Anda di halaman 1dari 4

AIS and Strategy

1.Influence the organization’s culture

Ais makes information easily accessible and widely available is likely to increase pressures for
more decentralization and autonomy

Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh


organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas¬aktivitas tersebut dan para pelaku
yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai dan
pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal yang telah terjadi

2.Business Strategy
AIS is influenced by the development of IT so that it impacts to business strategy.

Contohnya kayak internet , internet sangat mempengaruhi banyak aktivitas yang terjadi .
internet secara garis besar udah memperhemat pengeluaran perusahaan cuman kalau
kebanyakan yang adopt sistem low cost strategy itu juga ga bgus juga

Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat
keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

3.Informasi teknologi

With technological advances affect company strategy and provide an opportunity to gain a
competitive advantage

Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi


strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti
memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi,
menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users
ADD VALUE ( membuat sesuatu lebih efisien dan efektif sehingga kita dapat mengurangi cost
kita ) ( 1 kg singkong bisa d jual 1rb tapi kalau di ubah jadi kripik kita bisa jual dengan harga 5rb ,
itu artinya kita ud ngenambah nilai dari singkong itu sebanyak 4rb sehingga kita bisa untuk lebih
banyak dengan cost yang sama)

Improving the quality and reducing the costs of products or services

Improving efficiency

Sharing knowledge

Improving the efficienct and effectiveness of iits supply chain

Improving the internal control structure

Improving decision making

1.Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa. Sebagai
contoh, SIA dapat mengawasi mesin sehingga para operatornya akan diberitahukan dengan
segera saat proses yang berjalan keluar dari batas kualitas yang dapat diterima. Hal ini tidak
saja membantu mempertahankan kualitas produk, tetapi juga mengurangi jumlah bahan yang
terbuang dan biaya untuk pengerjaan ulang.

2. Memperbaiki efisiensi.
Dapat membantu memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi
yang lebih tepat waktu. Sebagai contoh, pendekatan produksi just-in-time membutuhkan
informasi yang konstan, akurat, dan mutakhir (up-to-date) tentang persediaan bahan-bahan
mentah dan lokasi mereka.

3. Memperbaiki pengambilan keputusan.


Dengan memberikan informasi dengan tepat waktu. Contoh, Wal-Mart membuat suatu
database lengkap yang berisi informasi rinci tentang transaksi¬transaksi penjualan ditiap
tokonya. Perusahaan tersebut menggunakan informasi ini untuk mengoptimalisasikan jumlah
tiap produk yang dijual ditiap toko. Perusahaan tersebut juga menganalisis data tersebut untuk
menemukan pola barang-barang yang tampaknya dibeli sekaligus, dan menggunakan informasi
ini untuk memperbaiki tata letak barang dagangannya agar penjualan barang-barang tersebut
bertambah.
4. Berbagi Pengetahuan.
Bisa mempermudah proses berbagi pengetahuan dan keahlian, yang selanjutnya dapat
memperbaiki proses operasi perusahaan, dan bahkan memberikan keunggulan kompetitif.
Sebagai contoh, kantor-kantor akuntan publik yang terbesar menggunakan sistem informasi
mereka untuk berbagi cara-cara terbaik (best practices) dan untuk rnendukung komunikasi
antar-pegawai yang berada di berbagai lokasi kantor yang berbeda. Para pegawai dapat
mencari di dalam database perusahaan untuk mengidentifikasi ahli-ahli yang relevan dalam
memberi bantuan bagi seorang klien tertentu; jadi seluruh keahlian kantor akuntan publik yang
dikumpulkan dari berbagai negara tersedia untuk melayani klien lokal manapun.

The role of the ais in the value chain

Inbound logistics

terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang digunakan
oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
2. Operasi (operations)

adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang sudah jadi.
(kayu di ubah jadi meja )
3. Outbond logistics

adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para pelanggan (
barang jadi di kirim k dealer nya untuk d jual ke pelanggan )
4. Pemasaran dan penjualan

mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk
membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.
5. Pelayanan (service)

memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan. ( membantu memperbaiki
dan layanan pemeliharaan

Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung (support activities) yang


memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:

1. Infrastruktur perusahaan mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi, keuangan, hukum, dan


administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi untuk beroperasi. SIA adalah bagian
dari infrastruktur perusahaan.

2. Sumber daya manusia melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan perekrutan,


pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan bagi pegawai.

3. Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk atau jasa. Contoh: penelitian dan
pengembangan, investasi dalam teknologi informasi yang baru, pengembangan Website, dan
desain produk.

4. Pembelian (purchasing) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan bahan


mentah, suplai, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas
utama.

Anda mungkin juga menyukai