Manusia diciptakan oleh Allah SWT, sebagai khalifah yang bertugas untuk
mengelola apa yang ada di dunia dengan cara yang baik sesuai dengan petujuk
dalam al-qur’an dan hadist. Manusia yang diciptakan dengan penuh
kesempuranaan akal dan pikiran oleh Allah dan juga harus berinteraksi dengan
sekitarnya dengan cara yang dibenarkan, sehingga kehidupan bersama yang damai
dan penuh dengan rasa aman. Hal yang utama mengatur ini semua adalah akhlak
manusi.
Oleh karena itu, ilmu tentang akhlak dan membina manusia untuk
menciptkan akhlak yang baik dalam dirinya sangat diperlukan. Akhlak merupakan
buah yang dihasilkan dari proses menerapkan aqidah dan syariah, yang ibaratkan
sebuah bangunan yang memiliki pondasi yang kuat. Jadi, akhlak akan terwujud
pada diri seseorang jika dia memiliki aqidah dan syariah yang baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan kajian tentang akhlak ini adalah
agar seseorang memahami tentang akhlak manusia sebagai makhluk sosial dan
makhluk Tuhan, dan juga memahami akhlak dan hubungannya dengan segala
aspek kehidupan manusia. Dengan kajian ini diharapkan seseorang dapat memilik
sikap moral, etika, dan karakter keagamaan yang baik yang dapat dijadikan bekal
untuk mengamalkan ilmu yang ditekuninya dikehidupan kelak ditengah
masyarkat.
KELOMPOK 4 1
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Dalam kehidupan sehari-hari akhlak diartikan dengan budi pekerti,
kesusilaan, sopan antun dalam bahasa Indonesia, dan tidak berbeda pula
dengan arti kata moral, ethic dalam bahasa inggris. Manusia akan jadi
sempurna jika mempunyai akhlak terpuji serta menjauhkan segala akhlak
tercela. Adapun secara istilah akhlak adalah sistem nilai yang mengatur pola
sikap dan tindakan manusia di muka bumi. Sistem nilai yang dimaksud
adalah ajaran islam, dengan al-qur’an dan sunnah Rasul sebagai sumber nilai
serta ijtihad sebagi metode berfikir islami.
Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu Isim,
Mashadar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa, yukliqu, ikhlaqan, sesuai
dengan Wazan Tsulasi Mazid af’ala, yuf’ilu, if’alan, yang berarti al-Sajiyyah
(perangai), al-thabi’ah, (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan,
kalaziman), al-muru’ah (peradaban yang baik), dan al-din (agama).
Namun akar kata akhlak dari kata akhlaqa sebagaiman tersebut tampaknya
kurang tepat, sebab Isim Mashadar dari kata akhlaqa bukan akhlaq tetapi
ikhlaq.
Sedangkan menurut para ahli ilmu akhlak, akhlak adalah sesuatu keadaan
jiwa seseorang yang menimbulkan terjadinya perbuatan seseorang dengan
mudah. Dengan demikian, bilamana perbuatan, sikap, dan pemikiran
seseorang itu baik, niscaya jiwanya baik. Adapun definisi, dapat dilihat
beberapa pendapat dari pakar ilmu akhlak, antara lain:
a. Al-Qurthubi mengatakan;
“Pebuatan yang bersumber dari diri manusi yang selalu dilakukan, maka
itulah yang disebut akhlak, karena perbuatan tersebut bersumber dari
kejadiaannya”.
KELOMPOK 4 2
b. Imam Al-Ghazali mendifinisikan akhlak sebagai berikut:
“Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang melahirkan
tindakan-tindakan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran
atau pertimbangan”
c. Ibn. Miskawai juga mendifinisikan akhlak sebagai berikut:
KELOMPOK 4 3
B. Contoh Penerapan atau Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat
mengimplementasikan iman yang dimiliki dan mengaplikasikan seluruh
ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari. Akhlak seharusnya
diaktualisasikan dalam kehidupan seseorang agar kehidupan sehari-hari
mendapatkan ridho dan petunjuk dari Allah dan menjalani hari-hari tanpa
kendala. Penerpan akhlak yang baik dalam keseharian, yaitu seperti:
a. Akhlak terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya
Mentauhidkan Allah (QS. Al-ikhlas: 1-4)
Yang artinya:
Katakanlah (Muhamad), Dialah allah, Yang Maha Esa. 1
Allah tempat meminta segala sesuatu.2
(Allah) tidak beranak dan tidak pula dipernakkan.3
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.4
Tidak berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13)
Yang artinya:
“Dan ingatlah ketika lukman berkata kepada anaknya, ketika dia
memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anak ku! Janganlah engkau
menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah
benar-benar kezaliman yang sangat besar”.
KELOMPOK 4 4
sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dan hari itu. Dan Allah
memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya. Allah Maha Penyayang
terhadap hamba-hamba-Nya.”
KELOMPOK 4 5
Sikap Tawadlu’ (rendah hati) (QS. Luqman: 18)
Yang artinya:
“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena
sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh,
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan
diri”.
KELOMPOK 4 6
“Dia bersembunyi dari dari orang banyak, disebsbkan kabar
buruk yang disampaikan kepadannya. Apakah dia akan
memeliharanya dengan (menanggung) kehinaan atau akan
membenamkannya kedalam tanah (hidup-hdup)? Ingatlah
alangkah buruknya (putusannya) yang mereka tetapkan itu”.
Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imran; 134 & 159)
Yang artinya:
“(Yaitu) orang-orang yang berinfak, baik diwaktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Dan Allah mencintai orang yang
berbuat kebaikan”.134
“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.
Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan
KELOMPOK 4 7
itu. Kemudian, apabila engkau telah membuklatkan tekat, maka
bertawakkallah kepada Allah . sungguh Allah mencintai orang
yang bertawakal”.159
Menepati janji (QS. At Taubah: 111)
Yang artinya:
“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri
maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Mereka berperang dijalan Allah; sehingga mereka membunuh atau
terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah didalam Taurat, Injil,
dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain
Allah?Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan
itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung”.
KELOMPOK 4 8
Yang artinya:
“Jauhilah berkhalwat dengan perempuan. Demi (Allah) yang diriku
berada dalam genggamannya,, tidaklah berkhalwa seorang laki-laki
dengan seorang perempuan kecuali syetan akan masuk diantara
keduanya”.
Yang artinya:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalh
suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk (QS. Al-
Isra’(17):32)”.
KELOMPOK 4 9
g. Akhlak berpakaian/busana
Wajib menutup aurat
Aurat ialah anggota tubuh yang wajib ditutupi yang mana pemiliknya
akan merasa tersingkap atau terbuka. Dalilnya adalh firman Allah
tabaraka wa ta’ala:
Yang artinya:
“Hai anak adam, sesungguhanya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan”.
(QS. Al-A’raaf:26).
Dan juga berdasarkan sebuah hadist yang dikeluarkan oleh Iman
Ahmad dalam musnadnya dari jarhad radhiyaullahu ’anhu, bahwa
Nabi Muhammad Saw pernah lewat dihadapannya dan ketika itu
pahanya terbuka, maka Nabi Muhammad Swa berkata:
Yang artinya;
“Wahai Jarhad! Tutupi pahamu, sesungguhnya paha termasuk
aurat”. (HR. Ahmad 25/280 no:15932).
KELOMPOK 4 10
melaknat orang-orang yang menyerupai wanita dari kalangan pria dan
orang-orang yang menyerupai pria dari kalangan wanita”. (HR. Imam
Bukhari no: 5885).
Tidak boleh isbal (melebihi mata kaki) bagi laki-laki. Dan larangan ini
mencakup pakaian yang berupa jubah, sarung, celana, maupun gamis.
Berdasarkan sebuah riwayat yang dibawakan oleh Abu Dawud dari
sahabat Ibnu Umar Radhuyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Muhammad
Saw bersabda:
Yang artinya:
“Melbihkan pakaian di bawah mata kaki itu bisa berupa jubah, atau
gamis, atau sorban. Barangsiapa yang menarik pakaiannya dalam
keadaan sombong maka Allah tidak akan melihatnya sama sekali
kelak pada hari kiamat”. (HR. Abu Dawud no: 4094. Dinyatakan
shahih oleh Al-Albani dalam shahih sunat Abi Dawud 2/771 no:3450)
Haram memakai pakaian yang ada gambar salib atau bergambar
makhluk hidup
Dalam sabda Rasulullah:
KELOMPOK 4 11
rumah yang ada gambar di dalamnya tidak akan dimasuki oleh para
malaikat”. (HR. Bukhari no:5961, Muslim no: 2107).
Yang artinya:
“Barang siapa memakai pakaian syurah di dunia, Allah akan
memakaikannya pakaian kehinaan pada hari kiamat”. (HR Ahmad
9/476 no:5664).
Haram bila ada udzur. Memakai pakaian yang terbuat sutera dan
memakai emas bagi laki-laki
Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Ali
Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muahammad Saw pernah
mengambil kain sutera lalu memegang dengan tangan kanannya, lalu
mengambil emas dan memegang dengan tangan kirinya, kemudia
beliau bersabda:
Yang artinya:
“Sesungguhnya dua (benda) ini haram bagi kaaum lelaki dari
kalangan umatku”. (HR Abu Dawud no: 4057. Dinyatakan shahih
oleh al-Albani dalam shahih sunan Abi Dawud no 3422).
KELOMPOK 4 12
Diantara perkara sunah dalam berpakaian ialah memulai dari sisi
kanan terlenih dahulu
Dijelaskan dalam sebuah hadist shahih yang dikeluarkan oleh Imam
Bukhori dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
“Adalah Rasulullah Saw sangat menyukai untuk melakukan segala
pekerjaan dengan sebelah kanan baik dalam bersuci, menyisir rambut
maupun memakai sandal”. (HR Bukhari no: 5845. Muslim no:268)
Disunnahkan ketika memakai pakaian baru untuk membaca doa yang
telah dijelaskan dalam maslah itu.
Yaitu membaca doa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw:
Yang artinya:
“Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau telah mengarunai pakaian ini
kepadaku. Aku memohon kepada-Mu kebaikan dari pakaian ini dan
kebaikan dari tujuan pakaian ini dibuat. Aku berlindung kepadaMu
dari keburukan pakaian ini dan dari keburukan dari tujuan pakaian ini
dibuat”. (HR at-Tirmidzi no: 1767. Dinyakan shahih oleh al-Albani
dalam shahih sunan at-Tirmidzi no:1446
Disunahkan untuk mengenakan pakaian yang berwarna putih.
Berdasarkan sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Abu Dawud dalam
sunannya dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi
Muhammad Saw bersabda:
KELOMPOK 4 13
Yang artinya:
"Kenakanlah oleh kalian pakaian yang berwarna putih, sesungguhnya
itu merupakan pakaian terbaik untuk kalian, dan kafanilah dengan
warna putih mayat-mayat kalian". (HR Abu Dawud no: 4061). Dinilai
shahih oleh al-Albani dalam shahih sunan Abi Dawud 2/766 no: 3426.
h. Akhlak terhadap orang tua (Ibu dan Bapak)
Berbakti kepada kedua orang tua adalah berbuat baik kepada
keduanya dengan harta, bantuan fisik, kedudukan dan sebagainya,
termasuk juga dengan perkataan. Allah SWT telah menjelaskan
tentang bakti ini dalam firmanNya.
“Artinya : Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua‐duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali‐kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia”.(QS. Al-Isra : 23)
Demikian ini terhadap orang tua yang sudah lanjut usia. Biasanya
orang yang sudah lanjut usia perilakunya tidak normal.
Bentuk perbuatan, hendaknya seseorang bersikap santun dihadapan
kedua orang tuanya serta bersikap sopan dan penuh kepatuhan karena
status mereka sebagai orang tuanya, demikian berdasarkan firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Artinya : Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Rabbku, kasihinilah
mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telahmendidik aku
waktu kecil” (QS. Al-Isra : 24)
KELOMPOK 4 14
KESIMPULAN
Akhlak dapat menetukan moral dan etika seseorang untuk mengatur pola
sikap dan tindakannya dalam pergaulan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita
dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk menentukan
pilihan dalam mengambil keputusan yang terbaik. Akhlak dalam islam bersumber
dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan.
Maka seseorang dapat menjamin kualitas kehidupan dengan baik dan benar, serta
tidak melakukan tindakan yang salah dan tidak merugikan di dunia dan di akhirat.
Dengan itu, kita dapat menerapkan perilaku akhlak yang baik antara lain
yaitu: kepada Allah Swt dan Rasul-Nya, diri sendiri, keluarga dan kerabat, sesama
manusia, ibu dan bapak, lawan jeni, berpakaian/berbusana, dan alam sekitar, pada
kehidupan sehari-hari.
KELOMPOK 4 15
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsby.ac.id/2522/5/bab2.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-lain/dr-marzuki-
mag/Dr.%2520Marzuki,%2520M.Ag.
https://habidialsyahbana.files.wordpress.com/2012/03/adab-dan-akhlak-
kepada-orangtua.pdf
http://d1.islamhouse.com/data/id/ih_articles/singel3/id_Adab_Berpakaian.pdf
https://www.makalh.id/contoh-makalah-agama-islam-tentang0akhlak-terbaru/
KELOMPOK 4 16