Look Book
Look Book
Tahap pertama
Mempersiapkan bahan,
yang sudah direndam
selama 24 jam
Tahap Kedua
pasir memasuki proses
SSD (kering
permukaan), proses ini
dilakukan agar pasir Pengambilan bahan
yang sebelumnya dalam (Dok, 2017)
keadaan basah menjadi
kering permukaan,
dengan menggunakan
kerucut yang diisi pasir
dan dirojok 1/3. 2/3 dan
penuh, dengan rojokan
sebanyak 10 kali, hal ini
agar membuktikan pasir
tersebut sudah dalam
keadaan SSD atau
belum.
Proses SSD
Tahap Ketiga
(Dok, 2017)
Pasir yang sudah
memiliki sifat kering
permukaan, kemudian
ditimbang sebanyak 500
gr.
1
Tahap Keempat
menimbang berat
picnometer, dan
menimbang pula berat
picnometer dengan diisi
air.
Tahap Kelima
Setelah picnometer Penimbangan bahan
ditimbang, picnometer (Dok, 2017)
diisi menggunakan pasir
yang telah ditimbang,
setelah picnometer terisi
oleh pasir, ditambahkan
air sedikit demi sedikit
sampai batas yang telah
ditentukan. Picnometer
kemudian diputar-putar
sampai gelembung
didalamnya menghilang
Tahap Keenam
Setelah gelembung
dalam picnometer yang
berisi pasir serta air Proses pencampran air dan pasir
tersebut menghilang, (Dok, 2017)
picnometer ditimbang
kembali untuk
mengetahui beratnya.
Tahap Ketujuh
Perhitungan hasil
pengujian dilakukan
setelah tahap pengujian
selesai
Contoh perhitungan
sampel berat jenis pasir
yaitu:
Diketahui: Tabel Hasil Pengujian dan Perhitungan
Berat picnometer Berat Jenis Pasir (hasil uji, 2017)
= 329 gram
Berat pasir SSD (W1)
= 500 gram
Berat picnometer +
pasir + air (W2)
= 1590 gram
Berat picnometer + air
(W3)
= 1300 gram
Berat jenis pasir
2
W1
=W
1 − W2 + W3
500
= 500 – 1590 + 1300
= 2,38 gr/cm³
b. Pengujian Analisa
13 Saringa Pasir
April
2017 Tahap Pertama
Mempersiapkan bahan
berupa pasir yang akan
diuji.
Tahap Kedua
Setelah pasir yang akan
diuji siap, pasir ditibang
sebanyak 1000 gr. Pengambilan bahan
(Dok, 2017)
Tahap Ketiga
Setelah pasir ditimbang,
pasir dimasukkan dalam
shave shaker untuk
diayak dengan
menggunakan saringan Penimbangan bahan
no. 4,8, 16, 30, 50, 100. (Dok, 2017)
Tahap Keempat
Setelah pengayakan
pasir selesai, pasir yang
teritinggal didalam
ayakan ditimbang untuk
mengetahui beratnya.
3
berikut:
Angka kehalusan
agregat halus
% Komulatif tertinggal
= 100
318,03
= 100 Penimbangan pasir tertahan ayakan
= 3.18 (Dok, 2017)
c. Pengujian
Kebersihan pasir
dengan cara kering
Tahap Pertama
mempersiapkan bahan
dan menimbangnya
sebanyak 500 gram
pengambilan pasir
Tahap Kedua (Dok, 2017)
Selanjutnya setelah
pasir yang sudah
ditimbang dicuci hingga
bersih
4
Tahap Ketiga
Setelah pasir bersih
pasir kemudian dioven
dengan suhu 100 +/-
5°C, setelah itu
ditimbang beratnya saat
dingin
Pencucian pasir
Tahap Keempat (Dok, 2017)
Contoh perhitungan
sampel kadar lumpur
dengan cara kering
yaitu:
Diketahui:
Berat pasir awal (W1)
= 500 gram
Berat pasir kering oven Tabel Hasil Pengujian dan Perhitungan
(W2) = 458,5 Kebersihan pasir dengan cara kering
gram (hasil uji, 2017)
Kadar lumpur
W1 − W2
= W1
x 100%
500− 491,5
= x 100%
500
= 1,77 %
d. Pengujian
Kebersihan pasir
dengan cara kering
Tahap Pertama
Botol bening diisi pasir
dengan tinggi ± 6 cm
Tahap Ketiga
Endapan lumpur dan
pasir masing-masing Pengukuran tinggi lumpur dan pasir
diukur tingginya. (Dok, 2017)
5
Tahap Keempat
Contoh perhitungan
sampel kadar lumpur
dengan cara basah
yaitu:
Diketahui:
Tabel Hasil Pengujian dan Perhitungan
Berat pasir awal (W1)
= 500 gram Kebersihan pasir dengan cara basah
Berat pasir kering oven (hasil uji, 2017)
(W2) = 458,5
gram
Kadar lumpur
W1 − W2
= W1
x 100%
500− 491,5
= 500
x 100%
= 1,77 %
e. Pengujian resapan
pasir
Tahap Pertama
Timbang pasir kondisi
SSD sebanyak 100 gr
Tahap Kedua
Masukkan kedalam
oven selama 24 jam
Penimbangan bahan
Tahap Ketiga (Dok, 2017)
Pasir dikeluarkan, dan
setelah dingin ditimbang
Tahap keempat
Perhitungan hasil
pengujian resapan pasir
Contoh perhitungan
sampel air resapan pasir
yaitu: Tabel hasil pengujian dan perhitungan
Diketahui: resapan pasir dengan cara basah (hasil
Berat pasir SSD (W1)
= 500 gram uji, 2017)
Berat pasir oven (W2)
= 484,5 gram
Air resapan pasir
W1 − W2
= x 100%
W2
6
500−484,5
= x 100%
484,5
= 3,2%
f. Pengujian berat
jenis limbah paper
sludge, fly ash, abu
sekam
Tahap Pertama
Mempersiapkan
Limbah Paper Sludge,
Fly ash dan Abu Sekam
Penimbangan masing-masing limbah
lolos saringan no 200
yang lolos ayakann no.200 sebanyak
dan ditimbang sebanyak 50 gram (Dok, 2017)
50 gram
Tahap Kedua
Timbang picnometer
terlebih dahulu.
Masukkan masing-
masing limbah ke dalam
picnometer dengan
Pekerjaan Memasukkan masing-
menggunakan flanel,
masing limbah ke dalam picnometer
kemudian ditimbang.
(Dok, 2017)
Tahap Ketiga
Picnometer yang berisi
limbah diisi minyak
tanah hingga batas,
kemudian diputar-putar
untuk menghilangkan Pekerjaan Memutar-mutar picnometer
gelembung udara dan yang berisikan limbah dan minyak
ditimbang tanah , kemudian ditimbang beratnya
(Dok, 2017)
7
Tahap Keempat
Masukkan minyak tanah
hingga batas
picnometer, kemudian
ditimbang.
Tahap Kelima
Perhitungan hasil
pengujian
Contoh perhitungan Pekerjaan menimbang berat
sampel pengujian berat picnometer dan inyak tanah
jenis paper sludge yaitu: (Dok, 2017)
Diketahui:
Berat picnometer
= 62,8 gram
Berat limbah kertas
(W1)
= 50 gram Hasil pengujian dan perhitungan berat
Berat picnometer+ jenis paper sludge (Hasil uji, 2017)
minyak tanah + limbah
(W2)
= 174,9 gram
Berat picnometer +
minyak tanah (W3)
= 145,5 gram Hasil pengujian dan perhitungan berat
Berat jenis paper sludge jenis fly ash (Hasil uji, 2017)
0,8 x W1
= x 100%
W1 −W2 +W3
=
0,8 x 50
50−174,9+145,5
x 100%
Hasil pengujian dan perhitungan berat
= 1,94 gr/cm³ jenis abu sekam (Hasil uji, 2017)
8
No Tgl Kegiatan Gambar Lokasi
2 29 Pembuatan Beton Laboratorium
april, Uji Beton
1, 3, 5, Tahap Pertama Politeknik
8, 15, Persiapan alat dan bahan Negeri
17 mei dalam pembuatan beton, Banyuwangi
2017 serta menimbangnya
sesuai kebutuhan yang
telah direncanakan
Tahap Kedua
pencampuran bahan -
bahan di dalam bak di Proses pencampuran beton
mulai dari pencampuran (Dok, 2017)
agregat halus, semen
dan limbah, setelah
ketiga material
tercampur rata
ditambahkan air sedikit
demi sedikit hingga
campuran menjadi
merata.
Tahap ketiga
Setelah bahan tercampur Proses penambahan aluminium powder
dengan merata, tahap (Dok, 2017)
selanjutnya, untuk
benda uji yang
menggunakan bahan
tambah berupa
aluminium powder ialah
menambahkan
aluminium powder yang
sudah dilarutkan
kedalam campuran
pasir, semen dan limbah
yang sudah merata.
Tahap Keempat
Pengadukan
menggunakan mixer
dengan kecepatan
maksimal agar material
tercampur secara
homogen.
Pengadukan menggunakan mixer
(Dok, 2017)
9
Tahap Kelima
Setelah tercampur
dengan homogen,
adonan dimasukkan
kedalam cetakan berupa
kubus 5x5x5, dengan
pengisian sebanyak 2
lapis, dan dipadatkan
menggunakan meja
leleh setiap lapisnya Pencetakan mortar (Dok, 2017)
sebanyak 32 kali. Beton
yang sudah penuh
permukaannya
kemudian diratakan.
Setelah didiamkan
selama 24 jam beton
memasuki proses
perawatan beton.
10
terhadap benda uji yang
mengembang
Perawatan ini
Perawatan benda uji
berlangsung hingga 1 (Dok, 2017)
hari sebelum beton akan
di uji.
Penimbangan Mortar
(Dok, 2017)
Tahap Kedua
Setelah mengetahui
beratnya, mengukur
dimensi mortar
11
Tahap Ketiga
Setelah itu dilakukan
pengujian kuat tekan.
Pengujian ini dilakukan
sampai beton itu terlihat
sudah meretak, dan nilai
penunjuknya sudah
bernilai minus (-).
Jika jarum sudah
berhenti dilakukan
pembacaan jarum
penunjuk nilai dan Proses pengujian kuat tekan Mortar
mencatat hasilnya
(Dok, 2017)
Tahap Keempat
Perhitingan nilai kuat
tekan beton pada umur
7, 14, 21 dan 28 hari
menggunakan rumus
𝑃
Kuat Tekan = 𝐴 Proses Pembacaan Nilai Kuat Tekan
Mortar (Dok, 2017)
12
Gambar Hasil Pengujian Berat Jenis
Mortar Ringan
(Hasil Analisa, 2017)
13
NILAI
KODE KUAT
NO TANGGAL GAMBAR
UJI TEKAN
(kN)
5,58
8,65
5,45
8,65
14
2 24 Mei 2017 D-7 21,50
HARI
19,81
25,05
23,97
22,00
20,64
15
24 mei 2017 E -7
Hari
7,12
13,02
11,77
11,14
8,87
16
F- 14
24 mei 2017 Hari
16,70
13,16
16,86
16,05
13,02
17,26
7 24 mei 2017 G- 7
Hari
5,37
17
4,41
6,70
6,33
6,02
5,46
18
Pembacaan Beton Cococrete
(Dok, 2017)
392
382
3 12 April 420
2016
19
398
445
20