rumah sakit islam yang berlandaskankan Al-Quran dan Sunnah Rasul, dan sebagai
rujukan terpercaya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah dengan
kualitas pelayanan kesehatan yang islami, profesional, cepat, nyaman dan bermutu setara
inap Medikal Bedah, Anak, dan Kebidanan. Ruang perawatan terdiri dari 2 ruang VIP
didalamnya terdapat 1 kamar mandi dalam, 1 tempat tidur pasien, 1 tempat tidur
penunggu, 1 meja kabinet, 1 AC, 1 TV, 1 kulkas, 1 lemari, 1 wastafel dan 1 meja.
Terdapat 2 kelas 1 yang didalamnya berisi 1 tempat tidur, 1 kamar mandi dalam, 1 AC, 1
lemari, 1 meja kabinet, dan 1 kursi panjang . Kelas II terdapat 2 ruangan yang
didalamnya berisi 2 tempat tidur pasien, 1 kamar mandi dalam, 1 AC, dan 2 meja kabinet.
Kelas III terdapat 5 ruang yang terdiri dari 5 tempat tidur, 5 meja kabinet, 1 AC, dan 1
1. Falsafah
2. Tujuan
3. Motto
mempunyai visi dan misi ruangan tersendiri, masih menjadi satu misi dan visi rumah
sakit.
STRUKTUR ORGANISASI RUANG FIRDAUS
DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT 2
Supervisor Firdaus
Eny Hernani, S.Kep, Ns
Pramu Husada
1. Nani Arifiati
2. Ita Purwati
HASIL
A. Unsur Input
1. Row Input
a. Pasien
Konsep :
2. Instrumental Input
a. Man/ Perawat
1) Kuantitas
Di Ruang Firdaus terdapat 15 perawat. Menurut kebijakan dari RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II, penghitungan kebutuhan
perawat menggunakan penghitungan dari Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia (d/h Depertemen Kesehatan Republik Indonesia).
Konsep teori:
Kebutuhan tenaga keperawatan ditetapkan berdasarkan karakteristik
klien, model penugasan dan kompetensi yang dipersyaratkan untuk
mencapai tujuan pelayanan keperawatan. Kesesuaian tenaga keperawatan
yang mencakup jumlah, jenis dan kualifikasi dengan kebutuhan pelayanan
diperlukan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan yang efektif dan
efisien (DepKes, 2002). Ada beberapa kriteria jumlah perawat yang
dibutuhkan untuk dinas pagi, sore, dan malam yaitu:
Tabel.1. Kriteria jumlah perawat yang dibutuhkan untuk dinas pagi, sore,
malam
Klasifikasi pasien
Jumlah
Minimal Parsial Total
pasien
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,17 0,27 0,25 0,10 0,36 0,30 0,20
AxBxC F
= =H
(C − D) x E G
Keterangan :
A = Rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = Rata-rata jumlah pasien /hari
C = Jumlah hari/tahun
D = Jumlah hari libur masing-masing perawat
E = Jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
G = Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
H = Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
Jumlah hari minggu dalam setahun (53) + cuti (12) + hari besar (10) x jumlah
perawat tersedia
53 + 12 + 10 x 15
= 4 Orang
365 – (53 + 12 + 10)
54
7
= 7,7
8 orang
Analisa :
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa standar menjadi KARU di ruang
firdaus sudah terpenuhi yakni berpendidikan S1 keperawatan dan lama bekerja
(6 tahun 2 bulan), untuk perawat primer di ruang firdaus sudah terpenuhi dengan
berpendidikan S1 keperawatan atau DIII Keperawatan dengan lama bekerja rata
– rata di atas 2 tahun, walaupun masih banyak yang berpendidikan DIII
keperawatan dibandingkan dengan S1 keperawatan. Sedangkan perawat asosiet
di ruang firdaus juga sudah memenuhi standar perawat asosiet yang dibutuhkan
yakni berpendidikan DIII keperawatan.
c) Kajian Data Pendidikan Non Formal
Distribusi Perawat Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Pelatihan yang pernah
diikuti di Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Konsep :
Pelayanan medis akan berjalan dengan baik jika sarana dan prasarana
yang tersedia memenuhi standar dan dalam keadaan baik.
Kajian :
Dari hasil observasi yang dilakukan di ruang Firdaus, didapatkan
kondisi ruang sebagai berikut:
Ruang perawat terletak di lantai 2 depan pintu masuk ruang perawat terbagi
menjadi 5 sekat: ruang obat-obatan dan ruang konsultasi dokter, ruang kerja
perawat, ruang istirahat yang dimanfaatkan sebagai ruang ganti pakaian dan
sholat, selain itu juga terdapat pantry.
Berdasarkan acuan standar keperawatan dan melihat kondisi nyata,
maka setting ruang perawatan dilakukan penyesuaian dengan mengacu pada
standar ruang perawatan yang baik. Berdasarkan tabel di atas, ada masalah
yang perlu diperhatikan yaitu belum terdapat struktur organisasi, serta belum
adanya papan nama perawat penanggung jawab setiap pasien.
Analisa :
Alat yang tersedia di ruang Firdaus sudah terpenuhi dan berfungsi
dengan baik. Peralatan yang ada sudah memenuhi standar pelayanan minimal
untuk kategori rumah sakit kelas B. Hal ini sesuai dengan peraturan
kementerian kesehatan PERMENKES RI Nomer
340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi rumah sakit tipe A, B, C, D
dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2012 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2012.
c. Methode
terdiri dari:
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Perencanaan
d. Tindakan.
e. Evaluasi.
Standar keperawatan yang digunakan adalah Standar Asuhan
Keperawatan. Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat senantiasa
menghormati hak-hak pasien serta memenuhi kewajibannya dengan
menyampaikan informasi dari saat masuk rumah sakit sampai pulang,
meliputi:
a. Peraturan rumah sakit tentang hak dan kewajiban pasien dan keluarga.
b. Informasi tentang petugas yang akan merawat.
c. Informasi tentang catatan perkembangan kondisi pasien dan rencana
asuhan keperawatan dan kebidanan.
d. Informasi tentang waktu konsultasi.
e. Informasi tentang persiapan pasien pulang (Discharge Planning).
Metode penugasan keperawatan yang digunakan di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta adalah:
Ruang Rawat Inap menggunakan sistem modifikasi keperawatan
primer (kombinasi metode tim dan keperawatan primer), dimana sekelompok
perawat yang dipimpin oleh seorang perawat bertanggung jawab secara terus
menerus terhadap pasien hingga pasien pulang.
Konsep:
Terdapat metode pemberian asuhan keperawatan, yaitu metode kasus
(total), metode fungsional, metode tim, dan metode keperawatan primer.
Kajian:
1. Metode penugasan
Berdasarkan observasi yang dilakukan metode penugasan asuhan
keperawatan di Ruang Firdaus menggunakan metode modifikasi tim
primer. Metode ini bagian dari metode MPKP namun kegiatan-kegiatan
yang termasuk didalamnya belum tampak dilakukan sesuai standar
MPKP. Perawat belum melaksanakn tugasnya sesuai dengan perannya.
Setelah dilakukan wawancara sebagian perawat masih merasa bingung
dan mengangap sistem tersebut rumit menyita banyak waktu.
Seperti dijelaskan dalam tabel di bawah ini yang dilakukan selama tiga
hari.
Kegiatan MPKP di Ruang Firdaus:
No Jenis Kegiatan Prosentase %
1 Operan jaga 76,92%
2 Pre Conference 0%
3 Post Conference 0%
4 Kolaborasi 79,17 %
5 Ronde Keperawatan 0%
Kegiatan seperti operan jaga belum dilakukan secara maksimal
ditunjukkan berdasarkan instrumen penilaian operan jaga didapatkan rata-rata
hasil 76,92%. Pre dan post conference sudah dilaksanakan, tetapi belum
maksimal dikarenakan perawat belum begitu mengerti mengenai metode yang
diterapkan. Ronde keperawatan belum dilaksanakan sehingga tidak didapatkan
hasil. Kolaborasi dilakukan dengan hasil intrumen penilaian 79,17%.
Kesimpulan :
Kegiatan MPKP di ruang Firdaus sudah berjalan tetapi belum berjalan
maksimal, karena masih terdapat beberapa perawat yang masih bingung
dengan metode yang diterapkan di bangsal Firdaus, terdapat bebrapa perawat
yang hanay menjalankan metode yang telah diterapkan tetapi kurang paham
dan mengerti funsi dan tujuan dari metode tersebut.
2. Metode Pedoman Kerja Ruang Firdaus
Standar Operasional Prosedur (SOP)
1. Syok Anaphilaktik
2. Resusitasi Jantung Paru
3. Intubasi TrackheaMenghitung Denyut Nadi
4. Menghitung Pernafasan
5. Mengukur Suhu Tubuh
6. Menimbang Berat Badan
7. Pemberian Obat Melalui Mulut
8. Pemberian Obat Intra Muskuler
9. Pemberian Obat Injeksi Sub Cutan
10. Pemberian Obat Injeksi Intra Cutan
11. Pemberian Obat Melalui Anus
12. Pemasangan Infus
13. Penggantian Cairan Infus
14. Pemakaian Nebulizer
15. Pemberian Transfusi Darah
16. Kateterisasi Urine
17. Irigasi Kandung Kemih
18. Pencegahan Gangguan Integritas Kulit
19. Penggunaan Air Conditioner
d. Money/Dana
Konsep :
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan rumah sakit swasta
yang sumber dananya diperoleh mutlak dari pasien yang dirawat.
Pengelolaan keuangan di ruang firdaus berpusat dibagian keuangan RS PKU
muhammadiyah Yogyakarta.
B. Unsur Proses
1. Dokumentasi dan Observasi menggunakan Instrument A
Sistem pendokumentasian yang berlaku di Ruang Firdaus adalah sistem SOR
(Source Oriented Record) yaitu suatu sistem pendokumentasian yang
berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan misalnya dokter, perawat,
kerohanian dan lain-lain. Asuhan keperawatan belum bisa digunakan sebagai
alat komunikasi antar tim kesehatan karena data yang ada pada asuhan
keperawatan tersebut kurang lengkap. Pendokumentasian asuhan keperawatan
terkadang bersifat rutinitas dan kadang tidak berdasarkan hasil pengkajian
terhadap pasien.
Berdasarkan pengambilan data di Ruang Firdaus dengan menggunakan
instrumen studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan (SAK) di
rumah sakit (Depkes) adalah sebagai berikut:
Hasil Pengkajian Penerapan Standar Asuhan Keperawatan: Dokumentasi di
Ruang Firdaus
Analisis data
Berdasarkan kajian data dan wawancara dengan kepala ruang
didapatkan data bahwa di Bangsal firdaus sudah mempunyai rencana kerja
pertahun, bulan dan minggu. Tetapi visi, misi keperawatan di ruangan dan
filosofi ruangan serta tujuan pemberian asuhan keperawatan belum
tersosialisasi dengan baik karena masih dalam proses pembuatan. Struktur
organisasi tidak tertempel di ruangan tetapi hanya berupa kertas pembagian
tim dalam melakukan kegiatan asuhan keperawatan setiap shiftnya.
b. Pengorganisasian
Model pemberian asuhan keperawatan yang diberlakukan di ruangan
firdaus menggunakan modifikasi tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-
beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok klien.
Ketua tim bertanggung jawab membuat perencanaan dan evaluasi asuhan
keperawatan untuk semua klien yang ada di bawah tanggung jawab timnya.
Anggota tim melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien sesuai
perencanaan yang telah dibuat oleh ketua tim. Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara mengenai pelaksanaan pengorganisasian di ruangan, kepada
kepala ruang didapatkan data sebagai berikut:
a) Dalam pengorganisasian di ruangan mengacu metode modifikasi tim yaitu
setiap shift tidak selalu harus ada perawat primer, tetapi terdapat perawat
asosiate yang dibantu dengan asisten perawat.
b) Data proses pengorganisasian manajemen pelayanan menggunakan
modifikasi tim terlihat pada tabel dibawah
Analisa data :
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa kepala ruang Bangsal Firdaus
sudah melaksanakan tugas sebagai kepala ruang tetapi belum sesuai uraian
tugas yang sudah ditetapkan.
Observasi
No VARIABEL YANG DINILAI SL SR KD TP
3 2 1 0
1 Bertugas pada pagi hari
2 Bersama PA menerima operan tugas jaga dari PA yang
tugas malam
3 Bersama PA melakukan konfirmasi/supervisi tentang
kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas jaga
malam
4 Bersama PA melakukan do’a bersama sebagai awal dan
akhir tugas dilakukan setelah selesai operan tugas jaga
malam
5 Melakukan pre conference dengan semua PA yang ada
dalam grupnya setiap awal dinas pagi
6 Membagi tugas atau pasien kepada PA sesuai kemampuan
dan beban kerja
7 Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau diagnosa
dan perencanaan keperawatan kepada semua pasien yang
menjadi tanggung jawab ada bukti di rekam keperawatan
8 Memonitor dan membimbing tugas PA
9 Membantu tugas PA untuk kelancaran pelaksanaan asuhan
pasien
10 Mengoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh PA yang ada di bawah
tanggung jawabnya
11 Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai tujuan
yang ada dalam perencanaan asuhan keperawatan dan ada
bukti dalam rekam keperawatan
12 Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas dan
menerima laporan akhir tugas jaga dari PA untuk persiapan
operan tugas jaga berikutnya
13 Mendampingi PA dalam operan tugas jaga kepada PA yang
tugas jaga berikutnya
14 Memperkenalkan PA yang ada dalam satu grup atau yang
akan merawat selama pasien dirawat atau kepada
pasien/keluarga baru
15 Mendelegasikan tugas kepada PA pada sore malam libur
16 Melaksanakan pendelegasian tugas PJ ruang bila pagi hari
tidak bertugas
17 Menyelenggarakan diskusi kasus dengan dokter dan tim kes
lain setiap minggu
18 Menyelenggarakan diskusi kasus dalam pertemuan rutin
keperawatan di ruangan minimal sebulan sekali
19 Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas
20 Melakukan bimbingan klinik keperawatan kepada PA
minimal seminggu sekali (ronde keperawatan/ bed side
teaching)
Jumlah 6 8 3 0
Total % = 17/ 60 x 100% 28,3 %
Sumber : Hasil Observasi pada PP pada tanggal 31 Desember – 2 Januari 2013
Jumlah 9 8 5 0
Total % = 22/57 x 100% 38,59 %
Sumber : Hasil observasi pada tanggal 31 Desember – 2 Januari 2013
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa perawat asosiet di Bangsal
Firdaus sudah melaksanakan tugas sebagai perawat asosiet tetapi belum
sesuai uraian tugas yang sudah ditetapkan dan belum dilakukan pre - post
conference pada setiap dinas untuk melaporkan kondisi dan perkembangan
semua pasien yang menjadi tanggungjawabnya.
B. UNSUR OUTPUT