2. PENDAHULUAN
2.1. Latar Belakang
Pertumbuhan rumah sakit dalam 20 tahun belakangan ini meningkat pesat. Hal
ini menimbulkan persaingan yang semakin ketat antar rumah sakit. Rumah
sakit tidak hanay bersaing dengan rumah sakit lainnya tetapi juga harus
bersaing dengan praktek bidang, praktek dokter dan pelayanan kesehatan
lainnya. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dewasa ini sangat
mempengaruhi persaingan tersebut, baik perubahan demografi, sosial
ekonomi, IPTEK, kompetisi pasar maupun sumber daya manusianya. Rumah
sakit juga perlu melakukan analisis kelemahan, kekuatan, kesempatan serta
tantangan di masa depan untuk menyusun strategi dalam menghadapi
perubahan yang terjadi dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.
Begitu juga untuk menghadapi persaingan sekarang ini rumah sakit harus
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.
Akan tetapi fenomena yang sering terjadi adalah manakala kinerja perusahaan
telah baik dapat rusak baik secara langsung maupun tidak langsung oleh
berbagai perilaku karyawan. Salah satu bentuk perilaku karyawan tersebut
adalah intensi keluar (turnover intention) yang dapat berujung pada keputusan
karyawan meninggalkan pekerjaannya. Intensi keluar (turnover intention)
dapat diartikan yaitu pergerakan tenaga kerja keluar dari organisasi. Turnover
dapat berupa pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi,
pemberhentian, atau kematian anggota organisasi.
1
tinggi juga mengakibatkan organisasi tidak efektif karena perusahaan
kehilangan karyawan yang berpengalaman dan perlu melatih kembali
karyawan baru.
2
intention, serta dapat memberikan informasi dan menumbuhkan ide-ide baru
bagi penelitian selanjutnya.
3. KAJIAN PUSTAKA
3.1.Kajian teori
3.1.1. Kepuasan Gaji
3
ketidakpuasan maka bisa berdampak muculnya turnover intention dimana
kemudian karyawan tersebut akan memutuskan akan keluar dari
organisasi dan mencari alternative pekerjaan di organisasi yang lain.
Penelitian terdahulu menjelaskan bahwa kepuasan gaji, kepuasan kerja dan
komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap turnover intention
(Lum. L. Kervin, et al)
4
keinginan untuk keluar dari organisasi. Beberapa peneliti seperti Samad
(2006); Lee et al., (1992) menyimpulkan bahwa individu yang memiliki
komitmen organisasional akan memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi
dan niat keluar (turnover intention) semakin rendah. Elangovan (2008)
menambahkan pendapat bahwa terdapat korelasi negatif antara komitmen
organisasional dengan turnover intention, yakni jika komitmen organisasional
rendah maka turnover intention akan tinggi.
5
(2000) menemukan bahwa niat karyawan untuk keluar dari organisasi
(turnover intention) merupakan salah satu faktor yang terkuat dan langsung
menyebabkan karyawan keluar dari organisasi (turnover). Sejalan dengan
hasil penelitian di atas, temuan empiris yang berkaitan dengan proses
terjadinya turnover bahwa sikap karyawan keluar dari organisasi secara
langsung dipengaruhi oleh turnover intention (Tett & Meyer, 1993). Jaros,
Jermier, Koehler and Sincich (2004) dalam suatu kajiannya terhadap beberapa
penelitian mengemukakan bahwa sebagian besar penelitian tentang turnover
menjelaskan bahwa variabel–variabel seperti kepuasan kerja, dan komitmen
organisasional yang paling sering diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh Lilie
Lum, et al, (1998) menyimpulkan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan
tidak langsung dengan turnover intention. Sedangkan komitmen
organisasional memiliki pengaruh yang paling kuat dan langsung terhadap
turnover intention. Sementara itu kepuasan gaji menunjukkan pengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap turnover intention
6
(Studi Kasus Pada Bidan Praktek Swasta Di Kabupaten Sleman ). Jumlah
populasi sebesar 108 orang. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan gaji
berpengaruh negatif signifikan terhadap , kepuasan kerja berpengaruh negatif
signifikan terhadap turnover intention, komitmen organisasional berpengaruh
negatif signifikan terhadap turnover intention, serta kepuasan gaji, kepuasan
kerja, dan komitmen organiasasional secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap terhadap turnover intention
7
Kepuasan
gaji(X1) H1
Kepuasan H Turnover
kerja (X2)
2 intention
H3 (Y)
Komitmen
organisasional
(X3)
4. METODE PENELITIAN
4.1. Variabel Penelitian
Variabel independen dalam penelitian ini adalah: kepuasan gaji (X1), kepuasan
kerja (X2), dan Komitmen organisasiona (X3), sedangkan variabel terikat
adalah niat keluar dari organisasi (turn over intention).
4.2. Definisi operasional variable
4.2.1. Kepuasan atas gaji yang dirasakan karyawan adalah fungsi dari
kesesuaian antara apa yang diharapkan diterima oleh seseorang dengan
berapa banyak yang nyata diterima. Kepuasan gaji diukur dengan
empat dimensi PSQ (pay satisfaction questionnaire), dengan indikator
tingkat gaji (pay level), jaminan sosial (benefiits), kenaikan gaji (pay
raise) dan struktur administrasi penggajian
4.2.2. Kepuasan kerja adalah perasaan senang atau emosi positif yang
diperoleh dari pengalaman kerja yang berkenaan dengan individu dan
menyangkut masa lalu.
4.2.3. Komitmen organisasional adalah adanya keinginan yang pasti untuk
mempertahankan keikutsertaannya dalam organisasi. Komitmen orga-
nisasional diukur dengan indikator antara lain adalah loyalitas
seseorang terhadap organisasi, kemauan untuk mempergunakan usaha
atas nama organisasi (kesetiaan terhadap organisasi), dan kesesuaian
antara tujuan seseorang dengan tujuan organisasi.
8
4.2.4. Turnover intention diukur dengan menggali informasi mengenai
keinginan responden untuk mencari pekerjaan lain yang terdiri atas
kecenderungan individu berpikir untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang, dan kemungkinan individu akan mencari
pekerjaan pada organisasi lain.
4.3. Populasi dan sampel
4.3.1. Populasi
Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat
yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006 :121). Populasi dalam penelitian
ini adalah pegawai pada Rumah Sakit Grha Ultia Medika Mataram.
4.3.2. Sampel
1. data sekunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono, 2008). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data pegawai pada Rumah Sakit Grha Ultia Medika Mataram.
2. Data primer, yaitu sumber yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya melalui wawancara. Adapun data primer dalam
penelitian ini adalah hasil dari kuisioner yang akan dibagikan kepad
sampel pegawai non medis pada Rumah Sakit Grha Ultia Medika
Mataram.
4.5. Metode pengumpulan data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dilakukan dengan :
1. Studi pustaka yaitu pengumpulan data sebagai landasan teori serta
penelitian terdahulu didapat dari dokumen- dokumen, buku, internet serta
9
sumber data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang
dibutuhkan.
2. Memberikan kuisioner kepada sampel penelitian untuk diisii kemudian di
analisis hasilnya
4.6. Metode analisis data
Alat Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, untuk
menganalisis pengaruh kepuasan gaji, kepuasan kerja dan komitmen
organisasional terhadap niat keluar bidan dari Bidan Praktek Swasta (intention
turnover). Analisis menggunakan bantuan program SPSS.
10
DAFTAR PUSTAKA
Algifari, 2000, Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi, Edisi Kedua,
Yogyakarta: BPFE
Rivai, Harif Amali, 2001, “Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan kerja dan
Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Keluar ”, Jurnal Bisnis
dan Akuntansi, Vol. 1 No. 1, April 2001, halaman 335-352
11