan perilaku, memotivasi
diri sendiri, dan menggunakan kognitifnya dalam belajar. Regulasi diri dalam belajar
mempunyai peranan penting dalam suatu proses pembelajaran karena di perguruan
tinggi mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri dalam belajar. Mahasiswa harus
mampu mengarahkan diri sendiri agar dapat memiliki kemampuan yang
mengoptimalkan pembelajarannya. Regulasi diri juga dapat mengurangi kecemasan.

. E-Journal Universitas Sam Ratulangi. 2013 [diakses 2013 Desember 17].

Beberapa penelitian menunjukan bahwa metode humor merupakan salah satu cara
dalam mempertahankan memori. Menggunaan metode humor dalam proses belajar
mengajar mampu meningkatkan memori pada mahasiswa (Atir, 2010). Ziv (Wanzer,
2006)

Secara neurologis, humor dapat mengaktifkan bagian otak yaitu ventral tegmentum,
ventral striatum, dan beberapa area yang berhubungan dengan emosi dan pemrosesan
reward (Matthews, 2011)

1.1 Rumusan masalah

Tingkat kecemasan pada mahasiswa sering kali terjadi terutama pada saat
menghadapi saat ujian dan menyebabkan perasaan tegang dan ketakutan pada
sesuatu yang akan terjadi, perasaan tersebut mengganggu dalam
pelaksanaan tugas dan aktivitas yang beragam dalam situasi akademis.
Sehingga hal tersebut menguatkan peneliti untuk melakukan penelitian tentang
tindakan terapi nonfarmakologi yang dapat dilakukan, yaitu apakah ada
pengaruh terapi video humor untuk mengurangi tingkat kecemasan dalam
menghadapi ujian mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta ?
4

1.2 Tujuan penelitian


1.2.1 Tujuan umum
Menganalisis pengaruh pemberian terapi video lucu untuk mengurangi tingkat
kecemasan pada mahasiswa dalam menghadapi ujian pada mahasiswa STIKes
Kusuma Husada Surakarta.

1.2.2 Tujuan khusus

1.Menganalisis karakteristik responden

2.Menganalisis tingkat kecemasan sebelum dilakukan terapi sense of humor dengan


tingkat kecemasan mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta dalam
menghadapi ujian

3.Menganalisis tingkat kecemasan setelah dilakukan terapi sense of humor dengan


tingkat kecemasan mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta dalam
menghadapi ujian

4.Menganalisis pengaruh pemberian terapi sense of humor dengan tingkat


kecemasan mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta dalam menghadapi ujian

Manfaat Penelitian
Hasli penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1.4.1. Manfaat mahasiswa

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai salah satu cara untuk menangani
tingkat kecemasan , sehingga mahasiswa dapat menghindari akibat buruk yang
ditimbulkan dari tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian.

1.4.2. Manfaat bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pemahaman dan


sebagai referensi untuk institusi pendidikan, sehingga dapat mengaplikasikannya
untuk mengurangi tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian pada mahasiswa.

1.4.3. Manfaat bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat mengetahui pengaruh pemberian video humor untuk


mengurangi tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian pada mahasiswa,
sehingga dapat menjadi referensi tambahan dan sebagai acuan untuk peneliti

selanjutnya.
5

1.4.4. Manfaat bagi Perawat

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai intervensi nonfarmakologi dalam


menangani tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian pada mahasiswa yang
terjadi di masyarakat maupun pada mahasiswa sehingga agka kejadian
insomnia di negara Indonesia dapat menurun.

1.4.5. Manfaat bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan pengalaman yang bermanfaat bagi peneliti


dalam menghadapi tingkat kecemasan pada mahasiswa dalam menghadapi
ujian.
6

1.3 Daftar pustaka


1. Ishtifa. H. Pengaruh self-efficacy dan kecemasan akademik terhadap self-regulated
learning mahasiswa fakultas psikologi universitas islam negeri syarif hidayatullah
jakarta[skripsi]. Jakarta: Fakultas psikologi universitas islam negeri

syarif hidayatullah Jakarta; 2011

2. Pratiwi, A. Hubungan antara kecemasan akademis dengan self regulated learning pada
siswa rintisan sekolah bertaraf internasional di SMA Negeri 3 Surakarta[skripsi].
Semarang:
Fakultas Psikologi Universitas

Diponegoro;2009

3.Lallo. Daniel Albert. Hubungan kecemasan dan hasil ujian UAS-1 mahasiswa baru
fakultas kedokteran universitas Sam Ratulangi Manado tahun ajaran 2012/2013. E-Journal
Universitas Sam Ratulangi. 2013 [diakses 2013 Desember 17].
Available from: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph
p/eclinic/.../2827

4.Secondira, V. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Gadjah Mada untuk melaksanakan pembelajaran yang konstruktif, mandiri,
kolaboratif dan kontekstual dalam problem-based learning. Jurnal pendidikan kedokteran
dan profesi kesehatan Indonesia vol 4 no.1 April 2009[diakses 2014 mei 3].
Available from:

medicaleducation.fk.ugm.ac.id/ima

ges/…/06-verdika.p…
7

5.Wanzer, M.B., Frymier, A.B.,

Wojtaszczyk, A.M., & Smith, T. (2006).


Appropriate and inappropriate uses of
humor by teachers. Communication
Education, 55, 178196.

Anda mungkin juga menyukai