Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, di
mana individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan
mencegah terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu
karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu dalam mewujudkan
kesejahteraan dan kesehatan.
Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan
rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam
berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan
keluarga akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena
pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).
Kesehatan pribadi adalah badan diri seseorang yang bersih dari segala
penyakit yaitu berasal dari dalam tubuh manusia maupun luar tubuh manusia
tersebut. Pribadi yang sehat bisa dikatakan sehat bila luar dan dalam tubuh
pribadi seseorang itu sudah bersih dari segala penyakit yang dapat
mempengaruhi kesehatan pribadi tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana kesehatan dan keselamatan kerja dalam menjaga kebersihan
diri ?
2. Bagaimana kesehatan dan keselamatan kerja dalam menjaga kesehatan
makanan ?
3. Bagaimana kesehatan dan keselamatan kerja dalam menjagakebersihan
pakaian ?
4. Bagaimana kesehatan dan keselamatan kerja dalam pola hidup sehat ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.3.1 TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui caramenjaga kesehatan pribadi dalam kesehatan dan
keselamatan kerja

1.3.2 TUJUAN KHUSUS


1. Untuk mengetahui cara menjaga kebersihan diri (personal
hygiene)dalam kesehatan dan keselamatan kerja
2. Untuk mengetahui cara menjaga kesehatan makanandalam kesehatan
dan keselamatan kerja
3. Untuk mengetahui cara menjaga kebersihan pakaiandalam kesehatan
dan keselamatan kerja
4. Untuk mengetahui pola hidup sehat dalam kesehatan dan keselamatan
kerja
BAB 2

TINJAUAN PUTAKA

2.1 MENJAGA KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE)

1. Definisi Kebersihan Diri


Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri
yang meliputikebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit,
dan kebersihan dalamberpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang
optimal (Effendy, 1997).
2. Jenis – Jenis Kebersihan Diri
a. Kebersihan rambut2.
b. Kebersihan gigi dan mulut.
c. Kebersihan mata.
d. Kebersihan telinga
e. Kebersihan kuku
f. Kebersihan kulit
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi personal hygiene pada lansia
adalah :
a. Faktor Pengetahuan
Menurut Purwanto (1999) dalam Friedman (1998), domain kognitif
berkaitan denganpengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir,
berabstraks, analisa, memecahkanmasalah dan lain-lain). Yang
meliputi pengetahuan (knowledge), pemahaman(comperehension),
penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesis (synthesis) dan
evaluasi(evaluation).Individu dengan pengetahuan tentang pentingnya
kebersihan diri akan selalu menjagakebersihan dirinya untuk mencegah
dari kondisi / keadaan sakit (Notoatmodjo, 1998)
b. Kondisi Fisik Lansia dan Psikis LansiaSemakin lanjut usia seseorang,
maka akan mengalami kemunduran terutama di bidangkemampuan
fisik, yang dapat mengakibatkan penurunan peranan-peranan
sosialnya. Hal inimengakibatkan timbulnya gangguan di dalam
mencukupi kebutuhan hidupnya. Sehinggadapat meningkatkan bantuan
orang lain (Nugroho, 2000).Menurut Zainudin (2002) penurunan
kondisi psikis pada lansia bisa disebabkan karenaDemensia di mana
lansia mengalami kemunduran daya ingat dan hal ini dapat
mempengaruhi ADL (Activity of Daily Living yaitu kemampuan
seseorang untuk mengurus dirinya sendiri),dimulai dari bangun tidur,
mandi berpakaian dan seterusnya.
c. Faktor Ekonomi
Menurut Geismer dan La Sorte (1964) dalam Friedman (1998), besar
pendapatan keluargaakan mempengaruhi kemampuan keluarga untuk
menyediakan fasilitas dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk
menunjang hidup dan kelangsungan hidup keluarga.
d. Faktor Budaya
Kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi kemampuan perawatan
hygiene. Seorang darilatar belakang kebudayaan berbeda memiliki
praktik perawatan diri yang berbeda. Keyakinanyang didasari kultur
sering menentukan definisi tentang kesehatan dan perawatan diri
(Potterdan Ferry, 2005).
e. Faktor Lingkungan
Lingkungan mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang
mempengaruhi atau berakibatterhadap kehidupan dan kelangsungan
hidup lingkungan berpengaruh terhadap kemampuanuntuk
meningkatkan dan mempertahankan status fungsional, dan
meningkatkan kesejahteraan(Potter dan Ferry, 2005).
f. Faktor Citra Tubuh
Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan
fisiknya. Personalhygiene yang baik akan mempengaruhi terhadap
peningkatan citra tubuh individu (Stuart &Sundeen, 1999 dalam
Setiadi 2005).
g. Faktor Peran Keluarga
Keluarga secara kuat mempengaruhi perilaku sehat setiap anggotanya
begitu juga statuskesehatan dari setiap individu mempengaruhi
bagaimana fungsi unit keluarga dankemampuan untuk mencapai
tujuan. Pada saat kepuasan keluarga terpenuhi tujuannyamelalui fungsi
yang adekuat, anggota keluarga tersebut cenderung untuk merasa
positif mengenai diri mereka sendiri dan keluarga mereka (Potter dan
Ferry, 2005)

2.2 MENJAGA KESEHATAN MAKANAN


1. Hazard (potensi bahaya) ,yaitu segala sesuatu yang bisa menimbulkan
gangguan kesehatan bagi konsumen. Tiga jenis potensi bahaya dalam
makanan yakni:
a. Biologis (mikrobiologis),
b. Kimia (pestisida & logam berat),
c. Fisik (pecahan gelas, potongan logam),
d. Bakteri dan mikrobia lain menjadi sumber ancaman yang paling besar.
2. Dimanakah ancaman Potensi Bahaya bisa terjadi?
a. Di setiap tahap bahan makanan bisa mengalaminya
b. Karena pada tahapan tertentu makanan bisa terkontaminasi oleh
mikrobia, bahan kimia, dan benda asing
c. Bakteri bisa tumbuh dan berkembang biak cepat pada kisaran suhu yang
sesuai
d. Mikrobia dapat bertahan hidup pada tahapan proses yang mestinya
ditujukan untuk mematikannya.
3. Potensi Bahaya Mikrobiologis
Beberapa potensi bahaya mikrobilogis yang terdapat pada bahan
makanandan bagaimana cara pencegahannya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Bakteri Patogen Bahan Makanan Pencegahan
Bacillus cereus Beras, pasta, daging, Pemanasan tuntas
sayuran Pendinginan cepat
Clostridium Madu, sayur, buah, Pemanasan tuntas
botulinum daging, ayam Pendinginan cepat
Campylobacter jejuni Produk hewani Pemanasan tuntas
Pasteurisasi
Vibrio cholerae Seafood Pemanasan tuntas
C. perfringens Daging dan ayam Pemanasan tuntas
Pendinginan cepat
Escherichia coli Daging dan susu Pemanasan tuntas
Pasteurisasi sanitasi
Listeria Susu segar, sayuran Pasteurisasi susu
monocytogenes Pemanasan tuntas
Salmonella sp. Telur, susu segar, daging, Pasteurisasi susu
ayam Pemanasan tuntas
Shigella sp Makanan mentah Pemanasan tuntas
Staphylococcus Daging, ayam, keju Pemanasan tuntas
aureus
Streptococcus Susu segar, telur Pemanasan tuntas
pyogenes
Vibrio Ikan dan seafood Pemanasan tuntas
parahaemolyticus
Vibrio vulnificus Seafood Pemanasan tuntas
Yersinia Daging Pemanasan tuntas
enterocolitica

4. Jalur Kontaminasi
Beberapa jalur yang dapat dijadikan media kontaminasi makanan antara
lain:
a. Tanah dan debu
b. Air
c. Feces
d. Ingus
e. Penjamah makanan

5. Yang ditambahkan/digunakan di tempat pengolahan


a. Bahan kimia pertanian seperti pestisida, fungisida, pupuk, insektisida,
antibiotik
b. Logam berat: Pb dan Hg
c. Bahan makanan tambahan pengawet, bahan penambah nutrisi (vitamin
dan mineral)
d. Bahan kimia lain : detergen, sanitizer, pelumas, bahan bakar

6. Potensi Bahaya Fisis


Beberapa potensi bahaya fisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Bahan Sumber
Gelas Botol, jar, lampu, alat
Kayu Palet, box, perabot
Batu Bangunan, lingkungan
Logam Mesin, kabel, pegawai
Serangga Lingkungan
Tulang Lingkungan
Plastik Kemasan, lingkungan

7. Faktor-faktor utama foodborne diseases


a. Pendinginan makanan yang tidak tepat
b. Membiarkan makanan selama 12 jam (penyajian)
c. Kontaminasi makanan mentah ke dalam makanan non-reheating
d. Penanganan makanan oleh pekerja yang menderita infeksi
e. Proses pemasakan dan pemanasan tidak cukup
f. Penyimpanan makanan dalam keadaan hangat (suhu kurang dari 65 °C)
g. Pemanasan kembali makanan pada suhu tidak tepat
h. Makanan berasal dari sumber yang tidak aman
i. Terjadi kontaminasi silang

8. Mengenali Gejala Keracunan Makanan


Keracunan makanan dapat diidentifikasi dari beberapa gejalanya.Beberapa
gejala seseorang mengalami keracunan makanan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Inkubasi Gejala Penyebab
1 – 5 jam Muntah, mual, diare, kejang Bacillus cereus
2 – 6 jam Muntah, mual, diare S. aureus
8 – 18 jam Diare, sakit perut C. perfringens
8 – 16 jam Diare, sakit perut B. cereus
12 – 36 jam Lemah, pandangan ganda, C. botulinum
sulit menelan, mulut kering
12 – 48 jam Diare, demam, sakit perut Salmonella
beberapa hari
24 – 48 jam Diare, kadang berdarah E. coli
2 – 5 hari Diare, sakit perut, demam Campylobacter

9. Menjaga kebersihan dan kesehatan Makanan


Menjaga kebersihan dan kesehatan makanan dapat dilakukan dengan:
a. Masak makanan sampai matang (sampai merata keseluruhan) untuk
membunuh kuman-kuman terutama sekali untuk daging, ayam, ikan
dan telur,
b. Makan makanan yang bergizi dengan menu empat sehat lima
sempurna dan seimbang,
c. Hindarkan makanan yang sudah dimasak dari lalat dan binatang kecil
lainnya dengan menutup makanan,
d. Cuci tangan dengan sabun sebelum masak, dan sebelum makan, dan
e. Cuci peralatan dapur sehabis dipakai dengan sabun dan simpan di
tempat yang kering

2.3 MENJAGA KEBERSIHAN PAKAIAN


Pakaian yang bersih berarti pakaian yang bebas dari kotoran dan kuman
yang dapat menyebabkan sakit atau menimbulkan penyakit serta beraroma
sedap. Usaha menjaga kesehatan dengan cara merawat pakaian caranya
seperti sebagai berikut:
1. Mencuci pakaian, handuk dan sprei secara teratur dengan sabun dan
keringkan di sinar matahari,
2. Jangan biasakan memakai pakaian, handuk atau sprei orang lain, terutama
dengan orang yang menderita penyakit kulit seperti kudis atau koreng,
panu maupun kadas,
3. Hindari pemakaian busana yang sudah berbau, krag leher yang sudah
menghitam,
4. Celana yang dikenakan harus jelas lipatan setrikanya, dan rok untuk
wanita jangan sampai terlalu lusuh,
5. Sepatu yang dikenakan hendaknya bersih dan khusus untuk wanita
hendaknya serasi dengan busana
6. Lingeri atau busana dalam setiap hari harus ganti yang bersih.

Sedangkan syarat air untuk mencuci pakaian adalah sebagai berikut:

1. Airnya harus jernih dan bersih, tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak
berbau,
2. Tidak mengandung garam dapur dan garan kapur ( air sadah),kecuali
diendapkan lebih dulu, karena dapat menyebabkan kurang berbusa dan
kain cuciannya menjadi kaku dan mudah robek, dan
3. Tidak mengandung garam besi, karena cucian mudah berubah warna.
Mencuci pakaian harus menggunakan sabun (sesuai dengan karakter serat
bahannya) agar kotoran lebih mudah lepas dari pori-pori kain dan sedap
aromanya. Jika akan ditambah dengan obat-obat pelembut atau pewangi,
gunakan secara proporsional sesuai aturan.

2.4 POLA HIDUP SEHAT


1. Definisi Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat yang kita harapkan yaitu segala upaya untuk
menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat
dan menghindari kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Berikut beberapa pengertian ahli mengenai pola hidup sehat :
a. Kottler, mendefinisikan pola hidup sehat sebagai gambaran dari
aktifitas / kegiatan yang didukung oleh minat dan bagaimana pikiran
menjalaninya dalam berinteraksi dengan lingkungan.
b. WHO, menurut pandangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di
tahun 1948 menyatakan bahwa pengertian pola hidup sehat adalah
suatu keadaan mental, fisik, kesejahteraan sosial dan bukan hanya
pada ketidak adaan penyakit kepada seluruh manusia.
2. Tujuan dan Manfaar Pola Hidup Sehat
Tujuan dari menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari tentunya untuk menjaga kesehatan tubuh dan mendapatkan
kaehidupan yang lebih baik. Namun, selain mendapatkan kesehatan
jasmani, dengan menerapkan pola hidup sehat kita juga akan
mendapatkan sehat rohani yang stabil.
Menerapkan pola hidup sehat tidaklah sulit, dengan disiplin waktu
kita bisa memulai menerapkan pola hidup sehat dari hal yang kecil
terlabih dahulu. Berikut beberapa manfaat pola hidup sehat yang dapat
dirasakan, diantaranya :
a. Tidur Lebih Berkualitas
b. Hidup Menjadi Lebih Sehat
c. Hidup Lebih Seimbang
d. Berpikir Lebih Positif
e. Mencegah Serangan Berbagai Penyakit
f. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
g. Penampilan Lebih Segar dan Menarik
3. Cara Menjalani Pola Hidup Sehat
Kesehatan adalah harta yang tak ternilai. Kesehatan individu atau
diri sendiri dapat terwujud apabila seseorang menjaga kesehatan tubuh.
Di dalam menjaga kesehatan, tubuh kita harus memperhatikan hal-hal
seperti berikut :
a. Mandi Dua Kali Sehari
b. Tidur Yang Cukup
c. Berolahraga
d. Menjaga Pola Makan
e. Menciptakan Lingkungan Yang Sehat
f. Minum Air Putih Yang Cukup
4. Kebiasaan yang Dapat Mengganggu Kesehatan
Sakit adalah suatu keadaan dengan gangguan kemampuan individu
memenuhi kebutuhan fisik, fisiologik, psikologik, dan sosial secara
maksimal, untuk berfungsi secara tepat sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangannya.
Beberapa kebiasaan yang harus dijauhi karena dapat mengganggu
kesehatan, antara lain minuman keras, narkotika, merokok di tempat
umum, meludah di sembarang tempat, bersin dan batuk tanpa menutup
mulut, dan mengudap
5. Penyakit yang Timbul Akibat Pola Hidup Tidak Sehat
Penyakit yang disebabkan oleh virus dan binatang lain, seperti
malaria, kolera, dan polio di masa modern bisa ditangani dengan baik
melalui perawatan. Meski begitu, ada jenis penyakit baru yang
bermunculan di masa modern ini, yaitu penyakit akibat gaya hidup yang
salah. Berikut ini adalah penyakit yang bisa muncul karena gaya hidup
yang tak sehat.
a. Obesitas
b. Diabetes Mellitus Tipe II
c. Atherosklerosis
d. Penyakit Jantung
e. Hipertensi
f. Swimmer Ear
g. Kanker
h. Stroke
i. Penyakit Paru-Paru Obstruksif Kronis (PPOK)
j. Sirosis Hepatis
k. Nefritis
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam menentukan status kesehatan sangat dipengaruhi oleh


pemeliharaan kebersihan diri , di mana individu secara sadar dan atas inisiatif
pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit. Menjaga
kesehatan pribadi terdiri dari empat macam yaitu menjaga kebersihan diri,
menjaga kebersihan pakaian, menjaga kesehatan makanan dan menjaga pola
hidup sehat. Pribadi yang sehat bisa dikatakan sehat bila luar dan dalam tubuh
pribadi seseorang itu bersih dari segala penyakit yang dapat mempengaruhi
kesehatan pribadi tersebut.

3.2 Saran
Menjaga kesehatan pribadi hendaknya dimulai dari kesadaan individu itu
sendiri. Sadar akan kebersihan diri, kebersihan pakaian, makan makanan yang
sehat dan menjaga pola hidup sehat. Pribadi yang sehat aka terhindar dari
ancama suatu penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

Akmal. 2016. Menjaga Kesehatan Pribadi. [Online]. Tersedia di


https://muhakmaal.files.wordpress.com/2016/10/pertemuan_2.pdf diakses
pada tanggal 30 Januari 2019 pukul 20.11 WIB.

Irianto, Kus, dan Kusno, Waluyo. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung :
CV Yrama Widya
Minni, M. 2016. Kebersihan Diri. [Online]. Tersedia di
https://www.scribd.com/document/66810684/Kebersihan-Diri diakses
pada tanggal 30 Januari 2019 pukul 21.10 WIB

Myeka. 2015. Makalah Menajaga Kebersihan. [Online]. Tersedia di


http://myekablog.blogspot.com/2015/12/makalah-menjaga-kebersihan-
dan.html diakses pada tanggal 30 Januari 2019 pukul 20.19 WIB.

Anda mungkin juga menyukai