Anda di halaman 1dari 20

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN: BERBAGAI

FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:

Media Pembelajaran

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Drs. I Wayan Darsana, M.Ed

Oleh Kelompok 08 :

Ida Bagus Gede Surya Pangestu 1711031008/01

Dinda Novia Resmita 1711031160/22

Putu Natasya Kumala Putri Diarsa 1711031185/32

KELAS/SEMESTER: G/IV

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

DENPASAR

2019
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas segala rahmat dan karunia-NYA lah makalah mengenai “Pemanfaatan
Media dalam Pembelajaran: Berbagai Faktor yang Perlu Diperhatikan” ini dapat
terselesaikan dengan baik meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya.

Diharapkan makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan


serta pengetahuan kita mengenai pemanfaatan media dalam pembelajaran:
berbagai faktor yang perlu diperhatikan. Disadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
diharapkan adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah ini di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
khayalak yang membacanya. Sebelumnya, mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan mohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Denpasar, 23 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................1
1.3 Tujuan ................................................................................................................2
1.4 Manfaat ..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3
2.1 Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pemanfaatan Media ..............................3
2.2 Pemanfaatan Media sebagai Bagian Terpadu dalam Organisasi Sekolah .........4
BAB III PENUTUP ...............................................................................................15
3.1 Kesimpulan 15
3.2 Saran 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna
untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan
komunikasi antara guru dan siswa. Hal ini sangat membantu guru dalam
mengajar dan memudahkan siswa menerima dan memahami pelajaran. Proses
ini membutuhkan guru yang mampu menyelaraskan antara media
pembelajaran dan metode pembelajaran.
Media pembelajaran adalah salah satu komponen penting yang terdapat
dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran seharusnya
merupakan bagian yang mendapat perhatian guru dalam kegiatan
pembelajaran. Akan tetapi kurang bervariasi dan belum optimalnya media
pembelajaran yang digunakan menyebabkan kurangnya minat siswa untuk
belajar. Hal ini sangat disayangkan, karena bertolak belakang dengan tujuan
media pembelajaran, yakni sebagai alat bantu belajar yang berguna untuk
mengefektifkan proses pembelajaran.
Media yang dimanfaatkan memiliki posisi sebagai alat bantu guru dalam
mengajar. Misalnya, grafik, film, slide, foto, serta pembelajaran dengan
menggunakan komputer. Gunanya adalah untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual dan verbal. Sebagai alat bantu dalam
mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman kongkret,
motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu
upaya meningkatkan motivasi belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa. Sudjana dan Rivai mengatakan bahwa media
pengajaran dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pengajaran yang
pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar. Alasan yang
berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa
antara lain: (1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar, (2) Bahan pengajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga akan lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan
siswa mencapai tujuan pengajaran lebih baik, (3) Metode mengajar akan lebih
bervariasi, (4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja pertimbangan dalam perencanaan dan pemanfaatan media ?
2. Bagaimana pemanfaatan media sebagai bagian terpadu dalam organisasi
sekolah ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja pertimbangan dalam perencanaan dan
pemanfaatan media.
2. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan media sebagai bagian terpadu
dalam organisasi sekolah.
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Memberi pengetahuan lebih mengenai pemanfaatan media dalam
pembelajaran.
2. Bagi Pembaca
Menginformasikan kepada pembaca bahwa pemanfaatan media dalam
pembelajaran sangat berguna bagi kegiatan belajar mengajar, tidak hanya
bagi siswa tapi juga bagi guru itu sendiri.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pemanfaatan Media


Dalam mengajar dan melaksanakan pembelajaran membutuhkan
perencanaan yang matang dan serius. Dengan demikian, keseriusan juga
diperlukan bila ingin menggunakan dan memanfaatkan media dalam
pembelajaran. Terdapat berbagai pertimbangan yang perlu diketahui
sebelum memilih untuk menggunakan media tertentu. Ada banyak model
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memanfaatkan
media. Dalam makalah ini akan dibahas satu model dalam dalam
merencanakan dan memanfaatkan media, yaitu model yang disingkat
menjadi model “Assure”.
A. Model Assure
Model Assure merupakan singkatan dari:
A = Analisis Karakteristik Siswa
S = Sebutkan Kompetensi
S = Sebutkan Metode-Media-Materi
U = Upayakan Gunakan Metode Media Bahan
R = Rancang Bentuk Partisipasi Siswa
E = Evaluasi
Model ini diperkenalkan oleh Heinich, dkk (1996) di mana dalam
model ini terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum
menggunakan media pembelajaran, yaitu:
1. A-(Analisis Karakteristik/Ciri-Ciri Siswa)
Dalam tahap ini perlu mempertimbangkan gambaran umum dari
siswa yang akan dihadapi, apakah siswa tersebut sudah lancar membaca
atau belum lancar membaca. Bila siswa sudah lancar membaca, guru dapat
menggunakan media yang bersifat cetak seperti buku, poster, tulisan dalam
karton dan lain sebagainya. Bila siswa belum lancar membaca maka perlu
mempertimbangkan media pembelajaran lain yang lebih sesuai, misalnya
gambar kartun, program video CD, rekaman suara atau dapat pula
menggunakan benda-benda asli yang sesuai dengan topik yang akan
dibahas. Dari segi karakteristik siswa, ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu:
a. Kemampuan Awal Siswa
Sebagai guru, guru perlu mengetahui kemampuan awal siswa.
Sebagai contoh, apabila topik yang ingin dibahas adalah mengenai
energi dalam pelajaran Sains, maka guru perlu terlebih dahulu
menggali informasi sejauh mana siswa telah memiliki pengetahuan
mengenai energi. Melalui pelacakan seperti ini, diharapkan mampu
menggunakan informasi tersebut dalam memilih media yang akan
digunakan. Apabila siswa sudah memiliki sedikit pengetahuan
mengenai energi maka dapat digunakan media video CD untuk
membahas energi. Sebaliknya, apabila siswa belum memiliki
pengetahuan awal mengenai energi maka sebaiknya menggunakan
media benda nyata agar dengan nyata pula dapat memperlihatkan
adanya energi.
b. Gaya Belajar
Siswa memiliki kecenderungan gaya belajar yang berbeda-
beda. Gardner menjelaskan terdapat 7 gaya belajar, yaitu kemampuan
berbahasa/verbal, kemampuan berhitung/logika matematika,
kemampuan mengeksplorasi ruang/visual-spatial, kemampuan
bermusik, kemampuan melakukan gerak seperti tari dan
olahraga/kinestetik, kemampuan memahami orang lain/interpersonal
dan kemampuan memahami diri sendiri/intrapersonal (Gardner, 1993).
Semakin dewasa anak maka tingkat kemampuan berpikir
abstraknya akan meningkat. Dengan demikian, cara dan jenis kegiatan
yang digunakan tidak lagi merupakan cara yang konkret tetapi sudah
mulai dapat menggunakan cara berpikir simbolis melalui contoh kasus,
pengalaman siswa atau percobaan dan pengamatan.
2. S-(Sebutkan Kompetensi)
Tujuan pembelajaran atau yang sekarang dikenal dengan istilah
kompetensi pembelajaran, sangat menentukan jenis media apa yang sesuai
digunakan. Bila tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah agar siswa
mampu membedakan jenis-jenis energi maka media yang digunakan akan
berbeda bila kompetensi yang akan dicapai adalah menjelaskan jenis
sumber energi. Agar siswa dapat membedakan jenis sumber energi, guru
perlu memperlihatkan kepada siswa berbagai jenis energi yang ada dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya dengan melakukan pengamatan langsung.
Media yang digunakan adalah benda nyata. Sebaliknya, bila kompetensi
yang ingin dicapai adalah menjelaskan berbagai jenis sumber energi maka
media yang digunakan dapat berupa bahan cetak atau foto dari jenis
sumber energi.
3. S-(Sebutkan Metode-Media-Materi)
Setelah menentukan kompetensi yang akan dicapai, kegiatan
selanjutnya adalah menentukan metode, media dan materi pembelajaran
yang akan diterapkan. Pemanfaatan suatu media pembelajaran tidak dapat
dipisahkan dari penggunaan metode pembelajaran tertentu dan materi yang
akan dipelajari siswa. Penggunaan suatu media dalam pembelajaran tatap
muka, perlu diikuti dengan penggunaan metode yang sesuai.
Jenis media yang dapat digunakan mulai dari gambar diam (foto,
teks, poster), gambar bergerak (video, televisi), media berbasis computer,
audio (kaset dan radio). Mengenai materi pembelajaran, dapat mencari
materi yang relevan dari berbagai sumber. Baik bersumber dari buku
paket, internet dan sumber lainnya agar siswa memiliki informasi dan
contoh yang mudah dipelajari.
4. U-(Upayakan Gunakan Metode Media Bahan)
Setelah merancang metode-media-materi, laksanakan kegiatan
pembelajaran dengan metode, media dan materi yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh, bila menggunakan media video CD, dapat menggunakan
kombinasi antara metode diskusi untuk member kesempatan siswa
menyimpulkan pemahamannya tentang materi yang disajikan dalam
program video CD. Dapat pula menggunakan metode ceramah untuk
menyimpulkan secara umum materi yang sudah dibahas.
Dalam tabel berikut dapat dipelajari kaitan antara tingkat partisipasi
siswa dalam pembelajaran dengan metode pembalajaran:
Tingkat Partisipasi
Metode
Rendah Sedang Tinggi
Ceramah 
Demonstrasi 
Diskusi 
Debat 
Tanya Jawab 
Seminar 
Laboratorium/Praktek 
Workshop 
Permainan 
Sumbang Saran 
Kunjungan Lapangan  
Bermain Peran 
Simulasi 
Studi Kasus 
Proyek 
Tugas 

Dari tabel di atas, dapat dilihat beberapa metode pembelajaran yang


dapat melibatkan keikutsertaan siswa secara maksimal. Dalam memilih
metode pembelajaran yang sesuai guru perlu mempelajari karakteristik
dari siswa.
Kombinasi antara pemilihan media dengan penggunaan metode
pembelajaran akan berdampak sangat besar pada proses belajar siswa.
Menggunakan variasi berbagai metode pembelajaran sekaligus dalam satu
kali pertemuan dipadukan dengan pemanfaatan media. Hal ini adalah
upaya untuk membuat siswa menjadi aktif dalam belajar.
Jenis Info Pengenala Prinsip Umpan
Prosedur Sikap
Media Faktual Visual Konsep Balik
Gambar Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah
Diam
Televisi Sedang Sedang Tinggi Sedang Rendah Sedang
Objek 3D Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah
Rekaman Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang
Audio
Demonstrasi Sedang Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang
Bahan Cetak Sedang Rendah Sedang Sedang rendah Sedang

Dari tabel di atas, bahwa suatu media pembelajaran memiliki


kemampuan yang berbeda-beda untuk membelajarkan siswa.
5. R-(Rancang Bentuk Partisipasi Siswa)
Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran merupakan
inti agar siswa merasakan sendiri proses belajar yang dilaluinya. Untuk itu,
perlu dipersiapkan beberapa hal berikut:
a. Bahan yang akan disajikan
Bahan ini dapat dipersiapkan terlebih dahulu, misalnya dalam bentuk
tulisan pada kertas karton atau kertas koran polos sehingga tidak perlu
menulis materi yang sama berulang-ulang.
b. Siapkan kelas
Menyiapkan peralatan di kelas, mengecek listrik, memperbanyak
lembar kegiatan siswa dan menyiapkan pembagian kelompok siswa-
siswanya.
c. Siapkan siswa
Siswa perlu diajak untuk terlibat dalam proses pembelajaran dengan
melakukan berbagai kegiatan pembelajaran, dalam hal ini mereka
sudah diminta utnuk membawa benda-benda yang dapat dibagi. Siswa
juga perlu diberi tahu mengenai kegiatan apa yang mereka akan
lakukan pada jam pelajaran tersebut. Hal ini untuk mempersiapkan
siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
d. Berikan pengalaman belajar yang sesuai
Penelitian yang dilakukan Gagne (1985) membuktikan bahwa
pembelajaran yang paling efektif adalah pembelajaran yang melibatkan
siswa secara aktif untuk memproses informasi yang diterimanya dalam
pembelajaran. Salah satu factor yang penting adalah kesempatan siswa
mempraktekkan apa yang mereka pelajari. Agar pengalaman belajar
dapat diterapkan secara maksimal maka guru dapat menggunakan
media sebagai perantara penyampaian materi.

Media tertentu mampu menciptakan partisipasi siswa yang berbeda-


beda. Sebagai contoh, respon siswa dapat lebih terkontrol jika
menggunakan foto berwarna daripada menggunakan video. Sebuah foto
berwarna dapat diamati secara berulang dan terus menerus oleh siswa,
sedangkan jika menggunakan video harus memutar ulang gambar dan
letaknya biasanya jauh dari meja siswa.

6. E-(Evaluasi)
Komponen terakhir yang perlu dilakukan untuk menggunakan dan
memanfaatkan media adalah melakukan evaluasi terhadap proses yang
sudah dilakukan. Ada dua jenis evaluasi yang dapat dilakukan:
a. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi atau penilaian hasil belajar ditujukan untuk melihat kemajuan
atau hasilyang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Berikut beberapa pertanyaan yang perlu diketahui jawabannya setelah
proses pembelajaran berlangsung:
1. Apakah setelah belajar siswa dapat melakukan penambahan,
perkalian dan pembagian ?
2. Apakah setelah belajar siswa dapat menjelaskan cara hidup bersih
dan sehat ?
3. Apakah setelah belajar siswa dapat memainkan pianika ?

Semua pertanyaan di atas berhubungan dengan pencapaian kompetensi


oleh siswa yang sudah belajar. Untuk mengukur aspek kognitif siswa
dalam melakukan perkalian maka alat ukur yang tepat adalah tes
tertulis. Untuk mengukur aspek psikomotor siswa alat ukur yang tepat
adalah tes praktek. Sedangkan, untuk mengukur aspek afektifn siswa
alat ukur yang tepat adalah dengan mengamati sendiri bagaimana
siswa berperilaku terhadapat sesuatu.

b. Evaluasi Media dan Metode Pembelajaran


Setelah menilai hasil belajar siswa, perlu juga mengevaluasi apakah
media dan metode pembelajaran yang diguakan membantu siswa
mencapai kompetensi belajar yang telah ditetapkan. Berikut adalah
beberapa pertanyaan yang perlu dicari jawabannya:
1. Apakah bahan yang sudah digunakan di kelas membantu siswa
belajar ?
2. Adakah manfaat penggunaan media pembelajaran tersebut dalam
proses pembelajaran ?

Pertanyaan tersebut dapat dicari jawabannya dengan menanyakan


langsung kepada siswa beberapa pertanyaan mengenai pemanfaatan
media yang digunakan dalam proses belajar dan menggunakan daftar
pertanyaan atau kuesioner tertulis.

Setelah mempelajari model Assure, dapat digunakan table berikut untuk


memilih dan memanfaatkan suatu media pembelajaran.

S= S=
A=
Sebutkan Sebutkan Metode-
Analisis Siswa
Kompetensi Media-Materi

 Metode:
 Siswa mampu
eksperimen,
mengenal
diskusi dan
 Siswa kelas 3 sumber,
ceramah
SD semester 1 bentuk, sifat
 Media: benda-
dan kegunaan
benda
energy.
sesungguhnya
dan program
video CD.
 Materi:
mengenal
sumber-
sumber
energy.

U= R=
E=
Upayakan Gunakan Rancang Bentuk
Evaluasi
Metode-Media-Bahan Partisipasi Siswa

 Bimbing siswa
 Bertanya
 Kombinasi melakukan
kepada siswa
metode eksperimen.
tentang
diskusi,  Putar orogram
manfaat
ceramah dan video CD.
penggunaan
kegiatan  Minta siswa
media untuk
eksperimen berdiskusi.
topik sumber
yang  Gunakan
energi.
dilakukan materi dari
 Melihat hasil
siswa. sumber belajar
belajar siswa.
lain.

Model Assure ini lebih difokuskan pada keperluan praktis guru dalam
merencanakan dan menggunakan media dalam proses pembelajaran.

2.2 Pemanfaatan Media Sebagai Bahan Terpadu dalam Organisasi


Sekolah
Dalam menjalankan fungsinya sebagai satuan pendidikan, suatu
sekolah perlu membuat perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran. Sekolah sebagai suatu organisasi seyogyanya mempunyai
perangkat organisasi yang lengkap agar dapat mengelola pembelajaran
dengan baik. Selain factor pendidik dan tenaga kependidikan, dalam suatu
sekolah jelas diperlukan adanya dukungan sarana dan prasarana agar
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
Untuk mendapatkan mutu lulusan yang baik, suatu satuan
pendidikan tentu perlu mengacu pada standar yang sudah ditetapkan.
Semua komponen yang ada dalam organisasi satuan pendidikan adalah
unsure yang harus bekerja sama agar satuan pendidikan yang bersangkutan
mampu menghasilkan lulusan yang bermutu. Seorang kepala sekolah tidak
dapat mengelola sekolahnya dengan baik bila para guru tidak bekerja
sama. Demikia pula dengan guru, mereka tidak dapat melaksanakan proses
pembelajaran yang baik tanpa dukungan tenaga tata usaha.
Tugas kepala sekolah dalam hal ini menjadi sangat penting terutama
karena ia harus mengelola sumber daya manusia, keuangan, sarana dan
prasarana serta mengelola kerja sama dengan pihak Dewan Pendidikan dan
Komite Sekolah agar proses pembelajaran dapat diarahkan semaksimal
mungkin untuk membelajarkan siswa. Kerja sama dengan semua sumber
daya manusia terutama dilakukan untuk melakukan supervise kelas untuk
mendorong pelaksanaan pembelajaran aktif, bertemu dalam rapat-rapat
informal dengan para guru untuk mendorong dan berdiskusi dengan guru
dalam memperbaiki kualitas pembelajaran dan mendukung hasil kerja
komite sekolah.
Untuk memanfaatkan beragam sumber belajar dan media
pembelajaran di sekolah, diperlukan adanya kerja sama yang kompak
antara semua komponen yang ada dalam suatu sekolah. Untuk keperluan
tersebut, pihak sekolah perlu mempunyai perencanaan yang menyeluruh
tentang proses pembelajaran yang akan berlangsung. Perencanaan ini
dapat dibuat minimal untuk satu semester.
Kepala sekolah perlu mengelola berbagai aspek di sekolah termasuk
membantu para guru yang mempunyai gagasan untuk memperbaiki mutu
proses pembelajaran di setiap kelas. Sebagai pengelola, kepala sekolah
harus memiliki kemampuan lebih dari guru-guru yang dipimpinnya
terutama karena ia harus menjalankan berbagai fungsi. Fungsi kepala
sekolah antara lain:
1. Pendidik, kepala sekolah pada dasarnya adalah tetap seorang
pendidik yang harus mampu menjalankan tugas seperti seorang
guru dalam mendidik siswa dan guru yang menjadi tanggung
jawabnya.
2. Manajer, sebagai pengelola kegiatan sekolah mulai dari kegiatan
perencanaan program sekolah, pelaksanaan sampai evaluasi
kegiatan sekolah.
3. Administrator, sebagai pengelola system administrasi sekolah
mulai sumber daya manusia, keuangan dan sarana serta prasarana
sekolah.
4. Supervisor, sebagai pengawas pelaksanaan seluruh kegiatan
sekolah.
5. Innovator, sebagai pencipta ide atau gagasan baru untuk
memajukan sekolah.
6. Motivator, sebagai pendorong semangat kerja setiap anggot dalam
organisasi sekolah agar dapat berkerja dengan sebaik-baiknya.
Dengan fungsi kepala sekolah seperti di atas maka pemanfaatan
media dan sumber belajar di sekolah bukanlah semata-mata menjadi
tanggung jawab guru saja, tetapi juga sangat memerlukan dukungan kepala
sekolah dan staf administrasi atau tata usaha sekolah.
Pemanfaatan media pembelajaran hendaknya dirancang secara
terpadu pada saat membuat program sekolah tiap tahun. Melalui
perencanaan dan pemanfaatan sumber belajar dan media secara bersama
maka akan ada penghematan biaya. Sebuah media pembelajaran dapat
dibuat dan digunakan bersama-sama. Media yang ada dapat digunakan
secara bergantian bahkan dapat digunakan di waktu-waktu yang akan
dating.
Melalu penyebaran ide seperti di atas maka diharapkan pemanfaatan
sumber dan media pembelajaran akan lebih luas, bahkan pemanfaatan
media pembelajaran tertentu dapat dilakukan secara bergantian. Pihak
sekolah tentu perlu memikirkan cara yang tepat agar guru tidak perlu
menggunakan uang pribadi mereka untuk membantu sekolah membuat
media pembelajaran. Dukungan yang diberikan kepada guru dapat berupa
dukungan pemberian surat izin, biaya, tenaga maupun peralatan tertentu
bila dibutuhkan. Tugas kepala sekolah pula untuk menyebarluaskan
berbagai penggunaan metode tertentu dalam pembelajaran kepada guru-
guru lain di sekolah, bahkan kepada guru dan kepala sekolah di sekolah
lain. Cara difusi atau penyebaran ini dapat dilakukan melalui ajang
Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah
(KKKS).
Dalam kaitannya dengan keberadaan dewan pendidik dan komite
sekolah maka sekolah dapat memanfaatkannya untuk memperbaiki mutu
pembelajaran. Dengan adanya kerja sama dengan pihak dewan pendidik
dan komite sekolah maka sekolah akan mendapatkan bantuan, baik dalam
bentuk dana maupun fasilitas dan kesempatan menggunakan berbagai
media dan sumber belajar yang dimiliki atau dapat diakses oleh siswa dari
komite sekolah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
proses pembelajaran di sekolah termasuk pemanfaatan sumber belajar dan
media pembelajaran bukanlah hal yang berdiri sendiri dan hanya menjadi
tanggung jawab guru saja. Kegiatan tersebut merupakan bagian tak
terpisahkan dalam pengelolaan pembelajaran di sekolah.
2.2.1 Pertimbangan dalam Pemanfaatan Media oleh Sekolah
Saat ini kita akan membahas tentang Model Actions. Model ini
lebih diarahkan kepada organisasi sekolah atau institusi pendidikan
dalam memanfaatkan media pembelajaran. Model ini diperkenalkan
oleh Bates (1995) untuk membantu pihak sekolah atau lembaga
pendidikan tertentu dalam mempertimbangkan pemilihan dan
pemanfaatan media pembelajaran. Berikut akan dibahas lebih lanjut:
1. A (Acces) merujuk pada mudah tidaknya sebuah media
dijangkau atau dimiliki oleh suatu sekolah dan
dimanfaatkan oleh siswanya. Sebagai contoh, media
pemutar CD adalah media yang sangat popular saat ini dan
banyak dimilki oleh orang tua siswa dan sekolah-sekolah.
Dengan demikian, pemanfaatan media ini dapat
dipertimbangkan oleh pihak sekolah.
2. C (Cost) berkaitan dengan biaya yang diperlukan untuk
menggunakan suatu media. Apakah suatu media terjangkau
pemanfaatannya oleh sekolah dan siswa yang akan
menggunakannya ? apakah sekolah dan siswa harus
mengeluarkan dana yang besar untuk memenafaatkan suatu
media ?
3. T (Teaching) berhubungan dengan kemampuan sebuah
media pembelajaran untuk menjadi jembatan/perantara
pesan yang ingin disampaikan. Apakah dengan
menggunakan media tertentu, proses pembelajaran menjadi
mudah dimengerti siswa?
4. I (Interactivity & Friendliness) berkaitan dengan tingkat
kemudahan penggunaan suatu media oleh guru dan siswa.
Apakah penggunaan media justru mempersulit guru dalam
menjelaskan ?
5. O (Organizational Issues) berkaitan dengan dampak yang
ditimbulkan oleh pemanfaatan suatu media pembelajaran
terhadap organisasi sekolah. Apakah sekolah mau dan
mampu dalam menyediakan suatu media pemebelajaran ?
6. N (Novelty) berhubungan dengan factor berapa lama suatu
media akan dapat bertahan digunakan. Apakah media
tersebut cepat using atau dapat dimanfaatkan dalam jangka
panjang ?
7. S (Speed) berkaitan dengan seberapa cepat sebuah pesat
dari media dapat diperbaiki ? Apakah perubahannya mudah
dilakukan atau sulit ? Bahan ajar yang sudah dicetak dalam
bentuk buku lebih sulit diperbaiki dibandingkan dengan
program yang direkam seperti kaset audio atau video CD.
Berbagai aspek di atas lebih ditujukan bagi pihak sekolah dan
guru agar memiliki cukup pertimbangan dalam memanfaatkan suatu
jenis media dan sumber belajar dalam proses pembelajaran.
BAB III

PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Upaya yang dilakukan guru dalam memanfaatkan media
pembelajaran seyogyanya didukung oleh seluruh anggota dalam
system sekolah dimulai dari dukungan kepala sekolah, guru, dan
tenaga tata usaha. Dukungan yang diberikan hendaknya adalah
dukungan yang bersifat kebijakan, keuangan dan ketenagaan.
Selain dukungan dari pihak sekolah, pemanfaatan media dan
sumber belajar juga dapat diperoleh dari komite sekolah yang
beranggotakan para orang tua siswa dan pihak-pihak lain yang peduli
pada masalah pendidikan di lingkungan sekolah tersebut.
Untuk memanfaatkan media dan sumber belajar di sekolah,
menurut Bates ada tujuh aspek yang harus dipertimbangkan dalam
memilih dan memanfaatkan media pembelajaran. Ketujuh aspek
tersebut dikenal dengan Actions .
2.2 Saran
Diharapkan guru dapat memahami karakteristik siswa dalam
memanfaatkan media pembelajaran untuk berlangsung proses kegiatan
belajar mengajar yang baik di dalam kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Marisa. 2011. Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas


Terbuka

Anda mungkin juga menyukai