SARI. Secara administrasi lokasi penelitian terletak di Desa Maradda, Kecamatan Kahu,
Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Secara geografis terletak pada koordinat 120° 02' 30" -
120° 04' 30" Bujur Timur dan 04° 57' 30" – 04° 59' 00" Lintang Selatan, dengan luas wilayah lebih-
kurang 8,5 km². Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis, dan pola struktur geologi pada
daerah penelitian.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengukuran langsung
dilapangan pada unsur - unsur struktur geologi yang dijumpai. Analisis yang digunakan adalah
analisis struktur geologi secara deskriptif. Hasil pengukuran kedudukan batuan, memperlihatkan
lipatan yang terdapat pada daerah penelitian berupa lipatan Homoklin dan lipatan minor berupa
lipatan Antiklin. Dari pengukuran data kekar pada batuan, terdapat dua arah gaya maksimum
pada daerah penelitian, yaitu gaya maksimum yang tegasan utama maksimum yang berarah Timur
Laut – Barat Daya, sebesar N50E terdapat pada sebelah Utara daerah penelitian, dan tegasan
utama maksimum berarah Barat Daya – Timur Laut, berkisar N2900E – N3250 E terdapat pada
sebelah Selatan daerah penelitian. Sesar yang terdapat pada daerah penelitian berupa sesar geser
yang berarah Barat Laut – Tenggara yang dibentuk oleh gaya kompresi.
ABSTRACT. Administratively the study area is located in Maradda village, District Kahu, Bone
Regency, Province of South Sulawesi. Geographically the area is located at coordinates 04° 57' 30" –
04° 59' 00"South Latitude and 120° 02' 30" - 120° 04' 30" East Longitude, with an area about 8.5 km².
The purpose of this study is to determine the type, and patterns of structural geology in the area of
research. The method used in this study is direct field measurements on the elements of geological
structures encountered. The analysis used was a descriptive analysis of the geological structure. The
results on the interpretation show that folds found in the research areas is Homoclin folds, and
minor folds is Anticlin folds. From the measurement data on the joint, there are two maximum force
strain on research areas, the main strain maximum Northeast-Southwest, N5°E located on North
area of research and the main strain maximum Southwest-Northeast, ranging N290° E-N325°
Elocated on south area of research. Fault found in the research areas is shear faults Northwest –
Southeast formed by compression strain.
Gambar 1. Peta tunjuk daerah Maradda, Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan
Dengan dijumpainya suatu kondisi ideal masing mandala geologi ini dicirikan oleh
dari suatu proses geologi yang bekerja pada variasi batuan, struktur dan sejarah geologi
suatu daerah, maka suatu daerah menjadi yang berbeda satu sama lain. Daerah
cukup menarik untuk dipelajari. Fenomena penelitian merupakan bagian dari Mandala
geologi tersebut terdapat pada hampir Sulawesi Barat yang berbatasan dengan
semua daerah di Indonesia yang salah Mandala Sulawesi Timur, dimana keduanya
satunya adalah Pulau Sulawesi sehingga dipisahkan oleh sesar Palu-Koro.
sangat menarik untuk diteliti dan dianalisa
baik untuk kepentingan pengembangan Sukamto (1982) menguraikan stratigrafi
keilmuan maupun pengembangan wilayah. regional daerah penelitian yang termasuk
Informasi geologi merupakan sumber data dalam lengan Pulau Sulawesi termasuk
yang sangat diperlukan dalam proses bagian propinsi Sulawesi Barat yang
pembangunan suatu daerah, baik dalam dicirikan oleh batuan malihan berumur
pemanfaatan potensi daerah maupun dalam Mesozoikum hingga Tersier yang tertindih
pengembangan wilayah. Maksud dari oleh batuan gunungapi kemudian terintrusi
penelitian ini adalah melakukan kajian oleh batuan beku dalam yang berkomposisi
struktur geologi pada daerah Maradda yang asam dan intermedit. Batuan Malihan
dilakukan dengan pengukuran data tersebut tertindih tak selaras oleh Formasi
lapangan, serta mengklasifikasikan gejala Marada dan Formasi Balangbaru yang
struktur tersebut. Tujuan yang ingin dicapai merupakan endapan lereng di dalam sistem
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui busur palung pada Zaman Kapur
jenis, bentuk serta pola struktur geologi Akhir.Formasi Marada; Km (Van Leeuwen,
yang terdapat pada daerah penelitian. 1974 dalam Sukamto, 1982): sedimen;
perselingan batupasir, batulanau, arkosa,
Secara administratif daerah penelitian greywake, serpih dan konglomerat;
termasuk dalam Wilayah Kecamatan Kahu bersisipan batupasir dan batulanau
Kabupaten Bone Propinsi Sulawesi Selatan gampingan, tufa, lava dan breksi yang
(Gambar 1.1).Secara astronomis daerah tersusun oleh basal, andesit dan trakit.
penelitian terletak pada 120° 02' 30" - Batupasir dan batulanau berwarna kelabu
120°04' 30" Bujur Timur dan 04° 57' 30" – muda sampai kehitaman; serpih berwarna
04° 59' 00" Lintang Selatan. Daerah ini kelabu tua sampai coklat tua; konglomerat
terpetakan dalam Peta Rupa Bumi tersusun oleh kerikil andesit dan basal; lava
Indonesia Sekala 1:50.000 Lembar dan breksi terpropilitkan kuat dengan
Camming, nomor 2111–11, terbitan mineral sekunder berupa karbonat, silikat,
BAKOSURTANAL edisi I tahun 1991 serisit, klorit dan epidot. Menurut Van
(Cibinong, Bogor). Luas daerah penelitian Leeuwen, 1981, Formasi Marada terdiri dari
sekitar 8,5Km2, berjarak sekitar 150 km ke batupasir, batulanau dan serpih. Tebal dari
arah Timur Laut kota Makassar. lapisan batupasir bervariasi dengan
pengukuran umumnya tidak lebih dari 1 m.
Gradded - bedding kadang – kadang hadir.
2. GEOLOGI REGIONAL Sangat jarang dijumpai fosil. Batupasir dan
batulanau umumnya feldsphatic graywackes
Ditinjau dari geomorfologi regional daerah
tetapi setempat calcareous. Batupasir dan
penelitian terletak pada Busur Sulawesi
batulanau berwarna abu-abu terang sampai
Barat bagian utara yang dicirikan oleh
gelap, pejal berbutir halus-sedang dan
aktivitas vulkanik dan intrusi magma
sortasi jelek. Tersusun atas butiran- butiran
bersifat kalk-alkalin berkomposisikan asam
yang menyudut-menyudut tanggung seperti
hingga intermedit yang terdiri dari
kuarsa, plagioklas, dan ortoklas dengan
pegunungan, perbukitan dan dataran
biotit dan muskovit dan fragmen litik
rendah. Daerah pegunungan menempati
(quartzite, chert dan andesite) dengan
bagian Utara, Barat dan Selatan
matriks mineral lempung, klorit dan serisit.
sedangkan bagian tengah merupakan
Serpih jarang dijumpai tersingkap secara
perbukitan bergelombang dan bagian timur
utuh, hanya bagian bawahnya yang umum
merupakan dataran rendah.Berdasarkan
ditemukan. Berwarna coklat tua sampai
tektonik lempeng (Sukamto, 1975) Sulawesi
abu-abu. Berdasarkan kandungan fosil yang
dapat dibagi menjadi tiga mandala geologi
terdapat didalam batupasir yang
yaitu Mandala Sulawesi Barat, Mandala
menunjukkan umur Kapur Akhir dan
Sulawesi Timur dan Banggai-Sula. Masing-
material-material penyusun fosil yang ada
penelitian yang dilakukan secara diagram Tabel 4.1 Kedudukan perlapisan batuan
alur dapat dilihat pada Gambar 3. pada daerah penelitian
Proposal
Tahap Persiapan
Administrasi
Kajian Pustaka
- Foto
Lapangan
- Lokasi
Penelitian
Penelitian Lapangan
Lipatan
Kekar
Sesar
Pengolahan
danAnalisis Data Analisis Diagram Jaring Schmidt
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 4.9. Pembentukan sesar pada
daerah penelitian, menurut Erwan, 2010, Struktur Geologi, Kekar, dan
Mohr, dalam Robert & Sesar.
Eldridge, 1992. http://www.senyawa.com/2010/11/stru
ktur-geologi-kekar-dan-sesar.html
diakses 11 Januari 2012