Anda di halaman 1dari 4

Foxmeyer Failure

Fox Meyer Drug (FMD) adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia yang mengalami
kebangkrutan pada tahun 1996. Salah satu penyebab kebangkrutan FMD adalah karena sebuah
kesalahan implementasi pada system enterprise resource planning (ERP) yang mereka punya.
FMD memilih SAP R/3 sebagai aplikasi ERP mereka. Pada bulan September 1993, FMD
menandatangani kontrak dengan konsultan SAP yaitu Andersen Consulting (Accenture), untuk
mengimplementasikan SAP pada proses bisnis mereka. Proyek ini meliputi Supply Chain,
Inventory Control, Customer Service, Strategic Planning, Information Systems, Pengiriman, dan
Handling.
Karena kompetisi yang ketat, FMD membutuhkan solusi bisnis yang mampu mengakomodasi
segala macam kebutuhan bisnisnya. Dengan solusi ini juga diharapkan perusahaan akan mampu
mengelola pesanan, persediaan, dan aktivitas penjualan di dalam satu streamline operation serta
menyediakan distribusi yang efektif dan efisien dari resep obat yang merupakan sebuah
komponen penting di dalam sebuah industry farmasi.
Keselarasan antara IS, People, dan Business Process
Hal-hal yang menjadi penyebab kegagalan di dalam implementasi ERP ini adalah tidak adanya
keterlibatan dari pengguna akhir atau end user. Perencanaan tentang pengimplementasian hanya
dilakukan oleh manajemen tingkat atas (upper management) dari FMD, Andersen Consulting,
serta orang-orang teknis yang berkepentingan lainnya. Orang-orang yang menjadiend user tidak
dilibatkan sehingga terjadi gap yang besar antara pengguna dengan perencana sistem. Kurangnya
kerjasama diantara end user juga menjadi salah satu penyebab lainnya. Tidak ada pelatihan
khusus untuk para pengguna SAP di FMD.
Metode Pengembangan Sistem
Pendekatan implementasi yang digunakan oleh FMD adalah pendekatan bertahap. Pada musim
panas tahun 1994, FMD melakukan kontrak dengan Andersen untuk menambah aplikasi pada 6
gudang baru. FMD dan Andersen berencana untuk mengimplementasikan aplikasi pada gudang
tersebut untuk January dan February 1995. Salah satu keuntungan yang didapat dari
pengembangan sistem secara bertahap ini adalah perusahaan dapat dengan cepat
mengidentifikasi jika ada suatu kesalahan pada sistem. Tetapi yang terjadi pada FMD adalah
kesalahan itu sudah tidak dapat lagi ditanggulangi karena sudah terlanjur banyak terjadi
kesalahan yang mengakibatkan perusahaan rugi sekitar US$ 100 juta.
Pemanfaatan Project Management
Project team yang ada tidak dapat bekerja dengan optimal karena tidak adanya komunikasi
antara pihak manajemen, tim proyek, dengan pengguna akhir. Hal pertama yang
menyebabkan project team tidak bekerja maksimal adalah kesalahan dalam memilih jenis
software. SAP R/3 didesain untuk perusahaan manufaktur, bukan untuk
perusahaan wholesalers terutama yang membutuhkan banyak transaksi dalam proses bisnisnya.
Hal lain dari kegagalan project team ini adalah tidak adanya restrukturisasi proses bisnis yang
dikerjakan (change management). SAP tidak terintegrasi karena ketidakmampuan dari FMD
untuk merestrukturisasi proses bisnis yang mereka jalankan dengan adanya SAP.
Keselarasan antara Company Direction dengan IS Direction
Perusahaan menginginkan solusi yang tepat yang bisa membantu untuk membuat rantai
keputusan yang rumit dan meningkatkan penekanan cost. Berdasarkan analisis pada aktivitas
Supply Chain, ERP akan memberikan solusi terbaik pada FMD untuk menyediakan informasi
yang up-to-date, otomatis, dan mampu untuk mengintegrasikan sistem persediaan barang
(inventory). Idealnya adalah perusahaan mampu untuk mengelola pesanan, persediaan, dan
aktivitas penjualan ke dalam satu sistem serta menyediakan distribusi yang efektif dan efisien.
Kenyataan yang terjadi adalah aplikasi SAP R/3 tidak mampu untuk mengakomodir semua yang
menjadi tuntutan dari proses bisnis FMD karena aplikasi SAP R/3 hanya cocok untuk perusahaan
murni manufaktur, bukan perusahaan yang juga bertindak sebagai wholesalersdimana banyak
terjadi transaksi disana.
Tantangan yang Dihadapi Oleh Pengelola IS
Eksp3ektasi yang tinggi dihadapi oleh para manajer bisnis di FMD sehingga penggunaan SAP
R/3 (yang pada masa itu merupakan suatu software yang paling populer) menjadi sedikit
dipaksakan. Seiring dengan kebutuhan bisnis yang semakin meningkat, ada semacam
keterpaksaan bagi pihak pengembang IS untuk mengimplementasikan SAP R/3 di FMD yang
tidak terencana dengan baik. Seharusnya sebelum pengimplementasian dilakukan
semacamblueprint bagi rencana yang nantinya akan dilaksanakan.
Kesimpulan
Keputusan yang dilakukan oleh Fox Meyer Drug untuk mengimplementasikan SAP R/3 perlu
dikaji ulang agar segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan kebutuhan
bisnisnya. Perusahaan perlu untuk melibatkan end user secara lebih mendalam karena
perusahaan tidak boleh melupakan B2E atau business to employment. People perlu dikelola
untuk dapat mengerti IS. Perencanaan yang baik akan menghindari perusahaan dari sebuah
kegagalan implementasi sistem informasi
Kesimpulannya, dalam mengimplementasikan sebuah sistem, banyak hal yang harus
dipertimbangkan. Mulai dari perencanaan, pengimplementasian, dan pelatihan khusus kepada
para pengguna sistem. Selain itu, perusahaan harus melibatkan end-user agar sistem dapat
berjalan dengan baik.
Reason why company change there is

Avoiding Crisis
Some time ago, companies weren’t able to analyze the share market and their organisation at the
highest level, which resulted in a devastating business crisis. Using a high-quality information
system, your company can analyze stocks and see their past performance in order to predict a
potential crisis. The MIS keeps track of margins and profits to have every data necessary for
analyzing and averting a crisis.
Easier Decision Making
A company’s decision-making process can take a lot of time and energy without an information
system. It is well known that success is built on strategic plans and quality decisions made by the
management of the organisation. Your management team can use the information system to
develop strategic plans and make the best choices when it comes to the next business steps of the
company.
By evaluating information from each company’s source, information systems are able to come
up with the best conclusions regarding the general economy, and suggest which steps you should
take. Otherwise, your business won’t reach its full potential and you’ll lose a lot of energy in
making decisions that aren’t necessarily great for your organisation.
Data Control
Having complete control over the company’s information is essential when it comes to the safety
and stability of the information system. Therefore, the MIS has the ability to control your data
and provide the information you need for various processes instantaneously. The MIS, as part of
the information system, is aware of the data circulating within the company and helps by giving
you a sense of control over said data.

Organised Data
Excellent organisation is crucial for any business which is trying to be successful. With a great
information system, your company will be well organised, come up with quick solutions and
make faster decisions under any circumstance. The employees will be able to manage all their
information and improve the execution of their business processes. Information will be stored in
a database consisting of data your employees have registered for the firm.

Why Organizations Change


Organizations change for a number of different reasons, so they can either react to these reasons
or be ahead of them. These reasons include:

1. Crisis: Obviously September 11 is the most dramatic example of a crisis which caused
countless organizations, and even industries such as airlines and travel, to change. The
recent financial crisis obviously created many changes in the financial services industry
as organizations attempted to survive.
2. Performance Gaps: The organization's goals and objectives are not being met or other
organizational needs are not being satisfied. Changes are required to close these gaps.
3. New Technology: Identification of new technology and more efficient and economical
methods to perform work.
4. Identification of Opportunities: Opportunities are identified in the market place that the
organization needs to pursue in order to increase its competitiveness.
5. Reaction to Internal & External Pressure: Management and employees, particularly
those in organized unions often exert pressure for change. External pressures come from
many areas, including customers, competition, changing government regulations,
shareholders, financial markets, and other factors in the organization's external
environment.
6. Mergers & Acquisitions: Mergers and acquisitions create change in a number of areas
often negatively impacting employees when two organizations are merged and employees
in duel functions are made redundant.
7. Change for the Sake of Change: Often times an organization will appoint a new CEO.
In order to prove to the board he is doing something, he will make changes just for their
own sake.
8. Sounds Good: Another reason organizations may institute certain changes is that other
organizations are doing so (such as the old quality circles and re-engineering fads). It
sounds good, so the organization tries it.
9. Planned Abandonment: Changes as a result of abandoning declining products, markets,
or subsidiaries and allocating resources to innovation and new opportunities.

Anda mungkin juga menyukai